Minggu, 10 Februari 2019

DUMPLIN (2018)


“Every woman needs to hear”
And  I come back again with another Netflix amazing movie. I just feel amazed watching movie with full of meaning on it. Movie is not born just to please my miserable life, they are born to teach me wise stuff.

Dumplin diangkat dari nover Young New York time best selling Young Adult karya Julie Murphy. Menceritakan seorang anak remaja yang bernama Willi yang ingin mengubah stereotype orang – orang terhadap standar kecantikan wanita. Bahwa setiap orang mendapatkan pengakuan sosial sesuai dengan ukuran badan, warna kulit, bentuk rambut, atau segala macam elemen yang masuk kedalam ukuran ‘Cantik’ secara umum.
Tidak adil ketika menstandarisasi ‘Cantik’ dalam sosial, sedang kita terus – terus menjunjung tinggi kalimat; Cantik itu relatif. Jika kecantikan memang relatif mengapa kita harus menstandarisasi Look seseorang sehingga mereka dapat di terima di dalam masyarakat?
Melalu film ini  mengatakan bahwa semua wanita cantik and every suit is fit in every budy. Willowdean atau yang sering dipanggil Willi merupakan anak perempuan tunggal dari Rosie, Miss kecantikan Texas tahun 1989. Menjadi seorang pemenang Miss kecantikan membuat Rosie  mendapatkan begitu banyak reputasi dari seluruh Texas. Siapa yang tidak mengenalnya? Kesibukannya terhadap dunia Miss kecantikan membuatnya harus memangkas waktu bersama anak perempuannya sendiri. Willi kecil hidup dan tumbuh menjadi seorang anak perempuan berdasarkan didikan saudara perempuan Rosie bernama Lucy. Bagi Willi Lucy adalah buku pertama yang mengajarkannya bagaimana cara hidup dan berinteraksi dengan orang – orang sekitar.
Willi tumbuh menjadi anak perempuan yang begitu berbeda dari embel – embel miss kecantikan. Tubuhnya yang gempal, rambutnya yang blonde, keriting, dan sedikit berantakan membuatnya sangat jauh berbeda dari sang ibu. Setelah kepergian Lucy, will merasa hidupnya hampa. Rosie hanya secara teknis adalah wanita yang melahirkannya tanpa ada hal memori di antara mereka berdua.  Sampai suatu hari dia menemukan sesuatu di tumpukan barang – barang Lucy yang hendak di sumbangkan. Sebuah formulir Miss kecantikan milik Lucy yang tidak pernah dikembalikan kepada panitia penyelenggara kontes kecantikan. Lucy merasa wanita gemuk sepertinya tidak pantas bersaing dengan sang adik Rosie yang saat itu juga mengikuti kontes yang sama. 
Will menunjukkan kepada semua orang bahwa ukuran tidak mendiskripsikan siapa dirimu atau bagaimana sosial harus menerimamu. Bersama beberapa orang teman sekolahnya Will membentuk sebuah revolusi.


It’s worth to watch karena mengandung pesan sosial untuk semua yang menganggap cantik memiliki standar tertentu, bahwa tidak semua manusia berhak menganggap dirinya smepurna dan cantik. Ini Juga menjadi remainder bagi semua wanita untuk mencintai dirinya terlebih dahulu sebelum mencintai seseorang yang lain.  

Rabu, 06 Februari 2019

NAPPILY EVER AFTER (2018)

My next thing from Netflix. I know  I never can make myself to stop loving Netflix.

