Jumat, 10 November 2017

REVIEW ANIME : Panda Go Panda Episode I

Go panda go, anime dari tahun 1972. Walaupun anime lama, tapi kata old is good (lama adalah emas). Go panda go merupakan salah satu anime produksi studio gibli. Memang, anime-anime produksi studio gibli ini tak pernah membosakan malah kadang-kadang ada yang berhasil buat nagis sesenggukan. Serius, saya sendiri sampai bengkak mata setelah nonton A Grave of Fireflies (Hotaru no Haka) produksi tahun 1988. Walau tak di pungkiri memang kadang kala anime studio gibli ini agak membingungkan menurut saya karena tidak di ceritakan secara jelas awal mula cerita itu terjadi. Kali ini saya akan review anime Go panda Go yang awal cerita sang tokoh juga tak diceritakan secara jelas apa yang terjadi. Mimiko si gadis kecil pergi mengantar neneknya ke stasiun untuk naik kereta jurusan Nagasaki. Ntah urusan apa yang akan dilakukan sang nenek disana yang jelas Mimiko yang masi keci ditinggal di rumah sendiri. Saat hendak berangkat nenek Mimiko sempat ingin membatalkan kepergiannya karena khawatir Mimiko sendirian tapi Mimiko berkata dia akan baik baik saja dan akan mengirim surat setiap hari. Akhirnya nenek pun setuju dan kembali masuk ke kereta. Para tetangga Mimiko khawatir dan menanyakan apakah Mimiko akan baik-baik saja sendirian dirumah. Tapi Mimiko berkata ia adalah gadis yang pemberani, bila ada maling yang masuk ia akan langsung menghajarnya.
            Siang itu Mimiko pergi berbelanja dan mendapati rumahnya yang berserakan batang bamboo yang telah dimakan dan jejak kaki. Mimiko bukannya takut malah bersemangat kalau-kalau itu adalah maling. Inilah yang buat geleng-geleng kepala. Anak di jepang rata-rata hidup sendiri karena berbagai alasan salah satunya karena orang tua sibuk bekerja. Makan jangan heran kalau orang jepang dan anak-anak orang jepang pemberani. Mimiko memperhatikan dan mengikuti jejak tersebut. Ternyata seekor anak panda sedang tidur diteras rumahnya. Mimiko kesenangan dan anehnya ekspresi senang yang di lakukan Mimiko ialah berdiri dengan dua tangan.
            Mimiko dan anak panda yang bernama pan segera menjadi akrab. Saat asyik minum susu bersama pan, Papa pan datang dan mengucap salam, berbicara tentang cuaca, dan memuji rumah Mimiko yang bagus.  Mimiko dan Papa pan pun berbincang.
“Kursi yang nyaman, dapur yang bagus, semuanya bagus. Tapi saya harus mengucapkan salam pada orang tuamu” kata Papa Panda.
“oh tidak perlu. Karena saya tidak memiliki mama dan papa” Kata Mimiko.
“Haaa… Tidak punya ayah?” Papa panda terkejut. “Itu tidak benar” lanjutnya.
“Tapi saya baik-baik saja. Saya bisa tinggal sendiri” kata Mimiko dengan riang.
“Tidak.. tidak.. itu tidak benar. Untuk membesarkan anak itu butuh orang tua” Sambung papa Panda.
 Papa panda sangat tertarik dengan bamboo yang berada di pekarangan rumah Mimiko lantas ia punya saran.
“Bagaimana kalau aku menjadi papamu?”
Tentu saja Mimiko sangat senang ada yang ingin menjadi papanya. Mimiko langsung menyetujui usulan tersebut. Ternyata Pan juga sebenarnya ingin mempunyai ibu. Kemudian Mimiko mengusulkan bagaimana kalau Mimiko menjadi mama pan. Pan sangat senang. Jadilah Mimiko mamanya pan dan papanya pan adalah papa Mimiko. Aneh ya?.
            Papa panda kini telah menjadi seorang ayah. Di jepang, seorang ayah dimunculkan sebagai sosok yang bekerja di kantor pergi pagi pulang petang, memakai topi dan mengisap rokok memakai pipa, begitu pula yang papa panda praktekan. Lucu sekali melihat panda memakai topi, menghisap pipa rokok, membawa tas jinjing dan pergi bekerja. Tak lupa hari itu Mimiko menulis surat untuk neneknya dan menceritakan kejadian hari ini.
            Pagi harinya Mimiko (seperti anak Jepang pada Umumnya) bangun pagi dan berkutat di dapar membuat bekal sekaligus sarapan. Ia membuatkan bekal (bento) untuk dirinya sendiri, papa panda, dan untuk pan. Khusus untuk pan Mimiko membuatkan bento mini yang diletakkan di dalam bamboo.
“Papa harus pergi bekerja” kata Mimiko pada papa panda.
“Saat kau mengatakan papa harus pergi bekerja, apakah kau membicarakan tentang aku ?” kata papa panda bingung.
“Tentu saja.”
“Papa. Kerja.. kerja.. aku ikut bekerja” teriak Pan
“Kerja ? aku harus pergi bekerja ? Perusahaan ?” Papa panda masih bingung
Ya udah jelas pasti bingung lah wong panda kok disuruh kerja diperusahaan. Tapi kemudian Mimiko berkata bahwa ini adalah hari libur papa dan mereka semua pun bergembira. Mimiko harus pergi kesekolah tapi lagi lagi pan minta ikut. Tak ada pilihan lain pan pun diajak ke sekolah. Teman-teman Mimiko tak henti-hentinya menggangu pan yang disangka boneka hingga akhirnya ketahuan guru dan Mimiko disuruh meletakkan bonekanya di locker. Mimiko berkata pada pan agar tunggu dibalik gedung sekolah tapi pan yang lapar akhirnya pergi kedapur. Pan membuat kekacauan dan berakhir dengan di kejar-kejar emak-emak tukang masak karena disangka beruang. 
            Pak polisi datang untuk mengecek apakah Mimiko baik-baik saja sendirian dirumah. Pak polisi melihat ada panda besar di rumah Mimiko kemudian lari terbirit-berit. Ternyata pak polisi melapor ke pusat perlindungan binatang. Mereka berbondong-bondong datang mencoba menangkap papa panda dan Pan. Papa panda, pan, dan , Mimiko sedang piknik di tepi sungai (ala-ala piknik keluarga membawa keranjang). Piknik diakhiri dengan bermain lompat tali. Saat sedang asyik bermain lompat tali, teman sekolah Mimiko datang menggangung Mimiko dan keluarga pandanya. Anjing bulldog besar dilepaskanya untuk menyerang papa panda namun yang akhirnya terjadi anjing itu ketakutan dan kaing-kaing bersembunyi dibalik tuannya. Melihat pan yang sendirian, menjadi sasaran empuk si anjing. Apa yang terjadi adalah pan menggangkat anjing kemudian memutar-mutarnya dan melemparnya ke tuannya. Kalian tau ? fakta lucunya lagi mereka adalah panda dari kebun binatang.

            Setelah acara kejar-kejaran dengan petugas konservasi binatang dan masyarakat, papa panda dan Pan akhirnya menyadari kodrat mereka sebagai panda kebun binatang yang memang mempunyai pekerjaan menghibur pengunjung kebun binatang. Lucunya lagi, setelah selesai bekerja papa panda akan mengambil topi besarnya, menghisap rokok, menjinjing tas dan mengucapkan selamat tinggal pada semua orang yang bekerja di kebun binatang. Kemudian papa berjalan pulang desak-desakan masuk kedalam kereta pada jam pulang kerja hingga akhirnya sampai kerumah dan berkumpul bersama mimiko dan pan.


Write by : Sunflower

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post