IG: @putriazhari26 |
Selamat berakhir pekan semuanya~
sudah berapa banyak buku yang sudah dibaca tahun ini? Sudah hampir sampai di
penghujung tahun, apakah semua target sudah tercapai? Sama seperti tahun
kemarin, tahun ini aku membuat project membaca di akun Goodreads, tapi sepertinya
tahun ini juga belum mampu memenuhi target yang sudah aku buat.
Tak masalah lah, yang penting tetap
luangkan waktu untuk membaca. Belakangan ini aku jadi suka baca buku bahasa
Inggris. Biasanya aku membeli versi terjemahan bahasa Indonesia, tapi tahun ini
sejak Januari lalu aku bertekad untuk memulai misi baru dalam ranah membaca.
Bahasa inggrisku tidak baik sih, tapi ya... itung itung belajar mengasah skill
bahasa. Selalu ada hasil yang baik untuk segala hal baik yang kita lakukan, kan
?
Buku terakhir yang kubaca adalah
American Psycho. Ya, benar karya fiksi yang diangkat menjadi film legendaris di
tahun awal 2000an. Di bintangi oleh si tampan Christian Bale yang berperan
sebagai Patrick Bateman, film ini menjadi trendsetter untuk para pria “Sigma”.
Bret Easton Ellis berhasil membuat
cangkang rahang mulutku ternganga dengan segala hal yang ditulis di dalamnya.
Hal pertama yang terlintas di pikiranku adalah “apa yang ada dalam pikiran Bret
saat menulis buku ini? Ide gila macam apa yang bersarang di balik tengkorak
kepalanya? Seberapa banyak kasus kriminal yang di riset untuk menulis buku
ini?”
Buku ini memang penuh dengan segala
hal kejam yang susah diajak bekerja sama dengan akal sehat, bukan jenis karya
fiksi yang bisa dibaca segala kalangan menurutku. Bahasa yang terlalu eksplisit
membuat buku ini (menurut penilaian pribadiku) cocok sebagai karya fiksi
“Dewasa”. Jika, kau sedang mencari buku genre crime atau Psychotic behaviour,
buku ini sempurna untuk memenuhi kebutuhanmu, hehehehe.
Jadi, secara pribadi aku akan
menggambarkan buku ini sebagai karya fiksi dewasa yang penuh dengan bahasa
kasar, aktivitas seksual yang tidak normal, gambaran grafis terhadap kekejaman,
dan psikotik disorder. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memahami buku
ini, bukan karna ditulis dalam bahasa inggris, tapi karena jalan pikiran
Patrick si tokoh utama yang terlalu mengerikan.
Kehidupan yang digambarkan dalam
buku ini adalah kehidupan tahun 80an. Hedonistic pria - pria kaya yang hidupnya
terlalu toxic bagiku. Mereka hanya berputar - putar pada persaingan barang -
barang bermerek, liburan mewah, meniduri perempuan - perempuan cantik, dan
terlalu terobsesi dengan tokoh - tokoh sosialita seperti Donald Trump (jauh
sebelum merambah ke dunia politik dan menjadi presiden, Trump dikenal sebagai
pebisnis yang sangat terkenal di kalangan sosialita).
Di Awal cerita kita akan disambut
dengan rutinitas pagi Patrick yang begitu detail dan luar biasa. Mulai dari
perawatan kulit yang teratur juga olahraga untuk menjaga bentuk badan setiap
paginya. Patrick juga menjelaskan dengan detail barang - barang branded yang
dia gunakan setiap pagi dengan detail (hal ini yang kadang membuat aku merasa
bosan dengan tingkah patrick yang terlalu materialisme).
Patrick Bateman digambarkan sebagai
seorang pria tampan berusia 27 tahun yang bekerja sebagai ahli Merger dan
Akuisisi di salah satu perusahaan penanaman modal fiksi Wall Street bernama
Pierce & Pierce. Menggambarkan sosok Patrick seharusnya tidak cukup dengan
tampan dan muda, tapi juga; toxic, psikopat, penyakit mental, menyedihkan,
ingin dicintai secara tulus, berselera tinggi dalam fashion, dan gila seks.
Kebiasaan seks liarnya yang tidak
habis pikir dan dijelaskan terlalu eksplisit yang terkadang membuat aku pribadi
merasa tidak nyaman membaca buku ini dalam keramaian hehehe. Tapi, yang berbeda
dari Patrick adalah bahwa dia sadar bahwa dirinya “sakit” dan dia membutuhkan pertolongan akan hal itu. Kecanduannya
terhadap seks liar dengan para wanita pekerja seks komersial yang kemudian disiksa
dan dibunuh dengan cara sadis, membuatnya sadar bahwa ada sistem yang tidak
aman di dalam dirinya.
Kesimpulan ini aku ambil di bagian
akhir ketika Patrick menelpon pengacaranya dan mengakui semua perbuatannya;
bagaimana dia menyiksa dan membunuh wanita pekerja seks komersial, orang -
orang asing yang dia jumpai di jalan, pengemis, seorang balita di kebun
binatang, dan salah satu kerabatnya Paul Allen.
Sebenarnya Patrick dengan gamblang
menunjukkan tanda - tanda tak wajar yang dimiliki dan berharap dia mendapatkan “pertolongan”. Ketertarikannya terhadap
tokoh - tokoh kriminal, serial killer yang sering dibagikan kepada teman -
temannya adalah bukti nyata bahwa Patrick menunjukkan jati dirinya secara
gamblang. Namun sayangnya, Patrick berada di dalam circle yang toxic, circle
yang selalu mengukur seseorang dari merek baju yang mereka pakai, mobil yang
mereka kendarai, restaurant yang mereka pesan, club yang mereka kunjungi,
bahkan mereka sulit mengingat satu - sama lain.
Hal itu yang memicu sudut pandang
Patrick terhadap manusia berubah menjadi sebuah “objek” tanpa arti yang lebih.
Patrick sering mendeskripsikan setiap orang yang ditemuinya dengan baju apa
yang mereka pakai, merk jas yang mereka kenakan, jam yang mereka pakai. Patrick
sulit melihat nilai seseorang dari kualitas sifat atau kelebihan lainnya. Hal
itu yang mendorong Patrick gampang membunuh tanpa ada rasa bersalah, karena
baginya setiap objek yang tidak berarti tidak masalah untuk dihancurkan.
Namun, tidaklah sangat amat berbeda
dari manusia lainnya, Patrick diantara semua imajinasi gila yang dimilikinya
selalu menginginkan hubungan yang berarti bersama seseorang. Hal ini juga
digambarkan dalam part dimana dia dan Evelyn menghabiskan musim panas bersama
dengan penuh kemesraan, berbagi cerita romantis, berbagi mimpi, dan dia bahkan
memberikan Evelyn seekor anjing. Namun, Patrick memutuskan untuk menyiksa dan
membunuh anak anjing tersebut dan anehnya hal tersebut tidak mengganggu Evelyn
sama sekali.
Sekali lagi Patrick gagal menemukan
seseorang yang benar - benar bisa melihatnya secara sosok individu utuh. Evelyn
bahkan tidak ingat dengan anak anjing yang diberikan kekasihnya, menandakan
bahwa tidak ada yang berharga diantara mereka selain mereka berasal dari circle
orang - orang tajir dan memiliki selera fashion yang sama.
Bagi yang sudah menonton filmnya
pasti ingat dimana Patrick memutuskan hubungannya bersama Evelyn dengan
mengatakan “You aren’t terribly important
to me..”
Dan kau juga pasti ingat bahwa
Patrick secara passive tertarik dengan sekretaris pribadinya. Satu - satunya
wanita yang secara passive dia bayangkan sebagai sosok yang kemungkinan akan
dinikahi di masa depan. Menurutku Jean adalah satu - satunya perempuan yang
tidak pernah dideskripsikan sebagai “Jalang” oleh Patrick, satu - satunya yang
bisa membuat Patrick merasakan segala sistem bahaya yang bergejolak dalam
dirinya seketika mereda hanya dengan satu pelukan hangat Jean.
Jean satu - satunya orang yang mampu
membuat Patrick berimajinasi hal yang manis; membeli balon dan berlari - lari
di Central Park bersama. Semua imajinasi mengerikan seperti darah, dan tubuh
yang dipotong - potong seketika memudar setiap kali Jean berada didekatnya.
Tapi tidak semudah itu untuk
menembus pagar pertahanan pria narsis ini. Patrick seringkali terlihat
mengacuhkan Jean secara sengaja tanpa tahu alasan mengapa dia harus melakukan
hal tersebut. Dari sepanjang penjabaran Patrick tentang perasaannya terkait
segala hal di sekelilingnya, aku kemudian menarik kesimpulan bahwa Patrick
bermain tarik - ulur terhadap Jean karena dia sadar betul tidak ada nilai -
nilai normal yang mampu dia tawarkan untuk Jean.
Keinginannya untuk bersama Jean
sangat besar, tapi untuk menarik Jean pada kehidupannya yang cukup gila
sangatlah mustahil.
Sangat paham bahwa Patrick bergumul
dengan pikirannya sendiri. Bahkan jawabannya pada saat Jean (pada akhirnya)
menyatakan perasaannya tidaklah konsisten. Biar kukutip jawabannya sedikit ya
" I love someone else, but you shouldn’t be afraid. Something can be done
about it, or can't. I don't know, I've thrown a lot of times to be with you, so
it's not like I don't care." Dengan
bahasa lain "Jean, aku menginginkanmu, tapi terlalu banyak hal gila yang
kusembunyikan dari semua orang dimuka bumi ini."
Teoriku akan Patrick dan Jean adalah
mereka berakhir bersama. Walaupun beberapa orang mengatakan bahwa didalam buku
tidak disebutkan bahwa mereka menikah dan bahagia. Yup, there is no romantic
action such as Patrick kneel down and give the ring. No… I shouldn't have to be
like that, it's not a romance genre, it's psychopath man who struggle for help
and fell in love with the only entity that he can see as human being.
Aku akan memberikan gagasan
pribadiku untuk teori diatas, ada beberapa dialog Patrick yang kuanggap sebagai
tanda bahwa dia menyerah kepada sosok Jean yang lebih kuat, dan tidak mampu
dikontrol;
There is nothing of value I can
offer her. For the first time I see Jean as uninhibited; she seems strong, less
controllable, wanting to take me into a new world and unfamiliar land- the
dreaded uncertainty of a totally different world. I sense she wants to
rearrange my life in a significant way- her eyes tell me this and though I see
the truth in them . Aku mengambil kesimpulan bahwa Patrick melihat sosok yang
diinginkan selama ini di dalam diri Jean. Jika selama ini Patrick melihat
manusia sebagai objek dangkal yang menjenuhkan, maka Jean adalah objek cantik
yang tidak dapat dihancurkan apapun alasannya. Patrick merasa Jean memiliki
kemampuan untuk menciptakan dunia baru untuknya, dunia yang tidak meyakinkan
tapi begitu menggoda untuk dimasuki.
..and the question “Why not end up
with her?” floats into my line of vision.. Patrick bergumul dengan dirinya
sendiri, satu sisi dalam dirinya tahu bahwa memilih berakhir dengan Jean adalah
hal yang bisa saja dia putuskan saat ini juga, tapi di satu sisi dia tidak
mampu membuka topeng dan menunjukkan Jean siapa dia sebenarnya.
I sigh then take her hand, small and
hard, in mine.
“Okay.” dan ini bukti yang begitu jelas
bahwa pada akhirnya Patrick memilih Jean untuk menjadi orang yang dipilihnya
masuk ke dalam hidupnya, terlepas dari dia akan segera berubah dari penyakit mentalnya atau tidak.
It’s really weird and I’m
experiencing a spontaneous kind of internal sensation. I feel I'm moving toward
as well as away from something, and anything is possible. Membuatnya bergerak menuju sesuatu
(perasaan yang nyata terhadap Jean) dan pada waktu yang bersamaan menjauh dari
sesuatu (segala imajinasi gila yang terus mengganggu orbit pikirannya).
Pada akhirnya aku menyimpulkan buku
ini adalah buku paling gila dan sempurna yang pernah aku baca. Ernest tidak
menggambarkan Patrick sebagai pria gila "tapi" tampan.
Patrick adalah pria gila "dan" luar biasa tampan. Ernest tidak
membuat tiap - tiap karakter yang dimiliki patrick saling tumpang tindih,
menutupi kekurangan masing - masing.
Ernest tidak akan memberi pembelaan
bahwa dia (Patrick) kurang gila hanya karna dia tampan. Nilai "gila" dan "tampan" yang dimiliki Patrick
berada dalam jumlah yang sama.
Sampai jumpa di buku selanjutnya.
Salam hangat dari kerajaan yang
paling jauh :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar