Kamis, 05 Juli 2018

PETER RABBIT REVIEW




Finally I got some others weekend worth to watch movie again, how lovely~
Seperti yang sering aku katakan bahwa animasi bukanlah diciptakan untuk anak – anak semata, namun di desain untuk kita—orangdewasa—agar dapat hidup lebih bijak lagi. Karna hampir semua dari animasi yang pernah aku temui selalu saja di bumbui dengan pelajaran – pelajaran bijak yang tidak hanya baik bagi pertumbuhan sosial seorang anak manusia yang masih balita, namun baik juga sebagai obat hati orang dewasa yang sering tumbuh salah kaprah.
Peter Rabbit adalah film animasi produksi Sony Picture Animation yang rilis pada tahun 2018. Bukan hanya ide ceritanya yang menggabungkan animasi tiga di mensi dengan manusia namun juga pengisi suara yang merupakan bintang – bintang besar yang sudah di akui kemampuan aktingnya di layar kaca seeprti James Corden (Peter Rabbit), Margot Robbie (Flopsy Rabbit ), Daisy Ridley (Cottontail Rabbit), Elizabeth Debicki (Mopsy Rabbit), Collin Moody (Benjamin Bunny).  Peter dan keluarga merupakan kelinci pedesaan Windemere yang hidup berdampingan dengan Bea (Rose Byrne) dan Mr. McGregor yang begitu membenci binatang – binatang liar. Kebencian Para keluarga kelinci di mulai ketika McGregor menangkap ayah para anak kelinci, membunuhnya dan menjadikannya adinan Pie.
Peter kemudian menjadi kepala keluarga menjada adik dan sepupunya di samping Bea. Kebencian itu terus tumbuh sampai akhirnya McGregor meninggal dunia karena serangan Jantung. Ini adalah kemenangan mutlak bagi para kelinci, namun siapa yang sangka bahwa McGregor mewariskan propertinya di pedesaan kepada keponakannya yang bekerja di sebuah toko mainnan terbesar di London, Thomas McGregor menerima property tersebut setelah dirinya di pecat dari posisinya di Harrods.

Walaupun tidak sekeji pamannya Thomas tetepa mewarisi karakter pammnya yang tidak suka dengan binarang liar. Kehidupan Thomas Di Windemere kemudian di penuhi dengan pertengkaran dengan para kelinci dan kisah asmaranya bersama Bea. 

Why you need to watch this ?
Selain kids friendly, animasi anak – anak ini membungkus pelajaran bijak yang dibungkus sederhana bahwa kebencian akan menghancurkan segala hal termasuk orang yang kita sayangi, dan bahwa cinta dan perasaan tulus dapat mengubah rasa ego dan benci, hanya jika kita ingin melihatnya dengan hati. Peter yang kemudian mampu meluluhkan kebencian yang meracuni diri Thomas mampu mengantarkannya kembali menadapatkan hal yang paling di carinya dalam hidup, mengembalikan Thomas untuk menemukan cinta sejatinya.


Ini memang pesan sederhana untuk menyuarakan isu kebencian yang menyebar di mana – mana di sekitar kita saat ini. Kebencian antar agama, suku, bangsa. Kita lupa dengan jati diri kita, kebencian menginvasi pikiran yang seharusnya dapat berfikir lebih rasioa dari makhluk manapun. Animasi bergenre fantasy adventure yang tepat untuk menjadi  tontonan anak di akhir pekan. Karena seperti yang kita ketahui membiarkan anak belajar untuk berfikir dan bertindak bijak dalam kehidupan adalah bukan hal yang mudah. Sebagai orang dewasa kita berhak menemukan media yang tepat untuk mereka mnegumpulkan pemikiran atau tindakan – tindakan bijak salah satunya dari film.




What I learned from Peter ?
Apologize; sebagai seorang laki – laki dan kepala keluarga, Peter berani mengakui kesalahannya atas kehilangan rumah pohon mereka kepada seluruh keluarga. Dan menebus kesalahannya dengan menemui Thomas di London. Permintaan maafnya membuat Thomas mempercayai Peter dan kembali menemui Bea gadis yang telah membuatnya jatuh cinta.
Honest; mengetahui Bea yang tidak hanya sekedar suka kepada Thomas membuatnya berhutang dan harus mengembalikan separuh hati Bea yang sudah di berikannya kepada Thomas. Kehancuran yang terjadi terhadap rumah keluarga kelinci dan Bea bukanlah kesalahn Thomas  sepenuhnya, Peterlah yang memutuskan untuk menekan remot peledak saat itu. Di luar rencananya dia menghancurkan banyak hal. Setelah mengatakan yang sebanarnya hasilnya tidak buruk, Bea memang agak syok tetapi kata maaf itu diterimanya dengan sangat baik.

“How I can trust you? “
“You just need to trust me, you listen to your heart that’s how you can trust.”


Senin, 02 Juli 2018

지금 만나러 갑니다; BE WITH YOU REVIEW



나는  다른 사람과 결혼했어,다른 삶은 살게 되겠지? 그럼, 32살은 죽지 않음 다른 미래 올까? 행복할까?
Berawal dari kematian sang istri yang begitu sangat di cintainnya Jeong Woo Jin tetap menjalani hidupnya dengan baik demi anak semata wayang mereka. Kepergian sang istri dalam usia  yang begitu sangat muda membuat banyak orang merasa kehilangan dan menyayangkan kepergiannya yang begitu cepat. 
Pernikahannya bersama Woo Jin, Soo Ah di karuniai seorang anak laki – laki bernama Ji Ho. Setelah  kepergian sang ibu Ji Ho percaya bahwa sang ibu akan kembali seperti ibu pinguin di dalam buku cerita peninggalan ibunya. Hingga suatu pagi hujan Woo Jin  pergi ke stasiun kereta api yang sudah tidak beroperasi untuk memenuhi keinginan putranya menunggu sang ibu turun bersama hujan, usianya yang masih sangat kecil Woo Jin tidak mampu menghancurkan hayalan tidak nyata yang dipercayai Ji Ho selama ini.
Namun, hal aneh terjadi di perjalanan pulang mereka bertemu dengan seorang wanita yang pingsan terkulai di atas rel kereta api yang sudah tidak terpakai lagi. Soo Ah, begitulah penampakan sosok wanita yang mereka temukan pingsan di pinggiran rel. 
Kerinduan mereka akan sosok Soo Ah yang sudah meninggal membuat mereka tidak berfikir panjang dan langsung membawanya pulang. Tanpa Ingatan tentang sebuah pernikahan dan keluarga Soo Ah menjalani kehidupannya sebagai ibu dan istri dengan sepenuh hati. Perasaannya serasa penuh dengan kenangan mereka namun tidak ada satupun ingatan yang nyata yang terlukis di dalam kepalanya.


Be With You merupakan salah satu film romantis asal Negri gingseng yang rilis pada tahun 2018. Merupakan salah satu film adaptasi dari sebuah novel karangan Ichikawa Takuji dengan judul yang sama. Sebagai penikmat film yang (tidak) ahli dalam mengulik kulitas film, film kehidupan yang di campur dengan unsur fantasi seperti ini sudah sangat banyak di produksi baik produk lokal maupaun luar negri. Namun, bagiku pribadi prduksi Korea Selatan berhasil memberikan rasa berkecamuk tersendiri dalam film setengah fantasi sekalipun. Arti kekeluargaan, cinta sejati, kebersamaan yang tidak akan menemukan akhir, semuanya tergambarkan begitu sempurna sehingga membujuk penontonnya untuk masuk kedalam skenario dan percaya hal – hal manis akan terjadi.
Nah, hal ini yang membuat aku pribadi percaya mengapa banyak dari para wanita—makhluk—sensitif yang selalu ingin di suguhi dengan segala hal yang terasa manis tergila – gila dengan segala bentuk produk drma Korea asala Selatan dan tersugestikan bahwa para Pria Korea semanis skenario drama hehehe. Well, satu kata “Hebat” pantas diberikan kepada para penulis skenario, menculik seseorang untuk masuk ke dalam imajinasimu (read; tulisan) adalah tantangan terbesar bagi setiap penulis.

Suatu hari Soo Ah menemukan sebuah hal yang sulit di percaya; bahwa Woo Jin dan Ji Ho yang bersamanya saat ini adalah bagian dari masa depan yang harus di kejarnya
나의 모든 시간을 사랑했습니다. 멋진 인생이었습니다

Minggu, 01 Juli 2018

REVIEW MURDER ON THE ORIENT EXPRESS (2017)



“What people saying there is right there is wrong, there is nothing in between.”
Selama 24 tahun menjalani hidup yang luar biasa(?) satu – satunya detektif  yang lahir dari dunia fiksi yang benar – benar mengesanku adalah Sherlock Holmes. Holmes merupakan seorang detektif yang dengan tepat memprediksi kelemahan lawan atau mencari tersangka dalam sebuah kasus. Karakternya yang agak sedikit cuek dan sembrono membuat sosok Holmes benar – benar  menjadi tokoh detekftif yang kupunay dalam kepalaku.
Tahun 2017 ketika The Murder Orient Express rilis dan tanyang di layar lebar, tokoh deetektif lain muncul dalam kepalaku  Hercule Poirot. Poirot merupakan salah satu detekftif yang begitu gampang menemukan tersangka hanya dari bukti – bukti kecil yang di lihat dan di seledikinya sendiri. Cara dia melihat sesuatu begitu berbeda dari penglihatan orang pada umumnuya, dan hal ini merupakan bakat yang diberikan Tuhan pada orang – orang tertentu.
Di mulai dari perjalananya ke Kota Jerussalem untuk memecahkan masalah tiga agama yang bercek – cok saat itu dikarenakan sebuah relik yang sangat berharga nilainya hilang, Tiga pembesar dari tiga agama yaitu Pendeta, Rabi, dan Imam menjadi tersangka utama yang ditetapkan oleh masyarakat. Namun dengan kelebihan yang dimiliki Pairot dia mampu menemukan tersangka sebenarnya yang merupakan seorang petugas kepolisian yang mennangani masalah cek – cok antar agama ini.

Pairot percaya bahwa dia melihat dunia sebagiaman semertinya, dia percaya bahwa keadilan selalu dapat di hitung. Hingga suatu hari dia terlibat dalam sebuah kasus pembunuhan di sebuah kereta api Expres yang hendak membawanya ke London. Kematian seorang penumpang memaksa Pairot untuk ikut andil didalam kasus ini. Rachett adalah seorang pengusaha yang banyak melakukan bisnis haram dengan menjual barang – barang palsu melalui gangster, tidak heran jika hidupnya di hantui dengan ketakutan akan dibunuh. Sampai hari itu tiba, Racheet mati dengan luka tusukan tak berpola di dalam kamar tidurnya di kereta Orient Express.


Awalnya Pirot tidak ingin ikut campur ke dalam masalah yang bukan menjadi haknya, namun untuk menjaga nama baik Orient Express, Bouc yang merupakan teman dekatnya memintanya untuk menggunakan keahliannya untuk menemukan pelaku pembunuhan Rachett.
Diangkat dari Novel seorang novelis terkenal Agata Christie, Murder On The Orient Express menjadi film bergenre crime yang sangat apik. Novel ini di rilis pertama sekali pada tahun 1934 oleh penerbit Collins Crime Club di Inggris. Menceritakan seorang detektif  Belgian yang tidak pernah melesat menggunkan nalurinya untuk memecahkan sebuah masalah. Agatha Christie dikenala sebagai penulis novel bergenre crime dunia yang tidak ada tandingannya, hingga kisah kehidupannya sempat di rundung misteri ketika dia sempat menghilang beberapa minggu tanpa jejak.
Tokoh yang begitu banyak dengan karakter dan latar belakang sosial yang beberada – beda membuat poenonton akan menerka – nerka siapa yang pantas untuk dijadikan tersangka. Ketika pada akhirnya kita menentukan satu orang yang akan kita acungkan sebagai tersangka. Kemudian pada akhir cerita kita menemukan bahwa semua dari mereka berhubungan, memiliki luka yang sama, dan bersama – sama menjadi pembunuh Rachett. Di dasari dengan dendam yang sama atas kehilangan Daisy Amstrong yang begitu berharga, mereka kemudian memutuskan menyusun scenario pembunuhan yang begitu rapi terhadap Rachett.
Lagi, yang aku suka dari film yang melesat dari tebakanku adalah membuat imajinasi menjadi semakin tajam hehehehe. Meskipun belum pernah membaca Novel Agatha, namun menurutku adapatasi filmnya tidak mengecewakan. Pairot yang melekat dengan gaya detektif yang nyentrik dan cenderung berkebiasaan aneh menjadikan film ini keluar sebagai rekomendasi dariku.
Pelajaran yang kuambil dari seorang Pairot akhirnya adalah bahwa luka dapat mengubah manusia yang diyakininya sebagai makhluk yang beradab dan rasional, dan tidak semua hal dapat kau adili dengan akal, karna terkadang sebagai manusia kita tidak selamanya harus emlihat dunia menggunakan akal pikiran namun juga harus menggunakan perasaan. Meski tidak pernah terlibat dalam perkelahian seperti Holmes, Pairot berhasil menjadi seorang detektif yang mengadili dengan pikiran dan perasaan.

