Tampilkan postingan dengan label chrisevans. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label chrisevans. Tampilkan semua postingan

Rabu, 24 Mei 2017

REVIEW FILM GIFTED


Gifted, the title was so interesting though.
Kemarin malam setelah mengambil cuti beberapa jam dari belajar dan menyelesaikan tulisan, aku menemukan Film ini dari kakakku. Dia hobi download Film gratis di internet dengan mengandalkan Wifi gratis dari kantornya, hehehe.
Jadi, Gifted. Film 2017 yang dibintangi oleh our Captain America Chris Evans succeed bring me to the awesome break time from work and study. Jadi, ini film kehidupan—errr—apa sih ya namanya? Hahaha aku suka sebut film yang memberi banyak pelajaran kehidupan didalamnya sebagai ‘Film Kehidupan” hahah weird, huh? Well, what ever I want to say is mine.
The point is, film ini tentang seorang anak genius yang mampu memecahkan matematik di usia 7 tahun. Lahir dari seorang ibu ilmuan matematik yang kemudian bunuh diri setelah meninggalkan anak tersebut pada kakak laki – lakinya. Mary, begitu nama karakter anak tersebut, besar bersama seorang paman Frank (Chris Evans) yang berhenti menjadi pengajar Di Boston University dan kemudian menjadi tukan service mesin boat.
Permasalahan muncul ketika Mary ketahuan genius di sekolah regular tempat dia menimba ilmu. Dia terlihat berbeda dari anak seusianya. Hal itu membuat Principal menaruh perhatian besar pada Mary dan kemudian menawarkannya untuk dipindahkan ke Oaks University dimana tempat anak – anak Gifted ditempatkan. Namun sang paman, Frank, tidak ingin Mary menjadi sosok jenius yang menghabiskan hidupnya unnormally seperti adiknya (Diane) yang merupakan ibu Mary.
Frank tahu persis kehidupan yang dijalani adiknya, semua keinginannya dituntun dan diatur oleh ibu mereka yang seorang alumni Cambridge University jurusan Matematik. Evelyn merupakan wanita penggila Matematik yang menaruh ambisi besar pada Diane, namun dia merasa kecewa ketika Diane tidak berhasil memecahkan misi terakirnya sebagai persyaratan agar dia mendapat gelar ilmuan, yaitu memecahkan persamaan Naiver- Stokes.
Setelah lama menghilang, dia kembali untuk menemui Mary, cucu perempuannya yang keatahun mewarisi kemampuan Diane. Evelyn mulai kembali beramibisi untuk mewujudkaan mimpinya yang pupus pada Diane. Namun, Frank anak lelalakinya, kakak lelaki dari pada Diane, paman Mary  menentangnya dengan sangat keras. Sehingga persamasalah hak asuh dibawa ke persidangan.
Bagi Frank, membawa Mary pada sekolah anak – anak berbakat hanya akan merubahnya menjadi sesuatu yang berbeda dari manusia biasanya. Mary akan kehilangan masa kanak – kanak yang seharusnya dia dapatkan sama seperti anak – anak lain seumurannya. Frnak takut Mary akan menjadi cacat sosial seperti Diane, tidak bergaul, tidak menjalani kehidupan seperti orang biasanya (in case, dia itu jenuis ya, jadi maknya gak ngebolihin dia main sama sembarang orang). Sampai akhirnya dia punya anak dari seorang lelaki yang tidak mau bertanggung jawab. Frank melihat sosok Diane yang cacat sosial, dan itu yang tidak dia inginkan terulang kembali pada Mary. Diane ingin anaknya tumbuh menjadi anak normal.
Namun perdebatan hak asuh Mary terus – terus saja menjadi perang dingin antara  Frank dan Evelyn. All I can said, film ini termasuk dalam list wajib tonton. Banyak pelajaran tentang kehidupan yang bisa diambil dari film ini. Aku pribadi melihat film ini seabagai alat yang menyampaikan pesan bahwa, semua anak – anak punya kehidupan yang sama. Tidak peduli seberapa jenius mereka. All of us are the same, we breathe and eat just the same.
Banyak orang tua yang menuntut anaknya menajdi ini – dan itu seperti yang mereka inginkan. Banyak dari orang tua yang mengantung mimpi mereka pada anak – anak mereka hingga tanpa mereka sadari mereka mencabut hak hidup anak – anak tersebut dan menjalani kehidupan yang mereka atur, kehidupan yang menurut mereka paling baik. Dalam film ini juga digambarkan bahwa Evelyn sosok yang menyekat kehidupan sosial Diane; dengan siapa dia harus bergaul, kapan dia boleh jatuh cinta, atau hal apa yang disukai dan tidak disukainya.
Bagiku sosok Evelyn merupakan ibu yang lebih menakutkan daripada psikopat yang sering melakuakn kekerasan. Bayangkan ketika kehidupanmu dicabut dan diganti dengan kehendak orang lain. For the rest of yourlife kau akan hidup dalam ragamu dengan kehidupan orang lain.

Pokoknya ini film rekomendasi dariku. Cocok jika kamu lagi butuh life lesson agar kamu menjadi lebih bijak hehehehehe. 

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post