Tampilkan postingan dengan label flim sad. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label flim sad. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Desember 2018

FATHER AND DAUGHTER (2015)


“You always be my potato chips”
Kehilangan dapat memberikan seseorang luka mendalam pada emosi mereka. Kehilangan orang – orang tercina adalah pertempuran yang paling bagi setiap manusia di muka bumi. Karna bagiku kitatidak pernah dilatih untuk memiliki dan kemudian kehilangan.
Jake Davis (Russell Crowe) adalah seorang penulis sukses yang mengalami banyak pasang  surut dalam karirnya. Setelah kepergian istri tercinta Jake mengalami penyakit yang menyerang sarafnya diakibatkan kesedihan yang meninpanya setelah kematian istrinya dalam kecelakan mobil. Kecelakan terjadi karna Jake tidak bisa menghentikan percekcokan kecil mereka hingga tidak sengaja menabrak kendaraan yang melintas dari arah kanan mereka.  Kepergian Patricia meninggalkan luka mendalam baginya dan juga Katie (Amanda Seyfried).

Having Eachother

Keduanya sudah kehilangan separuh cinta dan separuh harpaan, namun Katie dan Jake adalah anak dan ayah yang hidup bersama dan menggabungkan kepingan – kepingan hati mereka untuk bangkit dari kehilangan mendalam. Mereka adalah se-paruh yang diguabungkan dan menjadi satu. Tidak ada yang dapat memisahkan rasa cinta Kate kepada ayahnya, meski Katie pernah di titipkan di rumah tantenya ketika ayahnya dalam masa pengobatan di rumah sakit jiwa. Hal ini kemudian menjadi peluru yang menembakinya membabi buta. Adik Patricia mengingankan hak asuh Katie jatuh ketangannya, keluarga Patricia beranggapan bahwa Patricia mati karena Jake.
Jake berusaha keras untuk memperjuangkan hak asuh anaknya. Tidak hanya itu, Jake juga harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Penyakit yang menyerang sarafnya tidak sepenuhnya sembuh, hal itu membuatnya kehilangan kehidupan normalnya.  Tekanan dari pihak keluarga Patricia semakin menekan posisinya. Jake memperjuangkan hak asuh anak perempuannya hingga akhir hayatnya.
Losing

Kematian sang ayah karena kecelakan tunggal yang terjadi dirumah mereka membuat Katie kemudian di asuh oleh adik perempuan Patricia yang sejak dulu begitu menginginkan hak asuh terhadap dirinya. Kepergian sang ayah membuat harapan dan cinta hilang secara utuh dalam dirinya. Katie tumbuh menjadi anak perempuan cantik yang sukses sebagai psikolog anak – anak bermasalah, namun tidak mampu menolong dirinya sendiri. Kehilangan kedua orang yang sangat dicintainya membuat dia tidak dapat merasakan apapun, tidak dapat mereasakana jatuh cinta, takut untuk bersama seseorang yang benar – benar mencintainya.
Katie menjalani kehidupan yang penuh rasa kesendirian, melakukan hubungan initim dengan siapa saja yang menginginkan hal ‘Itu’ dari dirinya, menjalani kehidupan yang tidak sehat menjadi kebiasaannya sampai ketika dia bertemu dengan Cameron (Aaron Paul). Cameron tidak seperti Pria yang sudah sering di jumpainya di klub, Cameron tidak mengajaknya bicara dan lima menit kemudian melakukan hubungan seks tanpa status apapun, Cameron adalah Pria yang dapat mengisi sumur kering dalam diri Katie.

Finding Love Back

Cameron adalah seorang pria yang mengagumi buku terakhir Jake Davis yang ditulisnya untuk anak perempuan yang paling dicintainya. Father and Daughter adalah buku terlaris hingga memhadiahkan penghargaan terakhir bagi Jake Davis, siapa yang menyangka bahwa buku yang ditulis ayahnya membuat Katie bertemu dengan Pria yang bisa kembali mengisi sumur hatinya yang sudah kering. Cameron tidak hanya mengagumi sang ayah sebagai penulis tapi juga sudah jatuh cinta pada sosok “Potato Chips” sejak pertama kali dia membaca buku tersebut.
Bersama Cameron Katie menjalani hubungan sehat yang tidak hanya menginginkan tubuhnya. Cameron Pria yang benar – benar mencintainya, yang terus mencoba untuk mengerti ketakutan yang membendung dalam diri Katie. Katie mencintai Cameron di satu sisi dia tidak dapat mengalahkan ketakutan yang begitu besar dan sudah berakar dalam dirinya.


Touching and Emotionally hurt. Father and Daughter adalah wadah yang menghadirkan cerita – cerita kegelisahan sesoerang terhadap kehilangan dan cinta selalu dapat mengembalikan kita pada jalan yang lurus. Tanpa cinta manusia adalah binatang yang hanya mampu berfikir tanpa mampu merasa. Membuktikan bahwa semua manusia membutuhkan manusia yang lainnya untuk merasakan ‘Hidup’ yang sebenarnya.

Kamis, 22 Februari 2018

REVIEW FILM : ME BEFORE YOU (2016)

“Mata birumu selalu berhasil mempesonaku, bang.” Begitulah yang kira-kira ingin aku sampaikan padamu wahai Abang Sam Claflin.  pesona yang tiada henti dari lelaki bermata biru yang satu ini. Film-Filmnya kebanyakan ber-ending romantic and happily ever after. Tapi kali ini lain, Me Before you ini sedih. Agak kecewa karena aku termasuk penikmat film yang ujungnya ketemu bahagia misalnya Love, Rosie(2014)tapi it’s ok aku tetap suka. Setelah nonton film ini kepikiran sampai dua hari. Kok ya ada gitu loh inspirasi sang peng-ide cerita untuk membuat akhir yang tak terduga sama sekali.

Will Traynor (Sam Claflin) dibiarkan mengambil keputusan yang tentu berat bagi semua orang, bunuh diri. Ya dia bunuh diri. ia adalah pribadi yang aktif dan berani menantang maut sebelumnya namusn semuanya berubah setelah sebuah motor menabraknya. Will menjadi lumpuh total namun tetap bisa berbicara. Will menjadi putus asa dan bersedih karena segala terapi yang di jalaninya tak membuahkan hasil sama sekali hanya gerakan kecil jari saja yang ia dapatkan. Sampai akhirnya datanglah Lou Clark (Emilia Clarke) mengisi hari-hari muramnya. Lou satu satunya alasan baginya untuk membuka mata di pagi hari.

Lou yang meliliki selera busana aneh yang nyentrik selalu berhasil membuat Will tersenyum, membuat Will mau melakukan sesuatu yang orang hidup lakukan. Wil selama ini seolah-olah kehilangan "hidup". hidup yang tak lagi sama dengan hidupnya yang dahulu. jika dahulu ia bisa loncat-loncatan dari tebing kini ia harus duduk selamanya diatas kursi roda dan semua aktifitasnya dibantu orang lain.  Lou berhasil mengembalikan tawa di wajah Will yang telah sekian lama hilang. Will berhasil menghidupkan mimpi-mimpi yang tak bisa Lou wujudkan selama ini. Will berhasil membuat Lou keluar dari Kota nyaman yang mereka sebut rumah untuk melihat indahnya dunia luar, melihat indahnya Paris. Membuat Lou berhasil mengekspresikan dirinya dengan kaoskaki Bumble bee nya. Waktu singkat yang mereka alami bersama telah menciptakan sesuatu yang baru, yaitu cinta. cinta yang benar-benar bisa membutakan. 


Jalan cerita Me Before You memang menarik, tapi lebih menarik setting tempatnya yang mempertontonkan Rumah-rumah munggil yang nyaman, castil wow khas Inggris, bagaimana kehidupan dan aksen seksi orang Inggis benar saja memikat hatiku. Will berasal dari keluarga kaya yang hanya memiliki seorang anak yaitu hanya dirinya. Sedangkan Lou gadis berusia 26 tahun yang sangat membutuhkan pekerjaan. Sampai akhirnya mereka bertemu sebab keluarga Traynor membutuhkan perawat untuk merawat Will. Awalnya Will tampak sangat menyebalkan namun lama kelamaan mereka menjadi teman yang terpisahkan oleh maut.

Tragis sekali ketika sedang cinta-cintanya dengan seseorang malah ditinggal pergi mengakhiri dunia. Hari-hari Lou bersama Will berjalan semestinya karena Will kembali ceria berkat Lou yang periang. Namun rencana utama harus tetap berjalan. Semua harus berakhir indah sekaligus sedih. Mau tidak mau harus ikhlas jika Will telah menetapkan jika memberikan waktu 6 bulan adalah waktu yang pantas untuk melepaskan jiwa dari raganya.

Buat mewek ya akhirnya. Saat Lou meninggalkan Patrick yang telah 7 tahun bersama demi mengurus Will membujuknya untuk mengurungkan niat kejamnya. Namun begitulah takdir. Semua telah mafhum jika Will memang tak akan sembuh dan keajaiban tak kunjung datang. Mau bagaimana lagi Will tak dapat menerima keadaan nya yang sekarang. Bahkan mantan pacarnya telah menikah dengan sahabat baiknya. Bukankah Will juga berhak mendapatkan kebahagiaan walau bukan dalam porsi yang sama. Satu-satunya kebahagiaan Will adalah menjadi bebas dari segala penderitaan dan kekejaman yang menimpa dirinya ini. Sedih sekaligus harus bahagia. Memang Will harus pergi.  Saat Inilah pentingnya ilmu ikhlas itu, memahami bahwa tak ada yang abadi dan harus dilepaskan pada akhirnya.


BY : SUNFLOWER 7:28 PM 2/22/18

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post