Selasa, 14 November 2017

REVIEW JEEPEER CREEPER 2 (2003)

It will coming every 23 years for 23  days for eating

Eat what?

US!

 Jeeper Creeper adalah Film bergenre Thriller yang jilid pertamanya rilis pada tahun 2001 dengan pemeran Gina Philips, Justin Long, Jonathan Breck, and Eileen Brennan. Film yang  termasuk dalam horror ini merupakan produksi Amerika – Jerman yang disutradarai oleh Victor Salva ini mengambil judul dari sebuah lagu tahun 1938 Jeeper Creeper.
Jeeper Creeper sendiri bercerita tentang Monster yang setengah berbentuk manusia, memiliki sayap seperti kelilawar, bergigi taring dan hobi memakai topi koboi. Ya the creeper memang punya selera tinggi menurutku hahahha.
Pertama sekali nonton film ini ketika duduk di bangku SMP. Walaupun sudah rilis ketika usiaku 7 tahun aku baru menikmatinya dari siaran TV kala itu. Jeeper Creeper adalah film andalan aku dan abangku saat itu. He always trying to streching the story and make it real  on my head, yeah my brother’s hobbies teasing his own daughter  till she can’t spend her night.
Aku seharusnya membahas jilid pertama, tapi karna ide menoton kembali Jeeper Creeper di tahun 2017 yang mana artinya memori Jeeper Creepers sudah memudar dalam ingatanku, jadi aku memutuskan untuk melayang di dunia maya dan mencari dimana saja asalkan aku bisa mendapatkan film ini secara gratis hehe. Dan sayangnya aku hanya berhasil mendapatkan jilid ke dua di Youtube, itu juga musti streaming nontonya *kuota kuuuuu*
So, whats going on in volume 2?
Berawal dari petani yang kehilangan anak laki – lakinya di ladang gandum milik mereka hingga teror yang kemudian menghantui sekumpulan tim bisbol yang baru saja melalui pertandingan panjang dan kembali pulang dengan mengendarai bus sekolah.

Entah kenapa setiap kali melihat bus sekolah berwarna kuning, anak lelaki yang sibuk meneriaki yel – yel, dan ladang gandum yang luas aku selalu teringat kumpulan seri Ghostbumps R.L. Stine, dogeng sebelum tidur zaman SD dulu.
Ban bus yang tiba – tiba pecah dengan cara yang tidak masuk akal membuat mereka terjebak di jalanan tanpa penduduk east 9. Bus yang berisi 12 siswa dan tiga orang guru ini sempat terbengkalai beberapa saat di pinggiran jalan sebelum memutuskan untuk kembali jalan.
Jeeper Creeper kemudian mulai menunjukkan diri dengan menculik satu – persatu guru mereka. anak – anak mulai panik dan saling menuding bahwa beberapa orang dari mereka merupakan incaran Jeeper  Creeper dan berhak untuk keluar dai bus. Kepanikan ini membuat mereka terpecah – pecah.
Untuk ukuran film tahun 2003 heart attack yang mereka berikan masih belum kalah saing dengan Thriller yang lahir di tahun – tahun selanjutnya. Ini masih bisa menjadi film yang pantas kamu nikmati bersama teman ketika nginap bersama, atau prank hollowen.


Ketegagangan yang digambarkan para atlit baseball dan regu penyorak berhasil memancing keteganga penikmatnya. Ketegangan semakin tercipta ketika mereka memutuskan untuk turun kejalan dan belari menyebargi lapangan tandus sementara the creeper terbang seperti elang diatas mereka. Ketegangan memang point utama untuk menghidupakan Film thriller/horror, dan film produksi 2003 ini tidak buruk dalam menyajikan serpihan – serpihan ketegangan.
Anak – anak sekolah ini masih berpencar bahkan sampai salah seorang anggota cheerleader bertemu dengan petani yang pernah kehilangan anak lelakinya diawal cerita. Seperti cerita horror lainnya, regu penolong akan muncul pada kahirnya, super hero akan datang untuk mengembalikan keadaan, maka petani tersebutlah yang kemudian mejadi super hero dengan membabat habis the creeper dengan senajata buatannya sendiri.

Jadi, jika kamu sedang bosan dan ingin menghabiskan malam ini sebelum tidur dengan yang horror, film tahun 2003 ini worth to wacth.  Kendalanya mungkin kualitas gambar yang tidak sebening film – film yang baru. Atau jika mengikuti caraku yang streaming dari Youtube kamu harus mencari provider yang bisa diajak kerja sama dan gak banyak loading.
Belakangan aku jadi senang menonton kembali film – film zaman dulu. See you in other stories then~


POSTED BY AZHARI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post