Tampilkan postingan dengan label Weekend Movie. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Weekend Movie. Tampilkan semua postingan

Minggu, 01 Juli 2018

REVIEW MURDER ON THE ORIENT EXPRESS (2017)



“What people saying there is right there is wrong, there is nothing in between.”
Selama 24 tahun menjalani hidup yang luar biasa(?) satu – satunya detektif  yang lahir dari dunia fiksi yang benar – benar mengesanku adalah Sherlock Holmes. Holmes merupakan seorang detektif yang dengan tepat memprediksi kelemahan lawan atau mencari tersangka dalam sebuah kasus. Karakternya yang agak sedikit cuek dan sembrono membuat sosok Holmes benar – benar  menjadi tokoh detekftif yang kupunay dalam kepalaku.
Tahun 2017 ketika The Murder Orient Express rilis dan tanyang di layar lebar, tokoh deetektif lain muncul dalam kepalaku  Hercule Poirot. Poirot merupakan salah satu detekftif yang begitu gampang menemukan tersangka hanya dari bukti – bukti kecil yang di lihat dan di seledikinya sendiri. Cara dia melihat sesuatu begitu berbeda dari penglihatan orang pada umumnuya, dan hal ini merupakan bakat yang diberikan Tuhan pada orang – orang tertentu.
Di mulai dari perjalananya ke Kota Jerussalem untuk memecahkan masalah tiga agama yang bercek – cok saat itu dikarenakan sebuah relik yang sangat berharga nilainya hilang, Tiga pembesar dari tiga agama yaitu Pendeta, Rabi, dan Imam menjadi tersangka utama yang ditetapkan oleh masyarakat. Namun dengan kelebihan yang dimiliki Pairot dia mampu menemukan tersangka sebenarnya yang merupakan seorang petugas kepolisian yang mennangani masalah cek – cok antar agama ini.

Pairot percaya bahwa dia melihat dunia sebagiaman semertinya, dia percaya bahwa keadilan selalu dapat di hitung. Hingga suatu hari dia terlibat dalam sebuah kasus pembunuhan di sebuah kereta api Expres yang hendak membawanya ke London. Kematian seorang penumpang memaksa Pairot untuk ikut andil didalam kasus ini. Rachett adalah seorang pengusaha yang banyak melakukan bisnis haram dengan menjual barang – barang palsu melalui gangster, tidak heran jika hidupnya di hantui dengan ketakutan akan dibunuh. Sampai hari itu tiba, Racheet mati dengan luka tusukan tak berpola di dalam kamar tidurnya di kereta Orient Express.


Awalnya Pirot tidak ingin ikut campur ke dalam masalah yang bukan menjadi haknya, namun untuk menjaga nama baik Orient Express, Bouc yang merupakan teman dekatnya memintanya untuk menggunakan keahliannya untuk menemukan pelaku pembunuhan Rachett.
Diangkat dari Novel seorang novelis terkenal Agata Christie, Murder On The Orient Express menjadi film bergenre crime yang sangat apik. Novel ini di rilis pertama sekali pada tahun 1934 oleh penerbit Collins Crime Club di Inggris. Menceritakan seorang detektif  Belgian yang tidak pernah melesat menggunkan nalurinya untuk memecahkan sebuah masalah. Agatha Christie dikenala sebagai penulis novel bergenre crime dunia yang tidak ada tandingannya, hingga kisah kehidupannya sempat di rundung misteri ketika dia sempat menghilang beberapa minggu tanpa jejak.
Tokoh yang begitu banyak dengan karakter dan latar belakang sosial yang beberada – beda membuat poenonton akan menerka – nerka siapa yang pantas untuk dijadikan tersangka. Ketika pada akhirnya kita menentukan satu orang yang akan kita acungkan sebagai tersangka. Kemudian pada akhir cerita kita menemukan bahwa semua dari mereka berhubungan, memiliki luka yang sama, dan bersama – sama menjadi pembunuh Rachett. Di dasari dengan dendam yang sama atas kehilangan Daisy Amstrong yang begitu berharga, mereka kemudian memutuskan menyusun scenario pembunuhan yang begitu rapi terhadap Rachett.
Lagi, yang aku suka dari film yang melesat dari tebakanku adalah membuat imajinasi menjadi semakin tajam hehehehe. Meskipun belum pernah membaca Novel Agatha, namun menurutku adapatasi filmnya tidak mengecewakan. Pairot yang melekat dengan gaya detektif yang nyentrik dan cenderung berkebiasaan aneh menjadikan film ini keluar sebagai rekomendasi dariku.
Pelajaran yang kuambil dari seorang Pairot akhirnya adalah bahwa luka dapat mengubah manusia yang diyakininya sebagai makhluk yang beradab dan rasional, dan tidak semua hal dapat kau adili dengan akal, karna terkadang sebagai manusia kita tidak selamanya harus emlihat dunia menggunakan akal pikiran namun juga harus menggunakan perasaan. Meski tidak pernah terlibat dalam perkelahian seperti Holmes, Pairot berhasil menjadi seorang detektif yang mengadili dengan pikiran dan perasaan.

“ There is no killer here, only people who deserved chance to heal. I have understood in this case that justice can’t be evenly weight”—Hercule Pairot

Senin, 14 Mei 2018

12 STRONG REVIEW; 12 솔져스 리뷰


And.. I come back again after being hiatus for almost 2 weeks. I know I shouldn’t absence on blog when the only wish I pray about traffic every day and night, but my condition lately not in agood state for sure. So I can’t do anything but lying down and take rest as much as its takes.

Dan pada postinganku setelah hampir 2 minggu lebih libur menulis lagi – lagi Film yang menurutku worth to watch and share. 12 Strong berangkat dari real event yang menceritakan tentang 12 anggota khusus tentara Amerika  yang di tugaskan untuk melumpuhkan perkumpulan Taliban usai kejadian besar 9/11 yang membuat Amerika begitu merasa kehilang, Hancurnya gedung WTC yang dikarenakan  ulah para terorris brutal Taliban. Film yang mengambil setting pada tahun 2001 ini diperankan oleh banyak bintang – bintang terkenal seperti Michael Pena dan God Of  Thunder Thor Chris Hemsworth, Chris bahkan sempat beradu acting dengan istri sahnya Elsa Patky yang berperan sebagai istri dari Mitch Nelson.
Selain suka dengan film bergenre patriotisme alasan lain yang mendukung niatku untuk merekomendasikan film ini karena diangkat dari kisah nyata, walaupun film pastilah ditambahi bumbum penyedap namun real event movie always make drown into the script, at least I know that kind of scene was real somewhere in the past.
Pasukan khusus ODA 595 yang di pimpin oleh Micth Nelson kemudian di kirim ke Afghanistan bertujuan membantu rakyat Afghanistan kembali mendapatkan kedamain di tanah airnya sendiri. Bak di lempar ke dalam sarang semut, pasukan yang hanya berjumlah 12 orang di harapkan dapat bertempur langsung di medan perang melawan ribuan Taliban yang teru memperkuat pertahanan. Nelson kemudian di bantu oleh pasukan Dostum yang merupakan pasukan perang Afghanistan yang melwan para Taliban dengan senjata seadanya.
Kedatangan Amerika memberi banyak dampak baik terhadap perlawan yang Dostum dan teman – temannya lakukan selama ini. Amerika membantu mereka dengan serangan udara bertubi – tubi tepat di jantung perkumpulan Taliban. Namun perang tetaplah tidak semudah yang dapat diceritakan novel – novel fiksi, demi menjemput kemenangan mereka harus kehilangan banyak nyawa yang bertempur bersama mereka.



Dengan hanya bermodalkan Kuda pasukan khusus ini berhasil merebut kembali Mazar I-Sharif yang merupakan pusat pemerintahan Afghanistan dan juga termasuk pusat pemerintahan Afghanistan pada saat itu. Taliband sangat terkenal dengan tindak – tanduk kebrutalannya yang di luar ajara Islam, tidak hanya menghancurkan bangsa lain saudara sendiri pun tidak segan di musnahkannya. Dengan dana yang terus di berikan oleh Bin Laden, Taliban merupakan otot dari perkumpulan terorris besar yang sudah berhasil merenggut kemenangan mereka dengan menghancurkan gedung WTC tahun 2001 silam.

12 Strong diga,barkan sebagai 12 pasukan berkuda yang melawan  ribuan Taliban dan membebaskan Afghanistan dari ikatan Taliban pada saat itu. Sampai saat ini untuk mengenang keberanian mereka semua sebuah monument dibangun di area gedung World Trade Center di Amerika Serikat.
Ini salah satu film yang kurekomendasikan untuk di tonton di akhir minggu.
Errrrr.. tidak bisa menulis lebih banyak, hari ini buntu sekali hehe. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.



Jumat, 13 April 2018

Review The Outlaws; 범죄도시 리뷰


Ketika kau mendedikasikan blog pribadimu untuk tempat rekomendasi film, maka kau harus bersedia untuk mengambil segala jenis genre film untuk di perbincangkan, yah… walaupun ada film – film yang memang harus di seleksi juga hehehe. Sebagai penikmat film, aku termasuk salah satu yang—errrr—bisa dikatakan cukup pemilih. Sebisa mungkin aku akan menjauhi film – film yang terlalu banyak scene perang, perkelahian brutal, bunuh – bunuhan dengan senajta tajam, penyiksaan, pertumbahan banyak darah, dan semacamnya. Darah salah satu item yang sering aku jauhi. Tetapi atas nama ‘Ingin menjadi penulis blog yang baik dan berkualitas’ aku tidak bisa terus – terusan berada di Zona Aman. Crime juga merupakan salah satu genre dalam dunia perfilman, jadi mau tidak mau aku harus  mencoba melompat dari zona amanku dan  mengambil genre crime untuk di tulis di dalam blog.
And… Today we gonna talking about….. The Outlaw…






This movie talking about gangster, and again gangster genre always linked to blood, war, and brutal. Menurut salah seorang sumber terpercaya hehehe film ini cukup banyak menuai pujian. Cukup sukses dengan akting para aktor yang patut di acungi jempol. The Outlaw merupakan film Korea ber-genre Crime pertama yang pernah aku tonton. Meskipun Rilis pada 2017 silam, namun masih menjadi film yang asik di tonton di tahun ini.
Menceritakan tentang sekelompok polisi devisi kejahatan yang harus memberantas para gangster yang merajalela dan meresahkan rakyat pasar karena upeti yang mereka kutip sesuka hati. Tiba – tiba saja tiga orang gangster berkebangsaan China masuk ke Korea dan membuat keributan yang besar. Tiga orang yang entah dari mana asalnya, entah dari mana mereka berangkat, tiga berandal yang membuat kekacauan di Negara orang lain.
Jang Chen( 계상), warga China yang menerima hukuman gantung karena ulah gangsternya yang meresahkan. Menjadi buonan setelah berhasil kabur dan menyelusup ke Korea. Dengan dibantu oleh dua orang anak buahnya, Jang Chen merampas lapak – lapak perjudian, karaoke, ataupun pasar yang dulunya di pimpin oleh gangster lokal. Permainannya yang kasar untuk mendapatkan banyak uang yang membuat pertempuran antar gengsterpun terjadi.
Berawal dari penemuan potongan tubuh manusia di dalam sebuah karung yang di duga tubuh dari salah satu gengster yang menjalani usaha perjudian. Menarik Ma Seok Do (   동석  ), seorang polisi dari defiis kejahatan untuk kelaur dari markas dan mengejar para pembuat onar. Perngearan polisi terus saja berjalan bersamaan dengan kasus – kasus pembunuhuan oleh sekelompok pembuat onar beraksen China.
Harus akui film ini memilki scene yang bukan main menegangkan jika kau mencoba merealisasikannya sebagai real event di dalam imajinasimu. Potongan mutilasi yang seperti badan sungguhan, perkelahian yang main tusuk – tusukan, atau pada adegan  ketika salah seorang gengster yang memotong tangan seorang staff tempat karaoke dengan pisau daging.
Selain bercermin dari kisah sebenarnya; penangkapan 30 ganster besar oleh kepolisisn Korea Selatan pada tahun 2004, menurutku pribadi film ini sukses membawa genre crime ke permukaan. Di dukung dengan akting – akting para pemain yang begitu menjiwai peran mereka masing – masing. Jang Chen yang dingin dan tidak manusiawi, muncul dengan sempurna membwa sisi keseraman yang tidak di milikinya didepan layar. Sukses membuatku penasaran pada lelaki 38 tahun ini dan mengobrak – abrik Naver mencari profilenya hahaha.
Ma Seok Do, polisi rasa preman yang aktingnya tidak kalah keren. Didukung dengan pemeran – pemeran polisi lainnya, mereka suskses membawaku untuk mengenal lebih dalam dunia kerja para polisi devisi krimininal. Setiap langkah adalah hidup atau mati. Akting Ma Dong Seok sudah pernah muncul beberapa kali dalam list film yang pernah ku tonton, seperti The Flu atau Train To Busan. Jujur saja, Ajeossi ini memang memberi kesan seram yang begitu nyata dari mimik wajahnya tidak peduli tokoh apa yang diperankannya heheheh.