“ There is no killer here, only people who deserved chance to heal. I have understood in this case that justice can’t be evenly weight”—Hercule Pairot

Jumat, 29 Juni 2018

REVIEW RAMPAGE; 램페이지



Setelah sukses dengan Jumanji:Welcome To The Jungle  Dawyne Johnson kembali beraksi sebagai mantan pasukan khusus yang telah bebas tugas dan melanjutkan hidupnya sebagai Primatologist di Rampage. Film yang rilis pada tahun 2018 ini kembali memukau penonton denga kehadiran Davis Okoye (Dawyne Johnson) yang selalu tampak gagah dengan posturnya yang luar biasa.
Davis merupakan Primatologist yang bersahabat dengan se-ekor gorilla albino bernama George. Geroge bukanlah hanya sekedar gorilla yang tinggal dan besar dalam penangkaran, namun juga memiliki kemampuan berkomunukasi dengan manusia melalui bahasa isyarat. Davis merupakan pelatih sekaligus sosok yang telah menyelematkan hidupnya dari pemburuan ilegal. Sampai suatu hari hasil eksperimen luar angkasa yang gagal dan jatuh mengenai beberapa kelompok binatang, sehingga merubah bentuk mereka ke dalam bentuk yang tidak dapat dihentikan. Salah satunya George.

Perubahan beberapa binatang ini menumbuhkan PR baru bagi pihak – pihak berwenang untuk kembali mengamankan kondisi. Setelah Geroge positif terkontaminasi virus yang merupakan hasil eksperimen Calire Wyden (Malin Akerman). Kemunculan Dr. Kate Caldwell memberi jalan yang jelas untuk Davis memecahkan masalah besar ini. Dr. Kate merupakan mantan kepala Lab penelitian Claire yang kemudian di pecat dengan tuduhan mencuri data – data mereka. Kate kemudian mencari cara untuk kembali masuk ke dalam Lab Claire untuk mencari penawar.
Sedang di luar sana tiga binatang dari spesies berbeda terus – terusan menggila mencari sinyal yang mengganggu fikiran mereka.
Hal yang tidak bisa dipungkiri lagi kehebatannya dalam sebuah film fiksi ilmiah Amerika adalah efek yang mereka hasilkan. Gedung yang berhancuran, helikopter yang jatuh tanpa korban jiwa, atau binatang – binatang berukuran besar, dan Brad Peyton berhasil menyihir filmnya menjadi film yang menarik 91% penonton tidak lama setelah di rilis. Tidak dipungkiri juga dukungan bintang – bintang besar seperti Dawyne yang juga pernah bermain dalam film fiksi San Andreas yang menceritakan tentang gempa bumi dasyat yang membuat permukaan bumi hancur lebur.
Walaupun kurang setuju dengan segala ‘super hero’ yang digambarkan dalam film ini, aku setuju bahwa efeknya patut di acungi jempol. Dengan peran yang sama Dawyne kembali muncul sebagai seorang mantan militer yang memutuskan bepisah dengan istrinya. Di hari gempa terjadi Dawyne di tuntut untuk bejuang mencari anak perempuannya di dalam puing – puing permukaan bumi yang luluh lantak.
So..well done for Rampage. Ini menjadi rekomendasi selanjutnya dari Azhari Kingdom. Bisa kamu tonton sebelum tidur dan kemudian mengkritik atau memuji film ini bersama temanmu sebelum tidur. Semoga harimu menyenangkan..

Kamis, 21 Juni 2018

REVIEW DRAMA EULACHACHA WAKIKI



Kembali lagi di segmen movie review. Sebelumnya aku ingin mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri untuk semua pembaca yang merayakannya. Well, after long weekend we comeback again to reality, work and get money hahahaha. Aku akui kalau aku sering sekali absen dari blog ini selama puasa, di karenakan kondisi yang tidak fit di bulan Ramadhan ini dan ditambah denga beberapa kerjaan yang belum di susun jadwalnya dengan baik dan benar. Absen dari menulis membuatku merasa bersalah dan dosa besar hahahaha. Untuk itu, hari ini aku kembali dengan beberapa judul Drama / Film yang patut untuk kita perbincangkan.
Jadi, drama yang lagi – lagi akan aku bicarakan di sini adalah salah satu drama Korea Selatan. Siapa sih yang tidak terkontaminasi dengan drama Korea dewasa ini. Entertainment mereka yang terus – terusan mengepak sayap selebar mungkin membuat banyak produksi drama mereka di cari oleh warga net di seluruh dunia.
Eulachacha Wakiki  merupakan salah satu drama yang aku tonton belakangan ini, aku tahu aku mungkin telat banget dari beberapa orang yang update sekali dengan perkembangan drama Korea. Drama ini juga rekomendasi dari kakakku, makanya aku coba nonton. Belakangan karena waktu yang susah di atur, aku jadi kurang mengikuti perkembangan drama.  Dengan Genre Romatic, Komedi Eulachacha Wakiki merupakan rekomendasi yang bagus untuk kamu habiskan di akhir pekan, atau tepat untuk menjadi hiburan setelah stress bekerja seharian.
Wakiki merupakan sebuah guesthouse yang menerima banyak tamu turis yang berkeliaran di Korea. Guesthouse ini sendiri di urus oleh tiga orang lelaki dan satu orang perempuan yang merupakan adik kandung dari salah – satu laki – laki tersebut. Kang Dong gu (Kim Jung Hyun), Lee Junki (Lee Yi Kyung), Bong Doo Shik (Son Seung Won) datang ke Seoul dengan mimpi membuat sebuah film. Dong gu yang yang ahli dalam cinematografi, Doo shik yang ahli dalam menulis naska, dan Junki yang merupakan pemeran artis figuran yang merupakan anak dari seorang artis terkenal. Sembari mengujudkan mimpi mereka mendirikan rumah singgah untuk para turis dan mengumpulkan uang.
Cerita berawal dari penemuan seorang bayi perempuan di dalam kamar mereka ketika keadaan  guesthouse sangat kacau karena tagihan air dan listrik yang nunggak dan di ancam untuk di putuskan segera. Awalnya mereka mengira bayi tersbut adalah anak dari salah satu tamu yang akan menginap, tapi sejauh yang mereka ingat sebelum mabuk berat semalaman mereka tidak menerima tamu dan sudah lama pula mereka tidak menerima tamu.
Permasalahn bayi kemudian berlanjut pada kemunculan seorang wanita yang mengaku ibu dari si bayi, awalnya si ibu merebut anak bayi tersebut dengan cara menculik anak bayi tersebut dari tangan mereka. Singkat cerita si ibu dan anak bayi tersebut kemudian di putuskan untuk menetap di guesthouse tersebut setelah mereka mulai kembali mendapatkan tamu untuk menginap.
Sejauh aku menikmati drama Korea selama, baru kali ini aku menemukan story line yang mengocok perut dan sukses menjadi obat stress. Tanpa membuang cirri khas kocak orang koreanya drama ini dibungkus dengan sangat baik bersamaan dengan kekeluargaan dan cerita romantic di dalamnya. Lelucon khas webtoon Korea, keluar dalam bentuk real action dalam drama ini. Dan tidak ketinggalan, yang aku suka dari menonton drama Korea adalah setting. Tata ruang, pemilihan warna dan perabotan yang muncul di dalam layar sangat penuh warna. Ini yang aku suka dari sebuah drama Korea desain interior mereka yang begitu penuh warna.
Di dukung dengan pemain – pemain yang menurutku memiliki kualitas akting yang luar biasa (karna mampu begitu menempel dengan karakter mereka masing – masing) membuat drama series yang tayang di channle JTBC ini menjadi rekomendasi tertinggiku untuk kalian semu dariku kali ini.  


Kamis, 31 Mei 2018

LOVE MOVIE



Belakangan terlalu banyak yang dikerjakan untuk menyambung hidup dan meninggalkan blog pribadi sendiri hehehe, maklum mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan perut juga perlu, bukan?  Jadi setelah tidak se-produktif beberpaa saat lalu dalam merekomendasikan film, aku terfikir untuk membongkar file film yang terkumpul di dalam laptopku dan kemudian nonton ulang kembali sehingga muncul lah ide untuk menulis kumpulan film Romantis dalam di segmen movie review yang seharusnya aku terbitkan setiap hari senin di blog ini. Ya sudah lah, masalah jadwal tidak terlalu penting. Tulis saja bagar track review meningkat hehehehe..

