Sabtu, 04 Februari 2017

Webtoon again (Review)

Black Comedy or Dark Comedy is a comic style that makes light of subjects that are generally considered serious or taboo. Literary critics have associated black comedy and black humor with authors as early as the ancient Greeks with Aristophanes. Black comedy corresponds to the earlier concept of gallows humor.  It’s literally copy paste from Wikipedia actually hehehehe, because I agreed the best way to explain something is through Wikipedia idea.
Well, I think you started to cath where this post will headed this time. Yup and yup, you gotta be one hundred percent right if you guessed I’m gonna talking about somebook or story, because in case I open the fisrt line by some genre of sroty, so it’s gonna story review this time hehehe. So, talking about Black Humor I’m gonna talking about some comic in Webtoon which capturing my interest now days,  it’s titled Cinema Of Darkness, Probably you enjoyed reading comic through  Webtoon, and if in your version the tilted will be different, well we can match it by author of the comic; BEN. Yeah, it’s Ben, just Ben I think. So, I hope we can find the same Ben in Webtoon and enjoy his Dark Comedy.
I have been posted some Webtoon reviews too before in this blog, but i wrote it by Indonesia before and by English this time. Why? Whereas I realized my english completely broken? Oh, come on just let this little budy give a try to exercising her english so she can reach a better life tomorrow hahahahahaha. Pardon readers, my english might be broken but my spirit to learn never die (salut) hahahahah.
I don’t really remember when the fisrt time I discover this comic through my Webtoon apps, but my first assumed was “Dude what kind of comic is it?” before finally I studied myself and I don’t get Ben wrong with his comic anymore. It’s dark Comedy Genre. They mostly talk about Taboo, and sarcasm. I read a lot of comment whom said ‘This comic is completely not fun at all.” or “this is the failed of humor.” Or “I’m trying hard to laugh.”. i just can’t understand people lately, they always complaint on something that actually they only one person that not get into the story in a way seemslike all person did. Dude! Come on you have no rights to complain on something if you don’ get it, people just smarter than you and you need take it.
Through the comment of each episode I read many comments. Some who is don’t understand, some other who have a high IQ and taught others knowledge explaination (Thumbs up). So, since I stuied myself and I undertand of  the idea, I quiet enjoy it for sure. Ben taught about life lesson, social issues, the important think we never aware about a lot of time and he taught trough picture. I tink it’s genius way, he picturing some thought into pictures and let the reader working hard to catch the meaning of  the picture. Isn’t good huh? You exercising your reasoning ability to be sharper day by day.

This is the enjoy part being reding person. You open the book, taught yourself in silent,when you closed the book—Bang—you  already knowledgeable person. Simple.  So, if you guys enjoying haunting around Webtoon, you probably can stopby to to Ben’s masterpiece.

Jumat, 03 Februari 2017

My Hometown Review

Sebuah kota tidak perlu besar untuk layak dikunjungi. Ya, aku berfikir seperti itu. Seperti kota kelahiranku, yang berada di ujung peta Sumatera Indonesia. Ya, Aceh. Lebih tepatnya aku berada di salah satu kota kecil di dalam Aceh. Kalau mau, kau bisa mencarinya di Goggle Earth dengan nama Lhokseumawe. Aku lahir dan besar disana. Kota kecil yang dikelilingi laut ini memang tidak banyak tempat yang bisa kau jadikan tempat wisata. Hal yang paling menonjol adalah laut, dan jujur saja aku suka mengabadikan laut melalui mata Pluto (panggilanku untuk kamera milikku hehehe).
Aku sudah pernah memposting beberapa gambar laut yang pernah aku ambil di sini beberapa waktu lalu, tapi tidak apalah akan aku cantumkan beberapa hasil karyaku dalam tulisanku kali ini.


Jadi, sehubungan blog ini berbicara tentang sekitaran review dan update, aku bermaskud menulis beberapa tempat makan yag bisa kau kunjungi kalau – kalau kau singgah ke kota kecil suatu saat nanti. FYI, jika kau berniat untuk mengunjungi pulau sabang, maka kau terlebih dahulu turun di Banda Aceh, dan sebagaimana seharusnya jalan Lintas Banda Aceh akan melewati kota kecilku, itu juga kalau kau pergi melalui jalan darat.
Aku akan menulis—errrr—review(?) Wah agak canggung untuk menyebut ini review, sebut saja catatanku terhadap tempat – tempat makan yang sudah aku kunjungi di kota kelahiranku. Well, sejak tamat SMA aku kuliah ke luar kota dan bisa dibilang aku agak takjub ketika menyadari perkembangan yang terjadi di kota kecil pantai ini.


1. Burger Blepot
Ini nama cafenya, aku tidak tahu alasan pemiliknya memberi nama kedai makannya Blepot. Ini tempat yang dikenalkan kakakku ketika libur kuliah beberapa tahun silam. Pemiliknya teman SMPnya dulu, kakakku sering ke sini dengan alasan yang tidak aku ketahui. errrr.. aku tidak memesan burger saat itu, jadi aku tidak punya foto burger yang mereka jual disana. omong - omong aku tidak suka burger sih hehehe.




