Satu
lagi dari Disney yang penuh dengan warna. Selain identik dengan musikal Encanto
datang dengan khas budaya dari masyarakat Kolombia. Setiap melihat karya seni
yang terbalut dengan budaya aku akan terpukau, karna budaya akan selalu
memberikan sensasi nyaman seperti rumah, kekeluargaan yang hangat. Kemudian aku
mulai mencari – cari apakaha da animasi yang mengangkat budaya Indonesia?
Keuarga
Madrigal disebut sebagai kepala kampung yan menjaga sihir sejak awal. Berawal
dari Pedro dan Abuela yang kampung halamannya dihancurkan ketika pernikahan
mereka diberi 3 orang bayi – bayi cantik: Julieta, Pepa, dan Bruno. Pedro gugur
ketika melindungi keluarga dan beberapa kerabat mereka saat pergi melarikan
diri. Kematian Pedro memberikan Abuela sebuah kehidupan baru dengan sihir yang
membangun sebuah pemukiman untuk banyak umat manusia di pegunungan
kolombia.
Secara
bertahun – tahun keluarga Madrigal menjaga sihir yang terdapat diistana mereka
dan lilin kehidupan yang tidak pernah mati. Semua dari keluara Madrigal akan
dikarunia mujizat yang nantinya bertanggung jawab untuk melindungi dan melayani
semua penduduk Encanto. Setiap kelahiran baru akan diadakan upacara untuk
melihat mukjizat apa yang mereka miliki. Mukjizat ini seolah menjadi nilai tolak ukur seberapa berguna mereka
untuk kepentingan masyarakat banyak.
Namun
dari seluruh keluarga Madrigal Mirabel yang tidak memiliki mukjizat, dan Bruno
yang meninggalkan rumah karna tidak mampu memenuhi mukjizat yang diembannya.
Encanto
film animas anak – anak yang lagi – lagi penuh nilai kehidupan untuk orang dewasa.
Ini alasan aku tidak pernah bosan dengan film animas, walaupun (sebagian) orang
(awam) bilang usiaku sudah tidak cocok dengan film gambar kartun aku tidak
peduli, animasi anak adalah caraku untuk tetap waras menjadi manusia dewasa
(begitu menurutku).
Encanto
memaksa kita untuk setuju mengakui konsep self-worth
atau Harga Diri adalah hal yang harus melekat pada setiap manusia. Semua orang
seharusnya setuju dengan harga diri, harusnya setuju dengan penghargaan yang
didapati oleh diri, harusnya setuju bahwa kita adalah cukup; tidak kurang –
tidak lebih.
Seperti
yang sudah kusebutkan diatas Mirabel adalah satu – satunya anggota yang tidak
memiliki mukjizat khusus. Maka secara tidak langsung dia dianggap mati fungsi
dalam ekosistem mereka. Tidak memiliki skill tertentu yang dapat menolong
komunitas mereka, Mirabel tidak berpengaruh banyak dalam galaxy keluarganya
sendiri. Tidak jarang dia sering menjadi yang tidak lebih penting dalam acara –
acara inti. Seperti pada saat upacara mukjizat Bruno, sang nenek meminta
Mirabel untuk tidak muncul dalam keramaian karna dia tidak ingin upacara ini
gagal seperti upacaranya beberapa tahun yang lalu.
Mirabel
selalu berusaha sekeras mungkin untuk mendapat pengakuan mereka, berusaha
menjadi anggota keluarga yang siap membantu, siap memahami, siap menjadi teman
untuk siapa saja. Tapi sekedar menjadi manusia yang siap membantu saja tidak
cukup jika tidak punya pangkat.
Pernah
satu kali ibuku bercerita tentang seseorang yang kaluarganya pernah dia kenal.
Mereka punya anak bungsu perempuan yang digantungi harapan untuk menjadi
seorang dokter. Satu – satunya dari keluarga mereka yang disematkan pengharapan
mulia untuk menjadi dokter. Secara akademis si bungsu memang mampu, semua nilai
sekolahnya diatas rata – rata tapi menjadi dokter tidak menjadi salah satu
impiannya kala itu.
