La
Tahzan ! jangan bersedih. Buku karangan DR.’Aidh Al-Qarni merupakan buku
terlaris di Timur Tengah. Wajar memang kalau buku bugus ini menjadi best
seller. Buku yang memotifasi dan santapan yang tepat bagi jiwa-jiwa yang galau
dan penuh kenestapaan. Hahaha..
Memang
sih kalau difikir-fikir lagi kenapa kita harus sedih. Sedih boleh tapi tentu
jangan berlebihan karena yang berlebihan tidaklah baik dan dekat dengan
kesesatan. Buku ini sepertinya berhasil memberikan penerangan dalam jiwa saya
yang remang-remang. Lebay gak sih hahha.
Tapi jujur saja sebelumnya saya memang gampang sedih dan binggung dalam
menghadapi ujian-ujian yang Allah berikan. Setelah baca buku La Tahzan pola fikir
saya menjadi terbuka dan diri saya semakin termotifasi dalam menjalani hidup. Karena
sebenarnya tak ada yang terlalu sulit atau tak ada yang takbiasa di hadapi
semua tergantung bagai mana kita menyikapi masalah. Semua hanya sementara
segala emosi,orang akan berubah.
Sebenarnya
buku ini terdiri dari banyak part yang semuanya bagus. Akan tetapi, saya hanya
membahas beberapa bagian yang menjadi favorit saya.
Tersenyumlah!
Tertawa
yang wajar laksana balsem bagi kegalauan dan salep bagi kesedihan.pengaruhnya
sangat kuat sekali membuat jiwa bergembira dan hati berbahagia. Bahkan, karena
itu Abu Darda’ sempat berkata “sesungguhnya aku akan tertawa untuk kebahagiaan
hatiku. Dan Rasulullah s.a.w sendiri sekali-kali tertawa hingga nampak
gerahamnya. Begitulah tertawanya orang-orang yang berakal dan mengerti tentang
penyakit jiwa serta pengobatannya”.
Orang arab senang memuji orang yang
murah senyum dan selalu tampak ceria. Menurut mereka perangai yang demikian itu merupakan pertanda kelapangan dada, kedermawaan sifat, kemurahan hati,
kewibawaan perangai, san ketanggapan pemikiran.
Pada
dasarnya Islam sendiri dibangun atas dasar prinsip-prinsip keseimbangan dan
kemoderatan, baik dalam hal akidah, ibadah, akhlak, maupun tingkah laku. Maka
dari itu, islam tidak mengenal kemuraman yang menakutkan, dan tertawa lepas
yang tidak beraturan. Islam senantiasa mengajarkan kesungguhan yang penuh
wibawa dan ringan langkah yang terarah.
Muram durja dan muka masam adalah
cermin dari jiwa yang galau, pikiran yang kacau, dan kepala yang rancau
balau.maka dari itu mengapa kita mau terlihat bermuka masam dan terlihat banyak
masalah ? bukankan sudah ada penelitian yang mengatakan dengan berpura-pura
tersenyum saja sudah menaikkan mood berpuluh-puluh persen. Apakah kalian masih
tetap ingin terlihat sengsara dan tampak tua dengan muka yang merengut ?
mengerikan sekali.
Dalam Faidhul Khathir, Ahmad Amin
menjelaskan demikian : “orang yang murah senyum dalam menjalani kehidupan ini
bukan saja orang yang paling mampu membahagiakan diri sendiri, tetapi juga
orang yang paling mampu berbuat, orang yang paling sanggup memikul tanggung
jawab, orang yang paling tangguh menghadapi kesulitan dan memecahkan persoalan,
serta orang yang paling dapat menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri
dan oranglain.”
Intinya,
jadilah bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, ciptakan senyuman diwajah
orang lain dan secara otomatis kita pun akan tertular senyumnya. Lakukan
sesuatu dan jangan biarkan dirimu diam, karena kekosongan sangatlah dekat
dengan syeitan, kejarlah mimpi, buatlah segala hal yang positif untuk mengisi
kekosongan.
Banyak hal yang dapat kita petik dari segala
hal yang terjadi dalam hidup kita. Menurut saya Membaca buku merupakan hal yang
luar biasa ? kenapa ? karena dengan hanya duduk dipojok ruangan membaca buku
kita dapat melihat dunia, mengerti fikiran orang lain merasakan perasaan orang
lain, mengubah mood dan memotifasi diri kita, membuat kita bertambah
pengetahuan. Tak ada ruginya membaca buku. Coba deh sejenak tinggalkan gadget
kalian dan ambil buku, budayakan membaca, tingkatkan ilmu pengetahuan,
insyaallah bermanfaat. Buku apa saja tak masalah karena semua ilmu berguna.
Happy reading, People!
write by : sunflower