2. Kebab Turki HD Darusslam
Pas. Jaraknya hanya dua menit dari rumahku. Tempat ini baru dibuka (mungkin), aku baru mengunjunginya November lalu setelah kelulusan dan pulang kembali kerumah untuk beberapa waktu.


3. Stasiun Coffe Premium.
Bisa dibilang tempat ini lebih cocok untuk cowok – cowok. Waitersnya kebanyakan kaum pria. Aku baru sekali meninggalkan jejak di sini, tempatnya bagus walaupun sangat ramai. Yang buat aku suka, Grafiti pada dinding yang dibuat begitu detail.


4. Bakso Pak is
Nah, yang ini aku tidak punya fotonya. Tapi ini bakso langganan keluarga sejak aku masih kecil. Sampai sekarangpun setiap kali liburan dan pulang kerumah, bakso pak is request favoritku. Untuk yang tinggal di Lhokseumawe atau yang akan mengunjungi Lhokseumawe, kalian boleh mengunjungi Bakso Pak Is. Yah, semoga lidahmu dan lidahku akan sama – sama sehati.

Ok, sekian dulu—errr—review(?)nya. Lain kali aku akan review hal – hal menarik lain lagi. dan semoga dapat menghibur para reader yang tidak sengaja mampir di blog ini.


Superman Return KBS TV

Mengikuti zaman yang semakin canggih, semakin canggih pula permainan anak – anak. ada sebagain anak yang bergulat dengan teknologi dalam pengenalan orentasinya kepada dunia sekitar, ada pula orang tua yang tetap membiarkan anaknya mengenal dunia tanpa sentuhan teknologi sedikitpun. Seperti Kate Winslet, pemeran Rose pada Film romance Titanic ini mengaku membatasi anak – anaknya unuk menggunakan Handphone. Wanita ini berpendapat bahwa anak – anak harus berinteraksi dengan dunia sekitarnya secara langsung.
Namun tidak berarti semua teknologi berdampak buruk, kuncinya adalah bagaimana cara kita mengendalikan dan mengontrol akses teknologi untuk anak – anak kita. Bericara soal anak, belakangan ini saya tengah tertarik mengikui salah satu channel Korea Selatan ‘Superman Return’. Acara yang dipelopori oleh KBS ini mengulik kisah kehidupan anak – anak bersama sang ayah. Jika anak – anak bersama ibunya sudah sangat sering, dan tidak heran jika ibu  merupakan teman terdekat anak – anak. Namun KBS, menyuguhkan interaksi yang berbeda seorang anak bersama ayahnya.
Acaranya benar – benar menarik. Kalau tidak salah pernah di putar di salah stau stasiun TV swasta indonesia. Aku sendiri nontonnya Streaming di channel KBS di Youtube, atau Download di situs – situs yang penuh dengan konen Korea.
Dari acara ini aku jadi bisa melihat bagaimana anak – anak korea diajarkan tentang budaya mereka sejak dini. Dikenal dengan negara yang masih loyal dengan kebudayaannya, acara ini kemudian menggabungkan budaya tradisional dengan kehidupan modern. Pembahasannya berbeda – beda setiap episode. Mereka kadang – kadang diberi tantangan untuk melatih karakter mereka seperti; berbelanja sendirian di toko buku. Memesan kopi di café, pergi ke pasar tradisional, pergi ke kebun binatang, sampai pelatihan anti penculikan.
Menurutku ini acara yang cukup menarik, selain dapat melihat tingkah mereka yang lucu – lucu, kita juga dapat melihat sisi polos dari seorang anak kecil; bagaimana mereka mengatasi masalah, bagaimana mereka menuruti peraturan ayahnya, bagaimana mereka berinteraksi dengan orang dewasa.




Yang paling aku idolakan adalah si kembar 서준이 dan 서언이. Anak kembar memang sangat menggemaskan, kan? pada episode 166 mereka diberi tantangan untuk membeli buku di toko buku. Dalam Sekmen ini kita dapat melihat kepolosan akal seorang anak kecil yang diberi amanah oleh ayahnya untuk membeli buku, ditengah – tengah saat sedang memilih buku, mereka beremu dengan barisan mainan di toko buku. Awalnya sempat tergoda sampai kemudian kembali teringat pesan ayahnya dan mereka kembali memilih buku. Yey! Challenge accepted.
Berbeda dengan sekmen berikutnya ketika mereka diberi pelatihan anti penculikan yang lagi marak terjadi di Korea Selatan belakangan ini, mereka diperintahkan untuk tidak membuka pintu untuk siapapun ketika ke dua orang tua tidak ada dirumah. Test pertama para tim mengirim seorang wanita untuk datang mengunjungi rumah mereka. Ketika bel berbunyi mereka mengintip dari kamera dan mendapati seorang wanita muda. Singkatnya, mereka kemudian membuka pintu untuk wanita asing tersebut. Ketika sang ayah kembali dan menanyakan alasan mengapa mereka membuka pintu untuk wanita yang tidak dikenal tadi jwaban mereka sangat mengejutkan “Karna Nuna yang tadi sangat cantik.” Jawaban yang sangat polos hahahaha








Kemudian pada tes kedua tim mengirim lagi orang asing untuk datang kerumah mereka. kali ini seorang Pria muda. Mengingat pesan ayahnya mereka sepakat tidak membuka pintu. Sampai kemudian bel berbunyi lagi hingga dua kali dan mereka berbicara dengan si pria asing dari layar yang dapat menghubungkan dengan seseorang yang ada didepan pintu apartemen. Laki – laki itu mengaku teman ayahnya. Setelah beberapa detik berbicara kemudian mereka membuaka pintu untuk laki – laki asing tersbut. Tantangan ini gagal lagi. Mereka tetap melanggar perintahsang ayah. Namun, ketika ditanya alasannya “Dia bilang dia teman ayah, makanya kami membuka pintu” mereka beranggapan bahwa setiap orang yang berteman dengan ayahnya adalah orang yang baik, karna mereka sangat tahu bahwa ayahnya adalah orang baik – baik. Sesimpel itu konklusi dari pikiran anak – anak yang kadang dapat membuat kita senyum – senyum sendiri.



Nah, aku sedang ingin menononton episode 167, nanti kalau sempat akan aku buat ulasannya. Atau akan aku buat ulasan tentang acara lainnya juga. 


Rabu, 01 Februari 2017

Goblin Drama


Sebenarnya aku sudah ingin menulis review ini dari jauh hari sudah selesai menontonnya dari jauh – jauh hari juga. Waktuku terpakai untuk tidur dan menata kehidupan setelah lulus hehehe.
Jadi, setelah berhasil memecahkan dunia perfilman korea melalu Train To Busan, Gong Yoo kembali memecahkan namanya berhamburan di udara dan menjadi salju yang turun di seluruh Negara melalui drama Goblin. Dalam drama ini Gon Yoo (Kim Shin) berperan sebagai panglima perang dari masa kerajaan Korea yang kemudian mati dan menjadi Goblin. Kematiannya yang penuh dengan rasa penghiantan membuatnya tumbuh menjadi Goblin baik hati yang kesepain.
Sejarah yang dimilikinya, dia akan pergi ke alam baka dengan tenang jika pedang yang menancap di dadanya di cabut, dan satu – satunya yang dapat mencabut pedang tersebut hanyalah pengantin Goblin. Cast pengantin Goblin sendiri diperankan oleh Kim Go Eun Sebagai Ji Eun Tak anak SMA yang terlahir sebagai pengantin Goblin.
Drama ini benar – benar pecah, luar biasa. Penikmat drama Korea pasti puas dengan drama yang satu ini. Aku salah satu contohnya hahaha, memang aku selalu menyortir drama Korea yang akan aku tonton setiap kali ingin nonton drama. Jadi kadang – kadang dramaeducation agak payah jika bertemu denga Fanatik Korea lainnya. Menurutku drama itu di nikmati bukan karna siapa pemerannya, tapi seberapa bagus ide cerita didalamnya. Sama seperti caraku menikmati musik Korea, tidak semua Boyband aku ikuti, dihafal namanya, dan diikuti perkembangan videonya di youtube. Aku akan jatuh cinta pada seorang penyanyi atau boyband melalui kualitas mereka (according to my point of view). Seberapa mereka mampu menciptakan lagu dengan lirik yang dapat membuat para pendengar berfikir keras untuk menggali makna dari lirik tersebut, seberapa banyak skill yang masing – masing dari personel punyai. Menurutku sebuah boyband akan menjadi berkualitas ketika mereka berhasil membuat penggemarnya menjadi lebih cerdas dala menikmati seni dan musik hee. Omong – omong selara musikku Hip Hop hehe.
Ok, kembali pada paman Goblin, drama ini sendiri sangat amat di gilai di negara asalnya, menurut yang Dia  katakan drama ini menduduki ratting yang tinggi. Sama seperti Descendants Of The Sun yang beberapa waktu lalu juga berhasil membuat drakor society kegirangan. Jujur saja, perasaannya masih tersisa sampai saat ini. Pesona song Joonki masih melekat pada hati semua penikmatnya.
Sama seperti Descendats Of  The Sun, penulis naskah Goblin juga seorang yang sudah sukses membawa Descendants Of  The Sun samapai pada puncak kepopulerannya. Penulis naskah yang memiliki Drama Kim Eun Sook ini memang dijuluki sebagai Dewa nskah drama. Semua tulisannya luar biasa.
Omong – omong Kim Eun Sook pernah di tolak 5 kali oleh Gong Yoo saat di ditawarkan main dalam drama yang di tulis Eun Sook, sampai kemudian Eun sook berhasil meluluhkan hati Gong Yoo pada darama Goblin.


THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post