“911 WHAT’S YOUR EMERGENCY?”
“Hal tersulit menjadi seorang polisi adalah mengetahui kau adalah penentu antara seorang
tetap hidup atau meninggal.” Sama halnya seperti Jordan Tunner (Halle Berry) yang merupakan operator
911 yang setiap harinya akan bertemu dengan jutaan kejuatan masalah kriminal,
pembunuhan berantai, atau laporan tersesat ketika ingin mencari kedai kopi.
Sebagai operator 911 mereka harus dapat bekerja dibalik layar dengan sangat baik.
Mereka harus tahu apa yang harus dilakukan ketika seseorang tejatuh di pinggir
jalan dan tidak bernafas. Atau harus
tahu bagaimana caranya melindungi pelapor yang akan menjadi korban
penculikan agar tetap aman hingga polisi sampai di lokasi hanya dengan duduk
dibalik layar. Ini bukan pekerjaan yang mudah, dimana kau menjadi penyambung antara
polisi dan pelapor yang hampir mati di ujung telfon. Mengetahui seseorang yang
sekarat diujung telfonmu sedang yang hanya bisa kau lakukan adalah mengatakan
padanya “Semuanya akan baik – baik saja” adalah bukan hal yang mudah.
The Call
akan dibuka dengan potongan – potongan suara pelapor yang menelfon operator
911, sebelum akhirnya langsung masuk kedalam scene dimana para operator bekerja
di dalam sarang seperti lebah, terus berdengung dan tidak berhenti. Jordan
Tunner merupakan operator senior yang kemudian membuat kesalahan karena
kelalain kecil yang dilakukannya hingga membuatnya harus menanggunng ini dengan
gangguan psikis.
Berawal dari malam ketika dia menerima sebuah telfon
dari seorang pelapor remaja yang tinggal sendirian sedang diluar rumah
seseorang sedang mengintainya. Jordan langsung menghubungi para Polisi yang
bertugas malam itu dan mengarakan remaja wanita tersebut untuk bersembunyi
untuk mengelabui penculik ketika dia
berhasil masuk kedalam rumah.
Sebagai operator 911, keselamatan pelapor adalah
prioritas mereka. Jordan tidak bermaksud untuk menempatkan remaja tersebut
dalam bahaya namun dialing yang
dilakukannya membuat penculik mengetehui dimana remaja tersebut bersembunyi,
dan menyebabkan remaja tersbeut ditemukan telah menjadi mayat beberapa hari
kemudian.
Akting Halle yang begitu menyatu dengan perannya
membuat film ini menjadi salah satu film yang ingin aku rekomendasikan. Sejauh
ini, Halle masih menjadi Storm yang menawan didalm hatiku hehehe. Kehilangan remaja tersebut membuat dirinya begitu
terpukul. Jordan kemudian berganti posisi dari operator menjadi seorang
Trainer. Enam bulan kemudian kejadian yang sama terjadi kembali. pelaku kriminal
yang sama menculik anak remaja. Seorang operator muda menangani masalah ini,
namun dia tidak dapat berbuat banyak karena tidak dapat melacak lokasi si
penelfon dari telfon yang digunakannya. Untuk kesian kalinya Jordan kembali ke
meja operator dan menangani masalah yang sama. Sempat terjadi perguncangan
dalam dirinya, sebelum ia benar – benar merasa ini kewajibannya.
Casey Welson (
Abigail Breslin) anak remaja yang memiliki wajah menawan, mata biru yang
indah, dan rambut blonde yang sama indahnya. Diculik diparkiran Mall dan
kemudian dimasukkan kedalam bagasi mobil. Casey mencoba menghubungi 911
menggunakan ponsel prabayar milik teman wanitanya yang tidak sengaja tertinggal
ketika mereka sedang makan bersama. Masalah utama muncul dari sini, ketika posisi
penelfon tidak dapat dilacak karena menggunakan telfon prabayar. But still, seperti yang kukatakan diawal tadi, menjadi
seorang operator 911 dituntut untuk berfikir cepat seperti seorang polisi.
Jordan memberikan berbagai inisiatif kepada Casey untuk dapat kabur, di posisi
lain Jordan menghubungi semua Polisi yang sedang beroperasi, sisi satunya terus
bertanya perkembangan pelacakan nomer telfon prabayar. Damn, aku merasa ini pekerjaan luar biasa yang pernah ada, kau
dipaksa untuk terus bernafas normal ketika kau ditanam didalam tanah, seperti
itulah perasaanku ketika menyaksikan scene ini.
Sementara pencarian terus dilakukan, Casey yang masih
terkurung didalam bagasi mobil, dan Jordan yang terus menjadi terapis terbaik
untuk menenangkan anak remaja yang sedang ketakutan setengah mati.
Michael Foster (Michael
Eklund) seorang prikopat yang sering menculik anak – anak remaja yang
memiliki rambut pirang yang panjang. Motif penculikan yang cukup aneh, dengan
tujuan penculikan hanya untuk mengambil rambut si korban dari kepalanya hidup –
hidup. Foster akan membiarkan para korbannya tetap hidup dan merasakan
kesakitan ketika dia menguliti kulit kepala mereka.
Halle dan Abigail menjadi teman peran yang sangat pas
dalam film ini. Posisi keduanya berhasil memberikan ketegangan yang greget
dalam jiwa hahahahah. Well, aku tidak bisa berhenti bilang “Ahh..
cepat..cepat.” atau “Jangan.. jangan…” sendirian sampil nepok – nepok ujung
meja heheheh. Se
Mengejar Foster seperti mengejar hantu yang tanpa
kriminal record dan tampak normal – normal saja sebagai seorang bapak, suami
dan pekerja medis. Officer Paul Phillips (Moriris
Chsetnut) mencoba mengmpulkan satu – persatu puzzel Foster hingga mereka
menemukan suatu tempat yang seharusnya tempat terakhir tujuan Foster bersama
sekapannya. Instead Paul Jordan come down to place and checking by herself.
Jordan menemukan sebuah pintu bawah tanah yang ditutup
dengan rerumputan. Dengan rasa berhutang pada Casey dan nyawa seorang remaja
yang pernah hilang karenanya dulu Jordan memilih untuk mengejar Foster
sendirian. Foster merupakan orang yang sama yang pernah menculik seorang remaja
sebelumnya didalam rumahnya sendiri.
Sesuai seperti apa yang seharusnya terjadi, terjadi
pertikaian antara Foster dan Jordan dengan Casey yang sudah terbaring lemah
dimeja operasi dengan kulit kening yang sudah disilet sedikit. Kedatangan
Jordan tidak sia – sia, sebagai operator dia sangat berjiwa kemanusian yang
tinggi dan sebagai wanita dia cukup tangguh. Berhasil kabur dan membuat Foster
hilang kesadran lantas tidak membuat keduanya langusng pergi. Casey dan Jordan
kemudian mengikat Foster dan mengurungny didala gudang bawah tanah yang berada
jauh didalam hutan.
Foster: so when the police come?
Jordan: police?
Foster: ya.
Casey: I escaped, Jordan found me in the woods, and you DISAPPEARED.
posted by Azhari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar