Sempat terpikir
bekerja sebagai penyiar radio itu menyenangkan, karena kau akan berkutat
dengan musik setiap harinya; memutar lagu, mendengarkan permintaan pendengar,
mereview perkembangan musik lokal dan manca negara, every job that related to
music pick my interest actually.
Kenapa tidak menjadi seorang penyanyi? Ya profesi itu
juga sempat terpikir. Terlahir dengan karakter introvert membuatku hanya berani
nyanyi di kamar tidur atau kamar mandi. Semakin bertambahnya usia aku pernah
uji nyali dengan ikut bergabung dengan anggota grup bernyanyi yang akan tampil
pada pesta perpisahan senior zaman SMA. Aku ingat saat itu kami beranggota lima
orang dan membawakan lagu ‘Sempurna’ dari Andra and The back bone. Uji nyali
itu bisa dibilang cukup sukses lah pada saat itu, walaupun setelah turun dari
panggung aku merasakan seluruh darahku mengering, but well done~ sayangnya kami
tidak punya kenangan rekaman saat kami sedang di atas panggung—hiks.
Ketika mengenal Soundcloud, aku mulai coba – coba
merekam suara dengan alat – alat sederhana dan mengunggahnya di akun
SoundCloud, yahh.. aku tidak berharap akan mendapatkan banyak pendengar atau
penggemar I just feel happy when I’m
singing lalalala~. Tidak berhenti
di SoundCloud ketika android melahirkan
aplikasi karaoke yang cukup lumayan yaitu ‘Smule’ aku juga menjadi salah
satu orang yang Signup di Smule. Lumayan menyenangkan walaupun pada akhirnya
berhenti menjadi Smuler karena hape yang ngecrash dan memaksaku meminimaliskan
apps – apps yang tidak begitu penting.
Melihat kaset – kaset yang tersusun memiliki nuansa
tersendiri bagiku. Dalam keluarga bisa dibilang seluruh dari kami senang dengan
musik. Walaupun bukan keluarga pemusik tapi kami lebih memilih musik ketimbang
Televisi untuk hiburan di akhir pekan. Dua orang saudara kandungku punya hobi
yang sama mengumpulkan kaset sejak usia belia. Masi ingat kaset jaman dulu yang
masih ada pita hitam didalamnya, kan?
Nah, dikamar saudara laki – lakiku ada sederet kaset tape lokal dan luar
Negri. Tapi sayang kaset – kaset tersebut sekarang hanya mangkir dalam kotak
dan menjadi barang sejrang berkenangan (they growing old so fast).
Berbicara tentang musik memang tidak ada habisnya.
Musik adalah bahasa universal, tidak peduli dengan apa artinya, musik yag
menyenangkan cukup memberi musik menjadi buah hati banyak orang. Hmmm… kita
ambil salah satu contoh ketika Despacito muncul
kepermukaan dan mencuri banyak telinga orang di seluruh dunia termasuk
Indonesia, terlepas dari apa arti lirik Despacito, banyak dari kita yang
kemudian memutar Despacito dimana – mana setiap harinya. Despacito memang
sukses membuat banyak orang bergoyang dengan musiknya, ini membuktikan bahwa
musik adalah bahasa universal. Musik dapat menyampaikan perasaan yang sama
untuk semua orang di dunia.
Menggeluti pekerjaan yang belum seberapa seperti saat
ini membuatku terus – terusan mencari ide atau penyegaran pikiran melalui
musik, jadilah setiap hari mantengin Channel Vevo di Yotube hahahahahah. Atau
mencari para – para penyanyi internet yang sering meng-cover lagu dengan cara
dan gaya – gaya yang tidak kalah keren dari penyanyi aslinya.
Jadi, dua hari lalu ketika sedang stuck sekali dengan
pekerjaan yang sudah jatuh tempo aku mencoba mengobrak – abrik file musik yang
ada di laptop tua yang masih membuatku jatuh cinta setiap harinya. Beberapa
lagu dari Sondtrack drama – drama Korea,
folk, hip – hop, dan beberapa lagu jadul yang pernah terkenal pada
masanya. Sambil bernostalgia kemudian aku mulai men-drag sat persatu lagu
tersebut ke playlist:
Ini akan menjadi list teman jogging di hari minggu.
Kau juga mau coba?
posted by Azhari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar