“Mata birumu selalu
berhasil mempesonaku, bang.” Begitulah yang kira-kira ingin aku sampaikan
padamu wahai Abang Sam Claflin. pesona yang tiada henti dari lelaki bermata biru yang satu ini. Film-Filmnya kebanyakan ber-ending romantic and happily ever after. Tapi
kali ini lain, Me Before you ini sedih. Agak kecewa karena aku termasuk
penikmat film yang ujungnya ketemu bahagia misalnya Love, Rosie(2014)tapi it’s ok aku tetap suka. Setelah
nonton film ini kepikiran sampai dua hari. Kok ya ada gitu loh inspirasi sang peng-ide
cerita untuk membuat akhir yang tak terduga sama sekali.
Will Traynor (Sam
Claflin) dibiarkan mengambil keputusan yang tentu berat bagi semua orang, bunuh
diri. Ya dia bunuh diri. ia adalah pribadi yang aktif dan berani menantang maut
sebelumnya namusn semuanya berubah setelah sebuah motor menabraknya. Will
menjadi lumpuh total namun tetap bisa berbicara. Will menjadi putus asa dan
bersedih karena segala terapi yang di jalaninya tak membuahkan hasil sama
sekali hanya gerakan kecil jari saja yang ia dapatkan. Sampai akhirnya
datanglah Lou Clark (Emilia Clarke) mengisi hari-hari muramnya. Lou satu
satunya alasan baginya untuk membuka mata di pagi hari.
Lou yang meliliki selera busana aneh yang nyentrik selalu berhasil membuat Will tersenyum, membuat Will mau melakukan sesuatu yang orang hidup lakukan. Wil selama ini seolah-olah kehilangan "hidup". hidup yang tak lagi sama dengan hidupnya yang dahulu. jika dahulu ia bisa loncat-loncatan dari tebing kini ia harus duduk selamanya diatas kursi roda dan semua aktifitasnya dibantu orang lain. Lou berhasil mengembalikan tawa di wajah Will yang telah sekian lama hilang. Will berhasil menghidupkan mimpi-mimpi yang tak bisa Lou wujudkan selama ini. Will berhasil membuat Lou keluar dari Kota nyaman yang mereka sebut rumah untuk melihat indahnya dunia luar, melihat indahnya Paris. Membuat Lou berhasil mengekspresikan dirinya dengan kaoskaki Bumble bee nya. Waktu singkat yang mereka alami bersama telah menciptakan sesuatu yang baru, yaitu cinta. cinta yang benar-benar bisa membutakan.
Jalan cerita Me Before
You memang menarik, tapi lebih menarik setting tempatnya yang mempertontonkan
Rumah-rumah munggil yang nyaman, castil wow khas Inggris, bagaimana kehidupan
dan aksen seksi orang Inggis benar saja memikat hatiku. Will berasal dari
keluarga kaya yang hanya memiliki seorang anak yaitu hanya dirinya. Sedangkan
Lou gadis berusia 26 tahun yang sangat membutuhkan pekerjaan. Sampai akhirnya
mereka bertemu sebab keluarga Traynor membutuhkan perawat untuk merawat Will.
Awalnya Will tampak sangat menyebalkan namun lama kelamaan mereka menjadi teman
yang terpisahkan oleh maut.
Tragis sekali ketika
sedang cinta-cintanya dengan seseorang malah ditinggal pergi mengakhiri dunia.
Hari-hari Lou bersama Will berjalan semestinya karena Will kembali ceria berkat
Lou yang periang. Namun rencana utama harus tetap berjalan. Semua harus berakhir
indah sekaligus sedih. Mau tidak mau harus ikhlas jika Will telah menetapkan
jika memberikan waktu 6 bulan adalah waktu yang pantas untuk melepaskan jiwa
dari raganya.
Buat mewek ya
akhirnya. Saat Lou meninggalkan Patrick yang telah 7 tahun bersama demi
mengurus Will membujuknya untuk mengurungkan niat kejamnya. Namun begitulah
takdir. Semua telah mafhum jika Will memang tak akan sembuh dan keajaiban tak
kunjung datang. Mau bagaimana lagi Will tak dapat menerima keadaan nya yang
sekarang. Bahkan mantan pacarnya telah menikah dengan sahabat baiknya. Bukankah
Will juga berhak mendapatkan kebahagiaan walau bukan dalam porsi yang sama.
Satu-satunya kebahagiaan Will adalah menjadi bebas dari segala penderitaan dan
kekejaman yang menimpa dirinya ini. Sedih sekaligus harus bahagia. Memang Will
harus pergi. Saat Inilah pentingnya ilmu
ikhlas itu, memahami bahwa tak ada yang abadi dan harus dilepaskan pada
akhirnya.
BY : SUNFLOWER 7:28 PM
2/22/18