Dengan bercermin pada real event yang pernah terjadi di tahun 2004 film seperti The Outlaw bisa dikatakan sebagai sentilan atau pengingat baik pada masyarakat ataupun pemerintah bahwa kejahatan seperti ini pernah terjadi dan bukan hanya orang – orang jahat saja berada di dalamnya. Tidak hanya gangster yang membutuhkan gengster lainnya, tapi beberapa pejabat atau konglomerat menggantungkan hidup mereka pada gangster. Unruk berbisnis; menjatuhkan usaha lawan, merebut lahan orang lain dan banyak hal lain yang di percayakan konglemerat kepada orang – orang (yang sering kita anggap) rendah moral.
Pada kenyataanya kita bekerja sama dengan kekerasan untuk membangun kehidupan. Jadi, tidak heran jika kriminalitas tidak pernah akan berhenti dari lingkaran setannya. Sampai saat ini kita masih mempercayai hukum rimba lebih kuat dari pada hukum yang lahir dari akal sehat manusia. Film ini juga menyampaikan, nyaman dan amannya hidup sebuah bangsa tergantung dari bangsa itu sendiri. Akankah kau mebiarkan tamu masuk ke rumahmu dengan se-enaknya ?


Selasa, 27 Maret 2018

REVIEW WONDER (2017)


“Namaku August. Aku tidak akan menggambarkan seperti apa tampangku. Apa pun yang kau bayangkan, mungkin keadaannya lebih buruk.”


Staring: Julia Robert: Isabel Auggie’s Mother
Owen Wilson: Auggie’s Father
Jacob Trembley: August Pullman
Izabela Vidovic: Olivia Pullman Auggie’s sister

Noah Jupe: Jack Will Auggie’s best friend


Novel WONDER karangan R.J. Palacio ini adalah buku yang worth to read untuk semua kalangan usia. Buku yang bergenre kehidupan seperti ini asik buat dibaca dan di ambil pesan moralnya.
Melalui kehidupan August (Augie) Pullman yang terlahir dengan kelainan Mandibulofacial Dysostosis, sebuah kondisi rumit yang membuat wajahnya tampak tidak biasa kita dapat belajar bahwa sesungguhnya sesuatu tidaklah selalu sama seperti apa yang terlihat.

Augie mengalami pertualangan yang lebih menakutkan dari pada berbagai operasi yang telah di jalaninya sejak lahir hingga ia berusia 10 tahun. Pengalaman berharga itu bermula ketika ke- dua orang tuanya memutuskan untuk mengirimnya ke sekolah dan menyudahi masa Home Schoolingnya. Dengan keadaannya yang tidak biasa dan usianya yang masih 10 tahun Augie lebih pintar melindungi perasaan dan dirinya dibandingkan orang dewasa. Augie selalu menganggap dirinya hanyalah anak 10 tahun biasa, dan selalu berpura – pura tidak tahu ketika seseorang melakukan hal – hal yang menyakitkan hati. Dari Augie kita dapat belajar bagaimana kita harus mencintai diri kita sendiri sebelum mencintai orang lain. Bahwa sesunguhnya cinta pertama dalam hidup kita adalah diri kita sendiri.



Dalam buku ini Palacio menyulap pertualangan anak sekolah dasar dengan gaya bahasa dan alur yang begitu menarik. Masalah persahabatan selalu menjadi masalah yang umum di kalangan anak – anak usia 10 tahun. Tidak punya teman, membentuk kelompok, pertengkaran – pertengkaran kecil, namun bagi Augie melalui pertualangan itu dia menemukan arti teman sebenarnya. Seperti hubungan dia dan Jack yang pernah rusak karna Jack mengatakan hal meyakitkan saat pesta Hollowen, mereka kembali berbaikan dan menjadi sahabat. Jack menyadari bahwa memiliki fisik yang tidak sempurna bukan berarti seseorang tidak bisa menjadi teman yang baik. Dan Summer, anak perempuan manis yang pertama kali duduk di meja yang sama dengan Augie saat jam makan siang. Summer bukanlah anak yang dipilih kepala sekolah untuk menemani Augie disekolah. Awalnya Jack mengira dia hanya kasihan pada Augie yang memiliki tampang tidak biasa dan duduk sendirian, tetapi kemudian dia tahu bawha Summer melakukannya karna murni ingin berteman dengan Augie dan tidak menganggapnya berbeda.
Terlepas dari sekolah, konflik – konflik kecil juga terjadi di dalam rumah. Perang batin Via yang begitu menyayangi Augie tetapi di satu sisi tetap ingin menyembunyikan eksistensi adiknya yang tidak normal kepada orang lain termasuk teman lelakinya. Dia begitu mencintai Augie, tetapi dia hanya tidak berani mengahadapi kemungkinan orang – orang akan menjauhinya ketika mereka tahu bahwa dia mempunyai saudara laki – laki yang cacat.