Satu lagi dari Netflix yang tidak bisa menahanku untuk menulis rekomendasi di sini. Yah, walaupun tidak banyak yang mampir ke Kingdomku setidaknya aku harus meninggalkan bacaan untuk suatu hari dimana orang – orang mulai banyak berkunjung hehehe. This is not abandoned Kingdom, just—you know—little far to find.
Nappily Ever After, another movie which talked about woman again. Violet Jones adalah anak perempuan tunggal dari pasangan Paulette Jones dan Richard Jones. Berasal dari Black Family membuat Violet telahir dengan rambut kriting khas African yang begitu sulit untuk diluruskan. Sejak kecil sang ibu terus mendidiknya menjadi sempurna, mendandaninya agar terlihat menjadi anak gadis kulit hitam yang manis yang berbeda dari anak lainnya. Hal yang paling mencolok dari penampilan Violet adalah Rambut. Sejak kecil sang ibu selalu meluruskan rambut Violet setiap hari, hal itu membuatnya harus rela duduk berjam – jam menungui sang ibu meluruskan rambutnya. Violet memang tumbuh menjadi anak yang berpenampilan sempurna, tapi dia tumbuh diatas sepatu orang lain, bukan sepatunya sendiri.
Well, ini menjadi masalah besar bagi para orang tua yang terlalu banyak memendam obsesi dan kemudian menjadikan anak mereka sapi perahan yang akan mengujudkan semua mimpi – mimpi merka kelak. Sama seperti para orang tua, anak juga terlahir dengan fikiran dan  mimpi – mimpi mereka sendiri. Apa yang terjadi dalam hidup Violet bukan suatu cerita rekayasa yang tumbuh di balik layar film atau di dalam lebaran buku. Banyak di praktik kehidupan yang sebenarnya orang tua yang memaksa anak – anak mereka tumbuh diatas sepatu mereka.
Tumbuh besar menjadi Violet yang dibentuk oleh ibunya membuat kehidupan Vi tampak begitu sempurna secara kasat mata; rambut indah, penampilan menarik, pekerjaan yang menjanjikan, dan pacar seorang dokter muda yang berbakat. Namun, apa semua itu benar – benar membuat hidupnya bahagia?
Mimpinya untuk hidup bersama Clint membangun keluarga kecil hancur ketika Clint tidak melamarnya di hari ulang tahunnya, Clint beranggapan 2 tahun bersama tidak cukup untuk mengenal Violet dan menjadikannya seorang penamping hidup. kehidupan Violetyang terlalu kaku dan serba perfect membuat Clint ragu untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius.
Kegagalan yang terjadi pada keinginan besarnya kemudian membuat Violet keluar jalur dan mencoba hidup di luar rumus yang selama ini dia anut. Tanpa di sengaja kehidupan barunya kemudian mengantarnya untuk mengenal penata rambut bernama Will. Mengenal Will dan anak semata wayangnya mengenalkan Vi bagaimana cara hidup diatas sepatunya sendiri.
it’s tal about your decision in life is totally in your ownhand. Nor your parents or somebody else. You need to decide what you wanna be and what you wanna do in life. Menjalani hidup yang normal dan teratur memang menyenangkan, tapi hidup akan hambar tanpa rasa jika tidak pernah merasakan pertualangan. Film ini mengingatkanku pada Little Prince, film animasi yang di angkat dari kisah klasik anak – anak yang menceritakan betapa orang dewasa begitu kaku, monoton, dan terlalu memaksa. Mereka lupa bahwa mereka pernah kecil.

Selasa, 08 Januari 2019

22 JULY (2018)



Resentment never set you free; for all the victims I put my deep condolence here today. For all young people who had participated in Utoya island camp, you always be remembered.
Film Netflix selanjutnya yang diambil dari kisah nyata yang terjadi pada tanggal 22 July tahun 2011 di Norwegia. Penyerangan terrorist di kota Oslo di ikuti dengan pembantaian para remaja pada Summer Camp yang di laksanakan di pulau Utoya. Setidaknya 77 orang meninggal dunia pada kejadian pemeberontakan terhadap pemerintah paling besar setelah perang dunia ke II di Norwegia. Lebih dari 300 anak muda yang mengalami trauma psikologi berat akibat pembantaian tersebut.

Film ini dibuat tahun 2018 lalu dengan mengadaptasi kejadian sebenarnya yang terjadi di tahun 2011. Bersamaan dengan Netflix, film versi Norwegianya juga dirilis di tahun yang sama. Untuk dapat mengerti penuh dengan tragedy tersebut aku memutuskan untuk menonton kedua versi film yang sudah dibuat, dan juga membaca beberapa artikel yang menceritakan kejadian sesuangguhnya.
Paul Greengrass dalam filmnya lebih menonjolkan dua orang yang berperan aktif; Viljar sebagai korban yang mengalami cidera serius bertaruh nyawa dalam proses pengobatannya di rumah sakit, dan Andres Behring Bevrik yang merupakan pelaku pembantaian masal ini. Keduanya tampak sama menonjolnya hingga beberapa orang menganggap dia malah menggeser para victim yang seharusnya mejadi pelaku utama.
Sedang di sisi lain seorang Director berkebangsaan Norwegia beranama Erik Poppe membungkus tragedy ini dalam film bertajuk U-July 22 dengan bentuk seperti film dokumenter yang hanya mengambil scene di Pulau Utoya saja selama 72 menit tanpa berpindah kepada set lainnya atau menonjolkan Andres sebagai pelaku keji tersebut.
Bagiku pribadi kedua film memiliki sisi menegangkan dan keunggulannya masing – masin. Kedua produser berhasil membawa rasa mencekam yang menakutkan pada 22 July. Namun Poppe dengan ide film dokumenternya lebih menunjukkan suasana dan perasaan para korban yang sangat jelas dengan mengambil shoot tempat dan waktu yang sama persis seperti pada saat kejadian tersebut terjadi.
Setidaknya para remaja Summer Camp yang diselenggarakan oleh pemerintah bertahan selama 72 menit dalam penembakan yang terjadi di Utoya sebelum akhirnya polisi datang dan mengamankan tempat terebut.
Secara keseluruhan film ini Worth-to-watch. Selain mengenang para korban, film yang diangkat dari kisah asli lebih sering memberikan pelajaran moral dan membiasakan kita untuk tidak lupa sejarah. Insiden 22 July menjadi insiden yang tidak dapat terlupakan di Norwegia, walaupun sudah berlalu kurang lebih 7 tahun, Trauma, kehilangan, dan luka yang membekas pada tiap – tiap individu tidak mungkin bisa lekang begitu saja. Sampai hari ini masih banyak dari remaja korban penembakan di Utoya menjalani pengobatan psikologi.

For me personally, this movie just like reflection for what had happened to me back back back in time. Aceh insurgency held between 1975-2005 with the goal of making Province of Aceh independent from Indonesia. it effected military offensive.
people shooting each other, massacre, every place feels like hell. Billion of youngsters dealing with mental issues, psychologically suffering from their scary experiences. people who lose their family, kids, parent, keep fighting to continue their life today but none of them back into complete pieces, they partially died inside.
I don't think I'm entitled to compare any kind of human being suffering from a shotgun attack, I just feel i can relate to how the Utoya massacre incident affected victims future life. Honestly saying, I'm still suffering from trauma.


Rabu, 02 Januari 2019

BIRD BOX (2018)

“When your deepest fear scare you”
P.S. CHECK MY LABEL ON THE RIGHT SIDES. THX.

Well, this is my very first horror Netflix movie I ever watched. I was expecting aliens or something from the other space to taking control of the world, but I ended up finding Malorie (Sandra Bullock) fighting her biggest fear with two kids together.

Kadang – kadang meononton film horror yang membutuhkan imajinasi dan konsentrasi lebih memang akan berakhir luar biasa. Aku berekspektasi akan menemukan spesies alien lainnya yang akan menginvansi bumi, tapi apa boleh dikata bahwa aliens sudah terlalu lelah untuk mampir kebumi hehehe.

Film ini diawali dengan 5 tahun dimasa depan, dimana Melorie dan sepasang anaknya yang berusia 5 untuk pertama kalinya pergi meninggalkan rumah mereka dan mencari suaka tempat tinggal yang aman. Mereka harus melewati sungai dengan mengayuh perahu dengan kedua mata tertutup. Bagiku hal yang paling menakutkan adalah ketika kau harus terus berjalan tanpa mengetahui atau bahkan mendapat gambaran secuil saja akan apa yang ada di depanmu. Ketika pertama wabah Black spirit menyerang kota mereka Malorie sedang mengandung anak semata wayangnya setelah ditinggalkan pasangan hidupnya. Wabah itu menyerahpola pikir seseorang, mempengaruhi pikiran mereka dengan membawa mereka pada hayalan – hayalan yang menakutkan, hayalan – hayalan masa lalu, hingga sampai menyakiti diri mereka sendiri.
Melorie kehilangan Jess saudara perempuannya di perjalanan pulang dari rumah sakit. Semua tampak berbeda setelah hari itu. Wabah tersebut semakin menyebar dan menyerang siapa saja melalui penglihatan.
Setelah banyak membaca ulasan yang merekomendasi film ini aku memutuskan untuk menonton film ini sambil menghabiskan malam minggu hingga larut malam. Tidak ada yang bisa menolak acting luar biasa Sandra Bullock, menjadi seorang ibu yang mendadak bertanggung jawab atas dua nyawa di tengah – tengah wabah mengerikan dan perjalanan jauh di tengah sungai menggambarkan pengorbanan ‘ibu’ yang sebenarnya. Menjadi seorang ibu berarti menerima semua ujian dan kejutan yang akan kau temukan setiap harinya. Terlepas dari apapun bentuk ujian tersebut, ibu akan dengan lantang menantang.

Aktingnya menjadi seorang ibu tidak akan sempurna tanpa didukung akating hebat sepasang anak – anak imut seperti Boy (Julian Edward)  dan Girl (Vivien Lyra Blair). Bagiku mereka bekerja dengan sangat sempurna, pada scene dimana Sandra membentak Girl karna pergi mencarinya setelah diperingati untuk tetap bersembunyi di dalam perahu merupakan scene yang paling menyulitkan menurutku (dan beberapa orang) Namun Sandra sendiri mengakui bahwa scene tersebut adalah yang paling mudah. Pengakuan tersebut disebutkan di acara EllenShow ketika Sandra diundang setelah memerankan Bird Box.
Bird Box  merupakan Psychotic movie yang mana menceritakan tentang apa arti keluarga yang sesungguhnya, bahwa kita akan melakukan apapun untuk keluarga tidak peduli seberapa menakutkan hal tersebut. Menurut kacamataku pribadi film ini menceritakan bagaiman pemikiran – pemikiran tidak sehat dapat mempengaruhi caramu berfikir dan menjalani hidup. pemikiran – pemikiran tidak sehat akan merubah pola pikir dan tingkah lakumu dalam memperlakukan dirimu sendiri.
Well, finally I have decided this movie is worth to watch. Will be one of  Azharikingdom favorite movie for entire life hehe. Hope you will completely agree with me and see you in the next movie review.


Jumat, 28 Desember 2018

FATHER AND DAUGHTER (2015)


“You always be my potato chips”
Kehilangan dapat memberikan seseorang luka mendalam pada emosi mereka. Kehilangan orang – orang tercina adalah pertempuran yang paling bagi setiap manusia di muka bumi. Karna bagiku kitatidak pernah dilatih untuk memiliki dan kemudian kehilangan.
Jake Davis (Russell Crowe) adalah seorang penulis sukses yang mengalami banyak pasang  surut dalam karirnya. Setelah kepergian istri tercinta Jake mengalami penyakit yang menyerang sarafnya diakibatkan kesedihan yang meninpanya setelah kematian istrinya dalam kecelakan mobil. Kecelakan terjadi karna Jake tidak bisa menghentikan percekcokan kecil mereka hingga tidak sengaja menabrak kendaraan yang melintas dari arah kanan mereka.  Kepergian Patricia meninggalkan luka mendalam baginya dan juga Katie (Amanda Seyfried).

Having Eachother

Keduanya sudah kehilangan separuh cinta dan separuh harpaan, namun Katie dan Jake adalah anak dan ayah yang hidup bersama dan menggabungkan kepingan – kepingan hati mereka untuk bangkit dari kehilangan mendalam. Mereka adalah se-paruh yang diguabungkan dan menjadi satu. Tidak ada yang dapat memisahkan rasa cinta Kate kepada ayahnya, meski Katie pernah di titipkan di rumah tantenya ketika ayahnya dalam masa pengobatan di rumah sakit jiwa. Hal ini kemudian menjadi peluru yang menembakinya membabi buta. Adik Patricia mengingankan hak asuh Katie jatuh ketangannya, keluarga Patricia beranggapan bahwa Patricia mati karena Jake.
Jake berusaha keras untuk memperjuangkan hak asuh anaknya. Tidak hanya itu, Jake juga harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Penyakit yang menyerang sarafnya tidak sepenuhnya sembuh, hal itu membuatnya kehilangan kehidupan normalnya.  Tekanan dari pihak keluarga Patricia semakin menekan posisinya. Jake memperjuangkan hak asuh anak perempuannya hingga akhir hayatnya.
Losing

