Jumat, 25 Agustus 2017

THE BOY IN THE STRIPED PAJAMAS


Film selanjutnya yang dibintangi Asa Butterfield. Film yang rilis tahun 2008 ini menceritakan Bruno (Asa Butterfield) yang merupakan seorang anak dari tentara SS Jerman yang menjalin hubunga pertemenan dengan seorang anak Yahudi bernama Shmuel yang merupakan tahanan tentara SS. Melalui mata seorang Bruno kita dapat melihat ketulusan hati seorang anak manusia sebenarnya.
Film ini berlatarkan ketika perang dunia ke-dua. Bruno yang seorang anak dari komandan tentara SS harus berpindah rumah karena sang ayah dipindah tugaskan. Pada waktu yang telah ditetapkan, pindahlah Ayah, Ibu, Bruno, dan kakak perempuannya ke tempat penugasan ayahnya yang baru. Mereka diberi sbeuah rumah yang besar yang jauh dari penduduk lainnya namun dekat dengan camp penyekapan orang – orang Yahudi yang di tahan dan di paksa untuk bekerja.
Kehidupan para tahanan jauh dari kata normal. Mereka kelaparan namun tetap dipaksa untuk bekerja. Rasa penasaran Bruno muncul ketika pertama kali ia mengintip dari jendela kamarnya. Dari kejauhan tampak orang – orang yang berada di sebuah camp, memkai seragam garis – garis berbentuk seperti piyama. Rasa pensaran itu semakin membuncah ketika di rumah yang mereka tinggali terdapat seorang pekerja laki – laki tua yang memakai seragam yang sama.
Bruno memang anak dari seorang tentara SS, namun  sifatnya tidak menunjukkan kekejian seperi tentra SS sesungguhnya. Rasa penasaran, dan bersahabatnya membuat dia ingin mengetahui banyak hal. Tidak seperti kakaknya yang mampu terdoktrin oleh seorang tentara muda yang tampan dan seorang guru homeschooling mereka yang terus – terus mengajarkan bahwa Yahudi harus dimusnahkan dan tersu berjayalah Hitler.
Ibu bruno selalu malarang anaknya untuk pergi ke halaman belakang rumah. Namun, rasa penasaran yang begitu besar mampu mengalahkan peraturan sang ibu. Untuk pertama kalinya Bruno berjelajah dan mendapati sebuah gudang yang mampu membawanya ke dunia lepas di belakang rumahnya. Bersama teman – temannya dulu Bruno sering berlari – lari menjadi pesawat terbang atau pesawat tempur. Pindah ketempat yang baru membuatnya menbutuhkan tempat yang luas untuk menghibur dirinya sendiri bermain pesawat terbang.
Inilah kali pertama dia berjelajah memasuki hutan yang terbentang luas di balik tembok rumah dinas sang ayah yang begitu tinggi. Bruno terhenti ketika mendapati sebuah camp yang dikelilingi kawat listrik dan seorang anak seuisnya yang duduk sendirian dengan wajah murung. Memakai baju piyama garis – garis seperti yang dikenakan pembantu laki – laki yang bekerja di rumahnya, kepalanya botak, dan keadaannya sangat lusuh. Momen ini membuat keduanya terkejut sekaligus awal dari pertemanan mereka.
Singkatnya Bruno dan Shmuel menjadi dua anak manusia usia delapan tahun dengan derajat kemanusian yang berbeda yang menjalin hubungan terlarang dengan resiko paling berbahaya. Pertemanan mereka terus berlanjut, Brunoe sering mengendap – ngendap kabur dari rumah untuk menemui Shmuel, membawakannya makanan, bermain catur, membawakannya bola.
Dan jujur saja, setiap menonton film yang latarnya cerita Nazi aku selalu benar – benar bergidik ngeri. Sekejam itu ternyata Hitler. Para tawanan camp disuru kerja paksa, kurang makan, dan kesehatan mereka yang benar – benar memprihatinkan. Parahnya lagi, untuk memusnahkan para Yahudi, setiap minggunya ada pembakaran manusia yang dimasukkan kedalam tungku besar. Ehmm... tempatnya tu kaya bunker besar yang pintunya besi tanpa ventilasi. Jadi orang – orang di suru masuk kesitu dengan terlebih dahulu melucuti pakaian mereka, kemudian mereka dipanggang sampek tinggal asap yang kelaur dari cerobong asap.
Dua sahabat ini tahu persis bahwa hubungan mereka benar – benar hubungan terlarang, keduanya tahu siapa diri mereka masing – masing, namun perteman tetaplah pertemanan. Bruno tidak begitu paham mengapa ayahnya menjadi sosok yang bertangung jawab atas memusnahkan orang – orang seperti Shmuel. Setiap manusia berhak hidup, dan setiap orang bisa menjadi temannya.
Bruno pernah mengingkari janjinya pada Shmuel suatu hari. Ketika Shmuel di pekerjaakan di rumah Bruno untuk bantu – bantu mencuci piring. Saat itu mereka berada di ruang makan. Bruno yang begitu sennag dengan kehadiran temannya dengan serta – merta memasuki ruang makan dan menawari sang teman makanan. Shmuel makan dengan lahap sampai ketika seorang tentra SS yang menyadari kejadian itu. Tentara muda itu bertanya apakah Shmuel mencurinya, Shmuel mengatakan bahwa ini pemberian Bruno karena mereka berteman. Karena terlalu ketakutan, Bruno berdalih tidak mengenalnya, alhasil Shmuel di babak belur di hajar.
Demi menebus dosanya, berhari – hari Bruno pergi ke hutan dan duduk di pembatas pagar seperti biasa yang mereka lakukan, namun Shmuel tak muncul. Sampai ketika suatu hari Shmuel muncul dengan duduk tertunduk menyembunyikan wajahnya yang memar. Brunod meminta maaf dan mengatakan “Kita tetap berteman kan? aku mint maaf, aku terlalu takut dengan anak buah ayahku, sebagai antinya aku akan melakukan apapun permintaanmu.”
Shmuel menjawab “Bantu aku menemukan ayahku, dia sudah tidak pulang kebarak kami sudah berapa hari.” Tanpa pikir panjang Bruno menyetujuinya. Mereka mengatur siasa bagaimana caranya Bruno bisa lolos ke daerah seberang tanpa ketawan para tentara dan tanpa tersengat listrik. Namun Bruno tidak peranh tahu bahwa niat baiknya harus ditukar dengan nyawa.

Ini seperti cinta yang dibawa sampe mati cuyyy *eyakkk*. Rekomendasi untuk ditonton untuk menambah Edukasi kemanusiaannya, biar jangan milih – milih manusia buat dijadikan teman. Yang terpenting itu bukan gimana warnanya tapi gimana rasanya, yang penting gimana arti pertemanannya, bukan anak siapa dia baru dijadikan teman.

Cobalah ditonton, siapa tau kita bisa tukar cerita.

Senin, 24 Juli 2017

THE HELP



Pertama kali menemukan The help ketika masih duduk dibangku kuliah semester akhir. Masa itu aku sedang sibuk – sibuknya menyusun tugas akhir, jadi perpustakaan sudah menjadi tempat yang tidak asing untuk dikunjungi pagi – sore. Sehubungan dengan studiku Sastra Jepang, aku hanya mengunjungi rak – rak buku yang dipenuhi dengan buku – buku sastra, puis, folklor, kanji, history dan segala hal yang hanya berkenaan dengan kejepangan.
Entah karena kepalaku yang terlalu suntuk dengan refisi yang berulang – ulang, aku pergi ke perpustakaan dan bersemedi. Tiba – tiba saja aku tertarik dengan sebuah tulisan disalah satu rak besar yang penuh dengan susunan buku – buku. “English Literatur” well, it is soon pick my interest. Aku belum pernah mengunjungi rak buku dengan label seperti ini sebelumnya, well, aku sering pergi ke rak buku studi Sastra Inggris tapi disana hanya akna tertulis “Sastra Inggris” dan dipenuhi dengan buku – buku teori kuliah. Tapi “English Literature “ pengecualian, tidak ada buku teori kuliah, melainkanderetan – deretan novel berbahasa Inggris. Shakespeare, Jane Austen, dan banyak buku klasik maupun non klasik lainnya disana.
THE HELP BOOK THAT I BORROWED FROM UNIVERSITY LIBRARY

You what? I feel like…. in the other world, since I love being around the book, I always feel like found safe place anytime I present between books. Well, disinilah aku menemukan The Help karya Kathryn Stockett. Full english, dan kemampuan bahasa inggrisku hanya cukup makan, karna penasaran tanpa pikir panjang aku pinjam bukunya. Persetan dengan skripsi yang harus direfisi hahahaha.
Dengan judul yang sama seperti novelnya, The help bercerita tentang diskriminsi orang – orang kulit hitam di Amerika pata tahun 1960an di  Misissipi. Cerita dimulai dengan Skeeter (Emma Stone) seorang gadis kulit putih yang kembali ke kampung halamannya dan ingin menjadi seorang penulis. Hubungannya dengan color women sangatlah dekat. Pada saat itu semua bangasa kulit putih mempekerjakan bangsa kulit hitam sebagai pembantu rumah tangga, dan hanya pekerjaan itu saja yang dapat mereka jaungkau. Diskriminasi terhadap bangsa kulit hitam kala ittu benar – benar sangat tidak masuk akal, bahkan mereka tidak membiarkan para Maid mereka menggunakan kamar mandi yang sama dengan mereka.
Skeeter hadir sebagai penulis berambisius yang memilih menginterview para maid sebagai bahan tulisannya. Colot maid pertama yang  diwawancarainya adalah Aibileen (Viola davis) yang merupakan maid dari teman dekatnya.
Pekerjaan para color maid dari bersih – bersih sampai mengasuh para bayi. Jadi, tidak heran jika anak – anak kulit putih banyak yang lebih merasa dekat secara batin dengan para maid mereka. salah satunya Skeeter yang kehilangan maid kesayangannya yang telah mengasuhny sejak bayi hingga tumbuh remaja.
Dari penglihatanku Skeeter merupakan gadis kulit putih yang berbeda dari yang lainnya. Pemikiran serta tujuan hidupnyapun sungguh berbeda, Skeeter berambisi mengujudkan mimpi sebagai penulis ketika teman – teman seusianya telah menikah dan mempunyai anak. Begitu juga perlakuannya terhadap orang – orang kulit hitam sungguh berbeda dari teman – tema lainnya.
Skeeter menulis semua kehidupan bangsa kulit hitam melalui cerita – cerita Aibileen dan Minny awalnya dan terus berlanjut pada PRT kulit hitam lainnya di Jackson Misissipi. Cerita ini dapat menimbulkan kekacauan dan akan membahayakan baik PRT kulit hitam ataupun Skeeter. Namun Skeeter ingin semua orang tahu bagaimana para PRT menjalani kehidupan mereka bekerja kepada kulit putih. Meskipun demikian, tidak semua dari mereka menjalani kenangan hidup yang buruk berasama bangsa kulit putih.
Ini akan menjadi salah satu film favoritku sepanjang masa.
Mengapa?

Karena the real event of our life playing on it. Apa yang terjadi dalam film ini adalah kenyataan yang sering kita hadapi dan masih terjadi disekitar kita sampai saat ini. Kita tidak bisa menyangkal bahwa rasisme masih melekat pada jati diri kita. Baik resisme ringan atau berat. Film ini memberi banyak pelajaran, dan melihat Skeeter membuatku mengambil sebuah pelajaran Family isn’t just about people who have related blood each other, family mean whoever you found love with.

LOGAN



Logan is the last show of Wolverine from X- Men.  I was thought like that.
Siapa yang tidak kenal serila legendaris  X- Men. Ini merupakan sekumpulan super hero pertama yan memasuki imajinasi masa kecilku. Tumbuh bersama dua saudara yang berbeda 10 dan 9 tahun dariku membuat kau mengetahui banyak hal yang mungkin tidak diketahui oleh banyak anak – anak lain seusiaku di lingkunganku saat itu. Seperti Westlife misalnya, Boyband legendari asal Irlandia yang membuatku jatuh cinta pada musik untuk pertama kalinya lewat album cost to cost. Termasuk x – men, mereka telah berhasil meracuniku dengan sekumpulan super hero itu.
Jika aku diberikan kesempatan untuk menjadi x – men aku akan memilih Charles Xavier sebagai mutan andalanku. Sejak pertama kali aku begitu takjub dengan sosok profesor botak plontos yang hanya duduk di kursi roda tapi otaknya jago bukan main. Charles Xavier is the stronger mind among mutan spesies. Selain itu, dia juga muan terpelajar yang kemudian menjadikannya seorang profesor di perkuliahan.
Mengapa harus Charles? Jika Wolverine menawarkan kekuatan dapat menyembuhkan diri dan tidak pernah tua? well, alasan memilih Charles bukan hanya karna dia mutan yang paling jago otaknya, tapi dia mutan yang paling halus perasaannya, bahkan sampai dia mati.
Jadi, kembali pada Logan. Film ini rilis tahun  2017, tapi sayangnya aku tidak bisa nonton langsung dibioskop saat itu karna satu dan lain hal. Jadi, aku tulis review ala kadar ini setelah dapat dari donwload-an gratis internet, tell me who don’t watch free movie from internet?
Permasalahnya tetap sama seperti yang sudah – sudah; mutan yang dijadikan senjata dan kemudian diburu karena mereka out of control dan berbahaya. Tapi bedanya, semua mutan angakatan jaman aku kecil dulu udah gak ada, udah retired semuanya. Yang tersisa hanya Logan, Charles (yang sudah sangat tua dan mulai hidupnya sudah tidak lurus lagi), dan Caliban (mutan albino yang pinter ngelacak, kalau kalian nonton x - men Apocalypse kalian pasti tau Caliban).
Ini show terakhir para super hero x – men yang dari kecil sudah menemani. Di film ini ketika mutan angkatan jaman; Logan, Charles, Caliban mati. Sempat berfikir gimana akhir dari para mutan ini sewaktu nonton Days Of Future Past, apakah serial x – men akan selalu menghiasai sampai ke anak – cucu nanti? hehehe.
Logan menjalani kehidupan normal seperti layaknya manusia lainnya, bekerja sebagai supir Limousine untuk memenuhi hidup bersama Charles dan Caliban. Mereka satu – satunya Mutan yang tersisa. Kemudian, sebuah masalah muncul dan menyeret hidup Logan kembali pada jati dirinya sebagai mutan.
Sebuah pusat research fiktif  melakukan penelitian menciptakan anak – anak mutan yang kemudian mereka latih untuk menjadi senjata mereka. Anak – anak ini lahir dari penanaman genetika mutan sebelumnya pada rahim – rahim gadis Mexico. Mereka lahir dan berkembang di pusat penelitian.
LOGAN AND JUNIOR WOLVERINE

Salah satu dari mutan buatan itu adalah danak Logan, Laura. Laura lahir dari gen Logan dyang ditanamkan ke rahib seseorang, jadi bukan lahir karna Logan dan seseorang menjalain hubungan. Errr.. ini anak hasil olahan ilmu biologi, seperti itulah. Hehehe
Jadi, misi di film ini mengembalikan Laura pada teman – temannya yang lari dari pusat penelitian dan mencari Eden (Safe place). Dalam perjalanan menuju Eden yang terletak di Dakota Utaralah Charles mati dengan tusukan di jantung oleh kloningan Wolverine yang diciptakan oleh pihak penelitian fiktif  tersebut.
Well, jika dilihat – liha lagi Logan mati dengan penuh arti. Dia menyelamatkan  anaknya (hasil ciptaan ilmuan), menyelamatkan banyak anak mutan lain saat itu. Walaupun anak – anka itu tidak murni, sepertinya mereka akan menjadi penerus sejarah x – men selanjutnya.
Yah, itu juga kalo sutradara dan produsernya gak hilang ide buat alur cerita untuk orang – orang aneh hehehe. But, well, since I enjoying x – men as my first super hero in my childhood, I do enjoy the whole Logan Movie now. Jika nanti x – men punya penerus anak – anak mereka, semoga kehidupan mutan selanjutnya lebih dihargai dan hidup rukun dengan  manusia biasa. Jadi damaikan nontonnya kalo baik – baik aja hehehe.

Ehh, tapi kalo x – men lanjut, the power brain mutan siapa? No cerebro anymore?

Sabtu, 22 Juli 2017

SPACE BETWEEN US


I thoroughly enjoy all movie that Asa butterfield been played. He always fit in Genius character’s kid. Pertama sekali melihat kebolehan akting Asa di film Enders Game. Film yang diangkat dari sebuah novel yang menceritakan tentang serangan alien dibumi, dan bumi menyiapkan pasukan tentara yang terdiri dari anak – anak pintar terpilih dari seluruh Negeri. Dan Asa terpilih sebagaia kapten yang akan memimpin perang bersama alien nantinya.
Sama halnya seperti Enders Game, Space Between Us juga bercerita tentang the other space, Mars. Asa terlahir dari seorang Astronot Nasa yang saat itu menjadi pemimpin dari misi membangun kehidupan di Mars. Namun sayangnya Sarah Elliot membuat sebuah kesalahan yang seharusnya tidak terjadi pada seorang Astronot sepertinya. Ia sampai di Mars dalam keadaan Hamil.
Sarah melahirkan sang bayi di Mars namun sayangnya dia tidak dapat bertahan setelah persalinan. Gardner (Asa Butterfield) merupakan anak manusia pertama yang lahir di Mars dan untuk pertama kalinya turun ke bumi untuk mencari keberadaan sang ayah berbekal barang – barang peninggalan ibunya.
Tumbuh di Mars membuat Gardner buta akan bumi, kemudina ia bertemu Tusla seorang gadis bumi yang ia kenal lewat internet membantunya mengenal bumi hingga dia menemukan sosok ayah yang dicari – carinya.
I enjoy this movie because all movie that contained NASA on it always pick my interest better. Kebetulan imajinasi film ini diterima oleh kepalaku. Karna terkadang otakmu tidak mengapresiasikan segala jenis Fiction. It will be worst fiction and good fiction, right?
Selain itu juga banyak quote bijak didalamnya. Nah, ini nih yang sering aku kutip kalau nonton film, kata – kata bijak yang keluar dari mulut pemainnya. Seperti di film ini ketika Gardner berkata pada Tusla yang tidak percaya bahwa dia lahir dan besar di Mars “ Just because people lie to you before it doesn’t mean I’m lying now. Just because something sounds crazy doesn’t mean is no true.”
Gardner berperan sebagai orang yang paling tidak manusiwi—maksudnya—paling tidak seperti manusia lainnya. Terlalu polos, persis kaya robot yang belum terinstal program. Dengan perannya yang tidak mengerti bagaiaman manusia harus bersikap sehrausnya membuat kutipan diatas bergitu berisi dengan ketulusan.

Ya, terkadang kita—manusia—suka sekali memukul ratakan sesuatu. Semua persepsi diterapkan kepada semua orang. Padahal belum tentu orang yang sekrang dihadapan kita adalah persis seperti seseorang yang sudah tertanam dalam persepsi kita. Kata – kata polos sederhana seperti diatas bisa mengembalikan akal sehat kita dalam melihat sesuatu.

PELAJARAN 5

Pelajaran 5 akan membahas tentang bagaimana kamu bisa mengatakan “Pergi bersama…”, “Makan menggunakan…”, dan “ pergi ke…..” silahkan lihat file dibawah ini. Semoga tulisannya membantu kamu dalma belajar bahasa Jepang otodidak

Jumat, 21 Juli 2017

ROMANCE TIME

Bagi sebagian orang berfikir bahwa film romantis hanya layak dinikmati oleh kaum wanita saja. Karna film romantis mengandung hal – hal yang sensitive dan wanita dianggap makhluk paling sensitive sejagat raya. Bagi sebagain orang yang memang penikmat film, mereka akan menikmati setiap film sambil mempersiapkan kata – kata bagus sebagai reiew.
Aku bukan reviewer yang baik. Tulisanku masih acak – kadut, tapi selalu saja muncul barisan kata – kata dalam kepalaku setiap kali setelah menonton sebuah film. Bagiku, setiap film tidak hanyalah sekedar karya seni dan hiburan, tapi juga wadah untuk menarik banyak pelajaran. Terkadang film memeberikan kita berbagai subjek yang tidak terbatas. Science misalnya, jujur saja aku banyak tahu ini – itu dari film scifi yang bagus – bagus (dari rekomendasi IMDB).
Dan kali ini film romantis. Yah, benar juga jika kau bilang karna aku wanita makanya suka film romantis. Tapi film romantis bukan sekedar untuk baper atau bikin galau, beberapa film romantis telah memberikan pelajaran kehidupan. Memberikan beberapa pemikiran bijak realistis ynag terkadang masih ragu untuk kuakui dikehidupan nyata. Well, beberapa fil romantis membuktikan bahwa tidak semua cerita harus berakhir  happy ending ever after, dan tidak semua sad ending is the sad ending, it’s depend on how we look at it.
1. Stuck In Love
Lupa ini kapan dan dari siapa aku nemunya, yang jelas film ini menceritakan sebuah keluarga yang masing – masingnya memiliki cerita tersendiri terhadap permasalahn cinta yang mereka hadapi. Seorang ayah yang tidak bisa melepas masa lalu, atau seorang anak yang memandang sinis terhadap cinta dan pernikahan. Satu kesalahan akan membuatmu penglihatanmu terhadap kehidupan berubah. Begitu yang dirasakan Sam. Kau harus tonton film ini, karna akhirnya cinta menunjuk mereka jalan pulang.

2. About The Time
Ini romantis- fiction. Film yang dibintangi oleh Rachel McAdams dan Domnhall Gleeson ini menjadi salah satu rekomendasiku, ketika Tim (Domnhall Gleeson) berusia 21 tahun ayahnya membeberkan rahasia besar keluarga mereka yaitu setiap anak laki – laki dari keturunan mereka memiliki kemampuan menjelajalah waktu; mereka bisa mengembalikan waktu untuk membenahi hal – hal yang telah berjalan tidak beres atau menolong orang – orang yang mereka sayangi. Seperti proses pertemuan Tim dan Mary yang harus kembali ke masa lalu berkali – kali. Tim bisa memperbaiki papapun sesuai dengan keinginannya. Tapi tetap saja, sehebat apapun manusia mereka tetap tidak bisa melawan kodrat yang sudah ditentukan tuhan. Itu terbukti ketika Tim ingin mengubah takdir kematian ayahnya.

3. Love Rosie.
The saddest moment is when you lose your friend not your lover, becasue the best first way to fall in love is beingg friend...
Itu yang terjadi pada Rosie dan  Alex. Pertemanan mereka sudah berlangsung semenjak usia 5 tahun. Seiring bertambahnya usia mereka sadar bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekedar pertemanan yang tumbuh diantara mereka berdua, tapi keduanya memilih untuk menunjukkan perasaan yang diam – diam mereka ketahui. Kehidupan semakin berubah ketika Alex mendapatkan beasiswa dan menjadi mahasiswa kedokteran di Amerika sedang Rosie harus menjalani kehidupan menghidupi anaknya di Inggris. Bagaimana pada akhirnya mereka saling mengungkapkan perasaan satu sama lain?


4. 200 Pounds
Ini film romantic – comedy asal Korea Selatan yang rilis pada tahun 2006 silam. Menceritakan seorang wanita gendut yang berprofesi sebagai Ghost singer untuk seorang penyanyi terkenal. Hanna memiliki suara emas tapi tidak dengan penampilannya, sedang Amy memiliki penampilan yang semprurna dan menjadi penyanyi terkenal dengan bantuan suara Hanna. Film ini adaptasi dari manga Jepang yang berjudul Kanna – san daisekou desu. This is worth to watch too anyway, through this movie i got two lessons; 1). Being pretty is fucking hard 2). Love can make us do anything crazy, including changed our shape.

5. The vow.
Channing Tatum can be a great soldier, great husband, and great dad. The Vow merupakan salah satu film adaptasi dari kisah nyata sepasang suami istri yang mana sang istri mengalami kecelakan dan semua ingatannya kembali pada saat sebelum dia bertemu dengan suaminya. Semua ingatan itu membuat hubungan mereka diambang perpisahan. But the power of love can bring them back together even the girl never reagained her memory. So inspire movie i think hehehehe. Ini nih kaya perkataan orang bijak bilang, jodoh gak bakal kemana hehehe.


Well, this is my top 5 for this time. Hope i can write more about movie to you in this blog. Thanks for stop by and hope you’ll enjoy all the post i write about, see ya fellas~~

Kamis, 20 Juli 2017

PELAJARAN 4


Pembahasan pelajaran 4 belajar bahasa Jepang ala saya. Dalam pelajran ini kita akan melihat penggunaan dari partikel penunjuk waktu dan kalimat lampau dalam bahasa Jepang. Selamat belajar.  Lihat unduhannya dibawah ini.

KOSA KATA

POLA KALIMAT

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post