Tampilkan postingan dengan label adventure. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label adventure. Tampilkan semua postingan

Minggu, 22 Juli 2018

THE CIRCLE | 더 시클 (2017)



“When everything become transparent”
Kolaborasi Tom Hank dan Emma Watson, dua seniman kawakan yang namanya sudah melambung jauh. Tom Hank yang begitu dikenal dengan Forest Gump dan Emma yang dikenal sejak kemunculan pada serial Harry Potter seolah tidak bisa melepas karakternya sebagai Harmony.
The Circle menceritakan tentang perjalanan seorang Mae Holland. Yang diterima bekerja pada sebuah perusahaan yang teknologi dan sosial media terbesar di dunia. Mae yang kebetulan memiliki seorang teman yang bekerja di sana kemudian mendapat kesempatan wawancara yang mengantarnya kepada ke suksesaan masuk menjadi anggota “The Circle”. Dibawah naungan Tom Hank Circle menjadi sebuah perusahaan besar yang tidak pernah berhenti menciptakan inovasi – inovasi baru yang secara kasat mata terlihat begitu membantu dan memudahkan kehidupan manusia. Namun di sisi yang lain hal itu malah membuatnya circle menjadi perusahaan yang tidak ber-etika.
Kecanggihan yang di ciptakan mereka dapat membaca segala latar belakang dari seseorang. Setiap detil dari mereka dapat terbaca sistem. Segala hal menjadi begitu tranparan melalui akses internet yang mereka ciptakan. Mae merupakan salah satu pekerja yang begitu mengagumi hal ini. Diawali ketika mereka menawarkan pengobatan untuk ayah Mae yang struk dan tidak dapat beraktivitas dengan normal. Gelang kesehatan yang dapat mengakses segala aktivitas tubuh ciptaan circle awalnya membawa dampak yang begitu baik kepada ayah dan ibunya. Sampai akhirnya segalanya menjadi semakin gila.
BACA JUGA: REVIEW MURDER ON THE ORIENT EXPRESS (2017)
Ketika Circle meluncurkan produk terbaru mereka, sebuah kamera yang dapat mengakses segalanya, mencipatakan batas trasparan antara kita dna segala hal. Semua orang di bujuk untuk menjadi transparan, menjadi terbuka antara satu dan lainnya. Dimulai dari beberpa orang yang berpengaruh di kepemerintahan yang mulai menyuarakan akan menjadi “Transparan” untuk masyarakat sehingga segala aktivitas, telfon, email, apapun yang dilakukannya menjadi miliki public. Mae kemudian menjadi kelinci percobaan selanjutnya.
Mae setuju untuk ikut mendemokan produk baru mereka, seluruh seluk – beluk kehidupannya terekspos, dirinya menjadi milik banyak orang kecuali ketika mandi atau berpakaian. Betapa hidup begitu di buat menajdi tidak berharga sama sekali, apa rasanya ketika kau membagi kehidupanmu dengan begitu banyak orang yang bahkan tidak pernah kau kenal, apa rasanya ketika dirimu bukan milikmu seorang. Walaupun mulai merasa tidak senang Mae masih berusaha keras menggunakan produk Circle.
Tidak sadar sedang di jadikan kelinci percobaan, Mae malah ikut – ikutan utnuk menciptakan inovasi baru yaitu mesin pencari yang dapat mencari siapa saja di belahan dunia mana saja hanya dengan menyebut nama mereka maka setiap pengguna internet akan menemukan individu tersebut. Mesin pencarian ini di desain untuk dapat menemukan seseorang criminal hanya dalam waktu 20 menit. Mae yang berada di atas panggung, memulainya dengan mencari seorang wanita yang di sinyalir menyiksa anak – anaknya dan menjadi buronan polisi saat ini. Whoilaa! Hitungan menit seorang wanita menemukan si-kriminal tengah bekerja mencuci pakaiaan di sebuah laundry.
Ketika Mae berhasil dengan penemuannya semua penotnon bertepuk tangan bangga dan bahagia. Tanpa di sadari permintaan mereka menjadi – jadi. Ketika mereka meminta Mae untuk mencari Mercer. Seorang pria yang di tuduh oleh warga net sebagai pemburu liar. Gossip ini menimpa Mercer ketika Mae mempoting kerajinan tangan Mercer yang di buatkan untuk ibu Mae. Tidak pernah menyangka bahwa dia harus ikut menjadikan teman sekaligus Pria yang di cintainya sebagai kelinci percobaan yang berakhir dengan kematian.
Setelah teknologi merebut seseorang yang di cintainya, apakah Mae mampu mengembalikan kehidupan menjadi kembali ber-etika kembali?


Kamis, 05 Juli 2018

PETER RABBIT REVIEW




Finally I got some others weekend worth to watch movie again, how lovely~
Seperti yang sering aku katakan bahwa animasi bukanlah diciptakan untuk anak – anak semata, namun di desain untuk kita—orangdewasa—agar dapat hidup lebih bijak lagi. Karna hampir semua dari animasi yang pernah aku temui selalu saja di bumbui dengan pelajaran – pelajaran bijak yang tidak hanya baik bagi pertumbuhan sosial seorang anak manusia yang masih balita, namun baik juga sebagai obat hati orang dewasa yang sering tumbuh salah kaprah.
Peter Rabbit adalah film animasi produksi Sony Picture Animation yang rilis pada tahun 2018. Bukan hanya ide ceritanya yang menggabungkan animasi tiga di mensi dengan manusia namun juga pengisi suara yang merupakan bintang – bintang besar yang sudah di akui kemampuan aktingnya di layar kaca seeprti James Corden (Peter Rabbit), Margot Robbie (Flopsy Rabbit ), Daisy Ridley (Cottontail Rabbit), Elizabeth Debicki (Mopsy Rabbit), Collin Moody (Benjamin Bunny).  Peter dan keluarga merupakan kelinci pedesaan Windemere yang hidup berdampingan dengan Bea (Rose Byrne) dan Mr. McGregor yang begitu membenci binatang – binatang liar. Kebencian Para keluarga kelinci di mulai ketika McGregor menangkap ayah para anak kelinci, membunuhnya dan menjadikannya adinan Pie.
Peter kemudian menjadi kepala keluarga menjada adik dan sepupunya di samping Bea. Kebencian itu terus tumbuh sampai akhirnya McGregor meninggal dunia karena serangan Jantung. Ini adalah kemenangan mutlak bagi para kelinci, namun siapa yang sangka bahwa McGregor mewariskan propertinya di pedesaan kepada keponakannya yang bekerja di sebuah toko mainnan terbesar di London, Thomas McGregor menerima property tersebut setelah dirinya di pecat dari posisinya di Harrods.

Walaupun tidak sekeji pamannya Thomas tetepa mewarisi karakter pammnya yang tidak suka dengan binarang liar. Kehidupan Thomas Di Windemere kemudian di penuhi dengan pertengkaran dengan para kelinci dan kisah asmaranya bersama Bea. 

Why you need to watch this ?
Selain kids friendly, animasi anak – anak ini membungkus pelajaran bijak yang dibungkus sederhana bahwa kebencian akan menghancurkan segala hal termasuk orang yang kita sayangi, dan bahwa cinta dan perasaan tulus dapat mengubah rasa ego dan benci, hanya jika kita ingin melihatnya dengan hati. Peter yang kemudian mampu meluluhkan kebencian yang meracuni diri Thomas mampu mengantarkannya kembali menadapatkan hal yang paling di carinya dalam hidup, mengembalikan Thomas untuk menemukan cinta sejatinya.


Ini memang pesan sederhana untuk menyuarakan isu kebencian yang menyebar di mana – mana di sekitar kita saat ini. Kebencian antar agama, suku, bangsa. Kita lupa dengan jati diri kita, kebencian menginvasi pikiran yang seharusnya dapat berfikir lebih rasioa dari makhluk manapun. Animasi bergenre fantasy adventure yang tepat untuk menjadi  tontonan anak di akhir pekan. Karena seperti yang kita ketahui membiarkan anak belajar untuk berfikir dan bertindak bijak dalam kehidupan adalah bukan hal yang mudah. Sebagai orang dewasa kita berhak menemukan media yang tepat untuk mereka mnegumpulkan pemikiran atau tindakan – tindakan bijak salah satunya dari film.




What I learned from Peter ?
Apologize; sebagai seorang laki – laki dan kepala keluarga, Peter berani mengakui kesalahannya atas kehilangan rumah pohon mereka kepada seluruh keluarga. Dan menebus kesalahannya dengan menemui Thomas di London. Permintaan maafnya membuat Thomas mempercayai Peter dan kembali menemui Bea gadis yang telah membuatnya jatuh cinta.
Honest; mengetahui Bea yang tidak hanya sekedar suka kepada Thomas membuatnya berhutang dan harus mengembalikan separuh hati Bea yang sudah di berikannya kepada Thomas. Kehancuran yang terjadi terhadap rumah keluarga kelinci dan Bea bukanlah kesalahn Thomas  sepenuhnya, Peterlah yang memutuskan untuk menekan remot peledak saat itu. Di luar rencananya dia menghancurkan banyak hal. Setelah mengatakan yang sebanarnya hasilnya tidak buruk, Bea memang agak syok tetapi kata maaf itu diterimanya dengan sangat baik.

“How I can trust you? “
“You just need to trust me, you listen to your heart that’s how you can trust.”


THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post