Terkadang banyak yang kontra
ketika aku menghabiskan waktuku seharian untuk nontonfilm dan kemudian menulis hal – hal penting
di dalam brain note(buku otak adalah coretan tangan setiap kali aku
dapat ide ketika sedang melamun, makan, atau setengah tidur). Banyak yang
menganggap aku hanya buang – buang waktu tanpa menghasilkan apapun, padahal film
adalah salah satu karya seni yang disepakati oleh semua orang sebagai hiburan.
Menghibur diri itu penting disaat yang dibutuhkan, kan?
Resentment never set you free; for all the victims I put my deep condolence here today. For all young people who had participated in Utoya island camp, you always be remembered.
Film Netflix selanjutnya yang diambil dari kisah nyata yang terjadi pada tanggal 22 July tahun 2011 di Norwegia. Penyerangan terrorist di kota Oslo di ikuti dengan pembantaian para remaja pada Summer Camp yang di laksanakan di pulau Utoya. Setidaknya 77 orang meninggal dunia pada kejadian pemeberontakan terhadap pemerintah paling besar setelah perang dunia ke II di Norwegia. Lebih dari 300 anak muda yang mengalami trauma psikologi berat akibat pembantaian tersebut.
Film ini dibuat tahun 2018 lalu dengan mengadaptasi kejadian sebenarnya yang terjadi di tahun 2011. Bersamaan dengan Netflix, film versi Norwegianya juga dirilis di tahun yang sama. Untuk dapat mengerti penuh dengan tragedy tersebut aku memutuskan untuk menonton kedua versi film yang sudah dibuat, dan juga membaca beberapa artikel yang menceritakan kejadian sesuangguhnya.
Paul Greengrass dalam filmnya lebih menonjolkan dua orang yang berperan aktif; Viljar sebagai korban yang mengalami cidera serius bertaruh nyawa dalam proses pengobatannya di rumah sakit, dan Andres Behring Bevrik yang merupakan pelaku pembantaian masal ini. Keduanya tampak sama menonjolnya hingga beberapa orang menganggap dia malah menggeser para victim yang seharusnya mejadi pelaku utama.
Sedang di sisi lain seorang Director berkebangsaan Norwegia beranama Erik Poppe membungkus tragedy ini dalam film bertajuk U-July 22 dengan bentuk seperti film dokumenter yang hanya mengambil scene di Pulau Utoya saja selama 72 menit tanpa berpindah kepada set lainnya atau menonjolkan Andres sebagai pelaku keji tersebut.
Bagiku pribadi kedua film memiliki sisi menegangkan dan keunggulannya masing – masin. Kedua produser berhasil membawa rasa mencekam yang menakutkan pada 22 July. Namun Poppe dengan ide film dokumenternya lebih menunjukkan suasana dan perasaan para korban yang sangat jelas dengan mengambil shoot tempat dan waktu yang sama persis seperti pada saat kejadian tersebut terjadi.
Setidaknya para remaja Summer Camp yang diselenggarakan oleh pemerintah bertahan selama 72 menit dalam penembakan yang terjadi di Utoya sebelum akhirnya polisi datang dan mengamankan tempat terebut.
Secara keseluruhan film ini Worth-to-watch. Selain mengenang para korban, film yang diangkat dari kisah asli lebih sering memberikan pelajaran moral dan membiasakan kita untuk tidak lupa sejarah. Insiden 22 July menjadi insiden yang tidak dapat terlupakan di Norwegia, walaupun sudah berlalu kurang lebih 7 tahun, Trauma, kehilangan, dan luka yang membekas pada tiap – tiap individu tidak mungkin bisa lekang begitu saja. Sampai hari ini masih banyak dari remaja korban penembakan di Utoya menjalani pengobatan psikologi.
For me personally, this movie just like reflection for what had happened to me back back back in time. Aceh insurgency held between 1975-2005 with the goal of making Province of Aceh independent from Indonesia. it effected military offensive.
people shooting each other, massacre, every place feels like hell. Billion of youngsters dealing with mental issues, psychologically suffering from their scary experiences. people who lose their family, kids, parent, keep fighting to continue their life today but none of them back into complete pieces, they partially died inside.
I don't think I'm entitled to compare any kind of human being suffering from a shotgun attack, I just feel i can relate to how the Utoya massacre incident affected victims future life. Honestly saying, I'm still suffering from trauma.
Well, this is my very first horror Netflix movie I ever watched. I was expecting aliens or something from the other space to taking control of the world, but I ended up finding Malorie (Sandra Bullock) fighting her biggest fear with two kids together.
Kadang – kadang meononton film horror yang membutuhkan imajinasi dan konsentrasi lebih memang akan berakhir luar biasa. Aku berekspektasi akan menemukan spesies alien lainnya yang akan menginvansi bumi, tapi apa boleh dikata bahwa aliens sudah terlalu lelah untuk mampir kebumi hehehe.
Film ini diawali dengan 5 tahun dimasa depan, dimana Melorie dan sepasang anaknya yang berusia 5 untuk pertama kalinya pergi meninggalkan rumah mereka dan mencari suaka tempat tinggal yang aman. Mereka harus melewati sungai dengan mengayuh perahu dengan kedua mata tertutup. Bagiku hal yang paling menakutkan adalah ketika kau harus terus berjalan tanpa mengetahui atau bahkan mendapat gambaran secuil saja akan apa yang ada di depanmu. Ketika pertama wabah Black spirit menyerang kota mereka Malorie sedang mengandung anak semata wayangnya setelah ditinggalkan pasangan hidupnya. Wabah itu menyerahpola pikir seseorang, mempengaruhi pikiran mereka dengan membawa mereka pada hayalan – hayalan yang menakutkan, hayalan – hayalan masa lalu, hingga sampai menyakiti diri mereka sendiri.
Melorie kehilangan Jess saudara perempuannya di perjalanan pulang dari rumah sakit. Semua tampak berbeda setelah hari itu. Wabah tersebut semakin menyebar dan menyerang siapa saja melalui penglihatan.
Setelah banyak membaca ulasan yang merekomendasi film ini aku memutuskan untuk menonton film ini sambil menghabiskan malam minggu hingga larut malam. Tidak ada yang bisa menolak acting luar biasa Sandra Bullock, menjadi seorang ibu yang mendadak bertanggung jawab atas dua nyawa di tengah – tengah wabah mengerikan dan perjalanan jauh di tengah sungai menggambarkan pengorbanan ‘ibu’ yang sebenarnya. Menjadi seorang ibu berarti menerima semua ujian dan kejutan yang akan kau temukan setiap harinya. Terlepas dari apapun bentuk ujian tersebut, ibu akan dengan lantang menantang.
Aktingnya menjadi seorang ibu tidak akan sempurna tanpa didukung akating hebat sepasang anak – anak imut seperti Boy (Julian Edward) dan Girl (Vivien Lyra Blair). Bagiku mereka bekerja dengan sangat sempurna, pada scene dimana Sandra membentak Girl karna pergi mencarinya setelah diperingati untuk tetap bersembunyi di dalam perahu merupakan scene yang paling menyulitkan menurutku (dan beberapa orang) Namun Sandra sendiri mengakui bahwa scene tersebut adalah yang paling mudah. Pengakuan tersebut disebutkan di acara EllenShow ketika Sandra diundang setelah memerankan Bird Box.
Bird Box merupakan Psychotic movie yang mana menceritakan tentang apa arti keluarga yang sesungguhnya, bahwa kita akan melakukan apapun untuk keluarga tidak peduli seberapa menakutkan hal tersebut. Menurut kacamataku pribadi film ini menceritakan bagaiman pemikiran – pemikiran tidak sehat dapat mempengaruhi caramu berfikir dan menjalani hidup. pemikiran – pemikiran tidak sehat akan merubah pola pikir dan tingkah lakumu dalam memperlakukan dirimu sendiri.
Well, finally I have decided this movie is worth to watch. Will be one of Azharikingdom favorite movie for entire life hehe. Hope you will completely agree with me and see you in the next movie review.
Begitu banyak yang aku suka dari Sierra, karakternya
yang bertalenta dan cerdas. Ya, siapa yang akan menolak wanita cerdas, bukan?
Ya hanya segelintir manusia yang mugnkin masih mempertahankan egoism terhadap
penampilan dan mengenyampingkan inteligensi, tapi beberapa orang teman yang
pernah aku tanyai mereka lebih memilih pasangan yang memiliki isi kepala dari pada berwajah.
Berawal dari Veronica yang awalnya kusangka jelmaan
Alexa Medina dari Reality High yang memberikan Nomer Ponsel Sierra secara iseng
kepada seorang pria yang menyapanya di sebuah café. Jamey, yang merupakan
kapten Football sekolah cukup tahu latar belakang Veronica yang merupakan head
Cheerleader Tiger Football Club. Tidak seperti Veronica Jamey merupakan pria
yang hang out dengan orang – orang biasa, denga orang – orang yang tidak
memiliki populeritas tinggi, karna itu Jamey memiliki kriteria wanita idaman
yang berbeda.
Perkenalan itupun terjadi, Jamey dan Sierra yang
memulai semuanya lewat pesan SMS, Sierra yang sadar bahwa Jamey adalah salah
sasaran tetap menjalani momen yang menakjubkan ini sebagai sesuatu yang baru
dalam dirinya, sampai suatu hari dia tahu bahwa selama ini Jamey berfikir dia
adalah Veronica. Veronica yang saat itu diputusi oleh Spence kekasih yang
begitu membuatnya tergila – gila terpuruk dan ingin kembali ke pelukan Spence
bagaimanapun caranya.
Sampai ke detik ini aku masih berfikir Veronica
adalah tokoh antagonis yang sudah kuprediksi scenenya, tetap ternyata aku salah
besar, Veronica adalah karakter antagonis yang sebenarnya tidak pernah
mendapatkan pelukan seorang teman sejati.
Setelah mengetahui segalanya Sierra menawari
kesepakatan yang saling menguntungkan, Sierra akan mengajari Veronica sastra
agar dia tampak pintar di depan Spence sebagai imbalannya dia harus membantu
Sierra bersama Jamey. Setelah Veronica menyanggupinya mereka kemudian berubah
menjadi sepasang teman baik. Veronica yang sebenarnya hidup dalam kesepian dan
Sierra yang hidup dalam kepercayaan diri yang rendah.
Jamey tetap menjalani hubungannya bersama soerang
wanita yang bersemunyi dibalik bayang – bayang Veronica ratu Cheerleader dan
jatuh cinta. Jamey jatuh cinta kepada wanita yang selalu diajaknya bicara, yang
suaranya berisi seperti “Gemuk”,seorang
yang benar – benar yang berhasil membuatnya jatuh cinta dengan perasaan. Namun,
serapat appaun bangkai di tutup baunyaakan tercium juga. Tepat pada pertandingan
Footbaall antar sekolah semua rahasia mereka terbongkar karena kebodohan dan
emosi tidak mendasar Sierra. Hal itu membuatnya benar – benar kacau, tidak
hanya kehilangan Jamey, tapu juga Dan (sahabat dekatnya), dan Veronica(teman
baru yang ditemukan dalam keadaan yang tidak pernah disangka).
Sunflower song lahir untuk menjelaskan bagaimana
posisi dan perasaan Sierra menjadi dirinya selama ini. Dalam percakapan di
telfon Jamey pernah mengatakan jika dia menjadi bunga maka dia berhak menjadi
Mawar, ratu dari segala bungan,yang
akan membuat bungan lainnya cemburu. Dalam lagu yang ditulisnya untuk tugas
puisi sekolah Sierra mengambarkan dirinya sebagai bunga matahari yang menjualng
tinggi namun tidak ada satupun yang pernah melirik bunga matahari dengan cara
yang sama seperti mereka melirik bunga mawar.
Dan..
Yah, kau bisa menebak akhir cerita yang bahadia.
Jamet muncul didepan rumah Sierra dimalam Home coming.
If you can’t realted with all of these sutuaton it’s
ok, but I can. I had experienced it long time ago, so I will say this story has
possibility happen in real life.
Seperti kata Jamey Sierra tidak pernah akan menjadi
tipe ideal common boys because she is not common girl. Sierra mengingatkanku
pada kutipan yang paling aku suka dari The Little Prince karya Antoine De Saint
Exupery (inihadiah ulang tahun yang
kubeli untuk diriku sendiri tahun 2013 lalu) “It’s only with one’s heart that one can see clearly. What is essential
is invisible to the eyes” Sierra adalah sesuatu yang essential.
Jamey, oh ya aku jatuh cinta pada Noah sejak bersama
Lara Jean dan semakin jatuh cinta padanya ketika menjadi sosok Jamey. Menjadi
kapten Football sekolah Jamey memilih menjadi pria yang rendah hati, memiliki
selera seni, tidak berteman dengan orang – orang yang memiliki reputasi sosial.
Jatuh cinta kepada Sierra adalah sesuatu yang paling murni yang
dirasakannya.He is not common man.
Veronica, dia tidak se-devil yang kubayangkan. You
can’t judge a book from the cover adalah kata yang tepat untuk Veroica. Ya,
sebutan cantik, idaman semua lelaki, sombong, dan jahat, adalah gambaran yang
tepat bagi dirinya. Tapi siapa yang tahu bahwa dia hanyalah anak SMA kesepian
yang tidak pernah menemukan tujuan hidup yang jelas, hanya boneka yang dibentuk
oleh sang ibu yang frustasi setelah mereka di tinggalkan ayah. Bertemu Sierra
membuatnya mengerti rasanya menghabiskan waktu bersama teman, membuatnya
memiliki mimpi ketika dewasa.
Satu lagi dari Netflix yang menarik perhatianku dan
langsung kutonton setelah mendonload filmnya di situs gratis internet. Sebelumnya aku sudah pernah melihat novelnya
tahun lalu di toko buku. Saat itu sedang tidak tertarik untuk membaca romance
chicklit yang manis – manis sweet, aku butuh cinta pahit yang berujung ambigu
(?) hehehe, jadilah To All The Boys I Loved milik Jenny Han tidak menarik
perhatianku sedikitpun saat itu.
But suddenly it turn different, I fall in love with
this Netflix movie. Dimulai dari kebiasaan Jean yang suka sekali menuliskan
surat cinta kepada setiap pria yang pernah di cintainya tnapa pernah di
kirimkan satu pun. Jean serring sekali menulis surat dengan mengungkapkan isi
hatinya secara detail dan jujur. Isi suratnya selalu di tulis secara intens.
Sampai suatu hari surat – surat yang sudah cukup lama di simpan didalam
kamarnya itu sampai kepada setiap orang yang dimaksud. Salah satunya Josh
sahabat Jean sejak kecil yang merupakan pacar dari kakaknya.
Keadaan semakin membuat nya frustasi ketika satu –
persatu dari mereka meminta pejelasan Jean terhadap surat – surat yang
dikirimkannya. Sampai suatu hari untuk menyelamatkan diri dari Josh (pacar
kakaknya) Jean menerima tawaran Peter untuk menjadi pacar palsunya di depan
Gen. Peter adalah salah satu pria yang dituliskan suarat cinta oleh Jena. Baru
– baru ini Gen memutuskan Peter, untuk membuat Gen menginginkannya kembali
Peter menggunakan Jean sebagai pacar sewaannya, dengan ancaman akan membeberkan
surat cinta yang dituliskan Jean untuknya didepan anak – anak sekolah lainnya.
Jean menyetujui ajakan gila itu untuk menyelematkan
diri. Jean yang merupakan murid wanita biasa yang tidak pernah menjadi pusat
perhatian mendadak menjadi omongan anak – anak sekolah karena kedekatannya
dengan Peter.
Tanpa mereka sadari kontrak pacara palsu yang mereka
sepati membawa mereka pada keadaan yang semakin rumit. Apa yang mereka lakukan
pada kontrak pacaran mereka selanjutnya?
THE KISSING BOOTH
Kissing booth menceritakan kisah anak SMA yang
menemukan kisah romantisme dari kissing booth yang mereka buat untuk
penggalangan dana. Lee dan Elle merupakan teman sejak kecil yang lahir di
tanggal dan jam yang sama. Sejak dilahirkan sama seperti kedua orang tua meraka
yang besahabat dekat, Lee dan Elle tidak pernah bisa di pisahkan. Persahabatan
mereka memang tidak ada yang bisa menandingi. Menjalani persahabatan juga memiiki aturan –
autran yang mereka buat dan mereka patuhi bersama – sama, salah satunya adalah
tidak jatuh cinta pada saudara kandung satusama lain which mean Elle tidak boleh jatuh cinta kepada Noah yang
merupakan kakak kandung Lee.
Noah tumbuh menjadi pria yang lebih kuat dan lebih
memiliki reputasi daripada Lee. Dengan kata lain Noah sudah menjadi Guardian
untuk Lee dan Elle sejak mereka kecil. Noah rela terlibat perkelahian setiap
kali adik lelakinya di bully, dan Elle yang di remehkan oleh gadis – gadis
lain. Noah tipikal pria tampan bereputasi dan juga nakal, lalu bagaimana
jadinya jika Elle jatuh cinta pada Noah? Apakah peretemanan mereka akan tetap bertahan.
Tidak dipungkiri lagi jika Elle mengagumi Noah yang
tampa dan seksi sejak dulu. Siapa yang tidak mengagumi pria idaman semua gadis
di sekolah? Sama seperti wanita kerena lainnya Elle mengaguminya sebagai pria
walaupun hubungan mereka cukup dekat.
Dimulai dari kesalahan yang terjadi di Kissing booth
yang Elle dan Lee rncanakan sebagai penggalanagn dana. Entah bagaimana Elle
menjadi kandidat selanjtnya yang harus menerima ciuman pria – pria yang
kemudian akan membayar. Tanpa di sadari salah satu pria yang melangkahkan kaki
kebooth adalah Noah. Berawal dari
kesalahan tersebut Noah dan Elle menyimpan hubungan romantis mereka. Tapi lagi
– lagi pertanyaan akan menggangu pikiran, mungkinkah seorang Noah yang terkenal
reputasinya suka main dengan para cewe cantik benar – benar jatuh cinta pada
Elle dengan tulus? Lalu bagaimana Lee menaggapi pelanggaran ke-18 dari aturan
pertemanan mereka?
Dua film diatas adalah rekomendasi unttuk
menghabiskan malam minggu dengan keripik kentang sambil baringan di tempat
tidur. Yay! Perfectway to spending your
time. Well, see you in next article~~~
“Don’t let internet networking changes the real you”
Reality High is the most phatethic reality issue we
face nowsdays. Begitu banyak dari masyarakat, reamaja, orang – orang di sekitar
kita yang di culik oleh sosial media. Atau bahkan kita pernah atau adalah salah
satu dari mereka. Reality High adalah sebuah series dari Netflix yang
menceritakan tentang penyakit krisis yang di alami banyak remaja saat ini.
Deni hanya seorang anak biasa yang pernah
mendapatkan social ashamed dari teman – teman sekolahnya ketika duduk di bangku
sekolah dasar ketika mereka berada di sebuah camp musim panas. Tidak hanya itu
teman dekatnya Alexa Medina yang kemudian menjadi bintang Youtube terkenal ikut
andil dalam memori memalukan zaman kecil dulu. Deni tumbuh menjadi gadis biasa
yang begitu invisible setelah itu, bersahabat baik dengan Freddieseorang remaja yang berambisi menjadi seorang
DJ.
Perjalanan masa remajanya di mulai ketika Deni
bertemu dengan Cameron, seorang atlit renang terkenal, tampan, dan pacara dari
Alexa yang seorang artis Youtube. Cameron menawarkan diri untuk membawa anjing
Alexa menjalani pemerikasaan ke Vet tempat dimana Deni bekerja sebagai pekerja
paruh waktu. Cameron menaruh hati pada Deni, menurutnya Deni adalah seorang
wanita yang tepat untuk diajak menjalani hubungan karna kehidupannya yang tidak
glamor. Cameron membutuhkan sosok yang bisa mencintainya dengan perasaan.
Perkenalan itu berlanjut makanan burger bersama,
sampai di undang ke pesta kolam renang di rumah Cameron ketika Alexa
mencampakkannya. Pelan – pelan penampilan Denipun berubah. Setiap wanita akan
berubah ketika mereka mendapatkan seorang pacar, bukan? Begitu juga Dani. Namun
sayangnya perubahan itu malah mejadikannya seperti Alexa; seorang yang hidup
dengan media sosial, seseorang yang tidak pernah mengahargai hubungan
persahabatan, seorang yang gila akan pamor. Deni berubah setelah Alexa merasa
terhina karna Cameron memutuskan untuk berkencan dengannya. Perubahan itu yang
kemudian membuatnya berada pada kesalahan besar.
Why
this called problem?
Masa remaja memang masa transisi dimana individu
mencari jati diri mereka masing – masing. Dimana kesalahan – keasalahan terjadi
untuk diambil pelajaran di dalamnya. Seorang Dani adalah remaja yang
menggunakan perasaan ketika menerima kembali pertemanannya dengan Alexa, tanpa
mampu membedakan yang tulus dan tidak tulus. Perubahan yang terjadi pada Deni
membuatnya buta daratan dan terbuai dengan sosial media yang mana membuatnya di
anggap, di lihat sebagai makhluk hidup di atas muka bumi. Baginya status sosial
adalah segalanya!
Kita harus sadar bahwa Internet adalah pembunuh
paling kejam dari pada apapun. Mulai dari Internet pertengkaran, kebencian, dan
pertumpahan darah dapat terjadi. Internet juga menculik banyak jiwa sehingga kita
menjadi sesuatu yang “dibentuk”, bukan pribadi yang tumuh secara natural. Para
remaja adalah victim utamanya, banyak dari para remaja kita tumbuh dengan
karakter yang mereka pinjam dari ‘Internet” sehingga terjadi pembunuhan
karakter dan tidak ada ke aslian dari sifat dan sikap seseorang.
What
I learnt?
1.Interaksi
sosial secara langsung adalah wadah yang tepat untuk mendapatkan pengalaman
dalam dalam kehidupan, dari wadah yang nyata maka akan bertemu dengan teman
yang sebenarnaya.
2.Social
media tidak adak akan memberikan identitasmu yang sebenarnya, selalu ada
tuntutan di luar jati dirimu. Just be yourself and don’t let it counterfeited
you.
3.Anybody
out there will love you as truly who you are, you don’t need social to
acknowledge you, because your inner beauty will