Tampilkan postingan dengan label friendship. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label friendship. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Januari 2018

Review Film : BRIDE WARS (2009)


Berbicara soal bride dan marrige memang tak ada habisnya. Setiap orang khususnya wanita tentu saja menginginkan wedding yang terbaik terindah untuk di kenang sepanjang hidupnya. Semua orang memimliki impian akan pesta pernikahannya. Begitu pula halnya Emma dan Liv yang memiliki Wedding dream sendiri.
Liv seorang yang perfect dan keras kepala dan Emma adalah seorang yang berhati lembut dan mengalah. Memang gitu ya pada umumnya disetiap hubungan memang harus saling mengisi- dalam hubungan apa pun itu-. Sebenarnya agak agak baper sih ya lihat film ini karena berhubungan dengan wedding. Bawaannya kok ya cepat-cepat pengen buat wedding sendiri.

Film ini benar benar mencerminkan bagaimana keribetan yang benar benar ribet saat menghadapi yang namanya wedding. Tapi jangan salah ternyata banyak hikmah dari film ini yang dapat kita ambil terutama tentang persahabatan. Hubungan tidak melulu soal lawan jenis. Orang yang terdekat yang bisa saling berbagi hidup bisa saja dengan sahabat. Liv dan Emma sudah berteman sejak kecil, dan sejak kecil pula mereka sudah memiliki impian untuk menikah di Plaza Hotel.


Segala rencana Perfect mereka telah dilamar oleh pasangan masing-masing. Liv sekarang tunangan Nate dan Emma sekarang bertunangan dengan Fletcher. Liv dan Emma kemudian mendatangi Wedding organizer impian mereka dan menentukan tanggal. Karena datang berdua, Emma dan Liv disangka oleh petugas Administrasi WO tersebut akan meikah ditanggal yang sama. Mereka berdua di jadwalkan akan menikah di Plaza Hotel tanggal 6 juni. Tak ada pilihan lain, semua tanggal telah penuh terjadwal dan pilihan yang ada hanyalah salah satu dari mereka harus mengganti tempat dan tanggal.
Awalnya mereka kompak mencari solusi untuk semua maslah ini akan tetapi ternyata ini hanyalah awal peperangan terjadi. Mereka jadi saling bermusuhan. Persahabatan yang dibina bertahun tahun akhirnya hancur karena rebutan wedding. Liv dan Emma saling bersaing untuk menghancurkan Wedding. Emma berusaha membuat Liv gendut, Liv membuat seluruh tubuh  Emma merah, Emma membuat warna rambut Liv biru dan banyak lagi persaingan seru mereka.

Tapi, dibalik semua perseteruan itu mereka sesungguhnya merindukan satu sama lain. Mereka saling kehilangan orang yang sangat mengenal mereka. Bisa dibayangkan orang yang selama ini menjadi tempat mencuruahkan segalanya kini menjadi musuh yang saling menghancurkan, pasti rasanya pedih sekali.

Disetiap perjalanan dan waktu yang semakin dekat dengan hari H tentu saja banyak hal dan apa saja bisa terjadi. Ada pasangan yang semakin jatuh cinta dan lengket, ada pula pasangan yang akhirnya menyadari mereka selalu bertengkar dan sebenarnya tidak cocok. Liv dan Nate semakin lengket menjelang hari bahagia mereka, sedangkan Emma sebaliknya ia semakin sering bertengkar dengan Fletcher.  Puncaknya terjadi di hari H pernikahan.Liv mengganti Video pernikahan Emma.  Emma akhirnya berpisah dengan Fletcher mereka menyadari ternyata mereka tidak akan bahagia jika tetap bersama.
Liv sedih sekali akan hal itu. Ia menyesal.
“Kau Menangis ?” tanya Emma.
“ya, sepertinya semua  ini baru bagiku dan aku sering menangis. Aku seperti orang yang terluka” Liv mulai menangis.
“Tidak Liv. Aku tak mau itu. Maaf.”
“Tidak.kau benar. Aku tidak harus memiliki sesuatu secara bersamaan sepertinya ini panggilan agar aku bangun. Dan aku agak terhuyung-huyung sedikit agar  aku bangun. Maukah kau tetap disini?” Liv memohon.
“Dimana lagi aku harusnya berada?” Emma Tersenyum.




Akhirnya Emma yang batal menikah menjadi bridesmate nya Liv. Mereka berbaikan dan menjadi sahabat kembali. Sungguh Emma tak menyesal telah bertengkar dengan Liv dan gagal menikah dengan Fletcher di hari pernikahannya. karena apa yang terjadi selanjutnya sungguh membahagiakan. Penasaran kan ? sana gih nonton sendiri! Happy Watching J

By : Sunflower



Jumat, 25 Agustus 2017

THE BOY IN THE STRIPED PAJAMAS


Film selanjutnya yang dibintangi Asa Butterfield. Film yang rilis tahun 2008 ini menceritakan Bruno (Asa Butterfield) yang merupakan seorang anak dari tentara SS Jerman yang menjalin hubunga pertemenan dengan seorang anak Yahudi bernama Shmuel yang merupakan tahanan tentara SS. Melalui mata seorang Bruno kita dapat melihat ketulusan hati seorang anak manusia sebenarnya.
Film ini berlatarkan ketika perang dunia ke-dua. Bruno yang seorang anak dari komandan tentara SS harus berpindah rumah karena sang ayah dipindah tugaskan. Pada waktu yang telah ditetapkan, pindahlah Ayah, Ibu, Bruno, dan kakak perempuannya ke tempat penugasan ayahnya yang baru. Mereka diberi sbeuah rumah yang besar yang jauh dari penduduk lainnya namun dekat dengan camp penyekapan orang – orang Yahudi yang di tahan dan di paksa untuk bekerja.
Kehidupan para tahanan jauh dari kata normal. Mereka kelaparan namun tetap dipaksa untuk bekerja. Rasa penasaran Bruno muncul ketika pertama kali ia mengintip dari jendela kamarnya. Dari kejauhan tampak orang – orang yang berada di sebuah camp, memkai seragam garis – garis berbentuk seperti piyama. Rasa pensaran itu semakin membuncah ketika di rumah yang mereka tinggali terdapat seorang pekerja laki – laki tua yang memakai seragam yang sama.
Bruno memang anak dari seorang tentara SS, namun  sifatnya tidak menunjukkan kekejian seperi tentra SS sesungguhnya. Rasa penasaran, dan bersahabatnya membuat dia ingin mengetahui banyak hal. Tidak seperti kakaknya yang mampu terdoktrin oleh seorang tentara muda yang tampan dan seorang guru homeschooling mereka yang terus – terus mengajarkan bahwa Yahudi harus dimusnahkan dan tersu berjayalah Hitler.
Ibu bruno selalu malarang anaknya untuk pergi ke halaman belakang rumah. Namun, rasa penasaran yang begitu besar mampu mengalahkan peraturan sang ibu. Untuk pertama kalinya Bruno berjelajah dan mendapati sebuah gudang yang mampu membawanya ke dunia lepas di belakang rumahnya. Bersama teman – temannya dulu Bruno sering berlari – lari menjadi pesawat terbang atau pesawat tempur. Pindah ketempat yang baru membuatnya menbutuhkan tempat yang luas untuk menghibur dirinya sendiri bermain pesawat terbang.
Inilah kali pertama dia berjelajah memasuki hutan yang terbentang luas di balik tembok rumah dinas sang ayah yang begitu tinggi. Bruno terhenti ketika mendapati sebuah camp yang dikelilingi kawat listrik dan seorang anak seuisnya yang duduk sendirian dengan wajah murung. Memakai baju piyama garis – garis seperti yang dikenakan pembantu laki – laki yang bekerja di rumahnya, kepalanya botak, dan keadaannya sangat lusuh. Momen ini membuat keduanya terkejut sekaligus awal dari pertemanan mereka.
Singkatnya Bruno dan Shmuel menjadi dua anak manusia usia delapan tahun dengan derajat kemanusian yang berbeda yang menjalin hubungan terlarang dengan resiko paling berbahaya. Pertemanan mereka terus berlanjut, Brunoe sering mengendap – ngendap kabur dari rumah untuk menemui Shmuel, membawakannya makanan, bermain catur, membawakannya bola.
Dan jujur saja, setiap menonton film yang latarnya cerita Nazi aku selalu benar – benar bergidik ngeri. Sekejam itu ternyata Hitler. Para tawanan camp disuru kerja paksa, kurang makan, dan kesehatan mereka yang benar – benar memprihatinkan. Parahnya lagi, untuk memusnahkan para Yahudi, setiap minggunya ada pembakaran manusia yang dimasukkan kedalam tungku besar. Ehmm... tempatnya tu kaya bunker besar yang pintunya besi tanpa ventilasi. Jadi orang – orang di suru masuk kesitu dengan terlebih dahulu melucuti pakaian mereka, kemudian mereka dipanggang sampek tinggal asap yang kelaur dari cerobong asap.
Dua sahabat ini tahu persis bahwa hubungan mereka benar – benar hubungan terlarang, keduanya tahu siapa diri mereka masing – masing, namun perteman tetaplah pertemanan. Bruno tidak begitu paham mengapa ayahnya menjadi sosok yang bertangung jawab atas memusnahkan orang – orang seperti Shmuel. Setiap manusia berhak hidup, dan setiap orang bisa menjadi temannya.
Bruno pernah mengingkari janjinya pada Shmuel suatu hari. Ketika Shmuel di pekerjaakan di rumah Bruno untuk bantu – bantu mencuci piring. Saat itu mereka berada di ruang makan. Bruno yang begitu sennag dengan kehadiran temannya dengan serta – merta memasuki ruang makan dan menawari sang teman makanan. Shmuel makan dengan lahap sampai ketika seorang tentra SS yang menyadari kejadian itu. Tentara muda itu bertanya apakah Shmuel mencurinya, Shmuel mengatakan bahwa ini pemberian Bruno karena mereka berteman. Karena terlalu ketakutan, Bruno berdalih tidak mengenalnya, alhasil Shmuel di babak belur di hajar.
Demi menebus dosanya, berhari – hari Bruno pergi ke hutan dan duduk di pembatas pagar seperti biasa yang mereka lakukan, namun Shmuel tak muncul. Sampai ketika suatu hari Shmuel muncul dengan duduk tertunduk menyembunyikan wajahnya yang memar. Brunod meminta maaf dan mengatakan “Kita tetap berteman kan? aku mint maaf, aku terlalu takut dengan anak buah ayahku, sebagai antinya aku akan melakukan apapun permintaanmu.”
Shmuel menjawab “Bantu aku menemukan ayahku, dia sudah tidak pulang kebarak kami sudah berapa hari.” Tanpa pikir panjang Bruno menyetujuinya. Mereka mengatur siasa bagaimana caranya Bruno bisa lolos ke daerah seberang tanpa ketawan para tentara dan tanpa tersengat listrik. Namun Bruno tidak peranh tahu bahwa niat baiknya harus ditukar dengan nyawa.

Ini seperti cinta yang dibawa sampe mati cuyyy *eyakkk*. Rekomendasi untuk ditonton untuk menambah Edukasi kemanusiaannya, biar jangan milih – milih manusia buat dijadikan teman. Yang terpenting itu bukan gimana warnanya tapi gimana rasanya, yang penting gimana arti pertemanannya, bukan anak siapa dia baru dijadikan teman.

Cobalah ditonton, siapa tau kita bisa tukar cerita.

Selasa, 10 Januari 2017

4 MOVIE KOREA YANG WORTH-TO-WATCH

Jadi,  berhubung sudah lulus dan mengambil waktu untuk rehat sejenak di rumah, aku memutuskan untuk menghabiskan waktu unuk menonton kembali semua film yang tersimpan di dalam Laptopku. Yah, hitung – hitung merefresh kepala yang sudah ruwet pekara skripsi dan abstraknya beberapa waktu lalu, jadi tidak ada salahnya bermlas – malasan sambil nonton semua Film yang ada. Berhubung beberapa waktu lalu aku dan dia membicarakan Film, jadi aku ingin menulis beberapa film yang kami perdebatkan dipesan singkat kami beberapa waktu lalu. dan beberapa Film yang menjadi jagoanku saat ini adalah;
1. Train To Busan
Mungkin Film fantasi dengan bubuhan Zombie didalamnya sudah lama dilakoni oleh perfilman Hollywood. Tetapi, Train To Busan merupakan pembuktian bahwa perfilman korea mulai berkembang menuju pencerahan.
Train To Busan (부산행) merupakan salah satu Film Korea tahun 2016 yang laku keras baik di Korea dan di beberapa negara lainnya termasuk indonesia. Bagi yang tidak mencintai drama Korea bukan berarti kalian harus melewatkan Film ini. Film yang dibintangi oleh Gong Yoo ini menceritakan serangan Zombie yang menyerang seluruh sudut kota di Korea. Kericuhan mulai terjadi ketika seorang wanita yang sudah terinfeksi virus Zombi luput dari pemerikasaan pihak kereta api dan kemudian masuk ke dalam gerbong. Dari sini perkara mulai terjadi.
Meskipun dengan Genre yang baru, namun Khas Film Koreanya tidak pernah hilang. Bagian yang mana Gong Yoo harus mengunci anaknya saat dia mengetahui dia telah terinfeksi Zombi. Kenangan terakhir yang muncul dalam ingatannya sebelum berubah menjadi Zombie adalah saat pertama kali dia mengendong anaknya yang baru lahir. Bagian ini sukses menjadi bagian melow ala drama korea.

2. Harmony
Film yang bertema ibu ini sukses membuatku sesunggukkan sampai sakit kepala ketika menontonnya. Aku lupa ini film tahun berapa yang pastinya bukan film tahun 2016. Film ini bercerita banyak tentang kehidupan beberapa wanita yang berada di sel yang sama dengan luka yang berbeda – beda. Hubungan ibu dan anak yang jelas tergambar dalam film inilah yang menjadi titik utama dimana hati akan terasa di cabik- cabik dan air mata di kuras habis.
3. Sunny
Sahabat adalah orang yang akan kembali meski dalam pertengkaran sehebat apapun. Ini Film tema persahabatan yang paling komplit menurutku. Permasalahan pergaulan remaja hingga permasalahn asmara mewarnai persahabatan sekumpulan anak – anak perempuan ini. Film ini akan dipenuhi dengan cerita flash back dan masa sekarang dari sekawanan anak SMA yang melewati banyak pertualangan hingga mendapatkan arti dari sebuah pertemanan. Bagain yang paling aku suka adlaah ketika kemudian mereka bertemu(dimasa depan) dan berupaya mengumpulkan kembali teman – temannya dan mendapati salah satu dari mereka yang sudah tidak sehat akal lagi karena msalah hidup yang ditimpanya, mereka tetap bertekad untuk mengembalikan kehidupan si teman itu kembali, menurutku ini pesan moral dari betapa berharganya sebuah pertemanan itu.

4. Miss Granny
Film yang dibintangi Shim Eun Kyung ini merupakan Film tahun 2014. Film ini bercerita tantang kehidupan seorang nenek yang kembali ke kehidupan mudanya ketika dia mendengar bahwa anaknya berencana untuk menitipkannya ke panti jompo. Kembalinya si nenek ke masa mudanya adalah sebagai bentuk untuk kembali menggapai kembali keinginan besarnya untuk menjadi seorang penyanyi.


Ya, semuanya Film asal negri ginseng. Mungkin kalian juga harus coba tonton, atau kalau yang sudah pernah nonton tulis tanggapan kalian di bawah. Let’s share our thought trough Movie.

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post