Kematian sang ayah karena kecelakan tunggal yang terjadi dirumah mereka membuat Katie kemudian di asuh oleh adik perempuan Patricia yang sejak dulu begitu menginginkan hak asuh terhadap dirinya. Kepergian sang ayah membuat harapan dan cinta hilang secara utuh dalam dirinya. Katie tumbuh menjadi anak perempuan cantik yang sukses sebagai psikolog anak – anak bermasalah, namun tidak mampu menolong dirinya sendiri. Kehilangan kedua orang yang sangat dicintainya membuat dia tidak dapat merasakan apapun, tidak dapat mereasakana jatuh cinta, takut untuk bersama seseorang yang benar – benar mencintainya.
Katie menjalani kehidupan yang penuh rasa kesendirian, melakukan hubungan initim dengan siapa saja yang menginginkan hal ‘Itu’ dari dirinya, menjalani kehidupan yang tidak sehat menjadi kebiasaannya sampai ketika dia bertemu dengan Cameron (Aaron Paul). Cameron tidak seperti Pria yang sudah sering di jumpainya di klub, Cameron tidak mengajaknya bicara dan lima menit kemudian melakukan hubungan seks tanpa status apapun, Cameron adalah Pria yang dapat mengisi sumur kering dalam diri Katie.

Finding Love Back

Cameron adalah seorang pria yang mengagumi buku terakhir Jake Davis yang ditulisnya untuk anak perempuan yang paling dicintainya. Father and Daughter adalah buku terlaris hingga memhadiahkan penghargaan terakhir bagi Jake Davis, siapa yang menyangka bahwa buku yang ditulis ayahnya membuat Katie bertemu dengan Pria yang bisa kembali mengisi sumur hatinya yang sudah kering. Cameron tidak hanya mengagumi sang ayah sebagai penulis tapi juga sudah jatuh cinta pada sosok “Potato Chips” sejak pertama kali dia membaca buku tersebut.
Bersama Cameron Katie menjalani hubungan sehat yang tidak hanya menginginkan tubuhnya. Cameron Pria yang benar – benar mencintainya, yang terus mencoba untuk mengerti ketakutan yang membendung dalam diri Katie. Katie mencintai Cameron di satu sisi dia tidak dapat mengalahkan ketakutan yang begitu besar dan sudah berakar dalam dirinya.


Touching and Emotionally hurt. Father and Daughter adalah wadah yang menghadirkan cerita – cerita kegelisahan sesoerang terhadap kehilangan dan cinta selalu dapat mengembalikan kita pada jalan yang lurus. Tanpa cinta manusia adalah binatang yang hanya mampu berfikir tanpa mampu merasa. Membuktikan bahwa semua manusia membutuhkan manusia yang lainnya untuk merasakan ‘Hidup’ yang sebenarnya.

Minggu, 16 Desember 2018

DANGAL (2016)


Real champions are people who never give up on their failure. We have not failed, we just found a million ways that won’t work.
Satu lagi film asal Bollywod yang tidak bisa lepas dari ingatanku. Film yang mencertikan kisah asli dari atlit Wrestling wanita India yang diproduksi langsung oleh rumah produksi Amir khan dan bekerja sama dengan UTV Motion dan Walt Disney india merupakan film yang laku keras denga penjualan yang melejit.
Berdasarkan rekomendasi seorang teman zaman SMA, hari ini kugunkana waktu istirahat berhargaku untuk menonton film – film bagus (menurutku) dan membagikannya di dalam blog pribadi yang sudah menjadi personal spaceku sejak beberapa tahun yang lalu.
Dangal bercerita tentang seorang mantan pehulat yang tidak bisa melepaskan gulat dalam hidupnya. Mahavir merupakan seorang penggulat hebat di masanya, menikah dan menjadi ayah membuat hidupnya berubah 360 derajat untuk menyokong kehidupan keluarganya mahavir kharus menjadi seorang pegawai yang bekerja pagi dan pulang malam. Kehidupannya jauh dari mimpi seorang penggulat yang terus melaju mencapai puncak.
Tidak ingin menyerah begitu saja, Mahavir kemudian menggantungkan cita – citanya pada anak – anaknya. Mahavir berharap Tuhan memberikannya seorang anak lelaki yang dapat melanjutkan cita – cita besarnya. Namun, apa bisa dikata, manusia hanyalah berencana sedang Tuhan yang memutuskan hasil akhirnya. Semua dari anak – anak Mahavir tidak ada yang berjenis kelamin lakki – laki.

