Minggu, 18 Desember 2016

Goldilocks And Three Bears (INA Translate)

Just concerned about childrens whom need storytale than gadget in their childhood lately. so i'm trying my best to translate through my broken english. Hope children will read it and i completely feel usefull.

GOLDILOCKS DAN TIGA BERUANG
Pada zaman dahulu tersbutlah seorang anak perempuan bernama Goldilocks. Ia mempunyai rambut panjang yang berwarna seperti emas. Suatu hati Goldilocks berjalan – jalan kedalam hutan, ia melihat sebuah rumah dan kemudian mengetuk pintunya. Kemudian ia masuk ke dalam rumah dan tidak menemukan seorang pun disana. Goldilocks melihat ada tigabuah mangkuk di atas meja, mangkuk tersebut berisi bubur, Goldilocks merasa sangat lapar.
“Bubur ini terlalu panas! Yang ini terlalu dingin! Dan ini bubur yang tepat.” kemudian Golsilocks memakan ketiga mangkuk bubur tersebut. Goldilocks merasa lelah sekarang, dia naik kelantai aas dan menemukan tempat tidur . “Tempat tidur ini terlalu keras! Yang ini terlalu lembut! Yang satu ini tempat tidur yang pas.”
Kemudian keluarga beruang pun pulang kerumah mereka dan menemukan mangkuk bubur mereka yang kososng di atas meja.
“Seseorang sudah memakan buburku.” Kata ibu beruang
“Seseorang sudah memakan buburku.” Kata ibu beruang
“Seseorang sudah memakan buburku sampai habis.” Kata anak beruang
Kemudian ayah beruang berkata lagi “Seseorang telah menduduki tempat dudukku.” Dan ibu beruangpun mengatakan hal yang sama. begitu juga anak beruag “Seseorang telah duduk dikursiku dan sekarang sudah rusak.”
Kemudian mereka naik ke lantai atas dan masuk ke kamar tidur. Ayah dan ibu beruang berkata “Ada yang sudah tidur di tempat tidurku.”
Dan anak beruang pun berkata “Ada yang sudah tidur di tempat tidurku, dan dia masih disana.”
Ketika Goldilocks terbangun da melihat tiga beruang didepannya dia berteriak “Tolong!” kemudian ia lari menuruni tangga dan masuk ke dalam hutan. Ia tidak pernah datang kembali.

Source: LearnEnglishKids.britishcouncil.org


Sabtu, 17 Desember 2016

Webtoon is the best friend to spending time with

Karna terlalu suka dengan menulis aku jadi sering coba – coba menulis review. Review apapun itu, entah buku yang aku baca, lagu yang aku dengar, tempat yang aku kunjungi, makanan yang aku makan, film yang aku tonton, apa pun. Walaupun kualitas menulisku belum bagus, tapi tidak masalah untuk terus menulis review dan menerbitkannya di blog, seorang yang sedang dalam masa belajar wajar jika kurang memuaskan, kan? hehehe
Jadi, karna malam ini hujan, Satnite, tinggal sendirian di kosan, dan baru saja membiacarakan komik dengan salah satu teman dari Negri Ginseng, jadilah aku ingin menulis sedikit tentang komik yang baru kami bicarakan. Mungkin jika kalian berkenan kia bisa membicarakan di blog ini bersama – sama, such a good thing if I get some responds.
Jika dibandingkan zaman kecil dulu mmebaca komik zaman sekarang sudah sangat mudah. Sudah dapat dibaca secara digital. Aku ingat saat masa kecil dulu sering minjam komik di toko rental, seribu rupiah satu komik, ngumpulin uang jajan biar bisa nge-rental banyak – banyak.  Zamam semakin tua dan teknologi semakin maju.
Sekarang sudah ada Webtoon. Aplikasi membaca komik keluaran Naver ini memang lagi in belakangan ini, dan komikuspun menemukan wadahnya sendiri pada akhirnya. Para komikus pun sudah semakin kreatif sekarang. Aku pribadi sangat amat menikmati karya seni para komikus yang sudah publish di Webtoon, baik dalam dan luar negri. Jika bisa dibilang, aku lebih sering menghabiskan waktu luang dengan baca Webtoon dari pada begong hahaha. Yah, kalo lagi nunggu Bus di kampus aku baca Webtoon. Nungguin temen yang janjiannya ngaret aku baca Webtoon, abis solat subuh baca Webtoon, dan juga aku lebih suka aktifitas yang tidak banyak terlibat dalam percakapan, kinda introvert (?)
Jadi, apa yang ada di list webtoon kalian teman?
Aku punya LOOKISM, My Ghost Romie, Spirit Fingers, Winter Wood, Eggnoid, Komik Faktap. Komik Faktap merupakan komik yang tepat jika kalian ingin terus up to date sama masalah – masalah yang lagi  in  di Negri tercintahhh ini. Menurutku komik merupakan cara pengemasan berita yang menarik, membujuk banyak orang terutama anak remaja untuk membaca, dengan demikian mereka tidak buta atas info yang lagi beredar.
LOOKISM, kalau berdasarkan pendapat seorang temanku, dia kurang menyukai ide dari komik tersebut. Yang sudah baca LOOKISM pasti tau bagaimana komik tersebut. Temanku berpendapat bahwa penggambaran pergaulan sekolah disana membuat orang – orang yang membaca menjadi berfikir bahwa itu adalah yang benar – benar terjadi di dunia nyatanya. Menurutnya kehidupan sekolah disana tidak semengerikan itu. Yeah, semua orang bebas berpendapat kan?  Well, aku terima pendapatnya dan tetap mengikuti tiap episode LOOKISM.
Bagaimana dengan Winter Wood?  Winter luar biasa tampan. Aku suka penggambaran dari komik yang satu ini, jalan ceritanya juga bagus. Setiap eposide semakin membuat gregetan. Apakah Winter akan kembali ke dalam Lab. Aku suka menebak, nebak sebuah cerita, tapi aku lebih suka jika menebak Winter tidak kembali ke dalam Lab dan terus menggali jati diri sebagai manusia sungguhan (kumohon, setidaknya biarkan ekspektasiku menjadi nyata.). Sekarang Jean pun sudah tahu siapa dibalik dalang Lab yang menajdikan Winter bahan percobaan. Ceirtanya akan semakin seru, setuju?
My Ghost Romie, semakin asik memabaca komik ini, dan aku setuju dengan best comment yang mengatakan bahwa wajah si wanita yang ingin menebus dosa itu lebih menyeramkan dari sosok hantu asli dalam cerita itu, hahahaha.
Spirit Finger, aku sudah lama tidak baca. Ada yang mengikuti komik ini? komik ini tentang anak – anak pencinta seni begitu kan?  Haduh.. aku kudate. Sama halnya dengan Eggnoid,  yang satu ini juga worth to read, coba saja kalau tidak percaya.

Jadi, Webtoon merupakan teman terbaik untuk menghabiskan waktu versiku. Membaca komik juga dapat memberi ilmu dan informasi untuk kalian, kok. Jangan khawatir, bukan orang bodoh yang suka baca komik, setuju?

Kamis, 15 Desember 2016

Kebahagian Yang Tidak Bersama (ShortStory)

Karna seharusnya sebelum pergi kau harus meminta pada setiap orang yang kau tinggalkan untuk tetap berbahagia tanpa dirimu.