Demi
menyenangkan seluruh keluarga, si bungsu menyanggupi untuk sekolah kedokteran,
pun nilai akademisnya cukup memuaskan saat SMA. Semua saudara kandung patungan
untuk membiayai si bungsu sekolah. Sampai pada titik dimana sibungsu merasa
stress dengan pembelajaran yang tiada henti, dan alam bawah sadarnya mulai
kacau balau ketika dia sering didatangi oleh tubuh – tubuh mayat tak bertuan
yang sering dijadikan objek belajar anatomi di sekolah. Alhasil, konsentrasinya
terganggu, dia dilanda dipresi dan kemudian memuuskan untuk berhenti karna
tidak peduli sebaik apa nilai akademisnya mentalnya tidak cukup kuat untuk
membongkar tubuh manusia tanpa identitas tersebut untuk dipelajari.
Keputusannya
untuk berhenti membuat seluruh keluarga murka, semua mencerca dan menodongnya
untuk ganti rugi dengan semua biaya yang sudah mereka keluarkan. Si bungsu yang
cukup sadar bersalah kemudian angkat kaki, berhenti meminta orang – orang
sekitarnya memberi support secara financial. Dia memutuskan untuk menjadi
penjahit dikota tempat dia bersekolah, keahliannya dalam menjahit tidak jelek,
sebagai pemula dia terus kebanjiran orderan jahit. Menjahit bukan hal hina
setelah gagal menjadi dokter, tapi berbeda dari keluarganya yang merasa cukup
malu dengan profesi yang dipilih si bungsu.
Rasa
kecewa mereka tidak pernah usai, mereka tidak sempat berbicara dari hati – ke
hati bersama si bungsu, tidak sempat mendengar betapa tertekan si bungsu dengan
mentalnya yang dihantui rasa bersalah pada mayat – mayat, tidak pernah benar –
benar bertanya apa yang diinginkan si bungsu untuk kedepannya. Si bungsu
meninggal dalam musibah Tsunami tahun 2004.
Seperti
dua orang saudara Mirable Isabela dan Luisa. Isabela si cantik yang akan
memekarkan bunga mawar indah disetia langkahnya, dan Luisa si kuat yang bahkan
mampu memindahkan gunung untuk siapa saja. Mukjizat yang mereka emban harus
berguna untuk semua komunitas, tidak jarang mereka di tuntut untuk sempurna
demi seluruh komunitas. Padahal pada kenyataanya, ada keraguan dalam diri
mereka. Luisa merasa kekuatannya menggeser sisi kemanusian yang dia punya, dia
tidak ingin menangis dan malu untuk berkata dia lelah pada waktu – watu
tertentu. Keinginan orang lain sudah membentuk sistem hidupnya. Begitu juga
Isabela yang selalu bersikap sempurna demi komunitas bukan karna keinginanya,
dia ingin menumbuhkan banyak bunga dalam berbagai warna, tapi tuntutannya
hanyalah mawar dengan warna – warna indah. Mirabel yang bahkan tidak punya
titel apapun mampu memahami perasaan saudara – saudaranya, demi mendapat
penghargaan diri mereka harus memenuhi permintaan orang lain.
Semua
jiwa berharga, semua anak berhaga, semua dari kita adalah cukup. Meurutku Tuhan
cukup adil dengan menciptakan manusia berbeda – beda sehingga manusia sangat
beragam bentuk dan kepintarannya. Semua manusia memiliki harga diri yang sama
harganya, tidak bergantung pada pangakat yang dimiliki, atau seberapa banyak
harta yang dimiliki. Mungkin sekarang kita bisa lebih membuka mata; berbeda bukan
berarti aneh, perbedaan adalah cara tuhan mengajari kita untuk belajar
menghargai.
Film
ini mengaarkan anak – anak untuk mencintai diri mereka sendiri dan puas akan
semua pencapaian yang mereka miliki, bahwa mereka berharga walaupun tidak mampu
menjadi pilot. Untuk orang tua, jangan pernah paksakan kehendakmu pada siapapun
yang kau panggil anak, cobalah tumbuh bersama mereka, tuntun kemampuan mereka
ke jalan yang lebih baik. Bukan karna dia pandai matematik lantas dia tidak
layak menjadi seoran seniman. Bukan karna dia jago fisika bukan berarti dia
tidak pantas menjadi atlit profesional.
Memahami
adalah cara paling damai untuk hidup berdampingan.
Salam
hangat dari kerajaan yang jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar