Senin, 04 Maret 2024

REVIEW DRAMA JEPANG PERFECT WORLD

 

source IMDB


Untuk menambah hiburan di akhir pekanmu cinema kerajaanku kembali dengan review drama romantis yang bisa kau tambahkan ke dalam playlistmu. Hari ini aku akan merekomendasikan salah satu drama Jepang romantis yang menurutku memiliki alur cerita yang tenang dan tidak banyak konflik. Perfect World drama Jepang yang rilis ditahun 2018 dibintangi oleh Hana Sugisaki (Tsugumi Kawana) dan Takanori Iwata (Itsuki Ayukawa).

Sepanjang jalannya cerita kita akan mengikuti cerita dari monolog Kawana sebagai karakter utama dalam drama ini. Kawana merupakan wanita 24 tahun yang teringat kembali pada cinta pertamanya saat duduk dibangku sekolah, Ayukawa senpai. Ayukawa merupakan siswa popular, atlit basket, dan juga seorang yang memiliki percaya diri penuh akan masa depannya.

Awal pertemuan mereka terjadi diperpustakaan sekolah, saat dimana kawana sedang bertugas berjaga di perpustakaan. Perasaan Kawana tumbuh sejak pertama kali Ayukawa muncul dihadapannya. Kebiasaannya membaca buku demi mengejar cita – citanya menjadi seorang arsitek membuat Kawana muda semakin terpikat oleh sang kakak kelas.


Namun sayangnya, cinta masa remaja Kawana hanya bertepuk sebelah tangan karena kemudian Ayukawa terlihat dekat dengan seorang siswi perempuan dari tahun yang sama dengannya. Sejak saat itu Kawana membawa cinta remajanya hingga mereka tumbuh dewasa.

Tuhan seolah memang berpihak kepada Kawana, mereka dipertemukan kembali dalam sebuah pertemuan makan malam pekerjaan. Kawana yang bekerja pada perusahaan Design Interior kebetulan sedang memiliki projek kerjasama dengan perusahaan arsitek tempat dimana Ayukawa bekerja. Seolah cinta remajanya hidup kembali Kawana tersenyum begitu lebar ketika Ayukawa menegurnya terlebih dahulu. Sekilas cerita ini begitu sempurna, cinta remaja yang masih dipendam dan sekarang kembali muncul dihadapan, namun kenyataannya Ayukawa bukanlah senpai tampan popular yang jago main basket seperti dahulu kala. Ayukawa mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu saat dia masih berada di bangku kuliah. Kecelakaan tersebut merenggut kedua kakinya hingga dia harus hidup diatas kursi roda sepanjang hidupnya.

Hal tersebut justru tidak menggoyahkan rasa cinta Kawana kepada sosok kakak kelas. Dengan ada kerjasama dua perusahaan ini, hubungan mereka semakin dekat. Namun, Ayukawa dengan jelas mengatakan bahwa dia tidak tertarik menjalankan hubungan romantisme dengan siapapun. Baginya hubungan seperti itu tidak pantas untuk dirinya yang hidup penuh dengan keterbatasan fisik.

Kawana yang merasa ini adalah kesempatan kedua yang diberikan Tuhan untuknya bertekat akan menyampaikan perasaan yang dipendam sejak lama kepada Ayukawa. Namun, melawan prinsip seseorang yang sudah mengunci hati tidaklah mudah. Perjuangan Kawana tidak hanya sebatas meyakinkan Ayukawa bahwa dia masih berhak dicintai dan mencintai, tapi juga meyakinka ke-dua orang tuanya bahwa dia memilih orang yang tepat.

Drama dengan alur cerita yang tenang dan manis, seluruh konflik yang muncul juga tidak jauh dari kenyataan hidup yang sering kita temui di dunia nyata. Keraguan yang ditimbulkan karna salah satu pasangan memiliki kebatasan fiisik dan orang tua yang sulit merestui anaknya untuk menghabiskan sisa hidup bersama pria cacat. Menurutku pribadi ini drama romantis yang slow tanpa konflik yang menegangkan.

Ada beberapa hal yang ingin aku highlight dari kisah cinta Kawana dan Ayukawa;

1.      Terkedang melepas sosok yang kita cintai adalah bentuk dari rasa cinta itu sendiri.

Setelah mengalami kecelakaan Ayukawa memilih untuk meninggalkan Miki pacarnya sejak duduk dibangku SMA. Ayukawa beranggapan keadaannya hanya akan menyulitkan Miki, menghabiskan masa depan bersamanya hanya akan memberi penderitaan abadi untuk Miki. Membiarkan wanita yang dicintainya hidup bahagia bersama orang lain adalah bentuk dari rasa cinta Ayukawa yang besar.

2.      Setiap orang berhak untuk dicintai

Kawana yang memendam perasaan sejak dulu berusaha mengubah hati dan pikiran Ayukawa yang mulai membangun benteng untuk siapapun. Kawana membuktikan bahwa kekurangan fisik yang kita miliki justru tidak pernah mengurangi nilai berharga yang kita miliki di mata orang – orang yang mencintai kita.

3.      Berdua lebih baik.

Kawana mengerti yang dirasakan orang tuanya, melepas anak perempuan semata wayangnya menikahi seorang pria cacat bukanlah impian orang tua diseluruh jagat raya. Namun besarnya cinta Kawana menyadarkan mereka bahwa anak gadis mereka sudah tumbuh dewasa dan berhak memutuskan hidupnya sendiri. Seperti kata kawana; manusia itu tidak diciptakan untuk hidup sendirian, berdua akan mengurangi hal – hal yang menyulitkan.

4.      Jodoh takkan kemana.

Ayukawa bertekat akan hidup sendirian sampai akhir hayatnya. Namun pertemuannya kembali dengan Kawana menumbuhka perasaan yang pernah mati, Ayukawa sadar bahwa bukan haknya untuk memutuskan masa depan, dari Kawana dia belajar bahwa cinta itu harus diperjuangkan bagaimanapun keadaannya.

 

Menurutku ini drama romantis yang paling manis dan santai yang pernah aku tonton. Semua konfik dan alur ceritanya relate dengan kehidupan nyata. Cocok untuk masuk ke dalam playlist kamu di akhir pekan.

 

Salam hangat dari kerajaan yang jauh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post