Kembali
diangkat dari Webtoon, salah satu platfrom kartun terbesar Korea Student A datang menjadi drama remaja
ke-sekian yang menjadi rekomendasi Kingdom kami kali ini. Film yang bertema
remaja ini memang tidak jauh dari cerita remaja Korea bisanya bullying,
kekerasaan anak, candu game, dan bunuh diri.
Beberapa hal tersebut merupakan faktor dari maraknya fenomena bunuh diri
di kalangan remaja Korea. Stress yang berkepanjangan membuat mereka mengambil
jalan pintas untuk mengakhiri hidup.
Mirae
merupakan siswa yang sering mendapatkan perilaku tidak menyenangkan dari teman
– teman sekelasnya, bersamaan dengan itu juga seorang siswa yang suka menulis
dan terus – terusan menang dalam lomba Sastra di sekolah. Tidak seperti anak
seusianya Mirae merupakan anak gadis yang sering mendapatkan kekerasan oleh
ayah kandungnya sendiri, juga sikap bully dari teman – teman sekolahnya. Untuk tetap bertahan hidup Mirea sering
menulis cerita rubah dan burung yang diberi nama A. Tidak hanya melalui menulis
kecanduannya terhadap game juga membuat kehidupannya yang menakutkan dan sedih
teralihkan. Keadaan kemudian mulai membaik ketika dia pergi menemui salah
seorang teman dari karakter game yang sering mereka mainkan bersama – sama,
Hee-na meruapakan karakter seorang putri cantik dan Mirae adalah seorang
pemanah lelaki bernama Takeu.
Ketika
beberapa dari mereka memutuskan untuk bubar dari game, satu persatu
berhilangan, Hee-na muncul dalam chat obrolan dan menunjukkan kesedihannya atas
bubarnya beberapa anggota di Game. Kedekatan mereka di dunia game membuat Mirae
merasa benar – benar mempunyai seorang teman, hingga pada suatu hari Mirae
memberanikan diri untuk pergi menemui Hee-na yang merupakan badut “Free Hugs”
memakai kostum Hanbook wanita. Mengetahui Mirae seorang wanita Hee- na agak
terkejut tetapi tetap tidak membuka kostum badutnya.
Setelah
hari itu Mirae jadi sering menemui Hee-na si badut yang sering memberikan free
hugs. Menceritakan kesehariannya di sekolah sampai lelaki yang di sukainya.
Keluarga Mirae yang sebenarnya tidak harmonis membuatnya berulang kali ingin
mengakhiri hidupnya. Sang ayah yang sangat abusive, suka menyiksanya kapan
saja. Suatu hari ketika semua kesedihannya sudah tidak dapat terbendung lagi,
Mirae memutuskan untuk bunuh diri. Baginya eksistensinya di dunia tidak berarti
bagi siapapun, kehadirannya tidak memberi pengaruh apapun di kehidupan banyak
orang. Walaupun begitu Mirae tetap menganggap Hee – na seorang teman. Mirae
datangng menemui Hee-na suatu hari, dengan wajah memar dia muncul didepan Hee-
na.
“Aku datang untuk berpamitan”
Sama
seperti Mirae, Hee – na juga menganggapnya seorang teman yang berharga. Sampai
di sini aku masih bertanya – tanya kapan Suho yang dikabarkan membintangi film
ini akan keluar, syukurnya Suho kelaura sebagai seorang Hee – na si badut
hanbok wanita yang selalu memberikan free hug untuk orang – orang. Setelah
keduanya membongkar identitas satu sama lain, mereka menjadi semakin dekat.
Awalya pertemannan mereka sebatas saling membantu menghabiskan waktu pada hal –
hal yang mereka inginkan sebelum bunuh diri. Sampa akhirnya niatan bunuh diri
keduanya berakhir pada ending yang beberada.
Film ini
memang punya alur yang sederhana, jauh dari kata romantic life yang manis ala
drama Korea pada umumnya. Film ini lebih menggambarkan kehidupan seorang Mirae
anak SMP berpotensi yang sering luput dari penglhatan orang – orang di
sekitarnya; keluarga, guru, dan teman – teman, dan Jae Hee seorang pria
eksentrik yang diam – diam menyimpan luka dalam dirinya. Mereka hadir untuk menyelamatkan satu sama
lain, memenui impian satu sama lain bersama – sama. Sederhena memang tetapi
pesan yang disampaikan di dalam film ini bermakna.
Sudah
banyak film – film asal negri ginseng yang menyentil fenomena sosial yang masih
kerap terjadi. Salah satu yang paling tidak asing adalah pembulian. Ini masalah
terbesar bagi anak – anak remaja Koea. Tidak sedikit dari sutadara bahwa
penulis webtoon yang mengangkat fenomena ini sebagai koreksimsyarakat terhadap
apa yang sebenarnya salah daari kehidupan sosial mereka, tapi seolah tuli,
pembulian masih saja kerap terjadi.
Student A
menceritakan fenomena yang sering luput dari penglihatan kita dalam bentuk fim
remaja SMP yang sederhana, karena itu bagiku film ini sukses terbit dengan
sangat bagus, sama seperti webtoonya yang penuh dengan pesan – pesan moral,
film ini juga berhasil menjadi PR untuk masyarakat untuk lebih peka terhadap
isu pembulian dan kekerasaan terhadap anak.