Tampilkan postingan dengan label ulasanfilm. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ulasanfilm. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Maret 2024

REVIEW FILM GREYHOUND; KETIKA SEGEROMBOLAN SERIGALA MENGINTAI DI TENGAH SAMUDRA

 

Google Image



Tom Hanks artis kawakan yang sudah menerima lusinan penghargaan ini memang tidak pernah gagal.mbawa para penikmatnya untuk masuk ke dalam setiap karakter yang diperankannya. Sering memerankan film - film yang diangkat dari kisah nyata membuat kemampuan aktingnya semakin diacungi jempol. Seperti contohnya saat Hanks membintangi Captain Phillip seorang Nahkoda kapal dagang Amerika yang dibajak oleh beberapa pembajak Somalia saat melintasi perairan Afrika, Hankss sebaik mungkin benar - benar menampilkan potrait dari sosok Captain Phillips yang sebenarnya.

 

Kali ini azharikingdom kembali membawa salah satu film populer Tom Hanks yang rilis tahun 2020 lalu, Greyhound. Greyhound sendiri merupakan cerita berlatar masa perang dunia ke II yang diangkat dari buku karangan C. S. Foster yang berjudul The Good Shepherd. Greyhound yang terinspirasi dari peperangan di tengah lautan Asia Pasifik ini mendapatkan banyak komentar positif. Selain di bintangi oleh beberapa aktor kawakan lainnya seperti Stephen Graham dan Rob Morgan, skrip skenario dari film  ini ditulis langsung oleh Tom Hankssss sendiri.

 

Selasa, 27 Februari 2024

REVIEW DRAMA JEPANG FISHBOWL WIVES

 

Google image


Tidak ada yang bisa membenarkan perselingkuhan yang terjadi dalam sebuah hubungan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa perselingkuhan adalah hal kejam yang tidak asing terjadi dalam bahtera rumah tangga. Fishbowl wives adalah series dewasa asal Jepang yang menceritakan peliknya kehidupan rumah tangga 6 pasangan yang tinggal di sebuah apartemen mewah.

Selasa, 08 Januari 2019

22 JULY (2018)



Resentment never set you free; for all the victims I put my deep condolence here today. For all young people who had participated in Utoya island camp, you always be remembered.
Film Netflix selanjutnya yang diambil dari kisah nyata yang terjadi pada tanggal 22 July tahun 2011 di Norwegia. Penyerangan terrorist di kota Oslo di ikuti dengan pembantaian para remaja pada Summer Camp yang di laksanakan di pulau Utoya. Setidaknya 77 orang meninggal dunia pada kejadian pemeberontakan terhadap pemerintah paling besar setelah perang dunia ke II di Norwegia. Lebih dari 300 anak muda yang mengalami trauma psikologi berat akibat pembantaian tersebut.

Film ini dibuat tahun 2018 lalu dengan mengadaptasi kejadian sebenarnya yang terjadi di tahun 2011. Bersamaan dengan Netflix, film versi Norwegianya juga dirilis di tahun yang sama. Untuk dapat mengerti penuh dengan tragedy tersebut aku memutuskan untuk menonton kedua versi film yang sudah dibuat, dan juga membaca beberapa artikel yang menceritakan kejadian sesuangguhnya.
Paul Greengrass dalam filmnya lebih menonjolkan dua orang yang berperan aktif; Viljar sebagai korban yang mengalami cidera serius bertaruh nyawa dalam proses pengobatannya di rumah sakit, dan Andres Behring Bevrik yang merupakan pelaku pembantaian masal ini. Keduanya tampak sama menonjolnya hingga beberapa orang menganggap dia malah menggeser para victim yang seharusnya mejadi pelaku utama.
Sedang di sisi lain seorang Director berkebangsaan Norwegia beranama Erik Poppe membungkus tragedy ini dalam film bertajuk U-July 22 dengan bentuk seperti film dokumenter yang hanya mengambil scene di Pulau Utoya saja selama 72 menit tanpa berpindah kepada set lainnya atau menonjolkan Andres sebagai pelaku keji tersebut.
Bagiku pribadi kedua film memiliki sisi menegangkan dan keunggulannya masing – masin. Kedua produser berhasil membawa rasa mencekam yang menakutkan pada 22 July. Namun Poppe dengan ide film dokumenternya lebih menunjukkan suasana dan perasaan para korban yang sangat jelas dengan mengambil shoot tempat dan waktu yang sama persis seperti pada saat kejadian tersebut terjadi.
Setidaknya para remaja Summer Camp yang diselenggarakan oleh pemerintah bertahan selama 72 menit dalam penembakan yang terjadi di Utoya sebelum akhirnya polisi datang dan mengamankan tempat terebut.
Secara keseluruhan film ini Worth-to-watch. Selain mengenang para korban, film yang diangkat dari kisah asli lebih sering memberikan pelajaran moral dan membiasakan kita untuk tidak lupa sejarah. Insiden 22 July menjadi insiden yang tidak dapat terlupakan di Norwegia, walaupun sudah berlalu kurang lebih 7 tahun, Trauma, kehilangan, dan luka yang membekas pada tiap – tiap individu tidak mungkin bisa lekang begitu saja. Sampai hari ini masih banyak dari remaja korban penembakan di Utoya menjalani pengobatan psikologi.

For me personally, this movie just like reflection for what had happened to me back back back in time. Aceh insurgency held between 1975-2005 with the goal of making Province of Aceh independent from Indonesia. it effected military offensive.
people shooting each other, massacre, every place feels like hell. Billion of youngsters dealing with mental issues, psychologically suffering from their scary experiences. people who lose their family, kids, parent, keep fighting to continue their life today but none of them back into complete pieces, they partially died inside.
I don't think I'm entitled to compare any kind of human being suffering from a shotgun attack, I just feel i can relate to how the Utoya massacre incident affected victims future life. Honestly saying, I'm still suffering from trauma.


THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post