Buku ini menceritakan konflik kehidupan seorang anak cacat fisik, namun tetap dengan gaya bahasa yang ringan. Untukku pribadi, buku ini akan masuk kedalam daftar favorit dan akan menjadi buku pertama yang akan aku wariskan ke anakku nanti hehehehe. Pelajaran sosialnya banyak, jadi bagus untuk dibaca anak – anak agar mereka tahu how to treat people out side there terlepas dari bagaimanapun keadaan mereka.

Rabu, 14 Maret 2018

REVIEW FERDINAND (2017)



Apa yang diberikan Ferdinand setelah menonton sampai habis? Cartoon always give wise thing to learn, dari Ferdinand kita belajar bahwa nothing can limiting you to pursue your dream. Anak petani tidak selamanya harus menjadi petani, anak seorang dokter tidak selamanya harus menjadi dokter, dan anak pencuri tidak selamanya akan berakhir menjadi pencuri juga. Anyone can be anything.
Berangkat dari rumah produksi Blue Sky,  Ferdinand mengambil tema perternakan banteng dengan latar Spanyol yang Indah. Ferdinand merupakan salah satu anak banteng yang dibesarkan bersama beberapa banteng lainnya. Banteng tumbuh menjadi petarung, tapi berbeda dengannya Ferdinand tumbuh menjadi banteng pecinta tanaman.  Dia tumbuh menjadi banteng yang menentang perkelahian,  benci akan kekerasan, ferdinand selalu berfikir dia dapat menjadi sesuatu yang lain.
“Tidak selamanya anjing menjadi anjing” begitu motto hidup Ferdinand.
Berawal dari perginya sang ayah menuju arena matador dan tidak pernah kembali, Ferdinand kemudian kabur dari peternakan dan tersesat di hutan. Ketika kelelahan berjalan dan pingsan,  seorang penduduk menemukannya. Nina,  anak dari seorang petani bunga yang kemudian mengurus Ferdinand si banteng matador yang lembut tumbuh di kebun bunga bersama se ekor anjing bernama Paco. Seperti banteng kebanyakan tubuh Ferdinand tak kalah besar dan kekar,  hanya saja hatinya yanh selembut mentega. 
Sifat Ferdinand yang selalu menjunjung tinggi “setiap orang bida menjadi apa saja” masih di pegang Teguh sampai ketika dia kembali lagi ke peternakan Banteng tempat dimana dia di besarkan. Bermula dari perayaan bunga yanh dilakukan di pusat kota,  Ferdinand tidak dapat ikut bergabung karena tubuhnya yang sudah semakin besar dan akan status stereotipnya sebagai binatang buas. Nina tidak dapat membawanya ikut serta tahun ini. Tetapi kecintaannya kepada bungan membuat Ferdinand memaksakan diri terjun ke kota dan mulai menjadi teror bagi penduduk kota. Benar saja,  siapa yang tidak shock melihat banteng jalan – jalan di pinggiran kota. Bermula dari itu,  Ferdinand kemudian di amankan,  terpisah dari Nina dan keluarganya dan kemudian kembali ke peternakan masa kecil yang penuh dengan kenangan pahit.
Ferdinand kembali bertemu dengan Bones, Guapo,  dan Valiente teman dan lawan masa kecilnya. Tidak ada yang berubah, dari mereka. Tidak ada hal lain dari sebuah peternakan banteng selain matador yang datang dan memilih banteng yang akan melawannya di arena. Ferdinand bersikeras untuk kembali kabur dan mengatakan pada semuanya bahwa mereka tidak hidup hanya untuk menjadi petarung seperti anggapan umum yang telah melekat pada diri seorang banteng.  Banteng juga bisa menjadi penjaga taman bunga,  binatang peliharaan, tidur bersama manusia.  Sceen ini membuatku teringat pada little prince yang juga mengatakan bahwa kau bebas memilih jalan hidupmu. Kau bukan boneka tali orang tuamu yang harus dibatasi mimpi – mimpinya. 
Bagiku film animasi adalah remainder yang tepat ketika kau tumbuh dewasa.  Film animasi bukan untuk anak kecil,  tetapi untuk orang dewasa yabg lupa bahwa mereka pernah menjadi anak kecil,  bahwa mereka juga pernah punya mimpi,  pengingat bahwa mereka tumbuh menjadi pesimis dan menyerah pada mimpi mereka sendiri dan menjadi seseorang seperti orang kebanyakan.
Ferdinand terus berusaha kabur sampai akhirnya dia berhasil masuk ke dalam rumah penilik peternakan dan melihat deretan foto banteng petarung yang bertarung di arena dan tidak pernah kembali lagi. Seperti ayahnya yang tidak pernah kembali di hari pertandingannya. Kemudian Ferdinand sadar bahwa mereka hanya menjadi lawan matador di arena, bahwa kemenangan adalah hak mutlak matador bukan mereka.  Sekeras apapun mereka berlatih,  mereka tidak akan pernah menang. Kemapuan merka tidak akan pernah di haragai they never awarded,  they never be appreciated. Sekeras apapun kau bekerja,  penghargaan itu akan selaku jatuh ke kantong orang lain.
Kemudian Ferdinand berhasil kabur,  dengan membawa teman – temannya termasuk Valiente pergi meninggalkan peternakan yang hanya mengotakkan mimpi mereka. Sayangnya ditengah perjalanan Ferdinand berhasil dilumpuhkan dan kemudian dibawa ke arena untuk melawan seorang matador terkenal, Ferdinand tetap pada pendiriannya . Dia tidak akan pernah bertarung. Sampai pada titik penghabisan dia tidak akan pernah bertarung. Ferdinand hanya menghindari matador tanpa menyakitinya sedikitpun.
Bagiku Ferdinand adakah tokoh animasi selanjutnya yang mengajarkanku;
1.   Menjadi apa yang kau inginkan itu adalah hal yang tidak mustahil. Semua orang dapat menjadi apapun, karna hidup berawal dari mimpi.
2.      Seperti Ferdinand yang tidak akan pernah bertarung, prinsip itu adalah fundamental.  Seorang individu harus memiliki prinsip agar pondasi hidupnya kokoh.  Dan prinsip bukan suatu hal yang dapat di tukar dengan emas sekalipun.
Sekian cerita sebelum tidur hari ini.  Jadi siapa tokoh animasi yang masih mengajarkan kalian nilai kehidupan di usia 24?

Minggu, 18 Februari 2018

Sort Animation of Walt Disney Animation Studio



Siapa yang tak tahu Walt Disney ? Aku suka Animasi animasi dari Walt Disney Animation

Sudio,  siapa yang tidak suka ? film animasi-animasi keren sesukaan anak-anak tapi orang dewasa juga suka kok contohnya aku haha. Ketika hari libur tlah tiba anak-anak betah di depan TV nonton film Kartun kesayangan dari Walt Disney. Selama ini yang cukup Booming sepertinya hanya film-film animasi yang lucu, keren, dan memiliki cerita yang hebat berdurasi lebih dari satu jam. Tetapi ternyata Walt Disney  Animation Studio juga memproduksi Film  film animasi pendek yang buanyak sekali makna tersirat di dalamnya. Kalau aku rasa sih animasi-animasi pendek ini bidikannya bukan untuk anak-anak melainkan orang dewasa. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari Film-film tersebut, atau bahkan bisa-bisa sebagai sebuah sindiran yang cukup deep artinya. Nih dia beberapa film-film animasi pendek yang aku certain tadi :

1. LOU (2017)


Film animasi ini bercerita tentang anak laki-laki yang jahil sekali. Ia suka mengambil mainan anak-anak lain di sekolah. Karena ini bertubuh lebih besar dari teman-temannya yang lain, mereka tak berani melawannya, ia pun tak punya teman karena di kenal sebagai “anak jahat”. Di Sekolah Taman Kanak-kanak tersebut ada sebuah kotak kayu yang bertuliskan Lost and Found (LOU) yang artinya Hilang dan ditemukan. Kotak tersebut berisi barang-barang yang tercecer dan ditemukan. Mungkin ada semacam “arwah” agak horror sih ya pakai bawa bawa arwah segala, tapi beneran deh jadi barang-barang yang ditemukan tadi bisa menggabungkan diri menjadi sebentuk manusia untuk merampast as yang berisi barang-barang hasil rampasan si anak jahat. Dengan susah payah mereka berebut tas tersebut hingga akhirnya arwah barang-barang yang tercecer tadi kembali ke kotak LOU dan mengacungkan boneka beruang milik sang anak jahat. Boneka itu ternyata dirampas darinya dari anak jahat lain, mungkin sebab itulah ia menjadi jahat. Namun sebelum mendapatkan boneka beruang miliknya, anak jahat itu harus mengembalikan semua barang yang telah di rampasnya dari anak lain.

2. Inner Workings (2016)


Bener-bener deh ini film deep banget kesannya. Soalnya film ini bercerita tentang seorang karyawan kantoran yang aktifitasnya setiap hari dari pagi sampai petang itu itu saja. Benar-benar dilemanya orang dewasa ini mah, kebosenan hidup melakukan pekerjaan. Gimana ya dibilang, kalau gak dilakuin itu pekerjaan kitanya juga butuh duit buat hidup, lah kalau dilakuin kitanya seperti robot banget tiap hari itu terus yang di lakuin, boseennn. Nah seperti itu lah kira-kira Film Animasi pendek Inner Workings ini bercerita tentang peperangan sengit antara otak, hati, dan tubuh manusia. jadi animasi ini nunjukin gimana caranya menghadapi kepenatan pekerjaan dengan nyeimbangi antara kerja dan piknik, jangan terlalu khawatir tentang hidup, hidup hanya sekali looohh.

3. Paper Man (2012)

Lagi-lagi Walt Disney menyajikan tentang sucknya kehidupan dewasa. Paper Man menceritakan bagaimana seorang laki-laki  yang bertemu seorang wanita cantik di stasiun dan tak sengaja kertas yang dibawanya terbang kemudian menempel di wajah sang wanita hingga bekas lipstiknya menempel disana. Di luar dugaan wanita yang berhasil mencuri perhatiannya tadi ada di gedung sebelah tempatnya bekerja. Ia pun memutar otak bagaimana caranya memanggil wanita itu untuk menoleh ke arahnya lantas ia membuat pesawat kertas dan menerbangkannya. Usahanya selalu gagal dan HRD kantornya terus saja melotot kearahnya. Tak ada cara lain ia harus mengambil langkah yang beresiko demi mengejar wanita pujaannya. Well, aku rasa Animasi ini mengajarkan kita untuk berani mengambil resiko demi tercapainya impian kita. Disaat ingin menyerah dan putus asa pasti ada saja jalan jika kita berusaha.

4. Frozen fever (2015)


Frozen Fever adalah Animasi lanjutan dari  film Frozen. Di ceritakan bagaimana sayangnya Elsa  kepada Anna yang sedang berulang tahun dengan memberinya banyak kejutan. Walaupun Elsa sedang diserang demam tapi ia berusaha membahagiakan Anna di hari bahagianya. Intinya sih bukan kejutan atau hadiah yang membuat kita bahagia di hari yang bahagian namun orang orang disekeliling kitalah yang membuat semuanya akan lebih berarti

5.  Feast (2014)



Ini animasi dari sudut pandang seekor anjing. Setiap perbuatan walaupun sebesar biji sawi pasti ada balasannya, kira-kira begitulah yang ingin disampaikan animasi ini. Seekor anak anjing yang kelaparan di pungut oleh seorang laki-laki yang baik hati. Ia sangat suka makan junk food begitu pula sang anjing. Anjing tersebut diperlakukan layaknya teman selalu di ajak Hang out. Namun semuanya berubah ketika pemiliknya bertemu wanita yang menggilai hidup sehat karena si anjing juga terkena imbas makanan sehat. Anjing benci sekali makanan sehat dan mulai bersedih dengan keadaan. Waktu berjalan hingga akhirnya pemiliknya dan wanita makanan sehat berpisah. Si anjing merdeka dong ya makan junk food lagi. Tapi kok rasanya jadi beda ketika melihat pemiliknya murung. Si anjing kemudian keluar membawa sayur yang biasa di sajikan wanita makanan sehat dan berlari mencarinya. Pada akhirmya pemilik anjing dan wanita makanan sehat kembali bersama, menikah, dan punya anak. Setelah mereka punya banyak anak sang anjing kembali bahagia bahkan bahagianya bertambah karena ia kini memiliki banyak teman, lebih banyak junk food dan ice cream



By Sunflower

Kamis, 25 Januari 2018

Review Film : THE PROPOSAL (2009)


Kadang-kadang dalam hidup memang banyak hal yang mau gak mau harus dijalani harus dilakukan. Terpaksa ya mau bagaimana lagi memang begitulah adanya. Mengupayakan segala hal demi berlangsungnya hidup yang sesuai keinginan. Film The Proposal atau yang boleh diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu Lamaran merupakan film yang cukup menarik untuk memunculkan sumringah diakhir cerita. Margaret Tate (Sandra Bullock) seorang editor yang tegas dan mandiri bahkan dapat dikatakan kejam berusaha mempertahankan eksistensinya di dunia percetakan amerika. Ia adalah seorang Kanadian yang terancam dideportasi karena visanya di tolak. Visa ditolak, otomatis ia tak akan bisalagi kerja di perusahaan Amerika. Andrew Paxton(Ryan Reynolds) asisten sang Editor yang 3 tahun lamanya tahan bekerja dalam tekanan demi tercapainya cita-citanya sebagai pengarang novel. Margaret baru saja memecat rekan kerjanya Bob sebelum ia tau jika dia dideportasi maka Bob lah yang akan menggantikkannya. Margaret mulai putar otak supaya ia tak di deportasi.

Kalau dibilang licik sih aku rasa gak juga ya, mungkin lebih tepatnya Margaret orang yang suka berlaku seenaknya. Dia mengatakan kepada pihak Imigrasi bahwa ia dan Andrew akan menikah. Well, otomatis sih kalau dia nikah sama orang amerika dia gak akan di deportasi. Andrew kebingungan dengan rencana Margaret. Pihak imigrasi mencurigai bahwa pernikahan mereka hanya settingan dan mengancam akan memenjarakan Andrew apabila ketahuan

Namanya pernikahan ya harus saling kenal satu sama lain kan? Andew mengenal Margaret karena dia asistennya tapi Margaret tak tahu apa-apa tentang Andrew. Sudah tiga tahun lamanya  Andrew tidak pulang kampung dan akhir pekan ini akan menjadi saat yang tepat untuk pulang dan mengabarkan kepada orang tua Andrew atas pernikahan mereka. Ini juga kesempatan yang paling baik untuk lebih mengenal keluarga Andrew.

Setelah naik pesawat kelas VIP mereka harus naik pesawat kecil lagi untuk sampai di Sitka, Alaska. Jangan  kira berakhir sampai disana, mereka menaiki mobil untuk pergi ke dermaga dan selanjutnya melakukan perjalanan dengan speedboad untuk sampai ke rumah Anderw. Sepanjang perjalanan Margaret melihat hampir seluruh toko di Kota itu milik keluarga Paxton dan benar saja Keluarga Paxton adalah keluarga kaya lihat saja rumah besarnya di pulau itu.

Margaret seorang anak yatim piatu yang sedari remaja sudah hidup sendirian dan menangani hidupnya sendiri sunngguh kontras dengan Andrew.Andrew adalah anak laki laki satu-satunya keluarga Paxton yang di harapkan menjadi penerus usaha keluarga miliknya. Margaret terbiasa hidup keras maka tak heran jika ia menjadi pribadi yang keras pula. Banyak hal yang dapat dipelajari dari keluarga Andrew. Ia kembali merasakan bagaimana rasanya di sayangi dan punya keluarga. Banyak pula kejadian kejadian konyol yang dialaminya disana bersama nenek Andrew. Entah bagaimana hari-hari yang dilewatinya di pulau itu menjadi sangat menyenangkan dan ia mulai nyaman dengan keberadaan Andrew di sisinya sebagai tunangannya. Sepertinya Margaret dan Andrew telah jatuh cinta.

Aku kira itu hal yang bagus saat margaret dan Andrew mulai jatuh cinta. Takada seorangpun yang ingin menikah dan menghabiskan hari-harinya nanti bersama orang yang tak dicintainya kan? Ternyata semua rencana tak berjalan mulus seperti yang mereka harapkan.ayah Andrew yang memang tak menginginkan Margaret memanggil petugas imigrasi dan mengatakan bahwa semua ini hanyalah sandirwa.

Sedih ya saat sudah mulai cinta-cintanya dengan seseorang malah harus pergi karena dideportasi. Tapi itulah yang harus dilakukan margaret. Dia tak ingin mernggut kebahagian Andrew hanya karena dirinya. Margaret akhirnya pergi. Lagi-lagi tingkah konyol Nenek Andrew membuat mereka kembali bersatu. Andrew menyusul Margaret dan menemuinya di kantor. Ia menyatakan perasaannya dan melamar Margaret.

Masalah cinta dan pernikahan memang masalah yang complicated tapi presentase kebahagian dan kesedihan atas cinta dan pernikahan tentu saja dominan ke arah bahagia toh. Dengan cinta dapat menjadikan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Meluluhkan karakter yang keras seperti batu dan menjadikannya sesuatu yang indah. Ah sudahlah memang tak ada habisnya membahas persoalan cinta. Intinya sih walaupun ini film lama (2009), tetap cocok masukkan list film untuk weekend. Happy Watching !


Posted by : Sunflower

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post