Sepasang kekasih di depan mataku membuat kepalaku rasanya ingin pecah dengan segala desakan kenangan dan emosi. Aku sudah menengak dua puluh kaleng Bir sambil mengenakan setelan termahal yang aku beli kemarin untuk menghadiri pernikahan ke dua mantan istriku. Kubeli dengan harga satu bulan gajiku bekerja di perusahaan periklanan tolol. Kubeli hanya untuk menghormati pestanya yang megah dan meriah.
Dia menemukanku kembali setelah dua tahun perceraian kami. Alasannya adalah untuk mengundangku pada pernikahannya dengan laki- laki brengsek yang pasti akan sangat kubenci. Aku tidak mengerti entah maksudnya hanya untuk menambah kepaharan ledakan yang terjadi pada diriku atau ada hal lain. Aku sempat berfikir wanita yang pernah kunikahi ini begitu brengsek ternyata. Tetapi kemudian aku teringat pada sesuatu yang pernah kukatakan padanya dulu. “Katakan padaku jika kau sudah bahagia suatu hari nanti.” dan dia menjawab tantanganku beberapa hari lalu dengan membawa undangan pernikahannya.
Kami bertemu di sebuah kedai kopi yag pernah kami datangi ketika masih bersama dulu. Dia memakai dress warna merah muda tanpa lengan, rambutnya tergerai dibalik bahunya. Melihatnya seperti melihat hantu yang jadi kenyataan.
“Susah sekali menemukanmu.” Katanya
“Aku sedang berhenti hidup belakangan ini.” aku tidak berkmaksud sinis. Tetapi kata- kataku malah terdengar seperti desingan parang yang sedang di asah. Mantan istriku mengulum senyum tipis. Entah dia merasa sakit hati atau tidak.
“Aku hanya ingin memberikanmu ini.” disodorkan selembar undangan dalam balutan plastik licin. “Undangan pernikahanku.”
“Jauh- jauh mencariku hanya untuk memberikan ini?”
“Iya.”
“Haha, kau tidak usah repot- repot lah. “
“Kau yang memintaku dulu.”  katanya . “Katakan padaku jika kau sudah bahagia suatu hari nanti. Seperti itu permintaanmu, kan?”
Dan dia ingin bilang bahwa dia begitu bahagia sekarang tanpa diriku?
Kuambil undangannya tanpa menjawab. Kumasukkan ke dalam tas kerja, berdesakan dengan berkas- berkas pekerjaanku yang tidak pernah habis.
“Terimakasih sudah memberitahuku bahwa kau sudah bahagia sekarang.” aku menyesap kopi, seolah ini percakapan santai yang bisa di selangi dengan sesapan kopi. “Tapi sebenarnya kau tidak perlu memenuhi permintaan itu.”
“Harus.”
“Mengapa?”
“Ini terjadi karna dirimu.”
Aku mengerutkan kening.
“Jika tidak gagal bersamamu aku tidak akan sampai pada tahap ini.”
Gagal? Aku mengulang kata- kata itu dalam kepalaku ratusan kali dengan kecepatan bintang. Mendapati kenyataan bahwa kau hanyalah sebuah kegagalan yang menuntun seseorang pada kebahagiannya adalah cara tercepat untuk bunuh diri.
Dia pernah mengatakan padaku bahwa perceraian harus terjadi karna cinta tidak cukup untuk menampung kami berdua. “ Yang kita miliki hanya ingatan bahwa kita pernah jatuh cinta dan itu tidak cukup untuk menjadi alasan mempertahankan ribuan ketidak cocokan yang kita miliki satu sama lain. Kita hanya selalu bertabrakan dan menyakiti diri masing- masing. Dan aku tidak ingin menjadi penyakit untuk siapapun terutama dirimu.” setelah itu kami bercerai. Sesingkat itu.
“Andai saja kita tidak gagal.” Kataku setengah tertawa.
“Terkadang ada yang harus kita ikhlaskan karna tidak semua hal bisa dipaksakan. Jatuh cinta juga harus realistis.”
Dan perasaanku yang jatuh pada dirinya bukanlah hal yang realistis?
Aku tidak bisa menjawab apapun. Yang kulakukan adalah menyelamatkan sisa- sisa kekuatan untuk menyambung kehidupan setelah keluar dari kedai kopi ini nanti. Aku tidak pernah membayangkan hari ini datang seperti ledakan bom bunuh diri yang disematkan di dalam sela- sela arteri atau jantungku.
“Aku tidak bermaksud memperparah ledakan yang terjadi padamu. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku berusaha berbahagia seperti yang pernah kau minta, dan begitu juga yang kuinginkan darimu. Jika keduanya dari kita berhenti menjadi orang yang bahagia maka kita akan hanya menjadi penyakit untuk satu sama lain. Dan aku benci itu.” katanya sambil menggenggam tanganku erat sekali.
“Jika kita adalah dua orang yang tidak bahagia ketika bersama, setidaknya kita bisa menjadi dua orang yang bahagia ketika tidak bersama.”
“Berbahagialah, Murf…”


Rabu, 14 Desember 2016

I Can Feel You, Adam (Where She Went Book Review)

