My Liberation Note, merupakan drama 2022 pertama yang aku tonton diantara gemuruh kehidupan yang selalu saja mengganggu ketenangan jiwa. Selain para pemain yang udah tidak asing dimata, juga ide cerita yang cukup relate dengan kehidupanku pribadi. My Liberation Note menceritakan kisah 3 orang bersaudara dan seorang laki – lakia asing menjalani kehidupan mereka di sebuah kota kecil pinggiran Seoul. Berkisah tentang bagaimana mereka berjalan dan berdamai dengan kehidupan yang mengekang.
Dalam postingan kali ini, aku akan
menjabarkan satu – per satu point yang aku dapat dari masing – masing tokoh;
- Yeom
Mijeong; diperankan oleh Kim Jiwon
Anak terakhir dari
keluarga Yeom. Bapaknya seorang pengrajin wastafel di Sanpo dna obunya hanya
seorang ibu rumah tangga. Diusia yang sudah dewasa ke-tiga kakak beradik ini
masih memilih tinggal bersama ke- dua orang tua mereka. Mijeong anak bungsu
yang menurutku tidak pernah mengekspresikan dirinya, sebab itu mentalnya sering
kelelahan. Mijoeng kecil tidak gampang menunjukkan rasa sedihnya, dia tumbuh
menjadi anak perempuan yang benaknya penuh dengan uneg – uneg. Mijeong selalu
berkata bahwa dia ingin bebas, dia merasa hidupnya terperangkap tapi tidak tahu
terperangkap di mana. Menurutku Mijeong terperangkap dengan hidupnya sendiri;
tidak mampu mengekspresikan diri karna orang tua yang (sedikitnya) masih
mengatur banyak kehidupan anak – anaknya, pekerjaan toxic yang penuh dengan
takanan, kurangnya apresiasi yang dia dapatkan sebagai seorang pekerja yang
memiliki skill yang mumpuni. Masalahnya dengan sang mantan pacara juga menambah
penat dalam hati Mijeong terhadap kehidupan bersosialisasi dengan manusia.
Sampai kemudia Mijeong
bertemu dengan Gu. Seorang pria asing yang datang dan tinggal disamping rumah
mereka. Gu tidak pernah menceritakan dari mana asalnya dan mengapa dia bisa
sampai ke desa Sanpo dan bekerja menjadi karyawan ayah Mijeong di pabrik
pembuatan wastafel. Gu sosok karakter yang misterius, jika di lihat Mijeong dan
Gu memiliki kesamaan; sama – sama memendam uneg – uneg mereka dan hidup didalam
sangkar penderitaan. Mak dari itu pertemuan mereka terasa begitu pas, mereka
membutuhkan satu – sama lain untuk merasakan kehidupan.
- Yeom
Gijeong; diperankan oleh Lee El
Anak pertama yang sudah
tidak muda lagi. Gijeong merasakan tekanan sekeliling untuk dirinya yang sudah
tidak muda lagi. Tekanan paling besar adalah pasangan hidup. Gijeong yang belum
bertemu dengan Pria idaman merasa hidupnya hampa dan tidak memiliki progress
apapun dalam hidup. Hal
ini membuatnya bertekad akan mencintai siapa saja selama mereka mau menjalin
hubungan dengannya. Aku pribadi sering menemukan fenomena ini di kehidupan
nyata. Usiaku hampir menginjak kepala 3 pertanyaan "kapan menikah"
sudah menjadi makanan sehari - hari. Sebagai manusia aku juga sering merasa down sama seperti Gijeong, tapi aku
tidak setuju jika harus melakukan pernikahan yang putus asa. Karna seperti
Gijeong yang kemudian bertemu dengan seseorang spesial yang ditakdirkan Tuhan
untuknya, aku percaya bahwa pernikahan putus asa(aku sering menyebutnya begitu)
bukanlah opsi yang tepat untuk diambil. Menikah bukan hal ikut - ikutan,
menikah berarti membangun keluarga bersama orang asing yang kita percaya dapat
menjadi teman hidup.
Anak kedua dan anak laki - laki satu - satunya dari keluarga
Yeom ini punya mental baja dan juga jiwa pekerja keras. Namun dia selaku merasa
dirinya not enough. Tidak cukup baik,
tidak cukup sukses, tidak cukup kaya. Hal itu juga yang membuat dia memutuskan
pacarnya (yang mana kelihatannya seolah his GF who dumped him). Sebagai anak
laki - laki Changhee tidak banyak diberi rasa kepercayaan akan sesuatu yang
besar, segala hal yang ingin dilakukan harus melewati persetujuan kedua orang
tua. Jelas, ini tidak sepenuhnya buruk, tapi sisi negatifnya Changhee menjadi
pribadi yajg tidak ekspresif, semua mimpinya terbengkalai sehingga dia menjadi
sosok yang kerja keras tanpa ambisi. Dia tumbuh menjadi pria yang tidak pernah
punya cita - cita tertentu untuk digapai. Tapi yang aku suka dari Changhee
adalah Changhee berhasil menarik kesimpulan untuk hidupnya sendiri, ketika dia berhenti
mengeluh dan melihat kesempatan apa yang diberikan kehidupan untuknya.
Pria kaya raya yang melarikan diri setelah hidupnya
dikhianati oleh kerabat bisnisnya sendiri. Gu melepas semua hidup mewahnya dan
memutuskan untuk hidup di Sanpo. Secara tidak langsung Mijeong menjadi orang
pertama yang menyeret Gu untuk turun di Sanpo dan kemudian menetap di sana
dalam identitas yang dirahasiakan. Interaksi Gu dengan keluarga Yeom yang
sebenarnya membuat Gu kembali merasakan kehidupan; makan bersama setiap hari,
panen di kebun bersama - sama. Hidup Gu yang selama ini dipenuhi harta dan
kesepian benar - benar terasa berwarna, hal itu juga yang membuatnya kembali
menghubungi Mijeong.
Drama ini benar - benar seperti
meresap ke dalam tiap - tiap individu penonton. Jalan ceritanya yang sangat
relate dengan kehidupan nyata menjadikan Drama ini rekomendasi dari Kingdomku.
Drama puitis yang cenderung tampak seperti dokumenter kehidupan sebuah
keluarga.
Pokoknya kau juga harus nonton ya!!!
Salam hangat dari kerajaan yang
jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar