Minggu, 29 Juli 2018

REVIEW PERAHU KERTAS (2012)



Sempat tidak percaya bahwa film dalam negri bisa memuaskan seleraku dalam menikmati film, sebelum kemudian menemukan film ini. Ya, mungkin bagi sebagian orang film ini tidak ada apa – apa dibanding cerita romantis lainnya, bagiku film ini memberi sesuatu.
Dimulai ketika beberapa tahun lalu mendengarkan lagu Perahu Kertas milik Maudy Ayunda di bus Universitas yang sering ngambil channel Radio Prambos kemudian aku mulai download gratisan lagu ini dari internet, saat itu masih menjadi mahasiswa semester matang. Karna aku seorang anak sastra jadi tidak heran jika dikelilingi oleh orang – orang yang suka mengkritik novel, musik, animation, dan segala bentuk seni lainnya. Seorang teman kemudian sedang membaca novel Perahu Kertas sambil duduk lesehan di depan Lab bahasa. Jujur, sampai saat itu hatiku belum terusik untuk ikut mencoba mencicipi kisah yang di tawarkan Dee Lestari dari novelnya. Sampa suatu hari lewat sebuah aplikasi handphone aku menemukan Perahu Kertas chapter 1 dan langsung jatuh cinta dengan karakter Kugy yang diperankan Maudy Ayunda saat itu.
Kugy seorang pemimpi dan penulis yang cara dia melihat hidup 360 derajat berbeda dari cara orang normal, bukan berarti Kugy tidak normal, bagiku Kugy not a common but one of a kind. Dari mulutnya selalu saja sering meluncur khayalan – khayalan agen planet neptunus, radar yanga da di kepala, dan hal – hal dogeng lainnya. Kugy berhasil menjadi sosok paling aneh sekaligus tidak biasa sebagai seorang wanita.

Pertemuannya dengan seorang Keenan yang memiliki sudut pandang yang sama persis dengan Kugy membuat hidup Kugy lebih berwarna. Meski memiliki teman baik dan seorang kekasih yang tampan, namun tidak satupun dari mereka yang sudi masuk kedalam dunia khayalan Kugy. Namun Keenan, tanpa di minta mereka masuk ke dalam dunia satu – sama lain. Keenan seorang pelukis yang selalu saja mendapat tentangan dari ayahnya yang menginginakannya menjadi penerus perusahaan, tetapi melukis adalah nafas Keenan untuk hidup.
Pada perhau kertas part 1 hanya perkenalan Kugy dan Keenan, konflik yang terjadi dalam hidup mereka masing – masing. Konflik akan memperjuangkan mimpi mereka masing – masing. Hambatan – hambatan yang mereka jumpai hanya masalah – maslaah pribadi yang tidak melibatkan satu – sama lain. Keenan yang pergi dari rumah dan kemudian mentepa di Bali berguru menjadi pelukis hebat di tempat salah seorang kenalan dekat ibunya. Sedang Kugy yang putus dari pacarnya- mendapat pekerjaan sebagai desain ilustrator, pacaran dengan Bos, bertengkar dengan sahabat baiknya.
Meski hanya pengenalan, aku tetap puas dengan akting keduanya. Kugy yang sukses menjadi pemimpi cantik yang sedikit aneh, dan Keenan sosok pelukis yang tidak bisa di tebak isi hatinya. Sampai akhirnya bertemu lagi di Perahu Kertas Part 2. Kali ini konflik – konflik yang ditampilkan adalah konflik emosi yang melibat satu – sama lain. Konflik emosi Kugy dan Kikan yang terkubur dalam waktu dan diam diantara mereka.
Setelah begitu lama menjalani hidup masing – masing, Kugy dan Keenan kembali bertemu di pesta pernikahan teman dekat mereka. Bertemu kembali membuat sesuatu jauh di dalam diri mereka hidup kembali, walaupun selama 3 tahun tanpa kabar mereka menjalani hidup yang baik – baik saja. Kugy yang masih menjadi pacar dari atasannya (Reza Rahardian) dan Keenan yang menjalani hubungan dengan gadis bali yang lugu. Apa arti pertemuan mereka kembali? mereka tidak bisa memungkiri bahwa 3 tahun membuat mereka haus akan kehadiran satu – sama lain.
Pertemuan ini berawal lagi dari perjalanan ke pantai, berkemah, dan mengunjungi sekolah anak – anak jalanan yang sekarang sudah berganti menjadi kawasan realestet.  Tidak bisa di pungkiri bahwa pertemuan ini memang apa yang mereka harapkan, apa yang hati mereka harapakan namun otak mereka menolaknya keras – keras. Jika bisa bersikap egois mereka bisa saja terbang dan meninggalkan segalanya yang selama ini menemani mereka, yang selama ini mengisi kekosongan selama 3 tahun terpisah. Tapi tidak Kugy dan Keenan tetap menjalani hidup dan pura – pura tuli dengan apa yang mereka rasakan.
Hidup itu memang beigtu unik, kita tidak bisa menolak untuk berhenti bertemu dengan orang – orang yang seharusnya tidak kita jumpai. Seperti Kugy yang bertemu Ludeh kekasih Keenan, dan Keenan yang bertemu Remi kekasih Kugy di tempat dan waktu yang tidak mereka rencanakan. Entah mengapa setiap kali menonton film romantis aku akan langusng mengambil kesimpulan bahwa tokoh utama akan selalu bersama apapun rintangannya. Dan firasat yang sama kepada Kugy dan Keenan, mereka akan memutuskan pasangan mereka untuk kembali bersama, tetapi ini adalah cerita fiksi yang di relaitakan. Dalam dogeng mungkin kau bisa dengan mudah memutar takdir dan mempertemukan tokoh – tokoh yang kau igninkan kembali sesuka hati, tapi film ini berfikir dengan cara manusia pada umumnya.
Seseorang tidak bisa memutuskan apa saja yang sudah mereka jalani setelah tiga tahun berpisah. Orang – orang yang mengisi mereka selama tiga tahun bukan sekedar teman main sementara. Itulah yang mereka coba pertimbangkan dan jalani. Mereka setuju bahwa mereka akan baik – baik saja seiring waktu, mereka saling tahu apa yang mereka rasakan, bahwa perasaan mereka satu – sama lain tidak bertepuk sebelah tangan, bahwa mereka adalah inspirasi untuk satu – sama lain. Tapi lagi – lagi hidup itu bukan dogeng.  Tidak bisa berhenti dan lanjut begitu saja sesuka hati.
Diatas segalanya Tuhan adalah pemilik skenario hidup yang kita mainkan saat ini, Tuhan yang berhak mengatur ulang tokoh, menghentikan konflik,atau menciptakan perpisahan. Siapa yang pernah tahu bahwa Kugy dan Keenan kembali menemukan satu – sama lain setelah tidak dapat menyerah dari radar “Hati” yang mereka miliki. Tidak peduli berasama siapa mereka telah menghabiskan waktu panjanga selama ini, mereka akan kembali ke suatu titik yang sama untuk membangun rumah dan tua bersama.

Dan entah bagaimana cerita ini menyampaikan padaku bahwa tidak peduli siapa yang menghabiskan waktu – waktuny di perjalannan, tidak peduli seberapa lama dia bersama seseorang tersebut jatuh cinta, bahagia, bersenang – senang, ketika kau dan dia di takdirkan bertemu perjalananya dengan seseorang di masa lalu akan menjadi prasasti yang akan tetap di simpannya. Dan kau adalah masa depan dan rumah tempat di mengahabiskan waktu sampai garis finis. Sebelum bertemu maka belajarlah menjadi “Rumah” yang baik untuk satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post