Adam Wilde rela melakukan apapun asalkan Mia hidup kembali, dia mengucapkan janji tersebut di samping tubuh Mia yang terbaring koma. Ketika Mia kembali tersadar, kenyataan akan kehilangan seluruh keluarganya membuat kehidupan Mia agak terguncang, pelan – pelan kehidupannya mulai memudar dalam kehidupan Adam.
Dalam buku ke-duanya (Where She Went) Gayle Forman berhasil membuatku menemukan keberantakan seorang Rockstar Adam Wilde dalam bentuk yang begitu sempurna. Setelah menjadi Rockstar Adam Mulai hidup dalma kecemasan setiap detiknya. Dia harus mengonsumsi obat penenang tiap berhadapan dengan kehidupan, menjadi pendatang baru di belantika musik tidak membuat hidupnya lebih membaik setelah kehilangan Mia. Kehilangan tanpa penjelasan merupakan jeda panjang yang mematikan bagi Adam. Hubungan itu berhenti tanpa tanda titik ataupun koma. Mia menghilang pelan – pelan dari hidup Adam setelah melanjutkan mimpinya ke Julliard, tanpa penjelasan apapun dan kata perpisahan. Adam dipenuhi pertanyaan menuntut atas apa yang dirasanya tidak adil bagi dirinya atas keputusan Mia, namun dia telah mengucap satu janji dulu ketika Mia terbaring koma, untuk melakukan apapun asalkan gadis itu dapat hidup kembali termasuk rela kehilangannya.
Menurutku buku ke-duanya lebih menyentuh, aku lebih dapat merasakan perasaan hancur lebur Adam Wilde ketimbang perasaan pasrah Mia yang terbaring koma dan gentayangan menyaksikan tubuhnya yang terbaring tak berdaya pada buku pertama. Sebagai pembaca aku bisa merasakan kecemasan Adam setiap kali berhadapan dengan wartawan, gerak – geriknya selalu saja diperhatikan dan dikritik. Menjalani kehidupan bersama Bryn tidak membuatnya merasakan hidup, tapi malah seperti mayat berjalan, perasaannya telah lama mati bersama Mia.
Tapi siapa sangka reuni kedua pasangan kekasih yang saling berpisah tanpa kata ini kembali terjadi setelah Adam tanpa alasan membeli tiket konser Mia ketika kebetulan dia lewat didepan gedung pertunjukan yang tertempel poster Mia. Pertemuan itu kembali terjadi, melihat sosok hantu yang selama ini menghantui kepalanya membuat Adam semakin kebingungan, kebahagiannya terbentur dengan ribuan pertanyaan akan alasan Mia meninggalkannya dulu. Dan perjalanan semalam  membuat mereka saling menyelami kehidupan masa lalu dan masa sekarang satu sama lain, hingga mereka sampai pada sebuah keputusan yang sudah telak dan tidak akan bisa berubah.

Gayle Forman sukses sekali membuat kedua karakter dengan kehancuran – kehancuran mereka masing – masing. 

