Kadang-kadang
dalam hidup memang banyak hal yang mau gak mau harus dijalani harus dilakukan. Terpaksa
ya mau bagaimana lagi memang begitulah adanya. Mengupayakan segala hal demi
berlangsungnya hidup yang sesuai keinginan. Film The Proposal atau yang boleh
diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu Lamaran merupakan film yang cukup
menarik untuk memunculkan sumringah diakhir cerita. Margaret Tate (Sandra
Bullock) seorang editor yang tegas dan mandiri bahkan dapat dikatakan kejam
berusaha mempertahankan eksistensinya di dunia percetakan amerika. Ia adalah
seorang Kanadian yang terancam dideportasi karena visanya di tolak. Visa ditolak,
otomatis ia tak akan bisalagi kerja di perusahaan Amerika. Andrew Paxton(Ryan
Reynolds) asisten sang Editor yang 3 tahun lamanya tahan bekerja dalam tekanan
demi tercapainya cita-citanya sebagai pengarang novel. Margaret baru saja
memecat rekan kerjanya Bob sebelum ia tau jika dia dideportasi maka Bob lah
yang akan menggantikkannya. Margaret mulai putar otak supaya ia tak di
deportasi.
Kalau
dibilang licik sih aku rasa gak juga ya, mungkin lebih tepatnya Margaret orang
yang suka berlaku seenaknya. Dia mengatakan kepada pihak Imigrasi bahwa ia dan
Andrew akan menikah. Well, otomatis sih kalau dia nikah sama orang amerika dia
gak akan di deportasi. Andrew kebingungan dengan rencana Margaret. Pihak imigrasi
mencurigai bahwa pernikahan mereka hanya settingan dan mengancam akan memenjarakan
Andrew apabila ketahuan
Namanya
pernikahan ya harus saling kenal satu sama lain kan? Andew mengenal Margaret
karena dia asistennya tapi Margaret tak tahu apa-apa tentang Andrew. Sudah tiga
tahun lamanya Andrew tidak pulang
kampung dan akhir pekan ini akan menjadi saat yang tepat untuk pulang dan
mengabarkan kepada orang tua Andrew atas pernikahan mereka. Ini juga kesempatan
yang paling baik untuk lebih mengenal keluarga Andrew.
Setelah
naik pesawat kelas VIP mereka harus naik pesawat kecil lagi untuk sampai di
Sitka, Alaska. Jangan kira berakhir
sampai disana, mereka menaiki mobil untuk pergi ke dermaga dan selanjutnya
melakukan perjalanan dengan speedboad untuk sampai ke rumah Anderw. Sepanjang perjalanan
Margaret melihat hampir seluruh toko di Kota itu milik keluarga Paxton dan
benar saja Keluarga Paxton adalah keluarga kaya lihat saja rumah besarnya di
pulau itu.
Margaret
seorang anak yatim piatu yang sedari remaja sudah hidup sendirian dan menangani
hidupnya sendiri sunngguh kontras dengan Andrew.Andrew adalah anak laki laki
satu-satunya keluarga Paxton yang di harapkan menjadi penerus usaha keluarga
miliknya. Margaret terbiasa hidup keras maka tak heran jika ia menjadi pribadi
yang keras pula. Banyak hal yang dapat dipelajari dari keluarga Andrew. Ia kembali
merasakan bagaimana rasanya di sayangi dan punya keluarga. Banyak pula kejadian
kejadian konyol yang dialaminya disana bersama nenek Andrew. Entah bagaimana
hari-hari yang dilewatinya di pulau itu menjadi sangat menyenangkan dan ia
mulai nyaman dengan keberadaan Andrew di sisinya sebagai tunangannya. Sepertinya
Margaret dan Andrew telah jatuh cinta.
Aku
kira itu hal yang bagus saat margaret dan Andrew mulai jatuh cinta. Takada seorangpun
yang ingin menikah dan menghabiskan hari-harinya nanti bersama orang yang tak
dicintainya kan? Ternyata semua rencana tak berjalan mulus seperti yang mereka
harapkan.ayah Andrew yang memang tak menginginkan Margaret memanggil petugas
imigrasi dan mengatakan bahwa semua ini hanyalah sandirwa.
Sedih
ya saat sudah mulai cinta-cintanya dengan seseorang malah harus pergi karena
dideportasi. Tapi itulah yang harus dilakukan margaret. Dia tak ingin mernggut
kebahagian Andrew hanya karena dirinya. Margaret akhirnya pergi. Lagi-lagi
tingkah konyol Nenek Andrew membuat mereka kembali bersatu. Andrew menyusul
Margaret dan menemuinya di kantor. Ia menyatakan perasaannya dan melamar
Margaret.
Masalah
cinta dan pernikahan memang masalah yang complicated tapi presentase kebahagian
dan kesedihan atas cinta dan pernikahan tentu saja dominan ke arah bahagia toh.
Dengan cinta dapat menjadikan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Meluluhkan
karakter yang keras seperti batu dan menjadikannya sesuatu yang indah. Ah sudahlah
memang tak ada habisnya membahas persoalan cinta. Intinya sih walaupun ini film
lama (2009), tetap cocok masukkan list film untuk weekend. Happy Watching !
Posted
by : Sunflower