Kamis, 14 Desember 2017

REVIEW THE 13 GOING ON 30



“ Well, Jenna, I know I made a lot of mistakes, but I don’t regret making any of them. Because,  if I hadn’t made them I never learn to make things right.”

Jenna Rink (Jennifer Garner) remaja berusia 13 tahun yang selalu ingin tampil cantik dan memiliki pamor diantara anak – anak sebayanya. Impiannya ingin sekali menjadi anggota Six Chick yang terdiri dari 6 orang anak perempuan yang tenar di sekolahan, namun penghinaan yang didapatnya ketika ulang tahun yang ke -13 membuatnya benar – benar terpukul dan mengucapakan permohonan agar menjadi canti, sukses, dan seksi di usia 30 tahun. Jenna tidak pernah menyangka bahwa permohonan tersebut terkabulkan, di saat yang bersamaan dia kehilangan Mat Flamhaff (Mark Ruffalo) yang merupakan teman dekatnya.
young Jenna and Matty


The 13 Going On 30 adalaha film Romantic comedy - drama Amerika yang diprodukis oleh Revolution Studios untuk Colombia Picture. Film yang rilis pada 23  April tahun 2004 menjadi salah satu film romantis favoritku sepanjang waktu. Pertama sekali menemukan film ini di salah satu list Box Office layar kaca channel Tv swasta ketika masih duduk dibangku SMA.

Jenna Rink menemukan dirinya terbangun disebuah apartemen mewah dalam usia 30 tahun. hal yang terakhir diingatnya adalah pesta ulang tahun ke – 13 yang berakhir berantakan karena Tom- tom atau Lucy Wyman (Judy Green) yang menghancurkan pesta ualng tahunnya. Jenna mengurng diri didalam lemari barang dan mengucapakan beberapa keinginan yan benar – benar terkabul dan membuatnya tebangun dalam usia 30 tahun.
 
Jenna and tom - tom
Terbangun dalam usia dewasa namun tidak membuat sifat anak – anak 13 tahunnya tidak berubah. Jennifer Garner memberikan akting terabaiknya dengan khas anak – anak yang imut. Seperti mimpinya ketika berusia 13 tahun, Jenna menjadi seorang Editor di salah satu majalah fashiion yang sering dibacanya ketika remaja, Poise magazine dan berteman dekat dengan Lucy ketua dari anggota Six chick yang begitu dikaguminya.

Secara keseluruhan Jenna sudah memiliki segala yang diimpikannya; berusia 30 tahun, pekerjaan yang diinginkan setiap wanita di dunia, pacar seorang atlit baseball terkenal, kehidupan yang glamor, apartemen pribadi yang dipenuhi dengan barang – barang branded, Namun segala perubahan dalam proses hidupnya itu tidak dibarengi dengan kehadiran  Matty, teman dekat lelakinya sejak kecil. Jenna harus merelakan Matty dalam cerita hidupnya untuk mewujudkan kesuksesan yang lainnya.
 
Jenna and Matty Adult
Dalam cerita hidupa Jenna yang berusia 30 tahun, Matty dan Jenna tidak saling berteman sejak ulang tahun Jenna yang ke – 13. Namun proses kedewasaan Jenna yang sedikit sulit dimengerti membuat segala kenangan yang tersisa dalam ingatan hanyalah ingatan masa kecil dimana dia dan Matty masih menjadi sepasang teman dekat.  Jenna memerintahkan seorang asistennya untuk mencari tahu keberadaan Mat setelah kemudian memutuskan untuk pergi mencari alamat apartemennya.

Singkatnya Jenna dan Mat kembali menjalin pertemanan, kembali manghabiskan waktu bersama, hingga Mat sempat menjadi fotografer untuk Poise Magazine. Namun banyak yang dirasakan menghilang dari dirinya. Sebagai seorang wanita muda yang memiliki karir yang baik, dikelilingi dengan lifestyle metropolitan Jenna merasa tidak punya seorang teman yang benar – benar setia, seseorang yang dapat mencintainya, keluarga yang lama telah ditinggalkannya, dan Mat yang akan segera menikah.
Seperti itulah kehidupan yang paling menakutkan, ketika kau akan kehilangan segala hal manusiawi untuk mewujudkan hal – hal duniawi. Seberapa suksesnya dirimu kau bukanlah siapa – siapa tanpa orang – orang yang mampu mencintaimu sepenuh hati.

Dihari pernikhan Mat, Jenna datang kerumah masa kecil Mat yang bersebelahan dengan rumah masa kecilnya. Diam – diam masuk kekamar tidur Mat. Mat yang sedang bersiap memakai Tuxedonya agak terkejut menerima Jenna  wanita yang dicintai sejak kecil dihadapannya di hari pernikahannya. Mereka saling mengungkap perasaan masing – masing. Mat mengaku bahwa dia tidak pernah mampu benar – benar mencintai seseorang setelah Jenna, namun tidak adil bagi calon istrinya jika ia membatalkan pernikahan mereka untuk kembali bersama Jenna.


Apakah Jenna mampu mendapatkan kesempatan ke-dua?

posted by Azhari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post