Selasa, 13 Desember 2016

The Happiest Childhood Ever With R.L.Stine

Jika masa kecil kalian ditemani oleh R.L. Stine, aku rasa kalian salah satu dari sekian banyak orang yang memiliki masa kecil yang luar biasa. Luar biasa! Benar! Aku tidak melebih – lebihkan. R.L.Stine berhasil menciptakan masa kecil luar biasa bagiku. Lewat buku misterinya yang khas, yang kubaca setiap kali sebelum tidur malam. Bermula dari sepupu perempuanku yang sering mencuri buku paman kami didalam kamarnya, aku mulai mengenal R.L. Stine melalui series Goosebumps. Saat itu usiaku delapan (mungkin), masih duduk di bangku sekolah dasar.
Ketika usia delapan, segala hal bisa saja mempengaruhi pikiran dan kemudian diyakini sebagai hal yang benar ada. Maskudku, saat itu aku percaya semua tokoh mengerikan dalam Goosebumps memang benar – benar mengerikan. Alhasil aku sering tidak bisa tidur karna ketakutan setiap kali membaca Goosebumps. Tapi itulah yang merupakan titik menyenangkannya, ketika aku ketakutan karna imajinasiku liar dan menjalar entah kemana – mana. Seringnya aku mengiprovisasikan cerita sebenarnya menjadi lebih dalam lagi, seperti membayangkan King Jelly warna ungu berada di bawah tempat tidurku, dan aku diculik, dan bahwa di suatu tempat dikotaku Camp itu benar – benar ada, dan kami akan disekap, dan aku mulai mencari – cari titik yang tepat yang dapat dijadikan Camp oleh King Jelly karna seluruh kotaku dikelilingi laut.
Berimajinasi itu menyenangkan, katanya itu akan membuatmu lebih kreatif (walaupun aku tidak yakin bahwa aku seorang yang kreatif), dan kufikir memiliki masa kecil penuh dengan imajinasi adalah suatu yang luar biasa, siapa sih yang pernah berimajinasi bahwa seorang muazin yang mengumandangkan adzan itu ada di langit? bahwa di suatu tempat entah dimana ada sebuah tangga yag bisa membawamu kelangit untuk beribadah. Itu aku, imajinasiku seperti itu. Jadi, sewaktu kecil setiap kali adzan berkumandang, aku akan berlari keluar rumah dan berdiri di teras sambil memicingkaan mata dan menunggu orang – orang yang naik tangga menuju langit. Aku penasaran mereka naik dari mana, tapi untungnya imajinasi (tak kreatif) itu diluruskan ibuku. Ibu bilang seorang yang mengumandangkan adzan itu ada di mesjid, rumah ibadah umat muslim, dan tidak ada tangga menuju langit selain pesawat NASA (?). Thanks Mom for being in patience to take care of me. Oh, ngomong – ngomong aku berimajinasi seperti itu ketika usia 4 tahun, jauh sebelum aku membaca buku R.L. Stine au sudah rajin day dreaming (Lol).
Belakangan ini aku kembali tertarik mencari buku – buku R.L.Stine. Jadi aku pergi mencari buku – buku lamanya. Sekarang aku sedang membaca pertualangan Wendy dan Adiknya di Camp Jellyjam. Walaupun sudah 22 tahun, jujur aku masi menikmati setiap sense horornya sama seperti ketika aku berusia delapan. Kata – katanya ringan, setiap detail kejadian dapat dengan mudah terbayang dalam otakku. Ini yang sebenarnya yang kucari dari sebuah buku, caranya menghidupkan visualisasi sederhana dalam otakku. Ketika aku menemukan buku yang berhasil membuatku mengimajinasikan kejadian yang sedang kubaca, maka kukatakan buku itu berhasil. Memang keberhasilan setiap penulis itu bermacam – macam, tapi bagiku kau akan menjadi seorang penulis ketika kau berhasil membawa pembacamu seperti berada dan mengalami kejadian dalam cerita yang kau tulis.
R.L.Stine punya bahasa sederhana yang mudah dimengerti anak – anak menurutku, walaupun yang aku baca dulu adalah hasil terjemahan Inggris – indonesia aku tetap mendapatkan feelnya. Kalo boleh jujur aku lebih suka dengan bahasa buku terjemahan, entah bagaimana itu bisa lebih menghidupkan imajinasiku.
Satu lagi series Goosebumps  yang masih melekat dalam ingatankanku adalah ‘Arwah Penasaran’. Aku ingat bagian sampulnya gambar sebuah danau dengan kepala seorang perempuan yang menyembul dipermukaannya. Series ini yang paling memicu adrenalinku ketika usia delapan. Aku merasa benar – benar ketakutan setengah mati membacanya, tetapi karna aku anak usia delapan yang memegang teguh pendirian, maka aku memutuskan untuk membacanya sampai selesai. Alhasil setiap kali aku mandi dan melihat kedalam bak mandi, aku selalu berimajinasi akan ada penggalan kepala yang menyembul dari permukaan air, dan itu berhasil membuatku mangkir dari mandi selama beberapa hari (tell me I’m dirty-stupid-kid, at leat I can imagination).

Tidak ada yang rugi dari membaca buku dan berimajinasi. Rasanya berimajinasi adalah hal terbebas yang bisa kau lakukan. Well, when all of our life restricted by those and these rule, none of that matter in imagination. Jika kau punya adik ataupun anak yang sedang dalam masa kanak – kanak mungkin buku ini bisa menjadi bagian dari teman – teman masa kecilnya. Make their childhood incredible, let they travel the world by books.

Senin, 12 Desember 2016

How I behave As Indonesian Kid

Bedasarkan saran dari teman sekamar saya yang mengatakan bahwa hal yang paling kecil dalam hidupmu adalah hal yang paling baik untuk ditulis kedalam tulisan. Selain tidak akan membuang waktumu megumpulkan bahan, itu juga dapat mengingatkanmu kembali bahwa banyak kebiasan baik masa lalu yang mungkin saja kau lupakan.
Well, jika berbicara tentang masa kecil, yang terlintas didalam kepalaku adalah…. Errrrrr….adalah…errrrrrr….. (I lost memory for while) adalah belajar hal- hal kecil yang ternyata berguna sampai kapanpun dan dimanapun. Bahkan tanpa disadari hal – hal kecil tersebut kemudian berperan sebagai pembentukan jati diri dia masa depan. Sebagai seorang indonesia, yang lahir dari pencampuran Aceh, Batak ,Melayu, saya terbiasa menggunakan bahasa indonesia dari kecil (hanya ketika dewasa baru belajar menggunakan bahasa daerah). Ini juga yang kemudia menjadi alasan utama mengapa bahasa indonesia lebih dominan dalam kehidupan sehari – hari saya saat masa kanak – kanak.
Ibu dari ayah saya adalah seorang batak mandailing, dengan logatnya yang khas sangat tidak mungkin untuk berkomunikasi dengan beliau selain bahasa indoensia. Dan Nenek ayah saya adalah seorang keturunan Melayu Deli, lagi – lagi bahasa indonesia yang menjadi jembatan untuk kami berkomunikasi.
Jadi, bukan bahasa yang akan saya bahas di sini (ahhhhh kentang , hahahaha ) melainkan tatakrama saat kecil yang saya dapat dari orang tua dan keluarga saya. Semacam peraturn didalam rumah; cara bicara, cara bersikap, cara makan yang baik, cara duduk yang benar, cara berinteraksi dengan orang yang lebih tua dan sebagainya, dan jika saya boleh jujur saya bukan anak yang penurut dan baik banget, kadang – kadang Home’s rule masi sering dilanggar alhasil sering banget kena marah. well, berani kena marah itu baik!
Yang paling menarik bagi saya dalam tatakrama anak – anak di indonesia adalah; mencium punggung tangan orang yang lebih tua ketika menyalami mereka. Ingat kejadian di final dunia Danone Nation Cup di Prancis? Dimana anak – anak indonesia yang bergabung dalam U- 12 mencium punggung tangan wasit ketika mereka bersalaman. Sebagian menganggap itu kocak, tapi nyatanya itu dapat pujian. Nah, itu dia, kebiasaan yang seperti itu yang menjadi ciri khas indonesia dan hanya ada di indonesia. Tradisi mencium punggung tangan itu dilakukan atas dasar sifat hormat kepada orang yang lebih tua. Di sekolah misalnya, anak sekolah dasar biasanya akan memulai kegiatan belajar sesudah berbaris dan menyalami guru mereka dengan mencium punggung tangan. Konsep pemikirannya, mencium punggung tangan guru seperti meminta izin untuk dibimbing menjadi anak yang lebih baik dan berguna. Menghormati guru juga akan membawa keberkahan nantinya.
Seperti yang saya bilang di atas, tidak hanya guru, anak – anak biasanya akan menyalami dengan cara yang seperti itu setiap berhadapan dengan orang yang lebih tua. Seiring bertambahnya usia, kini saya tumbuh menjadi anak kecil yang dulu mencium pungung tangan orang yang lebih tua menjadi orang tua yang diciumi punggung tangannya oleh anak kecil. Well, time fly so fast dude.
Setelah dewasa saya jadi menyimpulkan kegunaan dari bertatakrama itu begitu banyak. Semakin dewasa tatakrama itu bermetamorfosis menjadi tatakrama – tatakrama lainnya. Tatakrama itu seperit ulat yang terus tumbuh dan menjadi kupu – kupu, membentuk pribadi yang baik sebagai identitas diri yang baik pula. Semakin sering kamu dididik untuk menerapkan peraturan – peraturan kehidupan seperti itu, maka semakin mudah kamu mengikuti peraturan kehidupan lainnya.
Tidak hanya mencium punggung tangan orang yang lebih tua, masih banyak tatakrama masa kecil lainnya ciri khas orang indonesia. Akan saya jelaskan lain waktu. Saya akan rajin ngepost, bair hobi menulisnya tersalurkan. Agar tidak menjadi Sarjana Sastra yang kaku.


Ma'nene Ritual; Indonesian Heritage

Kebudayaan merupakan harta berharga suatu bangsa yang didapat dari perjalanan hidup mereka, didapat dari pengalaman – pengalaman dalam hidup bersama kelompok masyarakat. Budaya kemudian diterapkan dan menjadi sebuah identitas dasar masyarakat itu sendiri.
Indonesia, merupakan negara Asia tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa yang memiliki ragam suku, bahasa, adat, dan budaya. Indonesia sendiri terdiri dari 34 provinsi dengan lebih dari 1.000 suku/etnis. Tidak heran jika adat yang dimiliki beragam macamnya. Dan kali ini saya tertarik untuk meenulis sedikit tentang kebudayaan dari suku Toraja. Toraja merupakan suku yang menetap di pegunungan bagian utara sulawesi selatan, indonesia. Populasinya diperkirakan mencapai 1 juta jiwa, yang mana 500ribu diantaranya masih menetap di kabupaten tana toraja, kabupaten toraja utara, dan kabupaten mamasa. Mayoritas dari masyarakatnya memeluk kriten dan sebagain lagi memeluk islam dan animisme yang dikenal sebagai Aluk To dolo.
Kata toraja berasal dari bahasa bugis, ro riaja, yang berarti “orang yang berdiam di negeri atas”. Pada tahun 1909 pemerintah kolonial Belanda yang saat itu menjajah indonesia menamai suku ini dengan sebutan Toraja. Suku Toraja terkenal dengan ritual pemakaman, rumah adat tongtokan, dan ukiran kayunya.
Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang ritual pemakaman suku toraja. Sejak duduk dibangku sekolah dasar, setiap kali mebaca buku dan menemukan penjelasan tentang suku toraja, saya sangat terkesima, akan ritual dan kebudayaannya. Kemudian terbersit di dalam hati betapa indonesia ini sangat kaya sebenarnya.
Ritual pemakana suku toraja merupakan peristiwa sosial yang sangat penting, biasanya di hadiri oleh ratusan orang dan berlangsung sampai beberapa hari. Disebut dengan ritual Ma’nene, yaitu ritual mengganti baju mayat dari leluhur mereka yang sudah diawetkan ratusan tahun di dalam pemakaman yang disebut petane. Ritual ini dilakukan untuk menghormati leluhur mereka, bisanya dilakukan setelah masa panen dibulan agustus.
Ritual dimulai dengan mengunjungi pemakaman para leluhur, sebelum membuka kuburan para tokoh adat dengan sebuatan Ne’ tomina terlebih dahulu membacakan doa dalam bahasa Toraja kuno. Doa tersebut dimaksudkan untuk memohon izin kepada leluhur agar masyarakat mendapat rahmat keberkahan setiap musim tanam dan panen berlimpah. Kemudian jasad para leluhur dikeluarkan dan dibersihkan dengan kuas oleh pihak keluarga, kemudian baju mayat dilepas dan digantikan dengan baju yang baru. mayat pria akan dipakaikan setelan jas lengkap, dari dasi hinggga kaca mata.
 picture taken from : http://blog.8share.com/id/menyeramkan-tradisi-manene-di-tana-toraja/



Ritual Ma’nene ini diyakini bermula dari kisah seorang pemburu zaman dahulu bernama Pong Rumasek. Berdasarkan kisahnya Pong Rumasek yang merupakan warga Toraja menemukan jasad manusia yang sudah meninggal ketika dia berburu. Jasad yang tinggal tulang – belulang tersebut kemudian menggugah hati Pong Rumasek untuk mengambil dan merawat jasad tersebut. Kemudian ia membungkus jasad tersebut dengan pakaian yang dikenakannya sebelum kembali berburu.
Setelah kejadian itu Pong Rumasek mendapat keberuntungan dalam setiap buruannya. dia selalu mendapat binatang buruannya dengan mudah dan keajaibanpun terjadi pada hasil panennya yang berlimpah. Pong juga mengakui bahwa dia sering bertemu dengan arwah dari jasad yang dipungutnya, dan sering mengajak arwah tersbeu untuk berbubru bersama. Sejak itu Pong Ramasek menyimpulkan bahwa jasad dari seorang yang sudah meninggal harus tetap dimuliakan walaupun tinggal tulang belulang.

Oleh sebab itu, sampai saat ini ritual memuliakan jasad yang sudah meninggal tetap diselenggarakan oleh warga toraja.

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post