Tampilkan postingan dengan label indonesian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label indonesian. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Desember 2016

How I behave As Indonesian Kid

Bedasarkan saran dari teman sekamar saya yang mengatakan bahwa hal yang paling kecil dalam hidupmu adalah hal yang paling baik untuk ditulis kedalam tulisan. Selain tidak akan membuang waktumu megumpulkan bahan, itu juga dapat mengingatkanmu kembali bahwa banyak kebiasan baik masa lalu yang mungkin saja kau lupakan.
Well, jika berbicara tentang masa kecil, yang terlintas didalam kepalaku adalah…. Errrrrr….adalah…errrrrrr….. (I lost memory for while) adalah belajar hal- hal kecil yang ternyata berguna sampai kapanpun dan dimanapun. Bahkan tanpa disadari hal – hal kecil tersebut kemudian berperan sebagai pembentukan jati diri dia masa depan. Sebagai seorang indonesia, yang lahir dari pencampuran Aceh, Batak ,Melayu, saya terbiasa menggunakan bahasa indonesia dari kecil (hanya ketika dewasa baru belajar menggunakan bahasa daerah). Ini juga yang kemudia menjadi alasan utama mengapa bahasa indonesia lebih dominan dalam kehidupan sehari – hari saya saat masa kanak – kanak.
Ibu dari ayah saya adalah seorang batak mandailing, dengan logatnya yang khas sangat tidak mungkin untuk berkomunikasi dengan beliau selain bahasa indoensia. Dan Nenek ayah saya adalah seorang keturunan Melayu Deli, lagi – lagi bahasa indonesia yang menjadi jembatan untuk kami berkomunikasi.
Jadi, bukan bahasa yang akan saya bahas di sini (ahhhhh kentang , hahahaha ) melainkan tatakrama saat kecil yang saya dapat dari orang tua dan keluarga saya. Semacam peraturn didalam rumah; cara bicara, cara bersikap, cara makan yang baik, cara duduk yang benar, cara berinteraksi dengan orang yang lebih tua dan sebagainya, dan jika saya boleh jujur saya bukan anak yang penurut dan baik banget, kadang – kadang Home’s rule masi sering dilanggar alhasil sering banget kena marah. well, berani kena marah itu baik!
Yang paling menarik bagi saya dalam tatakrama anak – anak di indonesia adalah; mencium punggung tangan orang yang lebih tua ketika menyalami mereka. Ingat kejadian di final dunia Danone Nation Cup di Prancis? Dimana anak – anak indonesia yang bergabung dalam U- 12 mencium punggung tangan wasit ketika mereka bersalaman. Sebagian menganggap itu kocak, tapi nyatanya itu dapat pujian. Nah, itu dia, kebiasaan yang seperti itu yang menjadi ciri khas indonesia dan hanya ada di indonesia. Tradisi mencium punggung tangan itu dilakukan atas dasar sifat hormat kepada orang yang lebih tua. Di sekolah misalnya, anak sekolah dasar biasanya akan memulai kegiatan belajar sesudah berbaris dan menyalami guru mereka dengan mencium punggung tangan. Konsep pemikirannya, mencium punggung tangan guru seperti meminta izin untuk dibimbing menjadi anak yang lebih baik dan berguna. Menghormati guru juga akan membawa keberkahan nantinya.
Seperti yang saya bilang di atas, tidak hanya guru, anak – anak biasanya akan menyalami dengan cara yang seperti itu setiap berhadapan dengan orang yang lebih tua. Seiring bertambahnya usia, kini saya tumbuh menjadi anak kecil yang dulu mencium pungung tangan orang yang lebih tua menjadi orang tua yang diciumi punggung tangannya oleh anak kecil. Well, time fly so fast dude.
Setelah dewasa saya jadi menyimpulkan kegunaan dari bertatakrama itu begitu banyak. Semakin dewasa tatakrama itu bermetamorfosis menjadi tatakrama – tatakrama lainnya. Tatakrama itu seperit ulat yang terus tumbuh dan menjadi kupu – kupu, membentuk pribadi yang baik sebagai identitas diri yang baik pula. Semakin sering kamu dididik untuk menerapkan peraturan – peraturan kehidupan seperti itu, maka semakin mudah kamu mengikuti peraturan kehidupan lainnya.
Tidak hanya mencium punggung tangan orang yang lebih tua, masih banyak tatakrama masa kecil lainnya ciri khas orang indonesia. Akan saya jelaskan lain waktu. Saya akan rajin ngepost, bair hobi menulisnya tersalurkan. Agar tidak menjadi Sarjana Sastra yang kaku.


THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post