Berbicara soal bride dan marrige memang tak ada habisnya. Setiap orang khususnya wanita tentu saja menginginkan wedding yang terbaik terindah untuk di kenang sepanjang hidupnya. Semua orang memimliki impian akan pesta pernikahannya. Begitu pula halnya Emma dan Liv yang memiliki Wedding dream sendiri.
Liv seorang yang perfect dan keras
kepala dan Emma adalah seorang yang berhati lembut dan mengalah. Memang gitu ya
pada umumnya disetiap hubungan memang harus saling mengisi- dalam hubungan apa
pun itu-. Sebenarnya agak agak baper sih ya lihat film ini karena berhubungan
dengan wedding. Bawaannya kok ya cepat-cepat pengen buat wedding sendiri.
Film ini benar benar mencerminkan bagaimana keribetan yang benar benar ribet saat menghadapi yang namanya wedding. Tapi jangan salah ternyata banyak hikmah dari film ini yang dapat kita ambil terutama tentang persahabatan. Hubungan tidak melulu soal lawan jenis. Orang yang terdekat yang bisa saling berbagi hidup bisa saja dengan sahabat. Liv dan Emma sudah berteman sejak kecil, dan sejak kecil pula mereka sudah memiliki impian untuk menikah di Plaza Hotel.
Segala rencana Perfect mereka telah
dilamar oleh pasangan masing-masing. Liv sekarang tunangan Nate dan Emma sekarang
bertunangan dengan Fletcher. Liv dan Emma kemudian mendatangi Wedding organizer
impian mereka dan menentukan tanggal. Karena datang berdua, Emma dan Liv
disangka oleh petugas Administrasi WO tersebut akan meikah ditanggal yang sama.
Mereka berdua di jadwalkan akan menikah di Plaza Hotel tanggal 6 juni. Tak ada
pilihan lain, semua tanggal telah penuh terjadwal dan pilihan yang ada hanyalah
salah satu dari mereka harus mengganti tempat dan tanggal.
Awalnya mereka kompak mencari solusi
untuk semua maslah ini akan tetapi ternyata ini hanyalah awal peperangan
terjadi. Mereka jadi saling bermusuhan. Persahabatan yang dibina bertahun tahun
akhirnya hancur karena rebutan wedding. Liv dan Emma saling bersaing untuk
menghancurkan Wedding. Emma berusaha membuat Liv gendut, Liv membuat seluruh
tubuh Emma merah, Emma membuat warna
rambut Liv biru dan banyak lagi persaingan seru mereka.
Tapi, dibalik semua perseteruan itu
mereka sesungguhnya merindukan satu sama lain. Mereka saling kehilangan orang
yang sangat mengenal mereka. Bisa dibayangkan orang yang selama ini menjadi
tempat mencuruahkan segalanya kini menjadi musuh yang saling menghancurkan,
pasti rasanya pedih sekali.
Disetiap perjalanan dan waktu yang
semakin dekat dengan hari H tentu saja banyak hal dan apa saja bisa terjadi. Ada
pasangan yang semakin jatuh cinta dan lengket, ada pula pasangan yang akhirnya
menyadari mereka selalu bertengkar dan sebenarnya tidak cocok. Liv dan Nate
semakin lengket menjelang hari bahagia mereka, sedangkan Emma sebaliknya ia
semakin sering bertengkar dengan Fletcher.
Puncaknya terjadi di hari H pernikahan.Liv mengganti Video pernikahan
Emma. Emma akhirnya berpisah dengan
Fletcher mereka menyadari ternyata mereka tidak akan bahagia jika tetap bersama.
Liv sedih sekali akan hal itu. Ia menyesal.
“Kau Menangis ?” tanya Emma.
“ya, sepertinya semua ini baru bagiku dan aku sering menangis. Aku seperti
orang yang terluka” Liv mulai menangis.
“Tidak Liv. Aku tak mau itu. Maaf.”
“Tidak.kau benar. Aku tidak harus
memiliki sesuatu secara bersamaan sepertinya ini panggilan agar aku bangun. Dan
aku agak terhuyung-huyung sedikit agar
aku bangun. Maukah kau tetap disini?” Liv memohon.
“Dimana lagi aku harusnya berada?” Emma Tersenyum.
Akhirnya Emma yang batal menikah menjadi
bridesmate nya Liv. Mereka berbaikan dan menjadi sahabat kembali. Sungguh Emma
tak menyesal telah bertengkar dengan Liv dan gagal menikah dengan Fletcher di
hari pernikahannya. karena apa yang terjadi selanjutnya sungguh membahagiakan.
Penasaran kan ? sana gih nonton sendiri! Happy Watching J
By : Sunflower