Menjadi penggulat wanita

Dalam budaya India, para anak perempuan hanyalah terklahir dan ditakdirkan untuk menikah, melahirkan, dan mengerjakan pekerjaan rumah. Begitu banyak dari masyarakat India yang sampai saat ini menikah di usia yang sangat muda. Tradisi ini seakan tidak bisa lepas. Namun tidak Geeta dan Babita, dua kakak beradik ini lahir dan dibesarkan oleh seoranga ayah penggulat yang kemudian menggantungkan mimpinya pada mereka berdua.
Berawal dari perkelahiannya dengan dua orang anak lelaki yang suka sekali mengejek mereka berdua sanga ayah kemudian berfkir bahwa dua orang putrinya memiliki darah penggulat yang hebat. Mahavir kemudian melatih dua orang putrinya denga keras. Awalnya semua terasa begitu sangat berat, sampai ketika mereka harus memotong rambut panjang mereka menjadi pendek seperti anak laki – laki. Perubahan tinkah laku dan penampilan membuat mereka menjadi begitu berbeda dari anak – anak perempuan pada umumnya. Perbedaan itu membuat mereka terasingi dari teman – teman sebaya, namun hal tersebut malah menjadikan mereka semakin terbakar emosi dan ingin membuktikan bahwa mereka dapat menjadi penggulat yang membanggakan.

Pertandingan pertama

Pertandingan pertama Geeta adalah di arena gulat kampung yang tidak memakai matras, di tonton oleh begitu banyak warga, melawan penggulat pria yang berat badannya malah lebih dari berat badannya. Pertandingan pertamanya tidak langsung mengantarnya pada kejayaan. Geeta kalah dan hanya membawa pulang uang sejumlah 50 rupee. Kekalahan pertamanya membuatnya tidak bisa tidur semalaman dan tidak sabar untuk ikut pada pertandingan – pertandingan lainnya. Kekalahan bukan membuat Geeta terpukul dan menyerah, tetapi malah membuatnya penasaran akan pertempuran – pertempuaran selanjutnya.

Keluarga

Beranjak dewasa, Geeta juga beranjak menjadi atlit nasional yang siap membawa nama India ke kancah internasional. Geeta kemudian meminta ayahnya untuk mengirimkannya ke Patalia seklah para atlit di India. Masuk ke dalam akademi membuat Geeta yang berasal dari kampung dan dilatih oleh ayahnya sendiri banyak mendapat kritikan. Hal – hal baru yang didapatnya dari teman – teman satu akademi membuatnya lengah dan kurang disiplin. Perselisihan besar terjadi antara Geeta dan Muhavir. Geeta yang beranggapan teknik sang ayah yang begitu kuno dan ketinggalan jaman, dan sang ayah yang merasa mulai di lupakan oleh putrinya sendiri.
Perselisihan yang kian membuat jeda diam dalam hubungan mereka mengantar Geeta pada beberapa kekalahan di kancah internasional, kekalahan tersebut membuatnya begitu frustasi dan terpukul sebagai atlit. Hingga suatu hari sang ayah kembali dan membantunya meraih kemenangan internasional dengan cara kunonya. Keluarga adalah tempat terakhir untuk pulang dalam keadaan seperti apapun.


Well, this is Azhari Kingdom’s recommendation for today. I’ll come back with a bunch of movie recommendation next time. Thank you for reading, don’t forget to come back because your attendance is everything for me.

Senin, 10 Desember 2018

VENOM (2018)



As always Park told me first about his thought everytime he watch a new movie since I write a lot about a movie on my personal website he always becomes my best source for recommended movies. When venom came out he texted me said he watched venom  and that’s really far from what he was expected “I’m not recommending this movie to your blog this time.” He said. But as a writer I can’t stop writing, so I watched venom a few days ago (I know I was very late) to prove he was wrong.
Well, he wasn’t one hundred percent wrong…

Jadi, venom adalah super hero baru yang akan menyelamatkan dunia setelah beberapa Avenger gugur?  Venom akan menjadi pahlawan Marvel selanjutnya? Pertanyaan – pertanyaan ini muncul di dalam kepalaku sepanjang menonton venom beberapa waktu lalu. Setelah didesak oleh sang kakak untuk mendownloadnya di salah satu situs berbagi film gratis, aku langsung memutuskan untuk menyaksikan malam itu jug. Well, kemunculan Riz membuatku tidak terlalu menyesal hehehehe.
Venom merupakan creatur yang dibawa dari tempat lain selain bumi—seperti alien mungkin—yang dapat berbicara, berfikir, dan berambisi seperti manusia. Diibawa oleh beberapa ilmuan dari luar angkasa dengan pendaratan yang tidak begitu baik. Life Foundation memang merupakan sebuah perusahaan milik Carlton Drake (Riz Ahmed) yang banyak mengembang ilmu pengetahuan dan penemuan – penemuan baru untuk kelangsungan hidup banyak manusia. Namun, kepintaran dan ambisi Carl malah berujung dengan tidak terkendali.
Berawal dari salah – satu dokter yang mengembangkan spesies venom yang merasa Carl mulai bertindak terlalu jauh dan mulai gegabah menghubungi Eddie Brock (Tom Hardy) mantan jurnalis yang dipecat setelah mendesak Carl dalam wawancara eksklusifnya. Tidak hanya kehilangan pekerjaan Eddie juga kehilangan calon istri yang saat itu bekerja untuk Life Foundation.
Menerima tawaran salah satu dokter kepercayaan Carl, Eddie kemudian berhasil menembus masuk kedalam lab Life Foundation untuk mengambil beberapa bukti yang menyatakan bahwa benar Carl melakukan penelitian kotor didalam sana. Carl menjadikan beberapa gelandangan sebagai kelinci percobaannya dengan menyatukan venom dengan tubuh mereka. Seperti semua parasit venom juga membutuhkan indung semang untuk hidup. Secara tidak sengaja venom masuk ke dalam tubuh Eddie dan  langsung menjadikan Eddie indung semangnya.

Siapa Venom?

Venom merupakan karakter Marvel yang pernah muncul pada series comic spiderman pada tahun 19988.  Venom digambarkan sebagai musuh spiderman yang paling tangguh.  Pada series spideran live action Venom sempat muncul beberapa kali walau tidak dalam durasi panjang. Venom diakui mampu menyulitkan spiderman bahkan sempat membuat hidupnya berantakan. Namun, pada series ini Marvel malah memberi ruang sendiri untuk Venom muncul dalam durasi yang cukup lama untuk membuktikan siapa dirinya sebenarnya.
Venom pahlawan?

Venom menggunakan Eddie sebagai indung semanngnya, tak heran dia memanfaat tubuh pria tersebut dalam segala hal, melompat dari gedung – gedung tinggi, membasmi orang – roang yang mencoba menangkapnya, hingga memangsa manusiapun dia tetap menggunakan Eddie sebagai jembatan perantara.
Venom dan Eddie awalanya dia makhluk yang tidak dapat saling sinkron baik visi dan misi mereka sampai suatu ketika Venom mengalahkan parasit yang bersarang didalam tubuh Riz mereka menjadi satu tim yang solid. Setelah berhasil membatalkan misi Carl bersama parasit yang bersarang di dalam tubuhnya, Venom melepas diri untuk melindungi Eddie dari ledakan roket dan membiarkannya jatuh ke dalam laut.
Tapi, diakhir cerita digambarkan venom yang masih bersarang di dalam tubuh Eddie dan mulai berkerja sama dengan Indung Semangnya. Eddie membiarkan Venom tetap berada didalam dirinya dengan syarat harus benar – benar dapat membedakan dua tipe manusia; jahat dan baik sebelum menikmati mereka hidup – hidup. Jadi, Eddie akan menjadikan Venom pahlawan baru yang akan menyelamatkan dunia nantinya?

Marvel memang favorit dunia, siapa yang tidak mencintai karya – karya Marvel? Aku pribadi menikmati karya mereka dengan ratusan ajungan jempol. Tapi, untuk Venom tidak ada rasa – rasa aneh yang tumbuh di dalam hatiku, aku belum jatuh cintam hehe.

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post