Gifted, the title was so interesting though.
Kemarin malam setelah mengambil cuti beberapa jam dari
belajar dan menyelesaikan tulisan, aku menemukan Film ini dari kakakku. Dia
hobi download Film gratis di internet dengan mengandalkan Wifi gratis dari kantornya,
hehehe.
Jadi, Gifted. Film 2017 yang dibintangi oleh our
Captain America Chris Evans succeed bring me to the awesome break time from
work and study. Jadi, ini film kehidupan—errr—apa sih ya namanya? Hahaha aku
suka sebut film yang memberi banyak pelajaran kehidupan didalamnya sebagai
‘Film Kehidupan” hahah weird, huh? Well, what ever I want to say is mine.
The point is, film ini tentang seorang anak genius
yang mampu memecahkan matematik di usia 7 tahun. Lahir dari seorang ibu ilmuan
matematik yang kemudian bunuh diri setelah meninggalkan anak tersebut pada
kakak laki – lakinya. Mary, begitu nama karakter anak tersebut, besar bersama
seorang paman Frank (Chris Evans) yang berhenti menjadi pengajar Di Boston
University dan kemudian menjadi tukan service mesin boat.
Permasalahan muncul ketika Mary ketahuan genius di
sekolah regular tempat dia menimba ilmu. Dia terlihat berbeda dari anak
seusianya. Hal itu membuat Principal menaruh perhatian besar pada Mary dan
kemudian menawarkannya untuk dipindahkan ke Oaks University dimana tempat anak
– anak Gifted ditempatkan. Namun sang paman, Frank, tidak ingin Mary menjadi
sosok jenius yang menghabiskan hidupnya unnormally seperti adiknya (Diane) yang
merupakan ibu Mary.
Frank tahu persis kehidupan yang dijalani adiknya,
semua keinginannya dituntun dan diatur oleh ibu mereka yang seorang alumni
Cambridge University jurusan Matematik. Evelyn merupakan wanita penggila Matematik
yang menaruh ambisi besar pada Diane, namun dia merasa kecewa ketika Diane
tidak berhasil memecahkan misi terakirnya sebagai persyaratan agar dia mendapat
gelar ilmuan, yaitu memecahkan persamaan Naiver- Stokes.
Setelah lama menghilang, dia kembali untuk menemui
Mary, cucu perempuannya yang keatahun mewarisi kemampuan Diane. Evelyn mulai kembali
beramibisi untuk mewujudkaan mimpinya yang pupus pada Diane. Namun, Frank anak
lelalakinya, kakak lelaki dari pada Diane, paman Mary menentangnya dengan sangat keras. Sehingga
persamasalah hak asuh dibawa ke persidangan.
Bagi Frank, membawa Mary pada sekolah anak – anak
berbakat hanya akan merubahnya menjadi sesuatu yang berbeda dari manusia
biasanya. Mary akan kehilangan masa kanak – kanak yang seharusnya dia dapatkan
sama seperti anak – anak lain seumurannya. Frnak takut Mary akan menjadi cacat
sosial seperti Diane, tidak bergaul, tidak menjalani kehidupan seperti orang
biasanya (in case, dia itu jenuis ya, jadi maknya gak ngebolihin dia main sama
sembarang orang). Sampai akhirnya dia punya anak dari seorang lelaki yang tidak
mau bertanggung jawab. Frank melihat sosok Diane yang cacat sosial, dan itu
yang tidak dia inginkan terulang kembali pada Mary. Diane ingin anaknya tumbuh
menjadi anak normal.
Namun perdebatan hak asuh Mary terus – terus saja
menjadi perang dingin antara Frank dan
Evelyn. All I can said, film ini termasuk dalam list wajib tonton. Banyak
pelajaran tentang kehidupan yang bisa diambil dari film ini. Aku pribadi
melihat film ini seabagai alat yang menyampaikan pesan bahwa, semua anak – anak
punya kehidupan yang sama. Tidak peduli seberapa jenius mereka. All of us are
the same, we breathe and eat just the same.
Banyak orang tua yang menuntut anaknya menajdi ini –
dan itu seperti yang mereka inginkan. Banyak dari orang tua yang mengantung
mimpi mereka pada anak – anak mereka hingga tanpa mereka sadari mereka mencabut
hak hidup anak – anak tersebut dan menjalani kehidupan yang mereka atur,
kehidupan yang menurut mereka paling
baik. Dalam film ini juga digambarkan bahwa Evelyn sosok yang menyekat kehidupan
sosial Diane; dengan siapa dia harus bergaul, kapan dia boleh jatuh cinta, atau
hal apa yang disukai dan tidak disukainya.
Bagiku sosok Evelyn merupakan ibu yang lebih
menakutkan daripada psikopat yang sering melakuakn kekerasan. Bayangkan ketika
kehidupanmu dicabut dan diganti dengan kehendak orang lain. For the rest of
yourlife kau akan hidup dalam ragamu dengan kehidupan orang lain.
Pokoknya ini film rekomendasi dariku. Cocok jika kamu
lagi butuh life lesson agar kamu menjadi lebih bijak hehehehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar