Selasa, 02 Mei 2017

CERITA WEBTOON LAGI


Karna Webtoon penunda stress
Hahaha, benar, penunda stress. Belakangn ini banyak yang berseliuran didalam kepalaku. maklum sajalah, aku harus mengambil alih terhadap kehidupanku seutuhnya sekarang. Maksudnya; aku sudah harus berfikir bagaimana cara nyari uang biar gak kelaparan, gimana memenuhi ini – itu yang aku butuhkan sehari – hari, berfikir keras mengubah hobiku menjadi source income. Sudah seharusnya daku dituntut untuk berfikir hal – hal semacam itu in case sudah lulus kuliah dan usia sudah mulai semakin tua. Well, although my parent pay my rent still (feel shame.)
Jadi, kali ini lagi – lagi akan berbicara soal Webtoon, dan akan terus berbicara soal Webtoon sepertinya hehehe (cek label book, mungkin berguna untuk referensi bacaan kalian  hehe). Dan tadi malam setelah suntuk sekali mengerjakan deadline tulisan, aku pergi menuju dunia lain (read: naver webtoon). Setelah menyambung bacaan pda komik – komik yang sudah kujadikan favorit, aku jadi terpikir untuk mencoba komik lain, dan bertemulah aku dengan 소녀의 세계 kalau dalam bahasa Indonya apaan ya? errrrr.. Generasi anak perempuan (?) heee.. kalok dalam bahasa inggris artinya Girls’ Generation gitu deyy pokoknya.
http://comic.naver.com/index.nhn
http://comic.naver.com/index.nhn

http://comic.naver.com/index.nhn

Jadi, komik ini tidak jauh – jauh dari; kehidupan para remaja SMA, beauty standard, gap – gapan sama temen satu kelas, dan lain – lainnya. Permasalahan remaja Korea yang paling mencolok bagiku adalah  beauty standard, dimana mereka melebelebeli orang – orang dari sudut pandang kecantikan (?), ngasi nilai 1-10. Dalam permasalahn seperti ini kata – kata “Cantik itu relatif” kayanya udah gak guna, toh cantik aja punya levelnya coy, jadi versi cantik dimata mereka semuanya sama, gak relatif. Kalo mata cantik itu harus bulat besar, maka mereka menetapkan standar mata cantik itu yag harus bulat dan besar, dan begitu untuk item lainnya.
Aku berfikir, sayang aja dengan kepercayaan semacam itu, jadi mereka gak kenal keberagaman keindahan ciptaan tuhan. Oran cantik harus idungya mancung, dan orang – oarang mulai memancungkan hidung mereka karna itu standar kecantikannya. Kebayang gak sih, kalo sepanjang mata memandang kamu Cuma ketemu sama yang idungnya mancung kaya pinokio? Sama! Idem! Monoton! Gak berwarna!.
Coba deh ada yang idungnya mancung, pesek, kecil, besar, rasanya hidup lebih berwarna karna kita lebih beragam. Jadi setiap dari kamu punya ciri khas masing- masing, bukan punya ciri khas yang sama. Tapi yah, kita bisa bilang apalah. Itu kebudayan dan pola pikir yang sudah tmbuh di daalam ranah mereka, kita anak sebelah gak boleh banyak protes.
Ok, kembali pada Webtoon yang algi dibicarakan. Dihari pertama sekolah, Nari, tokoh utama dalam komik ini pergi ke sekolah dengan penuh semangat. Secara hari pertama masuk SMA, dulu aku juga gitu kok, berasa naik satu level dengan seragam yang udah berganti. Kemudian si Nari mulai membayangkan kehidupan yang akan di jalani di dalma sekolah nantinya, ketemu temen, main bareng, bahkan punya pacara (njirrrrrrrr, jauh bangettt).
Namun, lamunan itu lantas pecah di udara ketika dia bertemu dengan anak prempuan teman ibunya Im Yuna yang—well you know—dari kalangan dewa – dewi a.k.a kembang sekolah. Mulai lah si Nari menjadi gelisah, perkara beremu dengan siswa yang memenuhi beauty standard. Masuk kelas yang duduk di depannya juga gak kalah cantik, lalu jam istirahat Yuna bawa temen baru yang juga *sigh* cantik.
Rasa minder Nari semakin menjadi – jadi ketika ketiga orang cantik yang di jumapinya di hari pertama sekolah menyeretnya makan bersama ke kantin. Terjadilah fenomena ala drama – drama korea, semua mata tertuu pada mereka, iya mereka, mereka beritga minus Nari. Para siswa laki – laki mulai bisik – bisikan, bilang mereka itu dewi lah, cantik lah, idaman setap lelaki lah, mereka merasa bersyukur karna mereka masuk ke sekolah ini lah, dan seterusnya. Para siswa laki – laki ini mulai memberi nila pada masing – masing mereka, hingga sampai pada Nari, mereka mulai merasa ragu untuk memberi komentar apapun.
Dan seterusnya begitulah siksaan batin yang di rasakan Nari sehingga dia merasa kecil, merasa butiran debu. Mulailah dia mencari – cari kelompok yang biasa – biasa saja untuk di ajak berteman. Di merasa bahwa dirinya akan cocok dengan kelompok yang biasa- biasa aja. Dia mulai menjauhi orang – orang yang ‘dianggap’ cantik. Menarik diri dan memilih kawanan yang cocok untuknya.
Kalo aku boleh memberi pendapat, ini hal yang apling rawan, hal yang akan membunuh karakter remaja. Merendahkan diri sendiri sama aja kita gak respect sama diri kita sendiri. Kalo diri kita saja tidak bisa mencintai diri kita sendiri siapa lagi yang bisa? You can’t love someone else before you love yourself first! Sifat Nari itu hanya akan membuat diri menyusut, tidak bisa berkembang, membatasi pertemanan, melebeli diri dengan label – label yang tidak penting akan mensuggestikan otakmu untuk menjadi pribadi yang minder. Mungkin ini yang dinamakan mental sakit mental sebenarnya, dan seringnya terjadi di antara remaja.
Gak Cuma remaja korea, remaja Indonesia juga lagi krisis sakit mental. Yah, mungkin dengan fenomena yang berbeda, beda negara – beda pula fenomenanya, kan? banyak remaja yang mulai terjun ke duani internet untuk mencari jati diri, they trying to find  a role that can shape their character which made them accepted in society. Mental illness, blraghh!
But, this webtoon well done. Komik ini muncul untuk menyindir pemikiran monoton mereka yang sudah berkembang cukup pesat dan tidak pernah berubah. Ada sisi baiknya untuk pembelajaran remaja yang jiwanya masih labil. Cerita – cerita yag diangkat dari pemikiran kehidupan nyata biasanya penuh dengan lessonnya.
Sampe sini dulu tulisanku, nanti akan aku ceritakan kelanjutan dari komik ini. Bagaimana jadinya kehidupan si Nari dalam sekolah yang penuh dengan orang cantik (?) heee. See ya~~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post