Tampilkan postingan dengan label jangnara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jangnara. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Maret 2018

REVIEW DRAMA CONFESSION COUPLE (2017)




Kadang – kadang kita suka membayangkan seperti apa bentuk mesin waktu itu? Apakah benar adanya? Apakah bisa mengembalikan kita agar bisa merubah bagian – bagian yang tidak menyenangkan yang terjadi dalam kehidupan kita di masa lalu. Jiaka mesin waktu memang benar adanya apakah kita akan kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan banyak hal di masa depan?
Confession Couple adalah salah satu Drama 2017 yang baru aku tonton di awal 2018 hehhee. Terlalu banyak pekerjaan lain buat mood nonton drama lenyap begitu saja. Dan akhirnya aku menemukan drama selanjutnya yang akan masuk kedalam list film-favorit-sepanjang-masa. Bukan karena karakter utama yang begitu menjiwai peran masing – masing, tapi juga pelajaran – pelajaran yang bisa di ambil didalanya. Seperti biasa aku selalu menjunjung tinggi semboyan “Film bukan hanya semata – mata sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai wadah memetik pelajaran” ini semboyan yang aku buat sendiri sih hehehe.
Dan, seperti biasanya Drama Korea pasti akan selalu identik dengan lika – liku kehidupan yang dramatis, terkadang dari momen yang didramatisiri lahirlah sebuah pemikiran bijak perihal kehidupan.
Confession Couple mernceritakan sepasang suami istri Choi Ban do(So Ho Jun) dan Ma jin Joo(Jang Na Ra) yang akhirnya memutuskan untuk menikah setelah berpacaran sejak masa kuliah. Mereka bertemu di acara meeting( meeting itu semacam perkenalan antara mahasiswa laki – laki dengan mahasiswa perempuan. Biasa banyak dilakukan oleh anak – anak kuliah. Misalnya, anak jurusan sastra yang akan bertemu dengan siswa – siswa dari jurusan teknik. Mereka akan berkenalan dan memilih teman wanita mana yang menarik hati. Jika satu sama lain sudah merasa cocok mereka bisa lanjut menjadi teman kencan. Sama seperti Sogeting, bedanya Sogeting  bertemu personal face to face sedang meeting kita akan berhadapan dengan beberapa orang dan kemudina saling memilih satu – sama lain.). Sejak pertemuan di tahun 1999 Jin Joo dan Ban Do kemudian berkencan, menjalani hubungan romantis ala anak kuliahan, sampai akhirnya mereka memutuskan menikah.
Mereka di karunia seorang anak laki – laki, Seo Jin yang kemudian memberi warna di hari – hari mereka dengan usia pernikahan yang sudah menginjak 14 tahun. Pernikahan memang bukan perkara mudah. Bukan hubungan yang terus – terusan bisa berjalan manis seperti masa – masa pacaran. Ke-egoisan dan salah paham membuat pasangan suami – istri yang sudah menikah selama 14 tahun ini melayangkan surat permintaan cerai ke pengadilan.


Hal inilah yang kemudian membuat mereka kembali ke masa lalu, masa perkuliahan tahun pertama, tahun 1999. Berbicara tentang film yang menceritakan tentang lasch back dan masa sekarang secara bersamaan memang selalu menjadi Genre yang menyenangkan bagiku pribadi, rasanya seperti kau bisa membayangkan perkembangan evolusi kehidpan tokoh – tokoh didalam cerita secara nyata. Se- akan ceria yang muncul di layar kaca adalah kehidupan nyata yang benar terjadi dan kau menjadi saksi hidup akan semua evolusi yang terjadi dalam hidup tokoh satu – persatu hehehehe. Seperti Reply 1994 misalnya, atau Sunny yang menceritakan tentang pertemanan masa sekolah hingga mereka kembali bertemu di kehidupan masa depan dengan kehidupan yang berbeda – beda.  


