FOTO PRIBADI |
Penulis: Jennifer A. Neilsen
Tahun Terbit: 2014
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 376
ISBN: 978-602-03-0484-7
Penerjemah: Cindy Kristanto
Setelah
kembali merebut Tahta yang ditinggalkan sang ayah, Jaron yang baru saja memeluk
namanya kembali dihantui dengan ancaman – ancaman akan kematiannya. Begitu
banyak manusia yang membenci akan kenyataan bahwa dia kembali menyelamatkan
kursi raja yang sempat kosong dan menjadi perebutan sengit para Ragen.
Dihari
upacara kematian keluarganya Jaron memilih untuk tidak menghadiri upacara
tersebut dan berdiam diri di sebuah taman. Di sana juga dia kemudian bertemu
dengan perompak yang mencoba untuk menghabisi nyawanya, pertarungan itu sengit,
dalam balutan baju raja Jaron masih lihai bertikai seperti Sage. Bertanya –
tanya siapa gerangan sekelompok berpkaian hitam yang begitu ingin
menghabisinya, ketika dia berhasil menarik topeng salah satu dari mereka, Jaron
terperangah menemui Roden adalah salah satu dari mereka.
Roden
yang dikenalnya sebagai sekutu saat di Farthenwood sekarang menjadi perompak
yang ikut – ikutan ingin menghabisi nyawanya. Dari Roden Jaron kemudian diberi
tahu para bajak laut akan menyerang Carthya karna dari dulu hanya nyawanya lah
yang diinginkan mereka. Roden memberikan penawaran mundur dari tahta atau para
bajak laut akan meluluh lantakkan Carthya. Jaron itu si badung yang tidak ingin
kalah, mana mungkin dia menerima permintaan Roden begitu saja. Sampai akhirnya
mereka sampai pada kesepakatan 1 minggu untuk menyerahkan diri.
Jaron,
itu raja usia 15 tahun yang belum cukup umur tapi dipundaknya sudah lebih dulu
digantungkan banyak harapan. Jaron kemudian tahu bahwa kematian keluarganya adalah
sebuah yang sudah direncanakan, sama seperti penyerangan yang terjadi padanya
saat usianya 8 tahun oleh pihak bajak laut Avenia. Demi mencari kebenaran dan
menyelesaikan segala kerumitan ini, Jaron harus melarikan diri untuk
menghancurkan para bajak laut langsung ke markasnya. Demi misi besar ini dia
tidak boleh melibatkan siapapun, dia terlalu berbahaya untuk orang – orang yang
dia cintai, dia akan menjadi sumber penyakit untuk mereka jika mereka terlibat.
Langkah pertamanya adalah mengusi Imogen, gadis yang sudah merebut seluruh
hatinya.
BACA JUGA: THE FALSE PRINCE REVIEW (ASCENDANCE #1)
Sepeti
biasa, Jaron atau yang kita kenal sebagai Sage di buku petama punya sifat pembangkang yang
sudah mendarah daging. Tidak peduli apapun yang dikatakan orang – orang sekitanya
dia akan tetap pada keputusannya. Jaron tidak ingin buang – buang waktu dengan
duduk berunding akan rencana apa yang baik, baginya waktu yang tepat tidak akan
pernah datang tapi kitalah yang harus membuat waktu tersebut menjadi tepat.
Jaron
kemudian memutuskan untuk masuk kedalam sarang bajak laut sendirian. Baginya
dialah orang pertama yang bertanggung jawab menjaga tanah air dan rakyatnya.
Tapi,
masuk ke dalam sarang bajak laut sendirian adalah keputusan paling mengerikan,
kan?
Dibuku
pertama aku suka Jaron dengan segala sifat keras kepalanya, dari Jaron dibuku
pertama aku belajar bahawa yang berhak memutuskan masa depan kita adalah diri
kita sendiri, orang lain hanya penasihat yang memberi masukan. Saat menjadi
Sage Jaron tidak membiarkan orang lain terlalu banyak memegang kendali dalam
hidupnya, termasuk Conner.
Dibuku
kedua aku melihat sisi lain dari Jaron, sisi seorang pria dengan segala masalah
hatinya. Gamabran Jaron sebagai seorang laki – laki yang juga bisa merasakan
jatuh cinta lebih jelas tergambarkan disini. Jaron mengusir Imogen dengan penuh
kebencian dimukanya (dia memang jago akting), tapi sebenarnya itu adalah cara
untuk melindungi Imogen, memilikinya hanya akan membuatnya mati. Jaron seperti
penyakit untuk orang – orang yang dia sayang, nyawanya diinginkan oleh banyak orang,
begitu juga nyawa orang – orang yang dia cintai. Lebih baik memotong segala
hubungan dengan mereka sebelum penyakit itu
semakin menyebar.
“Duka baru menguar di dada, berbeda dari yang kurasakan sebelumnya. Jika pada suatu saat ada seorang yang dapat kuberikan hatiku. Aku Baru saja mengusirnya dari hidupku selamanya.” Jaron, hlm 25
Keputusan
Imogen untuk menjadi pelayan di markas bajak laut sebagai bukti perasaannya
kepada Jaron, walaupun dia bedalih wajib melindungi rajanya, tapi mereka berdua
lebih dari sekedar Raja dan Rakyat.
Sisi
dewasa dari Jaron kembali telihat ketika pada akhinya dia harus sekali lagi
melepas Imogen karna tidak bisa dipungkiri lagi dimasa depan dia harus
menggantikan posisi kakaknya Darius yang sudah mati untuk menikahi Amarinda.
Pernikahan ini memang tidak lebih dari hubungan diplomat tapi masa depan
rakyatnya lebih besar dari pada keinginan pribadinya.
“ke mana pun kita dibawa kehidupan, satu hal yang pasti. kau dan aku akan selalu terhubung, kau mungkin bisa menyangkalnya, tetapi aku tidak. aku bukan pembohong yang benar - benar hebat.” Jaron, hlm 356
Sampai jumpa dipertualangan Jaron selanjutnya.
Salam hangat dari kerajaan yang jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar