Minggu, 01 Januari 2017

Wonder (Novel Review)

“Namaku August. Aku tidak akan menggambarkan seperti apa tampangku. Apa pun yang kau bayangkan, mungkin keadaannya lebih buruk.”


Novel WONDER karangan R.J. Palacio ini adalah buku yang worth to read untuk semua kalangan usia. Buku yang bergenre kehidupan seperti ini asik buat dibaca dan di ambil pesan moralnya.
Melalui kehidupan August (Augie) Pullman yang terlahir dengan kelainan Mandibulofacial Dysostosis, sebuah kondisi rumit yang membuat wajahnya tampak tidak biasa kita dapat belajar bahwa sesungguhnya sesuatu tidaklah selalu sama seperti apa yang terlihat.
Augie mengalami pertualangan yang lebih menakutkan dari pada berbagai operasi yang telah di jalaninya sejak lahir hingga ia berusia 10 tahun. Pengalaman berharga itu bermula ketika ke- dua orang tuanya memutuskan untuk mengirimnya ke sekolah dan menyudahi masa Home Schoolingnya. Dengan keadaannya yang tidak biasa dan usianya yang masih 10 tahun Augie lebih pintar melindungi perasaan dan dirinya dibandingkan orang dewasa. Augie selalu menganggap dirinya hanyalah anak 10 tahun biasa, dan selalu berpura – pura tidak tahu ketika seseorang melakukan hal – hal yang menyakitkan hati. Dari Augie kita dapat belajar bagaimana kita harus mencintai diri kita sendiri sebelum mencintai orang lain. Bahwa sesunguhnya cinta pertama dalam hidup kita adalah diri kita sendiri.
Dalam buku ini Palacio menyulap pertualangan anak sekolah dasar dengan gaya bahasa dan alur yang begitu menarik. Masalah persahabatan selalu menjadi masalah yang umum di kalangan anak – anak usia 10 tahun. Tidak punya teman, membentuk kelompok, pertengkaran – pertengkaran kecil, namun bagi Augie melalui pertualangan itu dia menemukan arti teman sebenarnya. Seperti hubungan dia dan Jack yang pernah rusak karna Jack mengatakan hal meyakitkan saat pesta Hollowen, mereka kembali berbaikan dan menjadi sahabat. Jack menyadari bahwa memiliki fisik yang tidak sempurna bukan berarti seseorang tidak bisa menjadi teman yang baik. Dan Summer, anak perempuan manis yang pertama kali duduk di meja yang sama dengan Augie saat jam makan siang. Summer bukanlah anak yang dipilih kepala sekolah untuk menemani Augie disekolah. Awalnya Jack mengira dia hanya kasihan pada Augie yang memiliki tampang tidak biasa dan duduk sendirian, tetapi kemudian dia tahu bawha Summer melakukannya karna murni ingin berteman dengan Augie dan tidak menganggapnya berbeda.
Terlepas dari sekolah, konflik – konflik kecil juga terjadi di dalam rumah. Perang batin Via yang begitu menyayangi Augie tetapi di satu sisi tetap ingin menyembunyikan eksistensi adiknya yang tidak normal kepada orang lain termasuk teman lelakinya. Dia begitu mencintai Augie, tetapi dia hanya tidak berani mengahadapi kemungkinan orang – orang akan menjauhinya ketika mereka tahu bahwa dia mempunyai saudara laki – laki yang cacat.

Buku ini menceritakan konflik kehidupan seorang anak cacat fisik, namun tetap dengan gaya bahasa yang ringan. Untukku pribadi, buku ini akan masuk kedalam daftar favorit dan akan menjadi buku pertama yang akan aku wariskan ke anakku nanti hehehehe. Pelajaran sosialnya banyak, jadi bagus untuk dibaca anak – anak agar mereka tahu how to treat people out side there terlepas dari bagaimanapun keadaan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post