Jin Joo dan Ban do kembali terbangun di pagi tahun 1999 bukan tanpa maksud apapun. Mereka kembali ke masa lalu untuk mengubah hal – hal yang berjalan salah arah dalam kehidupan mereka. Memperbaiki masa depan mereka yang sudah di takdirkan bersama. Tidak hanya kehidupan mereka saja, mereka jua merubah banyak kehidupan orang – orang disekitar mereka. Seperti Chun Sul yang pada masa sebenarnya menghilang tanpa jejak tanpa menyelesaikan kuliah, ketika mereka kembali mereka mengubah nasib Chun Sul dengan maencarinya dan membuatnya kembali kuliah. Juga Dokter Park di lelaki hidung belang yang di buat putus hubungan dengan anak pemilik rumah sakit yang di pacarinya.

Menurutku pribadi perceraian yang terjadi di antara mereka berdua terjadi karena ego masing – masing. Perasaan marah yang masih terbalut akan cinta untuk satu sama lain masih benar – benar jelas terlihat pada mata mereka. Ketika siklus kehidupan berubah kita malah kurang memperhatikan satu – sama lain dengan saksama. Kita hanya menutupi mata kita dengan kesakitan  yang kita rasakan sehingga tidak dapat melihat orang – orang yang sebenarnya berada di samping  kita dan sama – sama merasakan kesakitan tersebut.

Seperti perkataan ibu Jin Joo ketika dia bercerita tentang Nam Gil kakak kelas tampan yang kehilangan vigur ibu didalam hidupnya  “ Dia terlalu fokus pada ibu kandungnya dan dia tidak melihat orang yang benar – benar peduli untuk dia.” Nam Gil seperti itu, dia terlalu marah karena ibu kandungnya membuangnya seperti sampah, tinggal bersama ayah da ibu tiri yang begitu menyayanginya seperti anak sendiri. Nam Gil terlalu fokus pada apa yang difikirkannya, sehingga dia tidak bisa melihat seseorang yang peduli disampingnya. Perkataan itu juga dapat menjadi pelajaran bagi Jin Joo, setelah kamatian ibunya dia menganggap hanya dia yang terluka dan orang – orang lain terlihat tidak peduli atas luka yang dirasakannya. Jin Joo tidak pernah tahu bahwa tiap pulang kerja sebelum masuk ke rumah Ban do berusaha tidak menangis ketika mengingat ibu mertuanya, Jin Joo malah menganggap bahwa dia tidak mampu melihat kesedihan yang dimilikinya.
Kembali ke tahun 1999 adalah wadah dimana mereka dapat mengintropeksi diri satu – sama lain, selama ini komunikasi yang mereka jalani salah, keduanya hanaya hidup di dalam kesalah pahaman.

Jalan cerita yang setengah fiksi dan penuh nilai kehidupan semacam ini menjadi rekomendasi dari cerita sebelum tidur kali ini. Percayalah, tidak akan menyesal nonton drama ini, selain peran tiap tokohnya benar – benar pas jumlah episodnya juga tidak banyak, hanya 12 episod.

Beberapa kali aku mendapat kata – kata bijak;
“kamu dapat hidup tanpa orang tua tetapi kamu tidak dapat hidup tanpa anak” ini perkataan ibu Jin Joo ketika dia sadar bahwa anak yang sekrang berada di rumahnya adalah Jin Joo yang berada dari masa depan.

“Hidup menjadi seorang ibu  ampak seperti hal yang sederhana seperti yang semua orang lakukan. Sebanarnya itu hal yang luar biasa. Itu terasa seperti masa lalumm, sekarang, dan masa depanmu menghilan. Dan keberadaanmu di dunia itu tampak sia – sia dan tidak signifikan. Kamu dituntut untuk menjadi orang terkuat di dunia ini. Ini tidak mudah, kamu sedang melakukan sesuatu yang mendalam. Bukan berarti ibumu tidak melakukannya, dia mungkin tidak bisa. Ibu juga seorang manusia.”  Ini perkataan  Jin Joo kepada Nam gil di hari terakhir mereka bertemu, bahwa Jin Joo ingin Nam Gil tahu menjadi seorang ibu adalah pilihan yag luar biasa hebat. Ibunya bukan tidak pernah menjadi ibu unutk Nam Gil, dia hanya tidak mampu menjadi ibu yang sesungguhnya. Kita tidak bisa melihat ibu dari satu sudut pandang saja, kita juga harus melihatnya sebagai manusia.
Well, keseluruhan Drama ini well done. Ini rekomendasiku kali ini.

posted by Azhari

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post