Tampilkan postingan dengan label creativewriting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label creativewriting. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 November 2017

REVIEW ANIME : Panda Go Panda Episode II

Dua orang pencuri datang mengintip di jendela rumah mimiko. Karena dilhatnya tak ada orang di dalam rumah, mereka kemudian mengendap endap masuk dan menuju ke dapur. Alangkah terkejutnya dua pencuri itu mendapati sikat gigi berukuran super besar, sedang dan kecil. Di meja makan mereka juga menemukan bamboo, sendok, piring, dan kursi yang ukurannya juga super besar, sedang dan kecil. Kemudian mereka melihat ke atap dan menemukan jejak kaki ukurang monster. Mereka mulai ketakutan. Mimiko dan keluarga pandanya pulang. Mereka menyadari ada pencuri di dalam rumah mereka namun mereka menjadi sangat Excited. Papa panda, Pan dan mimiko muncul bergantian di jendela sambil nyengir. Pencuri sudah mulai keringat dingin dan ketakutan. Hingga akhirnya Papa Panda, Pan dan Mimiko masuk dan berteriak “selamat dataaaanggg”. Hal itu membuat para pencuri langsung terbirit-birit melarikan diri. Mimiko dan keluarga pandanya kecewa pencurinya kabur.
            Setelah kejadian pencuri yang kabur, mimiko, papa panda, dan pan pun makan makam. Tapi pan mendapati nasi kari nya sudah habis padahal belum dimakan. Pan curiga ada seseorang yang di dalam rumah. Ia pergi kekamar mandi dan mendapati handuknya telah dipakai seseorang dan kotor. Kemudian pan mengikuti jejak kaki tersebut dan mendapati terompetnya juga sudah rusak. Ia terus mengikuti jejak kaki yang lain dan mengarah ke lantai dua yaitu kamar tidurnya. Seseorang sedang tidur di ranjangnya ! pan pun terkejut karena yang tidur disana adalah anak macan. Dari mana datangnya dia ? dalam waktu singkat akhirnya papa panda, pan, mimiko, dan anak macan menjadi keluarga. Mereka mandi bersama, makan bersama, menjemur kain, dan pergi berbelanja.
            Suatu hari anak macam melihat kereta api yang lewat dan berteriak “mamaaa!”.  Kemudian mengikuti kereta tersebut. Mimiko kebingungan kemana perginya pan dan Tora (anak macan) sampai akhirnya mimiko bertemu teman-temannya.
“Mimi taukah kau sirkus sudah datang di kota” kata seorang teman mimiko
“Sirkus?” Mimi bingung
“Iya.. tadi malam datang dengan kereta”
“Ada Singa dan macam macam binatang lainnya” kata seorang lagi teman mimiko
“Mimi mau ikut ?”
“Ya, ada macan juga di sirkus itu ?” Tanya mimi
“hhaaa… tidak tahu” kata seorang temannya
“Mimi mau ikut atau tidak “ Kata seorang lagi
“mauu.. ayo”
            Dilokasi lain di dalam sirkus, pan dan tora bermain main dengan bola. Pan yang memang bukan binatang sirkus tidak bisa bediri di atas bola. Bola yang ia naiki akhirny mengelinding, mengelinding, menggelinding membawanya masuk ke kandang macan betina. Semua orang yang yang ada di sirkus ketakutan. Pemilik sirkus masuk ke kandang macan dan mencoba mengambil pan tetapi mama macan menggigit pan dan keluar kandang. Mimiko yang berada di luar bertemu dengan tora.
            Dari dalam sirkus seseorang berteriak “ada anak panda masuk ke kandang macan!” mimiko dan tora langsung menerobos masuk ke dalam sirkus. Mama panda berhadapan dengan mimiko. Semua orang ketakutan. Mama panda menurunkan Pan dan tora langsung berlari ke mama macan.
“Ini mamaku!” seru pan sambil memeluk Mimiko
“Ini mamaku!” seru tora sambil meemeluk mama macan
Mimi mendatangi mama macan dan berkata
“Salam Kenal. Anda pasti mamanya tora ya.. saya Mimiko mamanya pan.”
Mama macan menjilat mimiko. Mimiko balik menjilat mama macan sambil berteriak
“ini sangat menyenangkan! Aku sungguh bersemangat!” sambil berdiri dengan dua tangan sebagai ekspresi senangnya.
            Malam harinya turun hujan yang sangat deras dan di pagi hari mimi dan keluarga pandanya melihat keluar rumah air sudah menggenang tinggi. Mereka sangat senang dan lagi lagi excited melakuan apapun dalam kondisi banjir. Mereka memancing dan piknik diatas atap. Terlihat ada sebuah bola mengapung di atas air banjir. Setelah dibuka ternyata ada surat yang bersisi jejak di dalamnya. Surat tersebut dari tora !. mereka pun memutuskan mencari tora menggunakan tempat tidur sebagai perahu dan tak lupa pula membawa bekal.
            Di perjalanan mimiko dan keluarga panda bertemu dengan orang orang dan pemilik sirkus.
“Pak dimana tora ?” teriak mimiko
“Para binatang sudah terseret arus air” jawab pemilik sirkus
“Oh mengerikan”
“Kalian semua menyelamatkan diri tanpa mereka?” Mimiko marah
“Kami berusaha menyelamatkan kereta mereka tapi air datang tiba-tiba… dan hanya orang-orang yang bisa menyelamatkan diri…” Pak pemilik sirkus merasa bersalah
Mimiko segera meluncur mencari tora dan binatang yang lain. setelah ketemu papa panda lngsung membobol atap tiap-tiap gerbong untuk menolong para binatang. Papa panda sangat kuat.
            Pan senang bertemu dengan tora. Mereka bermain-main di gerbong masinis dan tanpa sadar menyalakan keretanya. Rem kereta pun telah di rusak. Kereta terus berjalan berjalan berjalan tanpa henti. Melewati gunung, hutan, jalan raya, hingga akhirnya akan menabrak kantor walikota.  Papa panda langsung melompat kedepan kereta mencoba menghentikan kereta tersebut. Pak walikota terkejut dengan kegaduhan itu dan keluar kantor. Papa panda sambil nyengir mengucap salam pada pak walikota.
            Binatang- binatang sirkus akhirnya kembali ke tenda mereka setelah banjir surut. Pan berkesempatan tapil menjadi binatang sirkus bersama tora. Semua orang dan semua binatang berbahagia. Mimiko dan keluarga pandanya pun berbahagia. Mereka pulang kerumah dan memainkan terompet. Tamat.






write by : Sunflower

REVIEW ANIME : Panda Go Panda Episode I

Go panda go, anime dari tahun 1972. Walaupun anime lama, tapi kata old is good (lama adalah emas). Go panda go merupakan salah satu anime produksi studio gibli. Memang, anime-anime produksi studio gibli ini tak pernah membosakan malah kadang-kadang ada yang berhasil buat nagis sesenggukan. Serius, saya sendiri sampai bengkak mata setelah nonton A Grave of Fireflies (Hotaru no Haka) produksi tahun 1988. Walau tak di pungkiri memang kadang kala anime studio gibli ini agak membingungkan menurut saya karena tidak di ceritakan secara jelas awal mula cerita itu terjadi. Kali ini saya akan review anime Go panda Go yang awal cerita sang tokoh juga tak diceritakan secara jelas apa yang terjadi. Mimiko si gadis kecil pergi mengantar neneknya ke stasiun untuk naik kereta jurusan Nagasaki. Ntah urusan apa yang akan dilakukan sang nenek disana yang jelas Mimiko yang masi keci ditinggal di rumah sendiri. Saat hendak berangkat nenek Mimiko sempat ingin membatalkan kepergiannya karena khawatir Mimiko sendirian tapi Mimiko berkata dia akan baik baik saja dan akan mengirim surat setiap hari. Akhirnya nenek pun setuju dan kembali masuk ke kereta. Para tetangga Mimiko khawatir dan menanyakan apakah Mimiko akan baik-baik saja sendirian dirumah. Tapi Mimiko berkata ia adalah gadis yang pemberani, bila ada maling yang masuk ia akan langsung menghajarnya.
            Siang itu Mimiko pergi berbelanja dan mendapati rumahnya yang berserakan batang bamboo yang telah dimakan dan jejak kaki. Mimiko bukannya takut malah bersemangat kalau-kalau itu adalah maling. Inilah yang buat geleng-geleng kepala. Anak di jepang rata-rata hidup sendiri karena berbagai alasan salah satunya karena orang tua sibuk bekerja. Makan jangan heran kalau orang jepang dan anak-anak orang jepang pemberani. Mimiko memperhatikan dan mengikuti jejak tersebut. Ternyata seekor anak panda sedang tidur diteras rumahnya. Mimiko kesenangan dan anehnya ekspresi senang yang di lakukan Mimiko ialah berdiri dengan dua tangan.
            Mimiko dan anak panda yang bernama pan segera menjadi akrab. Saat asyik minum susu bersama pan, Papa pan datang dan mengucap salam, berbicara tentang cuaca, dan memuji rumah Mimiko yang bagus.  Mimiko dan Papa pan pun berbincang.
“Kursi yang nyaman, dapur yang bagus, semuanya bagus. Tapi saya harus mengucapkan salam pada orang tuamu” kata Papa Panda.
“oh tidak perlu. Karena saya tidak memiliki mama dan papa” Kata Mimiko.
“Haaa… Tidak punya ayah?” Papa panda terkejut. “Itu tidak benar” lanjutnya.
“Tapi saya baik-baik saja. Saya bisa tinggal sendiri” kata Mimiko dengan riang.
“Tidak.. tidak.. itu tidak benar. Untuk membesarkan anak itu butuh orang tua” Sambung papa Panda.
 Papa panda sangat tertarik dengan bamboo yang berada di pekarangan rumah Mimiko lantas ia punya saran.
“Bagaimana kalau aku menjadi papamu?”
Tentu saja Mimiko sangat senang ada yang ingin menjadi papanya. Mimiko langsung menyetujui usulan tersebut. Ternyata Pan juga sebenarnya ingin mempunyai ibu. Kemudian Mimiko mengusulkan bagaimana kalau Mimiko menjadi mama pan. Pan sangat senang. Jadilah Mimiko mamanya pan dan papanya pan adalah papa Mimiko. Aneh ya?.
            Papa panda kini telah menjadi seorang ayah. Di jepang, seorang ayah dimunculkan sebagai sosok yang bekerja di kantor pergi pagi pulang petang, memakai topi dan mengisap rokok memakai pipa, begitu pula yang papa panda praktekan. Lucu sekali melihat panda memakai topi, menghisap pipa rokok, membawa tas jinjing dan pergi bekerja. Tak lupa hari itu Mimiko menulis surat untuk neneknya dan menceritakan kejadian hari ini.
            Pagi harinya Mimiko (seperti anak Jepang pada Umumnya) bangun pagi dan berkutat di dapar membuat bekal sekaligus sarapan. Ia membuatkan bekal (bento) untuk dirinya sendiri, papa panda, dan untuk pan. Khusus untuk pan Mimiko membuatkan bento mini yang diletakkan di dalam bamboo.
“Papa harus pergi bekerja” kata Mimiko pada papa panda.
“Saat kau mengatakan papa harus pergi bekerja, apakah kau membicarakan tentang aku ?” kata papa panda bingung.
“Tentu saja.”
“Papa. Kerja.. kerja.. aku ikut bekerja” teriak Pan
“Kerja ? aku harus pergi bekerja ? Perusahaan ?” Papa panda masih bingung
Ya udah jelas pasti bingung lah wong panda kok disuruh kerja diperusahaan. Tapi kemudian Mimiko berkata bahwa ini adalah hari libur papa dan mereka semua pun bergembira. Mimiko harus pergi kesekolah tapi lagi lagi pan minta ikut. Tak ada pilihan lain pan pun diajak ke sekolah. Teman-teman Mimiko tak henti-hentinya menggangu pan yang disangka boneka hingga akhirnya ketahuan guru dan Mimiko disuruh meletakkan bonekanya di locker. Mimiko berkata pada pan agar tunggu dibalik gedung sekolah tapi pan yang lapar akhirnya pergi kedapur. Pan membuat kekacauan dan berakhir dengan di kejar-kejar emak-emak tukang masak karena disangka beruang. 
            Pak polisi datang untuk mengecek apakah Mimiko baik-baik saja sendirian dirumah. Pak polisi melihat ada panda besar di rumah Mimiko kemudian lari terbirit-berit. Ternyata pak polisi melapor ke pusat perlindungan binatang. Mereka berbondong-bondong datang mencoba menangkap papa panda dan Pan. Papa panda, pan, dan , Mimiko sedang piknik di tepi sungai (ala-ala piknik keluarga membawa keranjang). Piknik diakhiri dengan bermain lompat tali. Saat sedang asyik bermain lompat tali, teman sekolah Mimiko datang menggangung Mimiko dan keluarga pandanya. Anjing bulldog besar dilepaskanya untuk menyerang papa panda namun yang akhirnya terjadi anjing itu ketakutan dan kaing-kaing bersembunyi dibalik tuannya. Melihat pan yang sendirian, menjadi sasaran empuk si anjing. Apa yang terjadi adalah pan menggangkat anjing kemudian memutar-mutarnya dan melemparnya ke tuannya. Kalian tau ? fakta lucunya lagi mereka adalah panda dari kebun binatang.

            Setelah acara kejar-kejaran dengan petugas konservasi binatang dan masyarakat, papa panda dan Pan akhirnya menyadari kodrat mereka sebagai panda kebun binatang yang memang mempunyai pekerjaan menghibur pengunjung kebun binatang. Lucunya lagi, setelah selesai bekerja papa panda akan mengambil topi besarnya, menghisap rokok, menjinjing tas dan mengucapkan selamat tinggal pada semua orang yang bekerja di kebun binatang. Kemudian papa berjalan pulang desak-desakan masuk kedalam kereta pada jam pulang kerja hingga akhirnya sampai kerumah dan berkumpul bersama mimiko dan pan.


Write by : Sunflower

Rabu, 08 November 2017

REVIEW THE TAXI DRIVER MOVIE


First of all thanks for Gwangju Man who always introduce me to the great movie that I can take a lot of  knowledge on it.

A Taxi Driver adalah film Produksi Korea Selatan yang rilis tahun 2017. Film yang diangkat dari kisah nyata seorang reporter Jerman yang meliput kerusuhan yang terjadi Gwangju tahun 1980-an berhasil menjadi film kisah nyata menyentuh sekaligu penuh sejarah. Film ini rilis pada bulan Agustus, tapi karena tidak di siarkan di bioskop Indonesia, aku hanya mendapat notifikasi dari Dia bahwa ada film bagus yang mungkin worth to watch. Jadi, terpaksalah aku menunggu film ini beredar secara gratis dari warganet heheheheh..

Dia punya selera film yang bagus, walaupun kritikannya terhadap film itu selalu singkat, tapi aku selalu percaya dengan seleranya. Aku selalu bertanya apa yang kau harapkan dari sebuah film? Dan secara pribadi aku selalu melihat film tidak hanya sebagai hiburan, tapi seringnya menjadi bahan renungan atau menggali pelajaran. Seringnya ketika menemukan film yang menjadi pencerminan diri aku jadi merenung seharian setelah nonton. Kata sebagian orang itu lebay, tapi biarlah, cara tiap orang berbeda – beda dalam mengapresiasikan karya sastra *halah*

Jadi, apa yang kamu harapkan dari sebuah film dekomentari, film yang diangkat dari sejarah aslinya?
Akhir yang bahagia?
Ketika menonton sebuah film yang diangkat dari kehidupan asli hal yang harus kamu persiapkan adalah ikhlas dengan segala ending yang mungkin akan kamu temui di ujung cerita, karna ini bukan hasil buah karya seorang penulis naskah terkenal, kamu bisa saja menemukan banyak hal tidak adil atau tidak berkenaan dengan hati, tapi ini cerita tanpa bumbu penyedap. Ini kehidupan. Dan hidup tidak pernah berjalan seperti karangan para penulis terkenal. Sebagai kaum muda, generasi penerus hak mutlak untuk mengetahui bagaiman sejarah berjalan dibelakang sana sebelum melahirkan kita. Menelususi sejarah sama saja seperti menelusiri jati diri sendiri. Wajib hukumnya bagi setiap manusia untuk mengetahui dari mana mereka berasal, bukan? karna itu Film sejarah merupakan sebuah wadah belajar yang diubah kedalam karya sastra kreatif yang menyenangkan.

A Taxi Driver diangakat dari peristwa sebenarnya seorang reporter Jerman yang dikirim ke Korea Selatan untuk meliput kerusuhan yang sedang terjadi. Tahun 1980 adalah tahun dimana Korea Selatan menuntut demokrasi, semua kalangan turun ke jalan untuk menuntut demokrasi. Dan Gwangju merupakan salah satu daerah pemberontakan yang kemudian di isolasi. Setiap jalan akses masuk ke Gwangju di tutup dan di jaga ketat oleh para tentara.


Begitu banyak korban jiwa yang berjatuhan di Gwangju pada saat itu, namun tidak satupun dari kerusuhan yang terjadi disiarkan keluar Gwangju. Tidak ada yang tahu bagaimana para tentara menghajar dengan memukul membabi buta warga sipil baik pria ataupun wanita. Kim Sabok seorang supir taksi Seoul yang bercita – cita dapat memberikan kehidupan  yang layak untuk Putrinya rela menawarkan jasa taksinya dari Seoul menuju Gwangju tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi disana.

Soorang Jurnalis asal Jerman Jurgen Hinzpeter adalah penumpang yang dibawanya, penumpang yang kemudian membawa perubahan besar. Kim Sabok dan Peter berhasil melewati perbatasan yang dijaga penuh dengan para tentara dengan alasan ada urusan bisnis yang harus dilakukannya di Gwangju. Setelah meyakinkan para tentara mereka kemudian lolos dan berhasil masuk ke Gwangju. Disinilah cerita mulai terjadi.

Bagi seorang reporter Gwangju merupakan tempat yang paling berbahaya saat itu, terlebih Peter adalah jurnalis asing yang masuk dan meliput kerusuhan yang terjadi di Negara mereka. Peter berhasil meliput banyak pemberontakan, korban yang berjatuhan, penyiksaan yang dilakukan oleh para tentara, dan hal – hal lain yang tidak di ketahui orang – orang di luar daerah Gwangju. Dengan bantuan seorang Mahasiswa lokal Peter mendapat bantuan penerjemah bahasa Inggris saat itu, walaupun pada akhirnya dia harus kehilangan Mahasiswa ini ketika dia melindungi Peter dari pengejaran para tentara.

Film ini penuh rasa kemanusian, terlepas dari tuntutan pekerjaan masing – masing, segala hal yang dilakukan Peter dan Kim Sabok adalah sebuah rasa yang datang dari empati kemanusian mereka. Melihat banyak orang yang mati dengan penyiksaan membuat Peter ketakutan sekaligus berhutang untuk menyiarkan berita yang sebenarnya kepada dunia.

Begitu juga dengan Kim Sabok yang hanya memiliki kewajiban mengantar penumpangnya sampai ke Gwangju. Dia hampir kembali sendirian menuju Seoul jika tidak rasa kemanusian yang mengusik hatinya  saat itu. Sebagai sesama manusia, dia memiliki keharusan untuk membantu orang – orang di Gwangju. Kim Sabok kembali meuju Gwangju dan menjemput Peter untuk kembali membawanya ke Seoul dengan nyawa menjadi taruhannya. Hanya Peter sau – satunya yang dapat mengatakan kepada dunia apa yang terjadi pada Gwangju yang sudah terisolasi, dan Kim Sabok adalah jalan keluarnya.


Perdamaian yang kemudian terjadi tidak sepenuhnya karena Peter. Pada tahun 2003, Peter mendapat penghargaan dari pemerintah Korea, dan pada pidatonya dia menyebutkan bahwa tanpa bantuan Kim Sabok ini semua tidak akan terjadi. Kim Sabok adalah teman seperjuangan yang berjasa balik peradamaian yang terjadi.

Peter mengenang Kim Sabok seorang supir taksi yang mulai hatinya sebagai seorang teman yang begitu berkesan dalam hidupnya. Setelah perdamaian Peter berulang kali kembali ke Korea untuk mencari Kim sabok namun ia tidak pernah bertemu denga Kim, karna Kim Sabok adala nama palsu yang diberikan supir taksi tersbeut kepada Peter.

Diakhir film kamu akan melihat rekaman asli Peter yang diambil pada tahun 2016 yang mengatakan bahwa dia mencari Kim berulang kali, dia mengatakan bawha jika Kim melihat video ini dia ingin Kim tahu bahwa dia begitu merindukan Kim.


Film ini tidak hanya menceritakan sebuah sejarah, tapi juga mengatakan bahagaimana sebuah perteman sejati itu terjadi. This is real friend, this is true love.

Posted by Azhari

Rabu, 01 November 2017

Digital Diary; Look are not everything


I was fascinating by Cameron Russel a  supper top model when she talking in the TEDtalks. I have been following this channel through Youtube since several months ago, it’s one of reason I run out of  internet data very fast than my normal use hehehe, well it’s worth to watch for, tho..

As a model who have worked with such client; Vogue, Elle, Calvin Klein, Victory’s Secret Cameron was talked about look is powerful and superficial. She talking about how insecurity frame her thought, she worried about how she looks every day behind the camera. Because all that magazines had printed is contraction of  herself. Yeah, I know how this feeling, when you start feel insecure because the person that most people know you are is the person who have been through many re-touch of media of publication. But, I can understand her, I can understand all models. They don’t have to be judge by some person for their appearance out of their work industry.

What I want to talking about is this—Look.
Growing up as a gril who doesn’t like to speak up a lot and perefer to work in silent, i don’t make a lot of acts that my peer mostly did. Instead of making noise gather around with bunch of cool gengs I prefer to poolish my writing hobbies since  I was in junior high school at home. Instead of  looking for boyfriend and started learning how  to kissing, petting, or even worst you can imagine about, I choose to day dreaming myself in K-pop (yeah, I was a k-poper since junior high school. Oh come on don’t make a funny look at me hahahahahaha). So, simply said instead of being famous and stunning I was a kid in average. I didn’t do so much appealing action.
Until one day I found myself captured in my personal camera, FYI since I like doing photography I never taking a lot of picture of my face. Don’t asking me why? Because who the hell know why? Including me. My mom’s relevant explanation said; around 4 or 5 years old me have phobia toward lighting of camera, so because I was born in the era where camera should to released their lighting when capturing thing, for God’s sake— I’m not going smiling  in front of camera at that time.
It’s make sense, maybe that’s why I don’t like capturing my face a.k.a selfie or looking at thing which can reflect my appearance—errrr—like mirror (?).

So, after finding myself finally capturing not-really-bad picture of me, I feel so glad I’m not making weird look. I was 18 at that time, it was my first year in University, as college student I discovered a lot of things about photography art on the internet. I was attracted to professional who worked amazingly, they capturing photos and re-touched them in flawless way. So, as trial my current-taken-selfie was going to construction, editing my tone skin that’s first point I was concern about at that time, then touch my lips little bit gloosy like i used some of lipstick product which i wasn’t on the picture and fouilaaaaa my picture turning from average me to be amazing me. Oh, this is a masterpiece, I created this for my personal interesting.

I’m still 18, and so naïve, and vulnerable human being, without any re-think I upload that picture into my personal Facebook account that I never expected before will be booming me. I’m using Facebook in trying-to-related-to-the-world, this is the thing at that time, I was free sign up, and people build Facebook for keep intouch with their friends, or even have not specific reason. So, do I. I created Facebook for no specific reason (in case Mark never asking people specific reason before they sign up for Facebook) which I never making any move or  certain progress. But, what I got is a big worst impact. This comment like punch me on the face and molested me so much. Moreover, person who did this to me is the very close childhood friend. I never dreaming she would do some kind of this immature things.

Fake, trash face, and many unapropriate explaination she has wrote. She and her companion then continue writing something about me like “ she repaire her picture to sell it for bunch of guy, in case he never get into boy before, so she acttracts them to get some experience by faking her fucking dumb face” on her Facebook timeline.

I don’t have any idea why she so sentimental with me. Last time we talk like after  highschool graduated. We going to difference high school, different friends, different vision. We ever have once made a promise for going  to same college in the future, but that’s not me who held accountable when she can’t passed while I’m going through. No matter how much I’m thinking about this, I have no clue for exact reason for what she had done. She ruined me in social media. The only strong reason was that promise we have made before. She couldn't make it, so when I’m passed she assumed like I cheated her, like I'm not keeping our promise for going in the same college together, it couldn’t be something else. I am not stunning, famous, sexiest pretty babe as her, she couldn’t said because I’m stabing her and stollen her boyfriend for the reason of  her unmoral behaviour on Facebook.

Honestly, I was sick since that moment. I closed my Facebook account, Insecure for being persent outdoor, it’s like there is someone who keep thinking the same thought like hers everytime I move my step. Like everyone targeting me and mocking me behind. I’m not comfortable talking face to face with people especially male. She killed me for sure.
This is my invention; the worst weapons to kill someone are insult their character, torture them by verbal abuse, they will  death worst then you set a gun on their head. They are walking around, but they are just death body that the spirit have been taken away.

Why look so matter? Why look make you labeling human. Why someone else’s face  will determine their value which we already realized we are just the same damn skull face at the end of the day. Why we so overbearing something that God is borrowed us for awhile.
Can’t any boy look beyond? Look what his/her head has? they got a treasure in it, they can be capable invent new planet, making a lot of money, why face still a major problem?

We all worth the same, why we need to be injustice for each other when we breath, we eat, in exact same way. We normally formed just the same. So, why we need to overbearing and give a degrade look for another? Listen my friend, even victorya secret’s model has their own imperfection. Human is perfect in imperfection beautiful character.

ps: stil trying to be better writer in english, pardon my broken english. piss:)

Senin, 24 Juli 2017

THE HELP



Pertama kali menemukan The help ketika masih duduk dibangku kuliah semester akhir. Masa itu aku sedang sibuk – sibuknya menyusun tugas akhir, jadi perpustakaan sudah menjadi tempat yang tidak asing untuk dikunjungi pagi – sore. Sehubungan dengan studiku Sastra Jepang, aku hanya mengunjungi rak – rak buku yang dipenuhi dengan buku – buku sastra, puis, folklor, kanji, history dan segala hal yang hanya berkenaan dengan kejepangan.
Entah karena kepalaku yang terlalu suntuk dengan refisi yang berulang – ulang, aku pergi ke perpustakaan dan bersemedi. Tiba – tiba saja aku tertarik dengan sebuah tulisan disalah satu rak besar yang penuh dengan susunan buku – buku. “English Literatur” well, it is soon pick my interest. Aku belum pernah mengunjungi rak buku dengan label seperti ini sebelumnya, well, aku sering pergi ke rak buku studi Sastra Inggris tapi disana hanya akna tertulis “Sastra Inggris” dan dipenuhi dengan buku – buku teori kuliah. Tapi “English Literature “ pengecualian, tidak ada buku teori kuliah, melainkanderetan – deretan novel berbahasa Inggris. Shakespeare, Jane Austen, dan banyak buku klasik maupun non klasik lainnya disana.
THE HELP BOOK THAT I BORROWED FROM UNIVERSITY LIBRARY

You what? I feel like…. in the other world, since I love being around the book, I always feel like found safe place anytime I present between books. Well, disinilah aku menemukan The Help karya Kathryn Stockett. Full english, dan kemampuan bahasa inggrisku hanya cukup makan, karna penasaran tanpa pikir panjang aku pinjam bukunya. Persetan dengan skripsi yang harus direfisi hahahaha.
Dengan judul yang sama seperti novelnya, The help bercerita tentang diskriminsi orang – orang kulit hitam di Amerika pata tahun 1960an di  Misissipi. Cerita dimulai dengan Skeeter (Emma Stone) seorang gadis kulit putih yang kembali ke kampung halamannya dan ingin menjadi seorang penulis. Hubungannya dengan color women sangatlah dekat. Pada saat itu semua bangasa kulit putih mempekerjakan bangsa kulit hitam sebagai pembantu rumah tangga, dan hanya pekerjaan itu saja yang dapat mereka jaungkau. Diskriminasi terhadap bangsa kulit hitam kala ittu benar – benar sangat tidak masuk akal, bahkan mereka tidak membiarkan para Maid mereka menggunakan kamar mandi yang sama dengan mereka.
Skeeter hadir sebagai penulis berambisius yang memilih menginterview para maid sebagai bahan tulisannya. Colot maid pertama yang  diwawancarainya adalah Aibileen (Viola davis) yang merupakan maid dari teman dekatnya.
Pekerjaan para color maid dari bersih – bersih sampai mengasuh para bayi. Jadi, tidak heran jika anak – anak kulit putih banyak yang lebih merasa dekat secara batin dengan para maid mereka. salah satunya Skeeter yang kehilangan maid kesayangannya yang telah mengasuhny sejak bayi hingga tumbuh remaja.
Dari penglihatanku Skeeter merupakan gadis kulit putih yang berbeda dari yang lainnya. Pemikiran serta tujuan hidupnyapun sungguh berbeda, Skeeter berambisi mengujudkan mimpi sebagai penulis ketika teman – teman seusianya telah menikah dan mempunyai anak. Begitu juga perlakuannya terhadap orang – orang kulit hitam sungguh berbeda dari teman – tema lainnya.
Skeeter menulis semua kehidupan bangsa kulit hitam melalui cerita – cerita Aibileen dan Minny awalnya dan terus berlanjut pada PRT kulit hitam lainnya di Jackson Misissipi. Cerita ini dapat menimbulkan kekacauan dan akan membahayakan baik PRT kulit hitam ataupun Skeeter. Namun Skeeter ingin semua orang tahu bagaimana para PRT menjalani kehidupan mereka bekerja kepada kulit putih. Meskipun demikian, tidak semua dari mereka menjalani kenangan hidup yang buruk berasama bangsa kulit putih.
Ini akan menjadi salah satu film favoritku sepanjang masa.
Mengapa?

Karena the real event of our life playing on it. Apa yang terjadi dalam film ini adalah kenyataan yang sering kita hadapi dan masih terjadi disekitar kita sampai saat ini. Kita tidak bisa menyangkal bahwa rasisme masih melekat pada jati diri kita. Baik resisme ringan atau berat. Film ini memberi banyak pelajaran, dan melihat Skeeter membuatku mengambil sebuah pelajaran Family isn’t just about people who have related blood each other, family mean whoever you found love with.

LOGAN



Logan is the last show of Wolverine from X- Men.  I was thought like that.
Siapa yang tidak kenal serila legendaris  X- Men. Ini merupakan sekumpulan super hero pertama yan memasuki imajinasi masa kecilku. Tumbuh bersama dua saudara yang berbeda 10 dan 9 tahun dariku membuat kau mengetahui banyak hal yang mungkin tidak diketahui oleh banyak anak – anak lain seusiaku di lingkunganku saat itu. Seperti Westlife misalnya, Boyband legendari asal Irlandia yang membuatku jatuh cinta pada musik untuk pertama kalinya lewat album cost to cost. Termasuk x – men, mereka telah berhasil meracuniku dengan sekumpulan super hero itu.
Jika aku diberikan kesempatan untuk menjadi x – men aku akan memilih Charles Xavier sebagai mutan andalanku. Sejak pertama kali aku begitu takjub dengan sosok profesor botak plontos yang hanya duduk di kursi roda tapi otaknya jago bukan main. Charles Xavier is the stronger mind among mutan spesies. Selain itu, dia juga muan terpelajar yang kemudian menjadikannya seorang profesor di perkuliahan.
Mengapa harus Charles? Jika Wolverine menawarkan kekuatan dapat menyembuhkan diri dan tidak pernah tua? well, alasan memilih Charles bukan hanya karna dia mutan yang paling jago otaknya, tapi dia mutan yang paling halus perasaannya, bahkan sampai dia mati.
Jadi, kembali pada Logan. Film ini rilis tahun  2017, tapi sayangnya aku tidak bisa nonton langsung dibioskop saat itu karna satu dan lain hal. Jadi, aku tulis review ala kadar ini setelah dapat dari donwload-an gratis internet, tell me who don’t watch free movie from internet?
Permasalahnya tetap sama seperti yang sudah – sudah; mutan yang dijadikan senjata dan kemudian diburu karena mereka out of control dan berbahaya. Tapi bedanya, semua mutan angakatan jaman aku kecil dulu udah gak ada, udah retired semuanya. Yang tersisa hanya Logan, Charles (yang sudah sangat tua dan mulai hidupnya sudah tidak lurus lagi), dan Caliban (mutan albino yang pinter ngelacak, kalau kalian nonton x - men Apocalypse kalian pasti tau Caliban).
Ini show terakhir para super hero x – men yang dari kecil sudah menemani. Di film ini ketika mutan angkatan jaman; Logan, Charles, Caliban mati. Sempat berfikir gimana akhir dari para mutan ini sewaktu nonton Days Of Future Past, apakah serial x – men akan selalu menghiasai sampai ke anak – cucu nanti? hehehe.
Logan menjalani kehidupan normal seperti layaknya manusia lainnya, bekerja sebagai supir Limousine untuk memenuhi hidup bersama Charles dan Caliban. Mereka satu – satunya Mutan yang tersisa. Kemudian, sebuah masalah muncul dan menyeret hidup Logan kembali pada jati dirinya sebagai mutan.
Sebuah pusat research fiktif  melakukan penelitian menciptakan anak – anak mutan yang kemudian mereka latih untuk menjadi senjata mereka. Anak – anak ini lahir dari penanaman genetika mutan sebelumnya pada rahim – rahim gadis Mexico. Mereka lahir dan berkembang di pusat penelitian.
LOGAN AND JUNIOR WOLVERINE

Salah satu dari mutan buatan itu adalah danak Logan, Laura. Laura lahir dari gen Logan dyang ditanamkan ke rahib seseorang, jadi bukan lahir karna Logan dan seseorang menjalain hubungan. Errr.. ini anak hasil olahan ilmu biologi, seperti itulah. Hehehe
Jadi, misi di film ini mengembalikan Laura pada teman – temannya yang lari dari pusat penelitian dan mencari Eden (Safe place). Dalam perjalanan menuju Eden yang terletak di Dakota Utaralah Charles mati dengan tusukan di jantung oleh kloningan Wolverine yang diciptakan oleh pihak penelitian fiktif  tersebut.
Well, jika dilihat – liha lagi Logan mati dengan penuh arti. Dia menyelamatkan  anaknya (hasil ciptaan ilmuan), menyelamatkan banyak anak mutan lain saat itu. Walaupun anak – anka itu tidak murni, sepertinya mereka akan menjadi penerus sejarah x – men selanjutnya.
Yah, itu juga kalo sutradara dan produsernya gak hilang ide buat alur cerita untuk orang – orang aneh hehehe. But, well, since I enjoying x – men as my first super hero in my childhood, I do enjoy the whole Logan Movie now. Jika nanti x – men punya penerus anak – anak mereka, semoga kehidupan mutan selanjutnya lebih dihargai dan hidup rukun dengan  manusia biasa. Jadi damaikan nontonnya kalo baik – baik aja hehehe.

Ehh, tapi kalo x – men lanjut, the power brain mutan siapa? No cerebro anymore?

Sabtu, 01 April 2017

MUSIC ON THE WAY HOME


Menghabiskan waktu selama 9 jam di dalam perjalan menuju rumah membuatku harus mempersipakna banyak video, playlist baru, Network data yang bagus, dan baterai hand phone yang full charged. Seminggu yang lalu aku harus kembali ke kampung halamanku Which mean pulang ke rumah untuk mengurus beberapa hal. Sangat mendadak memang, jadi aku hanya membawa satu tas ransel dan sling bag. Aku membeli tiket on the spot dan untungnya masih ada tiket yang tersisa. Jadi, berangkat lah aku pukul 3:00pm.
Satu jam pertama di dalam bus aku akan tertidur pulas karena pengaruh obat anti mabuk yang memang selalu akan aku konsumsi ketika hendak bepergian dengan angkurtan darat dan memakan waktu berjam – jam (seperti kembali ke kampung halamanku).
Aku hanya buth satu jam untuk tertidur dan kemudian akan segera terbangun segar kembali seperti tidak pernah terjadi apa – apa hahaha. Biasanya ketika sudah terbangun dari pengaruh obat anti mabuk aku mengambil earphone dan mulai memutar playlist yang sudah kupersiapakn. Kebiasaanku, ketika ingin bepergian, aku pasti akan menyiapakan playlist dalam handphone. Well, as you know I love listening music than do anything else like talking to othe people (maybe). Sorry for that I’m not really social, and I feel poor about that.
Seperti judul diatas, aku ingin membagi playlist yang kugunakan sebagai pembunuh bosan dalam perjalan minggu lalu. Membagi playlist hal yang paling menyenangkan in century loh hahahahha, well, if you have same interest as mine I’ll be so happy if you want to share your playlist too with me :3.
1. 내고향 서울엔- 검정치마

Well, first time hearring this singer from the drama  Another Miss Oh. Salah satu pengisi spund tracknya The Balck Skirt waktu itu. The Black skirt alirannya pop indie, jadi ketika pertama kali dengar  Tada! I fall in to him hehehe. Kemudian nyari – nyari lagu dia yang lain dan bertemulah aku dengan lagu ini. Selain judulnya mendukung banget (karen waktu itu aku dalam perjalan balik ke kampung halaman ) jadi feelnya dapet banget, sambil mandang ke luar jendela dannnnn mulai lah aku berhayal seakan aku ada di dalam MV hahahaha.
2. - 로이킴

Roy yang punya suara luar biasa menumbuhkan rasa Home Sick dalam lagu ini selalu jadi play list aku gak mesti pas lagi dalam perjalana saja, aku sering dengar lagu ini kalay lagi stuck nulis, atau kangen rumah, atau feeling blue just suddently in the middle of the day and i don’t have someone to talk about *jiahhhhhh*. Coba dengar lagu ini mungkin kamu juga akan menyukainya.
3. 목요일 - 어반자카파

Awalnya Dia bertanya tiba – tiba apakah aku sedang mendengarkan lagu, in case He know my favorite thing to do is listen to music hahaha, dan aku bilang ya! Kemudian aku memberi clue lagu apa yang sedang kudengar, begitulah sampai akhirnya lagu ini munculd dai Dia dan masuk ke dalam Plasy listku. Dia bilang dia suka lagu ini. Ketika kudengar Yeah.. not bad.
4. 우주를줄게 불빨간사춘기
Ini juga muncul dari Dia, dala percakapan yang sangat aneh. Sampai sekarang kalau ingat kejadian percakapan kami waktu itu aku bisa guling – guling dilantai saking malunya. Begitulah lagu ini muncul dan masuk ke dalam playlistku. Lagunya bagus, jadi coba saja cari di google lagu dna liriknya.


5. 바람에 날려- 배치기
Ini OST drama sih sebenarnya, lupa drama apa School 2015 kah? Sepertinya begitu. Tapi aku nonotnya baru – baru belakangn ini, bukan di tahun 2015. Dramanya seputaran kehidupan anak sekolah yang penuh pembullyan dan genk – genkan begitulah. OST nya suka, jadi ya aku download hehehe.
6. 버스커 버스커 벛꽃이엔딩

Ini idka muncul dari Dia. Ini muncul dari reality show BTS sebenanrnya, aku lupa yang mana. Waktu itu aku ke kosan temenku yang Army (sebutan bagi para fans BTS) banget, jadi dia mengajakku untuk menonotn koleksiannya,s ampai kami nonoton sebuah videoa permainan game tebak lagu dan lagu ini salah satunya yang harus di tebak para member BTS pada waktu itu. Well, kemudian baru aku dan Dia membicarakanny, ternyata Dia juga suka dan Dia bilang penyanyinya satu sekolahan dulu pas jaman es-de. Wihhhhhhhh! Hahaha.
7.  New York – Frank Sinatra

Who don’t love Jazz? Someone who don’t love Jazz, right? Hahaha. But me i love this guy in any condition. Frank merupakan bagian yang membantu moodku dalma penulisan tugas akhirku dulu. Thanks Farnk :3

8. James Arthur – Say you Won’t Let Go

Sudah punya mata yang menawan, dan kemudian menyanyikan lagu romantis luar biasa, kau mau bunuh aku James?


9. Mine – Phoebe Ryan

Ini sebenarnya didapat dari portingan Instagram  Taylor Swift waktu itu (lupa tepatnya kapan). Karna bosan dan ingin mendengarkan lagu yang baru, maka aku berinisiatif mencari semua list yang ditulis taylor waktu itu, dan ini salah satunya. Thanks Tay.

10. Timber and Coal – Passeenger
Love Folk. Alunan Gitarnya bisa mengantarkanmu pada berbagai hayalan dalam kepalamu. Akuu pribadi suka mendengarkan Passenger selain alirannya Folk, gitarnya, dan liriknya penuh dengan arti tersirat yang akan membuatmu semakin cerdas dalam mengintifikasi karya sastra.

So, those are part of my playlist on that day. Not all of theme, those just some of them. Jadi apa playlistmu baru – baru ini?


Kamis, 30 Maret 2017

MENGAPA BUKU

picture:https://www.instagram.com/putriazhari26/

Dibandingkan fashion aku lebih cenderung mengikuti perkembangan buku. Bukan karena aku ingin terlihat pintar, sama sekali tidak. Aku hanya ingin keliling dunia setiap saat. Pergi kemana saja yang aku mau hanya dengan duduk santai di teras rumah. Berawal dari kebiasaan Ayah yang sering membelikan kami majalah bobo bekas sejak abang dan kakakku kecil hingga berlanjut padaku, rasa penasaranku tumbuh seperti tanaman rambat liar yang melilit pagar rumahku. Setiap kali melihat buku, aku selalu menerka kejutan apa yang ada dibalik sampulnya, apakah ada naga jahat, atau ada ledakan besar hingga bintang – bintang berantakan di halaman rumahku nanti malam, atau seorang Raja telah mati dan seorang Putri memperjuangkan rakyatnya?
Ketika kecil aku sering mengambil buku pelajaran bahasa inggris kakakku yang waktu itu sudah duduk di bangku SMP (well, she 9 years older than me for sure hehehe) membuka halaman yang sama setiap malam dan memaksa siapa saja untuk membacakannya untukku. Ada satu bagian dari dalam buku paket bahasa Inggris itu yang memaparkan cerita seorang anak perempuan yang bercerita soal mendapatkan hadiah sepatu baru dari ayahnya. Saat itu aku belum biasa baca – tulis, jadi aku suka memaksa abangku (which 10 years old older than me) atau kakakku atau bahakan ayahku (dengan kemampuan bahasa inggris yang terbatas) untuk menceritakan cerita itu setiap hari berulang kali. Jika kau tanya tidak bosan? Aku tidak, tapi orang yang kupaksa menceritakna cerita yang sama setiap hari hampir mati karena bosan hahahaha.
Mengapa cerita yang sama, karna di setiap kesempatan aku akan membayangkan visualisasi yang berbeda dalam kepalaku, jika hari ini anak kecil itu memamakai baju warna kuning, maka visualisasi berikutnya aku akan membuatnya memakai baju warna merah dengan rambut di kuncir kuda dan wajah yang agak berbintik – bintik sedikit. Dan kebiasaan itu berlangsung sampai sekarang. Saat libur dan kembali ke rumah, aku suka memilih buku yang sudah pernah kubaca di rak buku untuk kembali di baca.
Yang kurasakan seperti ini; membaca buku persis seperti traveling, kau berada dimana pun tokoh dalam buku pergi, kau berada dimanapun setting cerita di tulis. Ketika kau baca buku dua orang yang jatuh cinta di sudut kota Wales, kau akan berada di Wales sampai cerita selesai. kau membaca buku seorang yang mengejar cinta pertamanya sampai ke Pulau Jeju—tada—kau berada Jeju kali ini. Luar biasa, bukan? Tidak hanya itu sih, aku suka buku karna buku tidak membatasiku untuk berimajinasi, aku bisa menembus garis pembatas kapan saja aku inginkan.
Aku tidak bilang hal itu membuatku jadi pintar, menjadi titisan Albert Einstein kemudian. Itu belum terjadi, tenang saja, aku pernah menghabiskan waktuku dengan dua kali mendapat nilai D di masa kuliah dulu hehehehehe. Dan sekarang masih belum menjadi manusia yang banyak berpengaruh, well.. mungkin karena aku sering malas menyatakan diri. Seperti itulah yang terjadi, aku lebih membangun dunia sendiri di dalam buku daripada berdebat dengan topik yang tidak – tidak, jadinya aku terlihat banyak diam dimanapun aku berada.
Mengapa buku?
Ketika masuk ke perguruan tinggi aku memilih malamar ke jurusan Sastra Jepang. Mengapa Jepang? Simple saja, aku terlalu penasaran dengan pola pikir, kebiasaan, dan karya sastra antar bangsa di dunia *LOL* . Jadi, aku berfikir kau tidak akan masuk ke dalam suatu bangsa ketika aku tidak mengusai bahasanya, dan Jepang merebut hatiku ssetelah tamat SMA. Tapi sayanya masuk ke jurusan Sastra Jepang tidak berhasil membuatku mencintai animenya atau mengikuti Cosplaynya. Sudah berusaha untuk Fit in, tapi tetap saja bukan kawasan mainku Hiks. Aku hanya menikmati beberapa anime yang kurasa masuk kategoriku seperti Ghibli misalnya(?)
Senseiku pernah bercerita, jika kau berada di Jepang kau tidak akan menemukan satu orangpun yang tidak membaca buku di dalam shinkasen. Membunuh bosan dengan buku, mereka tidak akan buang waktu dengan bergosip yang tidak penting selama membaca lebih bermanfaat. Aku langsung berdecak kagum sendirian di dalam hati. Hebat! Bagaimana mereka bisa begitu dekat dengan buku kalangan apapun dan usia berapapun.  Keterbalikan itu yang kita miliki di negara sendiri. Kita tidak bisa atau mungkin belum bisa mengatakan membaca buku merupakan kebiasan bangsa kita, hanya sebagian orang. Dan yang lebih anehnya, orang yang sering memegang buku dan membacanya di tempat – tempat umum seperti bus misalnya akan terlihat aneh dan asing (aku pernah seperti itu), pemikiran seperti itu yang sangat kusayangkan.
Masyarakat Jepang juara dalam budaya membaca, tidak kenal tempat dan waktu. Berdiri di dalam kereta pun mereka akan membaca. Itu salah satu yang membuatku begitu mengagumi bangsa negeri sakura. Itu hanya salah satu, belum lagi bicara soal disiplinnya, atau budaya keterampilannya yang menurutku luar biasa.

Membaca itu bukan pekerjaan yang sulit kan? tidak ada salahnya jika kita menginfestasikan waktu ke dalam sebuah buku toh nantinya kita akan dapat hasil infestasi berupa ilmu yang dapat diterapkan ke kehidupan sehari – hari dan manfaatnya berlangsung terus – menerus. Omong – omong belakangan ini aku juga suka cari buku bekas. Jadi, aku pergi ke pasar loak, nyari buku yang oke isinya buat dibaca. Lumayanlah, potongan harganya besar tapi isi bukunya masih ok. Ini infestasiku hehehe, angan – angannya suatu hari nanti bisa membangun rumah baca yang dapat dikunjungi orang banyak, siapa tahu dengan begitu kebiasaan bangsa Indonesia bertransformasi mengikuti bangsa Jepang.

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post