Tampilkan postingan dengan label 태국기회날리며. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 태국기회날리며. Tampilkan semua postingan

Selasa, 03 Oktober 2017

군함도 REVIEW

곤함도

Setelah sukses berperan dalam Decendants Of The Sun, Song Jung Ki kembali berperan menjadi tentara yang mempunyai tugas mulia dalam Film terbarunya yang rilis tahun 2017 yang bertajuk “The Battleship Island” atau dalam bahasa Koreanya “군함도”. Bercerita tentang masa penjajahan Jepang terhadap Korea Selatan dari tahun 1910 -1945. Seperti yang kita ketahui bahwa Korea Selatan dan Indonesia hanya berbeda satu hari bereselang kemerdekaannya. Di jaja dengan negara yang sama membuat Korea dan Indonesia saling mengerti bagaimana perihnya sejarah masing – masing (pembicaraan yang sering dibicarakan dengan Eonni kkkk).
The Battle Ship Island kemudian muncul menjadi salah satu film yang mengangkat sejarah perih itu kemuka publik, menjabarkan segala  kekejian  Jepang terhadap rakyat Korea pada saat itu. Para wanita yang dijadikan pemuas nafsu dan para kaum pria yang dituaskan untuk bekerja keras dipertambangan. Film ini berdurasi 2 jaman lebih kaau tidak salah, awalnya seorang teman dekat jaman kuliah nonton di bioskop, berdasarkan spoilernya film ini bagus kemudian giliranku untuk download ilegal di Internet hehehe, sebelum nonton sempat tanya ke Kentang  apakah film ini masuk katagori menarik atau tidak, dan dia bilang “Aku sudah nonton, nonton saja kalau mau tahu ceritanya” –ppft .
Seperti yang sering kita baca di buku – buku sejarah jaman SMA kalau rakyat Indonesia di suru kerja paksa menjadi seorang Romusha selama penjajahan Jepang, para wanita menjadi barang yang bisa dipakai sesuka hati. Jika ada yang melwan maka akan di bantai. Begitulah kehidupan yang sama terjadi pada rakyat Korea pada masa itu. Bahkan ada salah satu penyiksaan bagi wanita yang tidak mengikuti perintah mereka akan digulingkan diatas meja paku sampai mati (Ini bagian yang bikin lemes).
Setelah menikamati hampir ditengah – tengah cerita, ketika Bang Jung Ki muncul dengan gagahnya sebagai salah satu tentara yang ditugaskan menjadi penyusup kedalam kapal Jepang untuk menyelamatkan salah satu ketua yang diculik disana, aku penasaran dan segera mengambil handphone dan mengetikkan pesan singkat untuk salah seorang teman yang lain selain Kentang. Pesanku pastilah berisi pertanyaan apakah dia sudah nonton film ini? Dan da menjawab ‘아니, 안봤어.” Dan percakapanpun dimulai.
Siapa sangka bahawa film ini menuai kontroversi setelah penayanganngan di bioskop – bioskop Korea. Film yang diduga dibuat jauh sekali dari sejarah aslinya ini menuai banyak protes dan berakhir dengan pemboykotan. Banyak masyarakat korea yang kecewa dengan cerita yang disajikan, temanku filmnya benar – benar seperti fiksi, kehidupan mereka dibuat seperti action drama, padahal ini sejarah paling menyayat hati bangsa Korea. Temanku juga berpendapat bahwa bagian yang sangat salah itu adalah cara mereka menyajikan kehidupan orang – orang disana. Seperti mereka mengatakan bahawa ada orang Korea yang baik dan Jahat, begitu juga ada orang Jepang yang baik dan Jahat. Aku tidak mengerti mengapa seperti itu, disini yang benar – benar menderita itu pihak Korea dan Jepang yang jahanam .
Dan kemudian dia juga bilang “tolong jangan berfikir ini sejarah yang benar, ini bukan representasi dari sejarah yang ada, melihat film ini benar – benar buat sakit hati. Makanya banyak orang memboikot termasuk aku, kkkk”
Aku tidak menghentikan secara langsung film yang sudah di tengah jalan, aku harus protes pada Kentang  yang bilang aku-sudah-tonton-filmnya-dengan-menyenangkan-sekali-jadi-kau-juga-harus-tonton. Setelah mengetik beberapa pertanyaan aku menjadapat jawaban yag sama “Ya, filmnya berbeda dari sejarah, dan orang banyak protes hehehe” masi bisa ketawa si kawan. Kemudian penjelasan darinya seperi ini “Ide ceritanya tidak berbeda sih, memang benar orang – orang Korea pada saat itu naik ke kapal tersbeut dan kemudian diperbudak, namun banyak bagian – bagian cerita yang berbeda dari sejarah, cerita kehidupan mereka yang dibuat berebeda, makanya banyak menuai kritikan pedas.”
Agak mengecewakan memang ketika mendengar review asli dari negara asalnya, film yang seharusnya menanamkan nilai sejarah bagi anak – anak muda malah diubah viewnya menjadi film action yang dibalut nama sejarah. Meskipun sudah melewati banyak interview dan pihak pembuat film menjelaskan ini – itu film ini tetap tidak mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Yah, aku pribadi sih memang ngerasa ini kaya film action bukan film sejarah. Ketara banget pas diadegan ada cewe dan cowo yang mati ditembak sama pihak Jepang ketika orang – orang Korea mulai memberontak dan kabur dari kapal Jepang tersebut. Nah, adegan mereka mati yang saling tertidur berdekatan seperti adegan Romeo & Juliette. Sepasang yang mati bersama. Ini film sejarah yang dibubuhi Romance(?) hehehe.
Tidak semua film sejarah Korea mengecewakan. 태국기회닐라며 film yang rilis pada tahun 2004 ini menjadi salah satu rekomendasi film sejarah Korea zaman perang dulu. Film dengan rate 9.2 ini menjadi salah satu rekomendasi film bagus dari temanku. Ada juga 71 Into the Fire atau포와속으로 . Film yang dibintangi oleh T.O.P Bigbang ini dirilis pada tahun 2010.
태국기 회날리며

포화속으로


Dua film yang disebutkan diatas merupakan film sejarah yang benar – benar bercerita sesuai dengan apa yang tertulis dala sejarah. Sebagai bangsa yang berjiwa besar tidak ada salahnya jika kita mengetahui bagaimana sejarah berjalan membawa kehidupan yang terus semakin berubah menjadi lebih baik untuk kita hari ini. Apa Film sejarah favoritmu?

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post