Rabu, 24 Januari 2018

REVIEW FILM : ANNABELLE CREATION



Keluarga Mullins hidup bahagia disebuah daerah yang bisa dikatakan terpencil  dengan rumah besar yang apik dan sebuah gudang. Gudang keluarga Mullins digunakansebagai tempat kerja tuan Mullins sekaligus tempat produksi  boneka-boneka buatannya yang terkenal di kota itu. Keluarga Mullins hanya memiliki seorang anak perempuan yang bernama Bee. Bee menjadi kesayangan dan cahaya kebahagian kedua orang tuanya. Bee yang suka bersembunyi, Bee yang periang, Bee yang manis, dan Bee yang sok sibuk akhirnya pergi untuk selama-lamanya karena tertabrak mobil. Sejak saat itu kehidupan keluarga Mullins berubah total seperti rumah yang kehilangan cahaya,suram dan penuh kesedihan.

Orang tersayang pergi selama-lamanya tentu saja bukan hal yang mudah untuk diterima. Hal inilah yang dirasakan keluarga Mullin bertahun-tahun lamanya. Hingga 12 tahun kemudian mereka memutuskan untuk menerima anak-anak yatim piatu dan seorang suster untuk tinggal bersama mereka. Rumah besar mereka kini menjadipanti asuhan yang di huni 6 anak perempuan dan seorang suster.


Linda dan Janice dua anak yatim piatu yang akrab. Janice anak yang dapat dikatakn kurang beruntung karena terkena folio dan sebelah kakinya tak bisa berjalan normal. Linda lah yang selalu menolong dan membela Janice selama ini. Awalnya mereka sangat Excited dengan rumah besar yang akan mereka tempati itu, tapi lama kelamaan mereka berdua tau ada yang aneh dengan rumah itu. Mengapa sebuah kamar ada yang dikunci dan tuan Mullins sangat marah saat Janice mencoba memasukinya.

Walaupun tak mengetahui apa-apa soal dunia perfilman,tapi Film Annabelleini bolehlah memiliki sound yang baik, jalan cerita yang menarik, dan pengambilan gambarnya juga bagus. Cukup buat jantung olahraga. Ketegangan ketegangan satu persatu mulai muncul saat Janice entah bagaimana bisa masuk kedalam kamar yang belakangan diketahui bekas kamar bee dan Janice secara tak sengaja membuka lemari yang isinya boneka milik Bee.


Keanehan-kenehan rumah itu terus berlanjut. Janice lah orang yang paling sering diserang oleh makhluktak kasat mata di rumah tersebut. Puncaknya Janice jatuh dari lantai dua dan tak dapat berjalan sehingga ia harus tidur di sofa ruang tamu. Paginya, Janice yang sedang berjemur di atas kursi roda tiba-tiba didorong kedalam gudang dan dikerjai sang makhluklah dia didalam sana. Bisa di bilang Janice kesurupan karena malamnya Janice bisa berjalan normal dan mulaimenyerang seluruh penguhuni rumah. Orang yang mati pertama kali adalah tuan Mullins. Suster Charlotte berusaha melindungi semua anak-anak perempuannya  karena teror semakin menggila. Tak tahan lagi akan semua teror itu, suster Charlotte meminta penjelasan pada nyonya Mullins ia memaksa nyonya Mullins menjelaskan mengapa semua peristiwa ini terjadi. Terungkaplah bahsannya memang benar ada iblis di dalam rumah itu. Iblis itu datang karena mereka –Tuan dan nyonya Mullins-berdoa kepada apapun untuk dapat mengembalikan putri mereka yang telah mati. Doa tersebut di dengar si iblis dan ia meminta diizinkan masuk kedalam boneka sebagai perwujudan Bee. Sayangnya Tuan dan nyonya Mullins mengiyakannya  sehingga seluruh peristiwa mengerikan itu terjadi.


Setelah memberikan penjelasan, Nyonya Mullins lah yang kemudian dibunuh si iblis yang kini masuk kedalam raga Janice. Suster Charlotte masih sibuk menyelamatkan gadis-gadis yang kini di incar Janice. Janice berada di Kamar Bee dan siap-siap membunuh Linda hingga kemudian usahanya digagalkan suster yang memasukkan Janice ke dalam lemari yang telah di tempeli alkitab. Si Iblis marah besar.

Di akhir cerita Janice yang masih kesurupan iblis menghilang dan diadopsi oleh sebuah keluarga.ia hidup bahagia bersama keluarga yang mengadopsinya hingga akhirnya 12 tahun kemudian ia sendiri yang membunuh ayah dan ibu angkatnya. Sungguh lingkaran setan yang tiada hentinya.

Satu hal yang dapat kita pelajari dari film ini. Jangan pernah meminta apapun dari sesuatu yang selain Tuhan. Apapun bentuknya pasti merugikan. Karena setan itu licik, dia tak akan memberikan sesuatu apa-apa secara gratis, ia akan mengambil apa saja yang dinginkannya sebagai bayaran atas apa yang ia beri. Jangan sampai tersesat hanya karena kesedihan. Waspadalah waspadalah.


Wrote by Sunflower

Minggu, 21 Januari 2018

LAGU NOSTALGIA

Sempat terpikir  bekerja sebagai penyiar radio itu menyenangkan, karena kau akan berkutat dengan musik setiap harinya; memutar lagu, mendengarkan permintaan pendengar, mereview perkembangan musik lokal dan manca negara, every job that related to music pick my interest actually.

Kenapa tidak menjadi seorang penyanyi? Ya profesi itu juga sempat terpikir. Terlahir dengan karakter introvert membuatku hanya berani nyanyi di kamar tidur atau kamar mandi. Semakin bertambahnya usia aku pernah uji nyali dengan ikut bergabung dengan anggota grup bernyanyi yang akan tampil pada pesta perpisahan senior zaman SMA. Aku ingat saat itu kami beranggota lima orang dan membawakan lagu ‘Sempurna’ dari Andra and The back bone. Uji nyali itu bisa dibilang cukup sukses lah pada saat itu, walaupun setelah turun dari panggung aku merasakan seluruh darahku mengering, but well done~ sayangnya kami tidak punya kenangan rekaman saat kami sedang di atas panggung—hiks.

Ketika mengenal Soundcloud, aku mulai coba – coba merekam suara dengan alat – alat sederhana dan mengunggahnya di akun SoundCloud, yahh.. aku tidak berharap akan mendapatkan banyak pendengar atau penggemar I just feel happy when I’m singing lalalala~. Tidak berhenti di SoundCloud ketika android  melahirkan  aplikasi karaoke yang cukup lumayan yaitu ‘Smule’ aku juga menjadi salah satu orang yang Signup di Smule. Lumayan menyenangkan walaupun pada akhirnya berhenti menjadi Smuler karena hape yang ngecrash dan memaksaku meminimaliskan apps – apps yang tidak begitu penting.

Melihat kaset – kaset yang tersusun memiliki nuansa tersendiri bagiku. Dalam keluarga bisa dibilang seluruh dari kami senang dengan musik. Walaupun bukan keluarga pemusik tapi kami lebih memilih musik ketimbang Televisi untuk hiburan di akhir pekan. Dua orang saudara kandungku punya hobi yang sama mengumpulkan kaset sejak usia belia. Masi ingat kaset jaman dulu yang masih ada pita hitam didalamnya, kan?  Nah, dikamar saudara laki – lakiku ada sederet kaset tape lokal dan luar Negri. Tapi sayang kaset – kaset tersebut sekarang hanya mangkir dalam kotak dan menjadi barang sejrang berkenangan (they growing old so fast).

Berbicara tentang musik memang tidak ada habisnya. Musik adalah bahasa universal, tidak peduli dengan apa artinya, musik yag menyenangkan cukup memberi musik menjadi buah hati banyak orang. Hmmm… kita ambil salah satu contoh ketika Despacito muncul kepermukaan dan mencuri banyak telinga orang di seluruh dunia termasuk Indonesia, terlepas dari apa arti lirik Despacito, banyak dari kita yang kemudian memutar Despacito dimana – mana setiap harinya. Despacito memang sukses membuat banyak orang bergoyang dengan musiknya, ini membuktikan bahwa musik adalah bahasa universal. Musik dapat menyampaikan perasaan yang sama untuk semua orang di dunia.

Menggeluti pekerjaan yang belum seberapa seperti saat ini membuatku terus – terusan mencari ide atau penyegaran pikiran melalui musik, jadilah setiap hari mantengin Channel Vevo di Yotube hahahahahah. Atau mencari para – para penyanyi internet yang sering meng-cover lagu dengan cara dan gaya – gaya yang tidak kalah keren dari penyanyi aslinya.

Jadi, dua hari lalu ketika sedang stuck sekali dengan pekerjaan yang sudah jatuh tempo aku mencoba mengobrak – abrik file musik yang ada di laptop tua yang masih membuatku jatuh cinta setiap harinya. Beberapa lagu dari Sondtrack drama – drama Korea,  folk, hip – hop, dan beberapa lagu jadul yang pernah terkenal pada masanya. Sambil bernostalgia kemudian aku mulai men-drag sat persatu lagu tersebut ke playlist:



Ini akan menjadi list teman jogging di hari minggu. Kau juga mau coba?

posted by Azhari

Sabtu, 20 Januari 2018

THE MOST BEAUTIFUL GOODBYE IN THE WORLD


I was happy to call you Mom.

Satu lagi Drama asal Negri gingseng yang mencuri hatiku, selain jumlah episod yang terbilang amat sangat sedikit, tema keluarga memang sangat aku gemari dalam pemilihan film yang ingin di tonton. Drama yang merupakan salah satu Remake dari drama awal yang rilis pada tahun 1996 ini rilis pada Desember 2017. Menceritakan seorang wanita paruh baya yang telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk keluarganya. Namun, ditegah kehidpan yang begitu harmonis dia harus mempersiapkan kata – kata perpisahan untuk seluruh keluarga tercinta.

In Hee (Woon Mi Kyung) merupakan seorang wanita yang menikah dengan seorang pria berprofesi Dokter. Hasil dari perikahannya dengan Jung Cheol (Yoo Dong Geun) mereka di karunia seorang anak perempuan Yeo Soo (Choi Ji Woo) dan seorang anak lelaki Jung Soo (Minho Shinee). In Hee tumbuh menjadi seorang ibu, istri, dan menantu yang begitu sabar dan rela melakukan apapun. Selain mengurus keluarga kecilnya di usianya yang semakin beranjak tua In Hee juga harus mengurus ibu mertuanya (Kim Young Ok) yang kondisinya sudah pikun dan kembali memiliki sifat kekanakan.

Untuk karakter ibu, istri, dan menantu yang sahaja Woon Mi Kyung benar – benar memerankan perannya dengan sangat baik. Ini yang aku suka dari drama Korea yang selalu menunjukkan nilai – nilai budaya yang sangat kuat. Untuk ukuran istri seorang istri dari dokter seniro In Hee memiliki kehidupan sederhana layak istri da ibu pada umunya, semua dikerjakan sendiri; masak, mencuci, bahkan membersihkan rumah. Dilansir dari pengalaman pribadi sendiri ketika berbincang – bincang dengan seorang teman dan bertanya perihal profesi di Korea, si- teman mengaku bahwa tingkatan pendapatan yang paling di level aman di Korea adalah pergawai negri atau Dokter. Dua profesi itu yang hidup di zona aman. Yah, tidak ada bedanya dengan Indonesialah…. Tetapi yang bikin berbeda adalah budaya dalam rumah tangga para Dokter atau Pegawai Negeri. Masyarakat Korea sudah terbiasa melakukan segala pekerjaan rumah tangga sendirian dan tidak membutuhkan jasa asisten rumah tangga. Ya, tidak heranlah merek rajin meracik kimchi sendirian di rumah.

Jadi, untuk masalah pendalaman karakter seorang ibu yang legowo peran In Hee sukses berat.

In Hee di diagnosa kanker ovarium setelah mengeluh terus – terusan merasa sakit ketika buang ari kecil. Diagnosa itu diketahui pertama kali oleh rekan kerja suminya yang merupakan junior dalam dunia kedokteran. Setelah memberi tahu Jung – Cheol, diagnosa ini dirahasiankan Jung- Cheol dari istrinya. Diagnosa ini merupakan salah satu pukulan keras bagi Jung – Cheol. Sebagai suami yang berkarakter dingin dan tidak banyak bicara membuat Jung – Cheol menjadi karakter yang tidak pedulian. Namun sifat diamnya menyimpan rasa cinta yang penuh kepada sang istri. Diagnosa ini membuatnya begitu terpukul.

Sampai ketika selurh keluarga mengetahui penyakit yang diderita In Hee, momen ini adalah klimaks dimana air mata pelan – pelan mulai menetes sambil terus nonton. Ya, jujur saja.. aku punya karakter alergi air mata, maksudku tiap kali seseorang menangis didepanku baik itu nyata atau hanya karangan dalam sebuah film secara otomais aku juga akan menangis, ya sekarang kau tahu alasanku jarang pergi ke bioskop, kan? hahahahahaha

Penyesalan yang kemudian datang silih berganti diantara keluarga. Aku mengerti mengapa ombak penyesalan datang begitu besar dalam diri masing – masing anggota keluarga; bagi suaminya, profesi seorang dokter merupakan seorang yang dapat menolong orang lain agar tetap dalma tubuh yang sehat. Penyesalan itu muncul ketika dia berperan menolong orang lain yang sedang kesakitan sedang di sisi lainnya dia tidak pernah tahu kesakitan yang dirasakan istrinya sendiri. Bagi Yeon Soo, anak perempuan tertua dalam keluarga dia merasa terlalu banyak menempatkan pikirannya pada pekerjaan dan masalah pribadinya di luar rumah, hingga dia lupa dengan sosok ibu yang selalu hadir tiap kali dia pulang kerja, menyiapkan ini – itu. Begitu juga dengan Jeong anak lelaki bungsu. Semua rasa penyesalan ini muncul karena kurangnya perhatian mereka pada seorang yag sudah menjadi lilin untuk mereka selama ini.

Empat episod membuat drama ini menyampaikan pesan dan kesan yang cukup baik. 4 Episod membuatnya terasa begitu penuh dengan cerita bahagia dan tragis, membuat drama ini lenih manusiawi dengan menggambarkan hal yang akan seharusnya kita hadapi dalam hidup nanti; memiliki dan kehilangan.

Pesan – pesan perpisahan kepada kedua orang anaknya disampaikan In Hee kepada kedua roang anaknya sebelum dia menghabiskan waktu – waktu terakhirnya di sebuah rumah jauh dari desa bersama suami.

Film ini aku rekomendasikan untuk kalian yang sedang ingin nonton film sambil mewek – mewek, karena menurutku tidak ada hal yang lebih menyenangkan dari sebuah  film daripada ketika film mampu mengaduk – aduk emosimu dengan kejam hehehehehe.

posted by Azhari

Jumat, 12 Januari 2018

"KECEWA" by Bunga Citra Lestari, Apa sih maknanya ?


Bunga Citra Lestari Lyrics


"Kecewa"


Sedikit waktu yang kau miliki
Luangkanlah untukku
Harap secepatnya datangi aku
S’kali ini ku mohon padamu
Ada yang ingin ku sampaikan
Sempatkanlah…
Hampa kesal dan amarah
S’luruhnya ada dibenakku
Tandai seketika
Hati yang tak terbalas
Oleh cintamu…
Kuingin marah, melampiaskan tapi kuhanyalah sendiri disini
Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku kecewa…
Sedetik menunggumu disini, s’perti seharian
Berkali kulihat jam ditangan
Demi membunuh waktu
Tak kulihat tanda kehadiranmu
Yang semakin meyakiniku
Kau tak datang

Hampa kesal dan amarah
S’luruhnya ada dibenakku
Tandai seketika
Hati yang tak terbalas
Oleh cintamu…
Kuingin marah, melampiaskan tapi kuhanyalah sendiri disini
Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku kecewa…

Hampa kesal dan amarah
S’luruhnya ada dibenakku
Tandai seketika
Hati yang tak terbalas
Oleh cintamu…
Kuingin marah, melampiaskan tapi kuhanyalah sendiri disini
Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku kecewa…



Banyak hal dalam hidup ini yang membuat perasaan sakit dan kecewa. Semua kekecewaan itu pada dasarnya adalah kesalahan diri sendiri. Mengapa? Karena kita berekspektasi. Dan ketika seluruh ekspektasi dan darapan harapan itu tidak berjalan mulus maka timbullah perasaan kecewa. Banyak sekali hal dalam hidup ini yang kadang terasa pedih karena itu tadi terluka karena harapan harapan yang dibuat sendiri. Entah itu harapan kepada orang  atau pun suatu hal.

Yang sedang kecewa mesti paham betul bagaimana pencerminan dalam lagu milik BCL ini. Kekecewaan seorang wanita terhadap orang specialnya. Seorang wanita yang merasa sepi dengan tak hadirnya orang istimewanya baik secara real mau pun emosional. Semuanya bisa jadi karena kondisi sang lelaki yang terlalu sibuk sehingga tak lagi memiliki waktu untuk bertemu atau mungkin memang tidak adanya keinginan lagi untuk hadir dalam hidup sang wanita.

Sering sekali memang para lelaki menggagap wanita terlalu banyak menuntut akan suatu hal bahkan lebih. Mengganggap wanita merepotkan dengan minta ini dan itu. Padahal asalkan kalian tau hai kaum lelaki, sejatinya wanita ingin kehadiran dan kasih sayang mu, kelemah-lembutan dan perhatianmu. Wanita bisa saja bertahan akan keadaan yang membuatnya dia sepi tanpa kehadiranmu dan bertahan menunggumu. Tapi apa kau tau bagaimana sakitnya menjadi sesuatu yang tak lagi dinginkan dan bukan menjadi prioritas ? sakit sekali.

Menunggu memang bukan perkara mudah dan menyenangkan. Kadang-kadang menunggu menguras segala kesabaran. Semenit menunggu bisa terasa seharian. Begitulah wanita. Sabar menunggu entah bagaimana ujungnya ia tetap membunuh rasa sabarnya.

Rasa hampa, kesal, dan amarah yang dirasakan wanita dalam lagu “Kecewa” sungguh merasuk bagi setiap pendengar yang kecewa. Disaat menunggu orang yang sangat ia inginkan datang, telah di tunggu sangat lama, ternyata tak mau memberikan sedikiiit saja waktunya yang berharga. Sungguh Sakit dikecewakan dalam harapan besar untuk membunuh kesepian-kesepian yang dirasakan sang wanita. Tak ada tempat baginya untuk mengadu atas apa yang mematahkan harapan-harapannya kepada seseorang yang dicinta.

Bagaimana pun juga kembali lagi, semuanya kita yang memilih, ingin menjadi kecewa dengan menggantungkan harapan pada seseorang atau memilih pergi dan melupakan. Sebenarnya hakikat berharap yang hakiki hanyalah pada Tuhan karena kita tak akan kecewa dan penting bagi kita untuk belajar untuk tidak meggantungkan harapan apa pun, pada siapapun karena bahkan bayangan kita juga akan meninggalkan kita saat kita berada di tempat gelap.


Opini Sunflower

Review Film : BRIDE WARS (2009)


Berbicara soal bride dan marrige memang tak ada habisnya. Setiap orang khususnya wanita tentu saja menginginkan wedding yang terbaik terindah untuk di kenang sepanjang hidupnya. Semua orang memimliki impian akan pesta pernikahannya. Begitu pula halnya Emma dan Liv yang memiliki Wedding dream sendiri.
Liv seorang yang perfect dan keras kepala dan Emma adalah seorang yang berhati lembut dan mengalah. Memang gitu ya pada umumnya disetiap hubungan memang harus saling mengisi- dalam hubungan apa pun itu-. Sebenarnya agak agak baper sih ya lihat film ini karena berhubungan dengan wedding. Bawaannya kok ya cepat-cepat pengen buat wedding sendiri.

Film ini benar benar mencerminkan bagaimana keribetan yang benar benar ribet saat menghadapi yang namanya wedding. Tapi jangan salah ternyata banyak hikmah dari film ini yang dapat kita ambil terutama tentang persahabatan. Hubungan tidak melulu soal lawan jenis. Orang yang terdekat yang bisa saling berbagi hidup bisa saja dengan sahabat. Liv dan Emma sudah berteman sejak kecil, dan sejak kecil pula mereka sudah memiliki impian untuk menikah di Plaza Hotel.


Segala rencana Perfect mereka telah dilamar oleh pasangan masing-masing. Liv sekarang tunangan Nate dan Emma sekarang bertunangan dengan Fletcher. Liv dan Emma kemudian mendatangi Wedding organizer impian mereka dan menentukan tanggal. Karena datang berdua, Emma dan Liv disangka oleh petugas Administrasi WO tersebut akan meikah ditanggal yang sama. Mereka berdua di jadwalkan akan menikah di Plaza Hotel tanggal 6 juni. Tak ada pilihan lain, semua tanggal telah penuh terjadwal dan pilihan yang ada hanyalah salah satu dari mereka harus mengganti tempat dan tanggal.
Awalnya mereka kompak mencari solusi untuk semua maslah ini akan tetapi ternyata ini hanyalah awal peperangan terjadi. Mereka jadi saling bermusuhan. Persahabatan yang dibina bertahun tahun akhirnya hancur karena rebutan wedding. Liv dan Emma saling bersaing untuk menghancurkan Wedding. Emma berusaha membuat Liv gendut, Liv membuat seluruh tubuh  Emma merah, Emma membuat warna rambut Liv biru dan banyak lagi persaingan seru mereka.

Tapi, dibalik semua perseteruan itu mereka sesungguhnya merindukan satu sama lain. Mereka saling kehilangan orang yang sangat mengenal mereka. Bisa dibayangkan orang yang selama ini menjadi tempat mencuruahkan segalanya kini menjadi musuh yang saling menghancurkan, pasti rasanya pedih sekali.

Disetiap perjalanan dan waktu yang semakin dekat dengan hari H tentu saja banyak hal dan apa saja bisa terjadi. Ada pasangan yang semakin jatuh cinta dan lengket, ada pula pasangan yang akhirnya menyadari mereka selalu bertengkar dan sebenarnya tidak cocok. Liv dan Nate semakin lengket menjelang hari bahagia mereka, sedangkan Emma sebaliknya ia semakin sering bertengkar dengan Fletcher.  Puncaknya terjadi di hari H pernikahan.Liv mengganti Video pernikahan Emma.  Emma akhirnya berpisah dengan Fletcher mereka menyadari ternyata mereka tidak akan bahagia jika tetap bersama.
Liv sedih sekali akan hal itu. Ia menyesal.
“Kau Menangis ?” tanya Emma.
“ya, sepertinya semua  ini baru bagiku dan aku sering menangis. Aku seperti orang yang terluka” Liv mulai menangis.
“Tidak Liv. Aku tak mau itu. Maaf.”
“Tidak.kau benar. Aku tidak harus memiliki sesuatu secara bersamaan sepertinya ini panggilan agar aku bangun. Dan aku agak terhuyung-huyung sedikit agar  aku bangun. Maukah kau tetap disini?” Liv memohon.
“Dimana lagi aku harusnya berada?” Emma Tersenyum.




Akhirnya Emma yang batal menikah menjadi bridesmate nya Liv. Mereka berbaikan dan menjadi sahabat kembali. Sungguh Emma tak menyesal telah bertengkar dengan Liv dan gagal menikah dengan Fletcher di hari pernikahannya. karena apa yang terjadi selanjutnya sungguh membahagiakan. Penasaran kan ? sana gih nonton sendiri! Happy Watching J

By : Sunflower



Rabu, 03 Januari 2018

HAPPY NEW YEAR 2018

instagram@putriazhari26
I KNOW IT WAS LATE I JUST WANT TO SAY HAPPY NEW YEAR FOR ALL READERS AND BLOGGERS FELLOW AROUND THE GALAXY, KEEP AWESOME AND KEEP WRITE A GREAT JOB. LET'S ROCK 2018 TOGETHER~

nb; this picture taken in my hometown. have been spending new year at home this time heheheh

Kamis, 21 Desember 2017

REVIEW IT (2017)



“Percayalah, pernah ada Pennywise dalam hidupku juga dimasa kanak – kanak”
Film yag paling menyebalkan sekaligus mengagumkan adalah film yang mampu mengaduk – ngaduk imajinasiku sampai aku ketakutan setengah mati. Film Horror menakutkan tapi tidak berhasil mengaduk imajiansi dengan sempurna, mereka hanya memberikan rasa takut yang bergulung – gulung diperutmu, dan hilang ketika Film habis dan kau keluar dari ruangan bioskop.

IT berangkat dari suatu tempat dalam dunia imajinasi masa kecil dimana ada balon, perayaan, dan badut menjadi mimpi buruk yang memakan ilusiku habis tak bersisa semalaman diatas tempat tidur tanpa berani memejamkan mata. Menurutku IT merupakan salah satu film supranatural yang menceritakan ketakutan yang kita miliki dimasa kecil, ketakutan anak – anak dan bagaimana cara mereka melawannya.


Dalam film yang diangkat dari novel penulis kondang dunia Stephen King menceritakan 4 orang anak lelaki yang saling berteman dengan latar belakang keluarga berbeda – beda dan ketakutan yang berbeda juga. Bill(Jaeden Lieberher) kehilangan seorang adik yang tidak dapat ditemukan dan kedua orang tua yang seakan Move on dari sang adik tanpa menacari penjelasan atas kematiannya. Kecemasan tumbuh dalam diri Billi yang kemudian menjadi pusat kesedihan dan ketakutannya. Richie(Finn Wolfarhard) anak lelaki berkacamata yang betah sekali berceloteh memiliki ketakutan pada Badut, Stanley(Wyatt oleff) anak Yahudi yang belum bisa membaca Torah, dan ketakutan terbesarnya adalah lukisa wanita dengan wajah berantakan di  runang kerja ayahnya, dan Eddie (Jack Dylan Gnazer) seorang anak lelaki yang punya kebiasaan minum obat ini – itu tanpa tahu jelas apa penyakitnya, ibu menjadi alasan  yang tidak bisa dibantah Eddie.
Mereka pemeran utama yang kemudian bertemu dengan Mike(Chosen Jacobs), Baverly(Sophia Lilis), dan Ben(Jeremy Ray Taylor) dengan ketakutan mereka masing – masing. Dalam film ini digambarkan teror badut yang setiap 27 tahun sekali muncul dan menculik anak – anak. Kota Derry dianggap seperti mendapatkan kutukan. Tapi setiap kabar kehilangan hanya berakhir dengan foto – foto orang hilang yang ditempel dimana – mana tanpa hasil sama sekali.


Pennywise (Bill Skansgard) begitu nama badut penari yang menyeranga anak – anak ini satu – persatu. I can tell you Pennywise sukses sekali berakting se-psikopat – psikopatnya. Tanpa Dia  aku tidak pernah tahu bahwa Pennywise punya wajah menawan nan tampan di kehidupan aslinya hehehe..

Misi inti mereka adalah mencari dimana Jasad Georgie adik Bill yang menghilang setahun yang lalu. Bill hanya ingin menemui kenyataan pasti terhadap apa yang terjadi pada adik semata wayangnya. Pencarian itu tidak gampang, mereka mulai ditakuti oleh ketakutan mereka masing – masing. Diujung ketakutan tersebut selalu saja muncul seorang badut dengan balon merah. Masuk kedalam gorong – gorong, menulusuri sumur, dan kemudian berada di titik inti tempat dimana Pennywise bersembunyi dan  membawa anak – anak yang telah diculiknya melayang di udara.

Menurutku pribadi, film ini menggambarkan ketakutan masa kanak – kanak kita yang harus kita lalui untuk mencapai tahap selanjutnya dalam kehidupan. Errr—ini hanya bagaimana caraku melihat dan mengartikan IT dari kacamataku, kau boleh tidak setuju jika kau mau. Pennywise merupakan suatu tahap dalam kehidupan yang harus kau lampaui. Cara melampauinya kau harus berani melangkah dengan segala hal yang ada dibawah sol sepatumu saat ini; orang tua yang over protective, pembulian, kenangan masa lalu atas kehilangan seseorang, gosip buruk yang membuat wajahmu terlihat sangat kotor, atau peraturan – peraturan tertentu yang ditetapkan orang dewasa tanpa mendengar pendapatmu. Hal – hal tersebut sebenarnya yang akan membuatmu ketakutan, depresi, dan tidak memapu mengangkat sepatumu untuk melangkah lebih jauh lagi. Untuk menulis sebuah kehidupan yang lebih besar dari saat ini.


Pennywise adalah poin utama yang harus kau lampaui untuk mencapai kedewasaan. Kau dipenuhi ketakutan dan Pennywise merupakan perasaan antagonis yang selalu merasuki pikiranmu dan mengatakan “Menyerahlah, karna terlalu menakutkan untuk melewati masa – masa ini.”  kata – kata yang paling sering disebutkan Pennywise adalah “Float”—melayang. Ya, pikiran antagonis sering sekali membuatmu ingin melayang dari cita – cita masa depan yang sudah kau atur, sedang untuk menuju masa depan kau harus menjadi dewasa, untuk menjadi dewasa kau umurm harus bertambah dan kau harus melewati segala rintangan yang kau temui di usia saat ini; seperti pembulian yang terjadi pada Ben misalnya.

Tidak semua orang mampu menekan perasaan anatagonisnya dan bangkit dari keakutan, ketakutan bisa merubahmu menjadi makhluk lain. Seperti Henry yang merupakan pembuli paling menyebalkan namun memiliki ketakuan terhadap ayahnya sendiri. Henry tidak memilih untuk melawan ketakutan itu dengan cara yang baik; menjadi anak yang diharapkan orang tuanya. Dia membiarkan perasaan antagonis merasuki pikirannya dengan membunuh ayahnya sendiri. Sejak saat itu Henry sudah berhasil memilih masa depannnya. Menjadi seorang trouble makker.

Apa pilihan enam sekawan yang kemudian berperang dengan Pennywise? Mereka memilih untuk membung jauh – jauh rasa takut mereka dan bangkit melawan Pennywise. Di bagian ini semua dari mereka masing – masing dipertemukan dengan ketakutannya. Seperti beverly yang dipertemukan dengan wajah sang ayah yang sangat dibencinya, atau Bill yang menemukan jaket hujan Georgie dan menemukan pertanyaan besarnya selama ini bahwa Georgie benar telah mati. Ketika semua dari mereka mampu melawan ketakuannya Pennywise mulai melemah, ketakutan malah berbalik menyerangnya. Pennywise masuk kedalam sumur dan menghilang menjadi keping – keping.

Stephen King tidak pernah mengecewakan, bukan? dan aku suka film ini walaupun dia mengaduk – ngaduk imajinasiku dengan sangat kejam hahahaha. Ini visualisasi dari masa kanak – kanak kita menuju kedewasaan. Hanya pemenang yang mampu menyusun mimpi – mimpi dan kemudian mengujudkannya.


THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post