Siapa yang tidak membutuhkan Romance Story untuk memberi asupan nutrisi bagi jiwa – jiwa yang sepi. Kebanyakan dari penikmat romance adalah wanita, dikarenakan tingkat ke-sensitifannya lebih tinggi dari pada lelaki. Wanita memiliki sisi peka yang mana dapat melihat film romantis tidak hanya sebagai hibuaran tapi juga sebagai pembelajaran. Maka kali ini aku akan mencoba meuliskan beberapa film romantis yang tidak hanya menjadi hiburan tapi juga pembelajaran;
1.      Letter To Juliet

Claire Smith kembali menemukan cinta sejatinya yang tertinggal di kota penuh cinta Itali setelah suratnya yang disematkan di antara bebatuan tembok cinta Juliet ditemukan 50 tahun kemudian. Tembok cinta meruapakan salah satu tempat wisata yang sering di kunjungi orang dari seluruh dunia. Beberapa pengunjung wanita akan menyelipkan surat reasah – gelisah mereka tentang kehidupan percintaan mereka kepada Juliet. Sophie yang saat itu sedang berlibur bersama Tunangannya saat itu tidak sengaja mendapati Sekretaris Juliet yang merupakan sekumpulan orang yang membalas semua keluah – kesah surat – surat yang ditempelkan di tembok tersebut. Mulai dari peremuan ini Sophie ikut campur dalam pertuman kembali Claire dengan cinta pertanya di Itali. Tidak hanya Claire, Sophie pun kemudian bertemua dengan cinta terakhirnya.

2.      My Love My Bride

Film asal Korea Selatan ini menjadi salah satu film favorit yang masih bertahan dalam fileku sampai hari ini. Kisah sepasang kekasih yang bertemu karna sebuah salah paham dan kemudian berakhir dengan menikah. Film ini merupakan remake dari film asli dengan judul yang sama dari tahun 1990. Young – Min( Jo Jung – Suk) dan Min – Young (Shin Min –Ah) meruapakan pasangan suami istri yang baru saja menikah setelah menjalani hubungahun pacaran cukup lama. Saling memiliki selamanya memanglah hal yang tidak ada bandingannya, namun pernikahan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, keduanya sering di terpa cek – cok kecil hingga kembali tersandung dengan orang – orang di masa lalu yang hampir membuat pernikahan se – umur jagung mereka berakhir.
3.      Safe Heaven

Film yang rilis pada tahun 2013 ini merupakan salah satu dari bebrapa film romatis lainnya yang diangkat dari novelis terkenal Nicholas Sparks. Siapa yang tidak mengenal penulis dunia yang sangat mumpuni dalam menulis novel romantis. Safe Heaven menceritakan tenatang perjalanan seorang wanita Katie (Julianne Hough) dari suami yang sering sekali melakukan kekeran rumah tangga hingga Katie hidup dalam ketakutan selama bertahun – tahun. Katie yang berlari tanpa arah kemudian terdampar di sebuah kota kecil di North Carolina Coast,  Katie memutuskan untuk membangun kembali hidupnya sendiri hingga dia bertemu dengan Alex (Josh Duhmel) yang membuka sebuah toko di pinggir sungai. Alex seorang duda yang memiliki sepasang anak. Pertemuannya dengan Katie membuat ereka terjalindalam hubungan yang tidak biasa, namun apakah masa lalu Katie membiarkannya membangun hidup yang baru?
4.      The Confession Of  Shopahollic

Lagi – lagi film yang diangkat dari sebuah novel best seller dunia karya Sophie Kinsella yang menceritakan tentang seorang wanita pecinta belanja yang di lilit hutang dan terpaksa bekerja di bidang yang sama sekali tidak di minatinya demi menadapatkan pundi – pundi dolar dan batu loncatan bagi impian terbesarnya menjadi Fashionist di sebuah majalah Fashion bergengsi. Hutang yang didapatnya dari tagihan kartu kredit yang kemudian membuatnya bertemu dengan Luke Bradon (Hugh Dancy) seorang editor majalah ekonomi yang pekerja keras dan kehidupannya cukup sederhana. Namun sesuatu kemudian terjadi, ketika Luke sudah mulai membuka kehidupannya yang sepi dengan membiarkan Rebecca masuk ke dalamnya.

Ini rekomendasi untuk saat ini, semoga aku dapat kembali dengan rekomendasi lain – lainnya dalam keadaan padat dan kisruh dalam kepala seperti ini. Menulis memang jalan paling aman untuk kabur dari kehidupan yang keruh dan melelahkan, tapi jika kepala terlalu keruh menulis akan menjadi pekerjaan yang paling melelahkan di dunia.

Senin, 21 Mei 2018

REVIEW DRAMA MOTHER




Siapakah ibu sebenarnya? Yang melahirkan atau yang membesarkan?
Pertanyaan ini yang menjadi inti dari perjalanan menontonku bersama drama Mother. Drama yang diadaptasi dari drama Jepang ini rilis pada tahun 2018. Ini bukan kali pertama Korea mengangkat tema ibu baik pada drama atau film. Seperti The beautiful Goodbye in the world misalnya yang menceritakan kisah seorang ibu yang mencurahkan hidupnya untuk keluarga bahkan orang lain.
Mother (마더) berangkat dari seorang wanita bernama Kang Soo Jin yang merupakan anak angkat dari artis senior terkenal yang menghabiskan waktunya menjadi seorang peneliti burung. Soo Jin merupakan seorang wanita 38 tahun yang pendiam dan lebih suka hidup sendiri. Tidak menikah karna tidak ingin menjadi seorang ibu. Keputusannya untuk tidak menjadi ibu disebabkan ingatan masa kecilnya yang menyakitkan dan membuatnya sulit menjalani hidup dengan baik meski di asuh oleh seorang artis terkenal dan hidup serba berkecukupan. Hal terakhir yang diingatnya adalah ibu yang meninggalkannya di bawah sebuah pohon panti asuhan dengan mengaitkan bajunya dengan kuci sepeda, sang ibu berjanji untuk kembali namun hal itu tidak kunjung terjadi hingga Soo Jin menjadi anak angkat.
Namun, prinsip hidupnya untuk tidak pernah menjadi seorang ibu hancur begitu saja ketika dia menemukan Kim Hyena anak sekolah dasar tempat dia bekerja sebagai guru pengganti yang ditemukannya dibungkus dalam plasti sampah dan dibuang keluar di hari bersalju oleh ibu kandungnya sendiri. Hal itu membuat Soo Jin tidak bisa diam, dia bahkan tidak berfikri dua kali untuk langsung membawa Hyena yang babak belur untuk pulang kerumahnya.
Drama yang berhasil masuk ke dalam nominasi Fetival Cannes beberapa waktu lalu ini berhasil mencuri banyak pujian dari berbagai kalangan. Dengan jumlah episode yang tergolong tidak terlalu banyak, 16 episod respon yang didapatkan Drama Mother amat sangat baik. Drama ini diangkat dari drama Jepang dengan judul yang sama yang di rilis pada tahun 2010. Konon katanya Drama yang satu ini sudah banyak di adaptasi oleh beberpa Negara salah satunya Turki. Mother versi Turki juga mengundang banyak pujian – pujian pofitif. Aku sebagai penikmat Drama Korea yang terbilang pemilih dan kurang update hehehe sangat merekomendasikan Drama ini. Plot yang jauh dari kisah percintaan kaula muda, dan menghadirkan kisah cinta antara hubungan anak dan ibu. Plot yang begitu mengusik emosional dan sensitifitas wanita ini mampu membuat kamu terisak – isak sampai tersedak ingusmu sendiri hehe.
Kang Soo Jin kemudian memutuskan untuk membawa Hyena pergi jauh dari orang tua kandungnya, tidak melaporkan kekrasan anak yang dialami Hyena kepada pihak berwajib Karena Soo Jin berasumsi jika Hyena di serahkan ke polisi maka kemungkinan besar dia akan di kembalikan ke ibu kandung yang bahkan tidak pernah berharap kehadirannya di dunia. Tetapi keputusan yang diambilnya adalah bukan hal yang benar menurut hukum, meski Hyena mencintai Soo Jin bak ibu kandungnya sendiri, tuntutan penculikan tidak dapat di elakkan oleh peneliti burung senior ini. Alhasil keduanya menjalani perjalanan penuh emosi saling mencintai dan menjaga satu sama lain bersamaan dengan tuduhan hukum yang terus mendesak Soo Jin untuk menyerahkan diri.
Drama ini menceritakan kisah 3 orang ibu menemukan arti dari eksistensi mereka dalam kehidupan seorang anak. Siapakah ibu sebenarnya? Yang melahirkan? Atau yang membesarkan?


THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post