“When
everything become transparent”
Kolaborasi Tom Hank dan Emma Watson, dua seniman
kawakan yang namanya sudah melambung jauh. Tom Hank yang begitu dikenal dengan
Forest Gump dan Emma yang dikenal sejak kemunculan pada serial Harry Potter
seolah tidak bisa melepas karakternya sebagai Harmony.
The Circle menceritakan tentang perjalanan seorang
Mae Holland. Yang diterima bekerja pada sebuah perusahaan yang teknologi dan
sosial media terbesar di dunia. Mae yang kebetulan memiliki seorang teman yang
bekerja di sana kemudian mendapat kesempatan wawancara yang mengantarnya kepada
ke suksesaan masuk menjadi anggota “The Circle”. Dibawah naungan Tom Hank
Circle menjadi sebuah perusahaan besar yang tidak pernah berhenti menciptakan
inovasi – inovasi baru yang secara kasat mata terlihat begitu membantu dan
memudahkan kehidupan manusia. Namun di sisi yang lain hal itu malah membuatnya
circle menjadi perusahaan yang tidak ber-etika.
Kecanggihan yang di ciptakan mereka dapat membaca segala
latar belakang dari seseorang. Setiap detil dari mereka dapat terbaca sistem.
Segala hal menjadi begitu tranparan melalui akses internet yang mereka
ciptakan. Mae merupakan salah satu pekerja yang begitu mengagumi hal ini.
Diawali ketika mereka menawarkan pengobatan untuk ayah Mae yang struk dan tidak
dapat beraktivitas dengan normal. Gelang kesehatan yang dapat mengakses segala
aktivitas tubuh ciptaan circle awalnya membawa dampak yang begitu baik kepada
ayah dan ibunya. Sampai akhirnya segalanya menjadi semakin gila.
BACA JUGA: REVIEW MURDER ON THE ORIENT EXPRESS (2017)
BACA JUGA: REVIEW MURDER ON THE ORIENT EXPRESS (2017)
Ketika Circle meluncurkan produk terbaru mereka,
sebuah kamera yang dapat mengakses segalanya, mencipatakan batas trasparan
antara kita dna segala hal. Semua orang di bujuk untuk menjadi transparan,
menjadi terbuka antara satu dan lainnya. Dimulai dari beberpa orang yang
berpengaruh di kepemerintahan yang mulai menyuarakan akan menjadi “Transparan”
untuk masyarakat sehingga segala aktivitas, telfon, email, apapun yang
dilakukannya menjadi miliki public. Mae kemudian menjadi kelinci percobaan
selanjutnya.
Mae setuju untuk ikut mendemokan produk baru mereka,
seluruh seluk – beluk kehidupannya terekspos, dirinya menjadi milik banyak
orang kecuali ketika mandi atau berpakaian. Betapa hidup begitu di buat menajdi
tidak berharga sama sekali, apa rasanya ketika kau membagi kehidupanmu dengan
begitu banyak orang yang bahkan tidak pernah kau kenal, apa rasanya ketika
dirimu bukan milikmu seorang. Walaupun mulai merasa tidak senang Mae masih
berusaha keras menggunakan produk Circle.
Tidak sadar sedang di jadikan kelinci percobaan, Mae
malah ikut – ikutan utnuk menciptakan inovasi baru yaitu mesin pencari yang
dapat mencari siapa saja di belahan dunia mana saja hanya dengan menyebut nama
mereka maka setiap pengguna internet akan menemukan individu tersebut. Mesin
pencarian ini di desain untuk dapat menemukan seseorang criminal hanya dalam
waktu 20 menit. Mae yang berada di atas panggung, memulainya dengan mencari
seorang wanita yang di sinyalir menyiksa anak – anaknya dan menjadi buronan
polisi saat ini. Whoilaa! Hitungan menit seorang wanita menemukan si-kriminal
tengah bekerja mencuci pakaiaan di sebuah laundry.
Ketika Mae berhasil dengan penemuannya semua
penotnon bertepuk tangan bangga dan bahagia. Tanpa di sadari permintaan mereka
menjadi – jadi. Ketika mereka meminta Mae untuk mencari Mercer. Seorang pria
yang di tuduh oleh warga net sebagai pemburu liar. Gossip ini menimpa Mercer
ketika Mae mempoting kerajinan tangan Mercer yang di buatkan untuk ibu Mae.
Tidak pernah menyangka bahwa dia harus ikut menjadikan teman sekaligus Pria
yang di cintainya sebagai kelinci percobaan yang berakhir dengan kematian.
Setelah teknologi merebut seseorang yang di
cintainya, apakah Mae mampu mengembalikan kehidupan menjadi kembali ber-etika
kembali?