Tidakkah bahagia jika kau tua nanti
memiliki keluarga?
I never meant to watch this movie, but I end up
watched it.
Sebenarnya aku harus menunggu balasa pesan beberapa
orang yang kutanyai rekomendasi film, tetapi aku harus segera menonton sesuatu
jadilah berkeliaran di situs gratis download film dan menemukan film ini. Sama
seperti film Korea yang sudah – sudah, film ini bertema keluarga dan pastinya
menguras air mata. Ya, untuk seorang sepertiku yang alergi air mata, sedikit
saja melihat adegan menangis langsung tertular.
Film yang
rilis pada tahun 2018 ini menceritakan seorang petinju kawan tingkat Asia yang
kehilangan karir setelah memukul juri ketika pertandingan, menjalani
kehiudpannya sebarang kara dengan pendapatan pas – pasan. Setelah di keluarkan
dari sebuah klub petinju Jo-Ha kemudian mulai bekerja serabutan, membagikan
flyer restaurant dan sebagainya. Sampai suatu hari dia bertemu kembali dengan
ibunya, sosok yang telah membuangnya sejak kecil, sosok yang baginya sudah lama
mati dalam ingatannya tetapi masih hidup dalam hatinya.
Pertemuan tak sengaja itu bukan terjadi yang pertama
kali, selepas menjalani wajib militer dulu Jo- Ha pernah bertemu dengan ibunya
namun menolak untuk kembali kedalam kehidupan ibu kandunganya. Kali ini, dengan
alasan membutuhkan tempat tinggal dan makan Jo – ha menyetujui permintaan
ibunya untuk kembali tinggal bersama setelah dia keluar dari rumah sakit akibat
kecelakaan.
Jo – ha memiliki seorang adik lelaki yang Autis
level 2 namun sangat lihai emmaikan piano, Jon Tae tumbuh menjadi pria 26 tahun
yang tidak bisa bertingkah atau berpola pikir layaknya orang dewasa. Kehadiran
Jo – Ha kedalam keluarga membuat arti keluarga dalam rumah ini sedikit lebih
mendalam lagi. Pertemuan Jo – Ha dengan ibu dan adiknya membawanya kembali
kepada dunia yang selama hilang begitu saja dalam dirinya. Figure seorang anak
lelaki untuk ibu dan kakak laki – laki untuk seorang adik menyemat didalam
dirinya.
Suatu hari ketika sang ibu memintanya untuk membawa Jintae
ikut lomba piano, Jo- Ha menemuai wanita yang pernah menabraknya dulu, wanita
yang belakangan dia ketahui bernama Ga Yool dan seorang pianis terken, Jo- ha
meminta wanita itu menilai permainan adik autisnya. Jintae berhasil naik ke
atas panggung pertandingan, namun gagal menjadi pemenang hanya karna dia
keterbelakangan mental.
Ga Yool yang berpengaruh besar di dunia pianis
kemudian memaksakan salah satu juri kompetisi untuk memasukkan Jintae kedalam
konser besar musiknya. Sinkat cerita Jintae berhasil masuk dan tampil bersama
orchestra terkenal dengan di saksikan oleh banyak orang termasuk ibunya
sendiri. Namun siapa yang menyangka bahwa pertunjukan ini adalah hadiah terakhir
untuk sang ibu.
It’s worth to watch, film ini menceritakan hubungan
persaudaran anatara dua orang anak laki – laki yang benar – benar memiliki
karkater yang berbeda. Hubungan sadara laki – laki jarang sekali menjadi topic yang
di nagkat ke dalam sebuah cerita layar lebar, karna sekilas pria terlihat tidak
memiliki sisi sensitifitas seperti yang yang dimiliki wanita. Lewat film ini
pernyataan itu benar – benar terbantahkan, karna laki – laki memiliki cara lain
untuk menunjukkan rasa cinta meraka.