Jumat, 30 Desember 2016

Beast On My Playlist (K-Pop Music)


Sejak duduk di bangku SMA aku mulai tertarik mendengar lagu – lagu dari korea selatan. Alasan pertamaku bukan karna para boybandnya yag tampan – tampan. Tapi karana aku tertarik pada budaya dan bahasanya. Kemudian  jadilah aku anak SMA yang mengikuti Korean Wave saat itu. Grup pertama yang kukenal saat itu Shinee dengan lagu Replynya. Kemudian merambah ke Grup lainnya seperti BigBang dan lain – lain.
Yah, mungkin banyak dari K-popers yang cinta mati hingga rela nonton konser, merayakan ulang tahun idola, ngoleksi Marchendise, dan melakukan ritual lainnya. Tapi sayangnya aku tidak, menurutku tidak melakukan ritual semacam itu juga berhak menyebut diri Fans, kan? (aku payah) . Aku menjadikan kecintaanku terhadap K-pop sebagai candu atas kecintaanku untuk menguasai bahasanya. Keinginan pertamaku sederhana, aku hanya ingin tidak ingin memakai subtitle pada video suatu saat nanti.
Jadi,  belakangan ini aku tengah senang mendengar beberapa lagu yang (menurutku) bagus. Aku menyebut sebuah lagu bagus ketika lagu tersbeut mampu memberikan arti lirik yang membekas dalam ingatanku. Lagu – lagu yang mengandung arti tersirat dalam lirik –liriknya. Bagiku semakin banyak pesan tersirat didalam sebuah lirik lagu semakin tinggi tingkat kecintaanku pada lagu tersebut. Lirik yang baik adalah lirik yang akan membuat pendengarnya berfikir keras untuk mendapatkan arti dari lagu tersbut. Semacam menggali potensi kreatif dari pendengarnya (?).
Dan salah satunya adalah Ribbon- Beast. Aku sudah lama tidak mendengar Beast, dan ketika aku kembali iseng mencari – cari tentang mereka lagi, aku menemukan lagu ini dan berita bahwa mereka sudah menjadi Grup yang beridiri secara Independent dan tidak dibawah naungan Cube Entertaiment lagi.
Ribbon ini merupakan salah satu lagu Beast dari album Hightlight. Diciptakan langsung oleh salah satu personelnya, Junhyung. Junhyung memang dikenal banyak menulis lagu untuk album – album Beast. Menurut pengakuan Junhyung lagu itu terinspirasi ketika dia sedang berada di sebuah hotel dan sedang memakai sebuah mantel, dan kemudian ikatan dari mantelnya terlepas tiba – tiba padahal ia sudah mengikatnya. Atas dasar itulah ide lagu ini muncul, bahwa suatu hubungan itu seperti sebuah pita, kau harus mengikatnya dengan kencang agar tidak mudah terlepas.
Ribbon sendiri menceritakan tentang sebuah hubungan yang berada diujung tanduk. Sedang si pria tidak menginginkan perpisahan itu terjadi. Ia ingin mereka kembali, memperbaiki hubungan, dan bersama – sama kembali. Rasa cinta itu digambarkan seperti pita, yang oleh si pria ingin mengikatnya kembali sekuat mungkin agar mereka tidak akan terpisah lagi. Analogi yang cerdas.
Recommended to hear. Menurutku musiknya enak ditelinga. Walaupu mampu membangkitkan memori putus cinta alias bikin galau, tapi musik dan liriknya pas. Selain Ribbon, aku rekomendasikan untuk mendengar Curious juga. Ini lagu kedua yang aku suka dari album Highlight.
Speaking about Beast, i’ll tell you about my old favorite playlist of their songs. Masa SMA aku sering dengar Lights Go On Again, ini lagu rekomendasi teman dekatku sebenarnya ( Aku selalu percaya selera musiknya). Kemudian ketika menonton mini drama Gikwang ’20 Years Old’ Rainy Days mencuri perhatianku, jadilah kembali mebongkar File musik dalam komputer dan dengar Rainy Days sampe suntuk. Kemudian ada Thanks To, Soom, Special dan Beuatiful Night.

Well, what do you think then? Mungkin kamu bisa share lagu Beast favoritmu sepanjang masa di kolom komen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post