Tampilkan postingan dengan label gwangju. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gwangju. Tampilkan semua postingan

Rabu, 08 November 2017

REVIEW THE TAXI DRIVER MOVIE


First of all thanks for Gwangju Man who always introduce me to the great movie that I can take a lot of  knowledge on it.

A Taxi Driver adalah film Produksi Korea Selatan yang rilis tahun 2017. Film yang diangkat dari kisah nyata seorang reporter Jerman yang meliput kerusuhan yang terjadi Gwangju tahun 1980-an berhasil menjadi film kisah nyata menyentuh sekaligu penuh sejarah. Film ini rilis pada bulan Agustus, tapi karena tidak di siarkan di bioskop Indonesia, aku hanya mendapat notifikasi dari Dia bahwa ada film bagus yang mungkin worth to watch. Jadi, terpaksalah aku menunggu film ini beredar secara gratis dari warganet heheheheh..

Dia punya selera film yang bagus, walaupun kritikannya terhadap film itu selalu singkat, tapi aku selalu percaya dengan seleranya. Aku selalu bertanya apa yang kau harapkan dari sebuah film? Dan secara pribadi aku selalu melihat film tidak hanya sebagai hiburan, tapi seringnya menjadi bahan renungan atau menggali pelajaran. Seringnya ketika menemukan film yang menjadi pencerminan diri aku jadi merenung seharian setelah nonton. Kata sebagian orang itu lebay, tapi biarlah, cara tiap orang berbeda – beda dalam mengapresiasikan karya sastra *halah*

Jadi, apa yang kamu harapkan dari sebuah film dekomentari, film yang diangkat dari sejarah aslinya?
Akhir yang bahagia?
Ketika menonton sebuah film yang diangkat dari kehidupan asli hal yang harus kamu persiapkan adalah ikhlas dengan segala ending yang mungkin akan kamu temui di ujung cerita, karna ini bukan hasil buah karya seorang penulis naskah terkenal, kamu bisa saja menemukan banyak hal tidak adil atau tidak berkenaan dengan hati, tapi ini cerita tanpa bumbu penyedap. Ini kehidupan. Dan hidup tidak pernah berjalan seperti karangan para penulis terkenal. Sebagai kaum muda, generasi penerus hak mutlak untuk mengetahui bagaiman sejarah berjalan dibelakang sana sebelum melahirkan kita. Menelususi sejarah sama saja seperti menelusiri jati diri sendiri. Wajib hukumnya bagi setiap manusia untuk mengetahui dari mana mereka berasal, bukan? karna itu Film sejarah merupakan sebuah wadah belajar yang diubah kedalam karya sastra kreatif yang menyenangkan.

A Taxi Driver diangakat dari peristwa sebenarnya seorang reporter Jerman yang dikirim ke Korea Selatan untuk meliput kerusuhan yang sedang terjadi. Tahun 1980 adalah tahun dimana Korea Selatan menuntut demokrasi, semua kalangan turun ke jalan untuk menuntut demokrasi. Dan Gwangju merupakan salah satu daerah pemberontakan yang kemudian di isolasi. Setiap jalan akses masuk ke Gwangju di tutup dan di jaga ketat oleh para tentara.


Begitu banyak korban jiwa yang berjatuhan di Gwangju pada saat itu, namun tidak satupun dari kerusuhan yang terjadi disiarkan keluar Gwangju. Tidak ada yang tahu bagaimana para tentara menghajar dengan memukul membabi buta warga sipil baik pria ataupun wanita. Kim Sabok seorang supir taksi Seoul yang bercita – cita dapat memberikan kehidupan  yang layak untuk Putrinya rela menawarkan jasa taksinya dari Seoul menuju Gwangju tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi disana.

Soorang Jurnalis asal Jerman Jurgen Hinzpeter adalah penumpang yang dibawanya, penumpang yang kemudian membawa perubahan besar. Kim Sabok dan Peter berhasil melewati perbatasan yang dijaga penuh dengan para tentara dengan alasan ada urusan bisnis yang harus dilakukannya di Gwangju. Setelah meyakinkan para tentara mereka kemudian lolos dan berhasil masuk ke Gwangju. Disinilah cerita mulai terjadi.

Bagi seorang reporter Gwangju merupakan tempat yang paling berbahaya saat itu, terlebih Peter adalah jurnalis asing yang masuk dan meliput kerusuhan yang terjadi di Negara mereka. Peter berhasil meliput banyak pemberontakan, korban yang berjatuhan, penyiksaan yang dilakukan oleh para tentara, dan hal – hal lain yang tidak di ketahui orang – orang di luar daerah Gwangju. Dengan bantuan seorang Mahasiswa lokal Peter mendapat bantuan penerjemah bahasa Inggris saat itu, walaupun pada akhirnya dia harus kehilangan Mahasiswa ini ketika dia melindungi Peter dari pengejaran para tentara.

Film ini penuh rasa kemanusian, terlepas dari tuntutan pekerjaan masing – masing, segala hal yang dilakukan Peter dan Kim Sabok adalah sebuah rasa yang datang dari empati kemanusian mereka. Melihat banyak orang yang mati dengan penyiksaan membuat Peter ketakutan sekaligus berhutang untuk menyiarkan berita yang sebenarnya kepada dunia.

Begitu juga dengan Kim Sabok yang hanya memiliki kewajiban mengantar penumpangnya sampai ke Gwangju. Dia hampir kembali sendirian menuju Seoul jika tidak rasa kemanusian yang mengusik hatinya  saat itu. Sebagai sesama manusia, dia memiliki keharusan untuk membantu orang – orang di Gwangju. Kim Sabok kembali meuju Gwangju dan menjemput Peter untuk kembali membawanya ke Seoul dengan nyawa menjadi taruhannya. Hanya Peter sau – satunya yang dapat mengatakan kepada dunia apa yang terjadi pada Gwangju yang sudah terisolasi, dan Kim Sabok adalah jalan keluarnya.


Perdamaian yang kemudian terjadi tidak sepenuhnya karena Peter. Pada tahun 2003, Peter mendapat penghargaan dari pemerintah Korea, dan pada pidatonya dia menyebutkan bahwa tanpa bantuan Kim Sabok ini semua tidak akan terjadi. Kim Sabok adalah teman seperjuangan yang berjasa balik peradamaian yang terjadi.

Peter mengenang Kim Sabok seorang supir taksi yang mulai hatinya sebagai seorang teman yang begitu berkesan dalam hidupnya. Setelah perdamaian Peter berulang kali kembali ke Korea untuk mencari Kim sabok namun ia tidak pernah bertemu denga Kim, karna Kim Sabok adala nama palsu yang diberikan supir taksi tersbeut kepada Peter.

Diakhir film kamu akan melihat rekaman asli Peter yang diambil pada tahun 2016 yang mengatakan bahwa dia mencari Kim berulang kali, dia mengatakan bawha jika Kim melihat video ini dia ingin Kim tahu bahwa dia begitu merindukan Kim.


Film ini tidak hanya menceritakan sebuah sejarah, tapi juga mengatakan bahagaimana sebuah perteman sejati itu terjadi. This is real friend, this is true love.

Posted by Azhari

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post