source IMDB |
Untuk
menambah hiburan di akhir pekanmu cinema kerajaanku kembali dengan review drama
romantis yang bisa kau tambahkan ke dalam playlistmu. Hari ini aku akan
merekomendasikan salah satu drama Jepang romantis yang menurutku memiliki alur
cerita yang tenang dan tidak banyak konflik. Perfect World drama Jepang yang rilis ditahun 2018 dibintangi oleh Hana Sugisaki (Tsugumi Kawana) dan Takanori Iwata (Itsuki Ayukawa).
Sepanjang jalannya cerita kita akan mengikuti cerita dari monolog Kawana sebagai karakter utama dalam drama ini. Kawana merupakan wanita 24 tahun yang teringat kembali pada cinta pertamanya saat duduk dibangku sekolah, Ayukawa senpai. Ayukawa merupakan siswa popular, atlit basket, dan juga seorang yang memiliki percaya diri penuh akan masa depannya.
Awal
pertemuan mereka terjadi diperpustakaan sekolah, saat dimana kawana sedang
bertugas berjaga di perpustakaan. Perasaan Kawana tumbuh sejak pertama kali
Ayukawa muncul dihadapannya. Kebiasaannya membaca buku demi mengejar cita –
citanya menjadi seorang arsitek membuat Kawana muda semakin terpikat oleh sang
kakak kelas.
Namun
sayangnya, cinta masa remaja Kawana hanya bertepuk sebelah tangan karena
kemudian Ayukawa terlihat dekat dengan seorang siswi perempuan dari tahun yang
sama dengannya. Sejak saat itu Kawana membawa cinta remajanya hingga mereka
tumbuh dewasa.
Tuhan
seolah memang berpihak kepada Kawana, mereka dipertemukan kembali dalam sebuah
pertemuan makan malam pekerjaan. Kawana yang bekerja pada perusahaan Design
Interior kebetulan sedang memiliki projek kerjasama dengan perusahaan arsitek
tempat dimana Ayukawa bekerja. Seolah cinta remajanya hidup kembali Kawana
tersenyum begitu lebar ketika Ayukawa menegurnya terlebih dahulu. Sekilas cerita
ini begitu sempurna, cinta remaja yang masih dipendam dan sekarang kembali
muncul dihadapan, namun kenyataannya Ayukawa bukanlah senpai tampan popular yang
jago main basket seperti dahulu kala. Ayukawa mengalami kecelakaan beberapa
tahun lalu saat dia masih berada di bangku kuliah. Kecelakaan tersebut
merenggut kedua kakinya hingga dia harus hidup diatas kursi roda sepanjang
hidupnya.
Hal
tersebut justru tidak menggoyahkan rasa cinta Kawana kepada sosok kakak kelas. Dengan
ada kerjasama dua perusahaan ini, hubungan mereka semakin dekat. Namun, Ayukawa
dengan jelas mengatakan bahwa dia tidak tertarik menjalankan hubungan
romantisme dengan siapapun. Baginya hubungan seperti itu tidak pantas untuk
dirinya yang hidup penuh dengan keterbatasan fisik.
Kawana
yang merasa ini adalah kesempatan kedua yang diberikan Tuhan untuknya bertekat
akan menyampaikan perasaan yang dipendam sejak lama kepada Ayukawa. Namun,
melawan prinsip seseorang yang sudah mengunci hati tidaklah mudah. Perjuangan Kawana
tidak hanya sebatas meyakinkan Ayukawa bahwa dia masih berhak dicintai dan
mencintai, tapi juga meyakinka ke-dua orang tuanya bahwa dia memilih orang yang
tepat.
Drama
dengan alur cerita yang tenang dan manis, seluruh konflik yang muncul juga
tidak jauh dari kenyataan hidup yang sering kita temui di dunia nyata. Keraguan
yang ditimbulkan karna salah satu pasangan memiliki kebatasan fiisik dan orang
tua yang sulit merestui anaknya untuk menghabiskan sisa hidup bersama pria
cacat. Menurutku pribadi ini drama romantis yang slow tanpa konflik yang
menegangkan.
Ada
beberapa hal yang ingin aku highlight dari kisah cinta Kawana dan Ayukawa;
1. Terkedang
melepas sosok yang kita cintai adalah bentuk dari rasa cinta itu sendiri.
Setelah
mengalami kecelakaan Ayukawa memilih untuk meninggalkan Miki pacarnya sejak
duduk dibangku SMA. Ayukawa beranggapan keadaannya hanya akan menyulitkan Miki,
menghabiskan masa depan bersamanya hanya akan memberi penderitaan abadi untuk
Miki. Membiarkan wanita yang dicintainya hidup bahagia bersama orang lain
adalah bentuk dari rasa cinta Ayukawa yang besar.
2. Setiap
orang berhak untuk dicintai
Kawana
yang memendam perasaan sejak dulu berusaha mengubah hati dan pikiran Ayukawa
yang mulai membangun benteng untuk siapapun. Kawana membuktikan bahwa
kekurangan fisik yang kita miliki justru tidak pernah mengurangi nilai berharga
yang kita miliki di mata orang – orang yang mencintai kita.
3. Berdua
lebih baik.
Kawana
mengerti yang dirasakan orang tuanya, melepas anak perempuan semata wayangnya
menikahi seorang pria cacat bukanlah impian orang tua diseluruh jagat raya. Namun
besarnya cinta Kawana menyadarkan mereka bahwa anak gadis mereka sudah tumbuh
dewasa dan berhak memutuskan hidupnya sendiri. Seperti kata kawana; manusia itu tidak diciptakan untuk hidup
sendirian, berdua akan mengurangi hal – hal yang menyulitkan.
4. Jodoh
takkan kemana.
Ayukawa
bertekat akan hidup sendirian sampai akhir hayatnya. Namun pertemuannya kembali
dengan Kawana menumbuhka perasaan yang pernah mati, Ayukawa sadar bahwa bukan
haknya untuk memutuskan masa depan, dari Kawana dia belajar bahwa cinta itu
harus diperjuangkan bagaimanapun keadaannya.
Menurutku
ini drama romantis yang paling manis dan santai yang pernah aku tonton. Semua konfik
dan alur ceritanya relate dengan kehidupan nyata. Cocok untuk masuk ke dalam
playlist kamu di akhir pekan.
Salam
hangat dari kerajaan yang jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar