Tampilkan postingan dengan label filmromatis indoensia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label filmromatis indoensia. Tampilkan semua postingan

Selasa, 31 Juli 2018

KAPAN KAWIN? (Indonesian Romance Movie)



Jika aku tidak salah film ini pernah diangkat menajdi tema di acara Kick Andy ketika rilis di bioskop. Bukan karna judulnya yang nyentrik tapi karena problematika yang diangkat dalam film ini adalah problematika kebanyakan yang seharusnya menjadi hal serius untuk di bicarakan.
Menceritakan Dinda(Adinia Wirasti) seorang Manager Hotel yang dikejar deadline menikah karena usia yang terus bertambah. Dinda yang sibuk dengan pekerjaan tidak sempat berfikir untuk mencari pasangan hidup. Kehidupan pekerjaan menuntutnya menjadi Dinda yang bisa di andalakan, sedang sosial dan orang tua menuntutnya menjadi seorang Dinda yang sudah seharusnya meikah di usia 33.
Meski marak yang menikah muda, ini adalah fenomena wanita di kota besar, dimana mereka menerima tuntutan karier yang lebih besar dari wanita daerah sehingga mereka sering melupakan pelengkap hidup “Menikah”. Kegelisahan ini sering melanda—terutama—wanita yang sudah kepala tiga, pertanyaan kapan menikah? Siapa pasanganmu? Kapan mau dikenali ke orang tua?  Pertnyaan – pertanyaan ini kemudian memberi tekanan batin yang lebih besar dibandingkan tuntutan pekerjaan.
Di hari ulang tahunnya yang ke-33 Dinda kembali di terror oleh orang tuanya di jogja. Sebagai anak yang berbakti kemudian ia mulai menjanjikan sesuatu yang begitu di harapkan orang tuanya, mengenalkan mereka dengan kekasih Dinda. Dinda kemudian mulai berfikir kotor, menyewa seseorang untuk diperkenalkan sebagai kekasihnya didepan orang tuanya nanti.
Satrio Maulana( Reza Rahadian) adalah seorang actor theater, seniman jalanan yang kritis mengkritik seni peran yang diperankan actor – actor Indonesia. Lewat seorang teman kerja, Dinda dan Satrio kemudian di kenalkan, tak lama setelah itu mereka menjadi partner untuk merencanakan kebohongan yang tanpa mereka sadari membawa mereka pada kenyataan yang manis. Dinda yang terus – terusan di batasi ruang geraknya terhadap lelaki sempurna bayangan orang tuanya, berusaha keras membentuk Satrio menjadi sosok Rio tokoh bohongan yang metrosexual dan sempurna.
Baik Adinia atau Reza memeran karakter mereka dengan sangat baik, Reza yang berperan sebagai aktor theater jalanan sempurna dengan sikapnya yang agak berandal, kocak, dan apa adanya. Tidak bisa dipungkiri aktor yang bahkan dapat membintangi 5 film dalam satu tahun ini memang di juluki sebagai aktor seribu wajah, karakternya Satrio memang sangat bertolak belakang dari karakter – karakternya yang lain. Adinia dan Reza langsung mendapat chemistry yang pas banget.
Selain mengangkat fenomen wanita – wanita karir yang separuh hidupnya untuk pekerjaan, film ini juga memberi sentilan kepada para orang tau yang menaruh target begitu tinggi sebagai kriteria menantu. Lucunya, para orang tua ini menaruh harga tinggi sesuai selera mereka bukan sesuai selera anak mereka. Ketika yang menikah dan menjalani kehidupan nantinya sang anak malah orang tua yang milih – milih sesuai selera mereka. Memang benar jika sebagai orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak – anak perempuannya, tapi manaruh patokan pada kriteria sempurna bukanlah jalan yang tepat untuk mengakhiri lajang anak perempuan mereka.
Siapa yang tahu bahwa yang di cari Dinda selama ini adalah apa yang orang tuanya cari, bukan apa yang di inginkannya. Dinda memberi terlalu banyak kepada seluruh anggota keluarganya, sampai Satrio berada di tengah – tengah mereka Dinda sadar bahwa pengorbanannya untuk semua orang sudah cuku, saat ini saatnya dia berkorban untuk dirnya sendiri.
Akhir yang manis ketika Dinda dan Satrio terjebak dalam konflik emosi yang besar. Satrio yang mengaku benar jatuh cinta kepadanya di luar kontrak yang mereka sepakati, dan Dinda yang jatuh cinta kepada Satrio yang merupakan sosok pria yang jauh dari karakter pilihan orang tuanya.
Bagaimana Dinda meraih kebahagiannya kali ini?

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post