곤함도 |
Setelah
sukses berperan dalam Decendants Of The Sun, Song Jung Ki kembali berperan
menjadi tentara yang mempunyai tugas mulia dalam Film terbarunya yang rilis
tahun 2017 yang bertajuk “The Battleship Island” atau dalam bahasa Koreanya “군함도”. Bercerita tentang masa penjajahan Jepang terhadap Korea Selatan dari
tahun 1910 -1945. Seperti yang kita ketahui bahwa Korea
Selatan dan Indonesia hanya berbeda satu hari bereselang kemerdekaannya. Di
jaja dengan negara yang sama membuat Korea dan Indonesia saling mengerti
bagaimana perihnya sejarah masing – masing (pembicaraan yang sering dibicarakan
dengan Eonni kkkk).
The Battle Ship Island kemudian muncul
menjadi salah satu film yang mengangkat sejarah perih itu kemuka publik,
menjabarkan segala kekejian Jepang terhadap rakyat Korea pada saat itu.
Para wanita yang dijadikan pemuas nafsu dan para kaum pria yang dituaskan untuk
bekerja keras dipertambangan. Film ini berdurasi 2 jaman lebih kaau tidak
salah, awalnya seorang teman dekat jaman kuliah nonton di bioskop, berdasarkan
spoilernya film ini bagus kemudian giliranku untuk download ilegal di Internet
hehehe, sebelum nonton sempat tanya ke Kentang apakah film ini masuk katagori menarik atau
tidak, dan dia bilang “Aku sudah nonton, nonton saja kalau mau tahu ceritanya”
–ppft .
Seperti yang sering kita baca di buku
– buku sejarah jaman SMA kalau rakyat Indonesia di suru kerja paksa menjadi
seorang Romusha selama penjajahan Jepang, para wanita menjadi barang yang bisa
dipakai sesuka hati. Jika ada yang melwan maka akan di bantai. Begitulah
kehidupan yang sama terjadi pada rakyat Korea pada masa itu. Bahkan ada salah
satu penyiksaan bagi wanita yang tidak mengikuti perintah mereka akan
digulingkan diatas meja paku sampai mati (Ini bagian yang bikin lemes).
Setelah menikamati hampir ditengah –
tengah cerita, ketika Bang Jung Ki muncul dengan gagahnya sebagai salah satu
tentara yang ditugaskan menjadi penyusup kedalam kapal Jepang untuk
menyelamatkan salah satu ketua yang diculik disana, aku penasaran dan segera mengambil
handphone dan mengetikkan pesan singkat untuk salah seorang teman yang lain
selain Kentang. Pesanku pastilah
berisi pertanyaan apakah dia sudah nonton film ini? Dan da menjawab ‘아니, 안봤어.” Dan
percakapanpun dimulai.
Siapa sangka bahawa film ini menuai
kontroversi setelah penayanganngan di bioskop – bioskop Korea. Film yang diduga
dibuat jauh sekali dari sejarah aslinya ini menuai banyak protes dan berakhir
dengan pemboykotan. Banyak masyarakat korea yang kecewa dengan cerita yang
disajikan, temanku filmnya benar – benar seperti fiksi, kehidupan mereka dibuat
seperti action drama, padahal ini sejarah paling menyayat hati bangsa Korea.
Temanku juga berpendapat bahwa bagian
yang sangat salah itu adalah cara mereka menyajikan kehidupan orang – orang
disana. Seperti mereka mengatakan bahawa ada orang Korea yang baik dan Jahat,
begitu juga ada orang Jepang yang baik dan Jahat. Aku tidak mengerti mengapa
seperti itu, disini yang benar – benar menderita itu pihak Korea dan Jepang
yang jahanam .
Dan kemudian dia juga bilang “tolong jangan berfikir ini sejarah yang
benar, ini bukan representasi dari sejarah yang ada, melihat film ini benar –
benar buat sakit hati. Makanya banyak orang memboikot termasuk aku, kkkk”
Aku tidak menghentikan secara langsung
film yang sudah di tengah jalan, aku harus protes pada Kentang yang bilang
aku-sudah-tonton-filmnya-dengan-menyenangkan-sekali-jadi-kau-juga-harus-tonton.
Setelah mengetik beberapa pertanyaan aku menjadapat jawaban yag sama “Ya, filmnya
berbeda dari sejarah, dan orang banyak protes hehehe” masi bisa ketawa si kawan. Kemudian penjelasan darinya seperi ini “Ide ceritanya tidak berbeda sih, memang
benar orang – orang Korea pada saat itu naik ke kapal tersbeut dan kemudian
diperbudak, namun banyak bagian – bagian cerita yang berbeda dari sejarah,
cerita kehidupan mereka yang dibuat berebeda, makanya banyak menuai kritikan
pedas.”
Agak mengecewakan memang ketika mendengar
review asli dari negara asalnya, film yang seharusnya menanamkan nilai sejarah
bagi anak – anak muda malah diubah viewnya menjadi film action yang dibalut
nama sejarah. Meskipun sudah melewati banyak interview dan pihak pembuat film
menjelaskan ini – itu film ini tetap tidak mendapatkan tempat di hati
masyarakat.
Yah, aku pribadi sih memang ngerasa
ini kaya film action bukan film sejarah. Ketara banget pas diadegan ada cewe
dan cowo yang mati ditembak sama pihak Jepang ketika orang – orang Korea mulai
memberontak dan kabur dari kapal Jepang tersebut. Nah, adegan mereka mati yang
saling tertidur berdekatan seperti adegan Romeo & Juliette. Sepasang yang
mati bersama. Ini film sejarah yang dibubuhi Romance(?) hehehe.
Tidak semua film sejarah Korea
mengecewakan. 태국기회닐라며 film yang rilis pada tahun 2004 ini
menjadi salah satu rekomendasi film sejarah Korea zaman perang dulu. Film
dengan rate 9.2 ini menjadi salah satu rekomendasi film bagus dari temanku. Ada
juga 71 Into the Fire atau포와속으로 . Film yang
dibintangi oleh T.O.P Bigbang ini dirilis pada tahun 2010.
태국기 회날리며 |
포화속으로 |
Dua film yang disebutkan diatas
merupakan film sejarah yang benar – benar bercerita sesuai dengan apa yang
tertulis dala sejarah. Sebagai bangsa yang berjiwa besar tidak ada salahnya
jika kita mengetahui bagaimana sejarah berjalan membawa kehidupan yang terus
semakin berubah menjadi lebih baik untuk kita hari ini. Apa Film sejarah
favoritmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar