Selasa, 02 Mei 2017

CERITA WEBTOON LAGI


Karna Webtoon penunda stress
Hahaha, benar, penunda stress. Belakangn ini banyak yang berseliuran didalam kepalaku. maklum sajalah, aku harus mengambil alih terhadap kehidupanku seutuhnya sekarang. Maksudnya; aku sudah harus berfikir bagaimana cara nyari uang biar gak kelaparan, gimana memenuhi ini – itu yang aku butuhkan sehari – hari, berfikir keras mengubah hobiku menjadi source income. Sudah seharusnya daku dituntut untuk berfikir hal – hal semacam itu in case sudah lulus kuliah dan usia sudah mulai semakin tua. Well, although my parent pay my rent still (feel shame.)
Jadi, kali ini lagi – lagi akan berbicara soal Webtoon, dan akan terus berbicara soal Webtoon sepertinya hehehe (cek label book, mungkin berguna untuk referensi bacaan kalian  hehe). Dan tadi malam setelah suntuk sekali mengerjakan deadline tulisan, aku pergi menuju dunia lain (read: naver webtoon). Setelah menyambung bacaan pda komik – komik yang sudah kujadikan favorit, aku jadi terpikir untuk mencoba komik lain, dan bertemulah aku dengan 소녀의 세계 kalau dalam bahasa Indonya apaan ya? errrrr.. Generasi anak perempuan (?) heee.. kalok dalam bahasa inggris artinya Girls’ Generation gitu deyy pokoknya.
http://comic.naver.com/index.nhn
http://comic.naver.com/index.nhn

http://comic.naver.com/index.nhn

Jadi, komik ini tidak jauh – jauh dari; kehidupan para remaja SMA, beauty standard, gap – gapan sama temen satu kelas, dan lain – lainnya. Permasalahan remaja Korea yang paling mencolok bagiku adalah  beauty standard, dimana mereka melebelebeli orang – orang dari sudut pandang kecantikan (?), ngasi nilai 1-10. Dalam permasalahn seperti ini kata – kata “Cantik itu relatif” kayanya udah gak guna, toh cantik aja punya levelnya coy, jadi versi cantik dimata mereka semuanya sama, gak relatif. Kalo mata cantik itu harus bulat besar, maka mereka menetapkan standar mata cantik itu yag harus bulat dan besar, dan begitu untuk item lainnya.
Aku berfikir, sayang aja dengan kepercayaan semacam itu, jadi mereka gak kenal keberagaman keindahan ciptaan tuhan. Oran cantik harus idungya mancung, dan orang – oarang mulai memancungkan hidung mereka karna itu standar kecantikannya. Kebayang gak sih, kalo sepanjang mata memandang kamu Cuma ketemu sama yang idungnya mancung kaya pinokio? Sama! Idem! Monoton! Gak berwarna!.
Coba deh ada yang idungnya mancung, pesek, kecil, besar, rasanya hidup lebih berwarna karna kita lebih beragam. Jadi setiap dari kamu punya ciri khas masing- masing, bukan punya ciri khas yang sama. Tapi yah, kita bisa bilang apalah. Itu kebudayan dan pola pikir yang sudah tmbuh di daalam ranah mereka, kita anak sebelah gak boleh banyak protes.
Ok, kembali pada Webtoon yang algi dibicarakan. Dihari pertama sekolah, Nari, tokoh utama dalam komik ini pergi ke sekolah dengan penuh semangat. Secara hari pertama masuk SMA, dulu aku juga gitu kok, berasa naik satu level dengan seragam yang udah berganti. Kemudian si Nari mulai membayangkan kehidupan yang akan di jalani di dalma sekolah nantinya, ketemu temen, main bareng, bahkan punya pacara (njirrrrrrrr, jauh bangettt).
Namun, lamunan itu lantas pecah di udara ketika dia bertemu dengan anak prempuan teman ibunya Im Yuna yang—well you know—dari kalangan dewa – dewi a.k.a kembang sekolah. Mulai lah si Nari menjadi gelisah, perkara beremu dengan siswa yang memenuhi beauty standard. Masuk kelas yang duduk di depannya juga gak kalah cantik, lalu jam istirahat Yuna bawa temen baru yang juga *sigh* cantik.
Rasa minder Nari semakin menjadi – jadi ketika ketiga orang cantik yang di jumapinya di hari pertama sekolah menyeretnya makan bersama ke kantin. Terjadilah fenomena ala drama – drama korea, semua mata tertuu pada mereka, iya mereka, mereka beritga minus Nari. Para siswa laki – laki mulai bisik – bisikan, bilang mereka itu dewi lah, cantik lah, idaman setap lelaki lah, mereka merasa bersyukur karna mereka masuk ke sekolah ini lah, dan seterusnya. Para siswa laki – laki ini mulai memberi nila pada masing – masing mereka, hingga sampai pada Nari, mereka mulai merasa ragu untuk memberi komentar apapun.
Dan seterusnya begitulah siksaan batin yang di rasakan Nari sehingga dia merasa kecil, merasa butiran debu. Mulailah dia mencari – cari kelompok yang biasa – biasa saja untuk di ajak berteman. Di merasa bahwa dirinya akan cocok dengan kelompok yang biasa- biasa aja. Dia mulai menjauhi orang – orang yang ‘dianggap’ cantik. Menarik diri dan memilih kawanan yang cocok untuknya.
Kalo aku boleh memberi pendapat, ini hal yang apling rawan, hal yang akan membunuh karakter remaja. Merendahkan diri sendiri sama aja kita gak respect sama diri kita sendiri. Kalo diri kita saja tidak bisa mencintai diri kita sendiri siapa lagi yang bisa? You can’t love someone else before you love yourself first! Sifat Nari itu hanya akan membuat diri menyusut, tidak bisa berkembang, membatasi pertemanan, melebeli diri dengan label – label yang tidak penting akan mensuggestikan otakmu untuk menjadi pribadi yang minder. Mungkin ini yang dinamakan mental sakit mental sebenarnya, dan seringnya terjadi di antara remaja.
Gak Cuma remaja korea, remaja Indonesia juga lagi krisis sakit mental. Yah, mungkin dengan fenomena yang berbeda, beda negara – beda pula fenomenanya, kan? banyak remaja yang mulai terjun ke duani internet untuk mencari jati diri, they trying to find  a role that can shape their character which made them accepted in society. Mental illness, blraghh!
But, this webtoon well done. Komik ini muncul untuk menyindir pemikiran monoton mereka yang sudah berkembang cukup pesat dan tidak pernah berubah. Ada sisi baiknya untuk pembelajaran remaja yang jiwanya masih labil. Cerita – cerita yag diangkat dari pemikiran kehidupan nyata biasanya penuh dengan lessonnya.
Sampe sini dulu tulisanku, nanti akan aku ceritakan kelanjutan dari komik ini. Bagaimana jadinya kehidupan si Nari dalam sekolah yang penuh dengan orang cantik (?) heee. See ya~~


Senin, 24 April 2017

SHE'S A BABY- ZICO


I have been thinking to stick to the certain label in my blog. I think it would be perfect running this blog little bit tidy, I mean, posting the article regularly following the label (because—somehow—I  felt my posts is so mess up hahahaha). So strat from now I’ll put some concern on thing to talk about.
So, what I’m gonna talk about with you this time is about the song I keep listen to since two days ago. It’s She’s a Baby by Zico. For some of you who is not familiar with Korean Song probably don’t know him but I enjoy his song a lot hehehe. If you curious you can typing his name into google search engine, I guarantee you were going to find him (he quite famous though).
Zico back and amazed me with his cute-face-full-color-music-video this time. I really enjoying the Music Video with full color and architect stuff and he done so well.  Zico not only good at Rap as we know he is the rapper of Block B group, he also good at sing and rap at once in solo song. Again he comes up with cute concept this time, as same as he did on the I am you, You are me song.
He is not dressing like a bad boy like a rapper often did , he just really fucking cute with those hair and dress, God I can’t help myslef hahahaha, well I think bad-cute-boy concept always really fit in him even when he doing rap.
If you are one of people who enjoying Korean music a lot and has known zico too, maybe you will recognize his song Okey Dokey, it  had been cames out in Show me the money  featuring Song Minho from  Winner, and if you are enjoying some hip hop music I recommend you to try to listen this one.

So now why you don’t find to reach She’s a Baby  MV and witnessing his handsomeness by your owneyes hehehehehe. Here I put the korean lyric version of the song (in case if you curious the real one) taking fromMnet.com 
지코 쥐스베이비 노래 가사
믿을 수가 없어
난생처음인 걸
이만큼 쏟아부었던 적
퉁명스러운 말투 숨겨놓은 그 마음을
입맞춤으로 눈치챘어
특별해 좀 인정해
온갖 참견이 너만 지목해
It's okay
내가 이제
하루 종일 돌봐줄게

She's a baby
알고 보면 애기
혼자 두면 큰일 나요 All day
때찌때찌 털끝 하나 건드렸담 봐
Let her sleep well yeah

잘 들어 손 안 쓰고 간지럼 태울게
좋아해란 말은 그만 관둘래
얼마 못 가서
넌 날 엄청나게
사랑하게 될 거야
이렇게 행복할 땐
뒤도는 거 아니야 ah ah
How ya feel
기분 어때 
고개 까딱까딱해줘

She's a baby
알고 보면 애기
혼자 두면 큰일 나요 All day
때찌때찌 털끝 하나 건드렸담 봐
Let her sleep well yeah

내 검지를 움켜진
작은 손엔 복숭아 향이 나
얼마나 멋져져야
그 눈동자에 나만 담길까
남김없이 다
퍼다 줄래 개털 돼도
뭐랬어 중간 없대도
Not enough
심장에 무리 갈 만큼 해야지
가끔 힘들면 그 시간 나한테 맡겨
깨끗이 해결 짓고 올게
그땐 말없이 안겨
혼란만 부추겼던 등장인물이었지만
지나보면 못 잊을 줄거리야
네 얘기야

She
s a baby 알고 보면 애기
혼자 두지 않을 거야 절대
Happy happy
네 남자친구 부럽다 정말


Rabu, 19 April 2017

MAIMUN PALACE IN MEDAN - INDONESIA

We are part of  history, it will be rude when we are not aware about the story that has made our day today.
I have been staying in Medan for about 5 years and I can say that I never been in Maimon Palace before. It’s not because I don’t want to, it’s just my lazy habit that shut me down a lot at home spending time sleeping and reading than walking around the city. Last week my Mom and Sist come and visit me for few days, so In the middle of the day when we scheduling our family(minus dad and big bro)-spending-time-together my mom just spontaneously saying ‘Why we are not visiting Maimon Palace?’ and without saying anything I and my sister agreed with it.
So here we are then,  the fornt gate welcoming me with park area on left and souvenir sell spot in next to the parking area. This is the first time for us and I can feel the euphoria of the history. They got many visitors on that day including local and international society. I’m about to taking a front look of the palace but I’m stuck in the middle of the crowd, so instead taking a picture with crowd on it I put my sister as an object hahahha.
pardon her face LOL,  I taken th epicture by myself hehehe
Moving forward, if you want to take alook the inside, you will go trhough the upstair, buy a ticket  price Rp. 5.000/ person. You will found chandelier, the King and Queen chair, paint of the first King and the following. The interior definitely give you a feeling like traveling time. 






My pictures quality maybe not good, because I can’t take a picture properly on that time because of so many folks running around taking a selfie in every corner, so there aren’t much spot left for my lens to capturing stuff.
You  can come and make your eyes witnessing of the heritage they still keep with. There is a lot fun when you learn the history, kinda like increasing your intelligence about the past so you can know what the history bring you today, how you could be grateful because if it wasn’t  the history it woldn’t be today. Through heritage we found our address; who we are, what kind of culture we have. Visiting the historical place make you met your decent, so you can learn how you should be responsible as the new generation to keep culture like it shoud be.


Ps; pardon (again) if you irritated with my broken english, I will keep practicing writing english for improving my writing english, I need to pass the test this year, whish me luck maybe ? hehehe





Sabtu, 01 April 2017

REVIEW FILM BIG FRIENDLY GIANT (BFG)


Sejak aku jatuh cinta pada bahasa Inggris beraksen British, aku mulai menikmati setiap film aksen british, dan bahkan para aktor dan aktris british. Aku akui bahwa bahasa inggris British merupakan bahasa inggris yang paling rumit dari semuanya, terutama pengucapannya. Walaupun demikian,  hal itu malah semakin membuatku tertarik mempelajari bahasa inggris British setiap hari melalui BBC learning english.
Well, berbicara tentang film, selain Harry potter yang merupakan film yang diperankan oleh semua aktor dan aktris british, dan bahkan pengarang novelnya pun seorang British aku kemudian jatuh cinta pada film Disney yang rilis tahun lalu. Yup, BFG (Big Friendly Giant). Film fantasi dogeng anak – anak ini merupakan adaptasi dari buku cerita anak karangan Roald Dahl yang mana sangat terkenal di masanya dan bahkan sampai saat ini. Kalau tidak salah ingta aku punya satu buku karangan Roald Dahl “Ratu Penyhir” ku beli ketika jalan – jalan ke pasar buku bekas dan menemukan buku ini dalam keadaan sehat walafiat, makanya kubeli hehehe.
Sejujurnya aku tidak pernah tau Roald Dahl sewaktu kecil, karena aku hanya membaca RL. Stine pada masa itu. Pertama kali mengenal Roald Dahl dari seorang teman (yang tidak menjadi teman lagi) ketika kami sedang berdiskusi tentuang bagaimana dia bisa menyukai buku dan sejak kapan? Tercetuslah nama Roald Dahl di sana pada waktu itu.
Well, just skip about him, what I’m going to say that I love the fantasy of the movie and how the story driving my mind to fantasize. Sebagian gak suka film ini karena gak masuk di akal atau memang mereka tidak suka berfantasi. Well, kita harus terima pendapat setiap orang dalam memberi niai suatu karya seni, asal tidak menjatuhkan.
Terlepas dari sekedar tontonan, aku malah melihat film ini sebagai sumber belajar. Aku menggunakan film ini sebagai bahan listening, aku akan mengulang bagian – bagian tertentu sampai menemukan kalimat yang tepat dari skenarionya. Kemudian, kata – kata tersebut akan aku tulis di dalam buku kosa kata (buku catatan kosa kata dari semua film berbahasa inggris yang pernah aku tonton).
Agar suatu film tampak berguna maka aku selalu menjadikannya sumber belajar. Tidak hanya film berbahasa inggris, beberapa film lain yang bahasanya sedang kupelajari sekarang juga sering kujadikan sumber ilmu.
Well, back to the movie. Yang kudapat kemudian dari film ini adalah, bahwa kita tidak dapat memukul rata suatu kelompok dengan penghakiman yang sama hanya karena beberapa dari kelompok mereka membawa pengarh buruk. Seperti yang seharusnya bahwa raksasa merupakan makhluk kanibal bertbuk besar yang sering menyerang manusia. Dogeng menetapkan raksasa akan selalu menjadi tokoh antagonis pemangsa manusia. Namun dalam cerita ini imej tersebut banting stir dan BFG merupakan vegetarian dan seorang raksasa pemberi mimpi indah kepada anak – anak.
Sebagain orang akan mengatakan fantasi ini tidak menyenagkan, tapi ini cukup menghiburku. Fantasi yang keluar dari asumsi kebanyakan terkadang akan membuatmu bertambah pintar. Seperti melihat gambar langit yang berwarna hijau. Sebagian orang akan menyalahkan gambar ini karna keluar dari asumsi biasanya, namun mereka lupa bahwa disini judulnya berfantasi, maka keluarlah dari garis imajinasimu dan ciptakanlah dunia dari sudut pandang yang lain.
Begitu juga BFG, ada sebagian yang tidak setuju atas fantasi gabungan antara raksasa dan tokoh manusia sebenarnya. Ya, semua kritik dan saran diterima. Dan bagiku ini rekomendasi untuk di tonton sendiri ataupun berasama anak (bagi yang sudah punya anak). Siapa tahu saja dengan mengenalakan fantasi sejak usia dini akan mengupas sisi kreatifitas anak. Untuk kamu pembelajar bahasa sepertiku, film ini dapat membantumu lebih dekat den

MUSIC ON THE WAY HOME


Menghabiskan waktu selama 9 jam di dalam perjalan menuju rumah membuatku harus mempersipakna banyak video, playlist baru, Network data yang bagus, dan baterai hand phone yang full charged. Seminggu yang lalu aku harus kembali ke kampung halamanku Which mean pulang ke rumah untuk mengurus beberapa hal. Sangat mendadak memang, jadi aku hanya membawa satu tas ransel dan sling bag. Aku membeli tiket on the spot dan untungnya masih ada tiket yang tersisa. Jadi, berangkat lah aku pukul 3:00pm.
Satu jam pertama di dalam bus aku akan tertidur pulas karena pengaruh obat anti mabuk yang memang selalu akan aku konsumsi ketika hendak bepergian dengan angkurtan darat dan memakan waktu berjam – jam (seperti kembali ke kampung halamanku).
Aku hanya buth satu jam untuk tertidur dan kemudian akan segera terbangun segar kembali seperti tidak pernah terjadi apa – apa hahaha. Biasanya ketika sudah terbangun dari pengaruh obat anti mabuk aku mengambil earphone dan mulai memutar playlist yang sudah kupersiapakn. Kebiasaanku, ketika ingin bepergian, aku pasti akan menyiapakan playlist dalam handphone. Well, as you know I love listening music than do anything else like talking to othe people (maybe). Sorry for that I’m not really social, and I feel poor about that.
Seperti judul diatas, aku ingin membagi playlist yang kugunakan sebagai pembunuh bosan dalam perjalan minggu lalu. Membagi playlist hal yang paling menyenangkan in century loh hahahahha, well, if you have same interest as mine I’ll be so happy if you want to share your playlist too with me :3.
1. 내고향 서울엔- 검정치마

Well, first time hearring this singer from the drama  Another Miss Oh. Salah satu pengisi spund tracknya The Balck Skirt waktu itu. The Black skirt alirannya pop indie, jadi ketika pertama kali dengar  Tada! I fall in to him hehehe. Kemudian nyari – nyari lagu dia yang lain dan bertemulah aku dengan lagu ini. Selain judulnya mendukung banget (karen waktu itu aku dalam perjalan balik ke kampung halaman ) jadi feelnya dapet banget, sambil mandang ke luar jendela dannnnn mulai lah aku berhayal seakan aku ada di dalam MV hahahaha.
2. - 로이킴

Roy yang punya suara luar biasa menumbuhkan rasa Home Sick dalam lagu ini selalu jadi play list aku gak mesti pas lagi dalam perjalana saja, aku sering dengar lagu ini kalay lagi stuck nulis, atau kangen rumah, atau feeling blue just suddently in the middle of the day and i don’t have someone to talk about *jiahhhhhh*. Coba dengar lagu ini mungkin kamu juga akan menyukainya.
3. 목요일 - 어반자카파

Awalnya Dia bertanya tiba – tiba apakah aku sedang mendengarkan lagu, in case He know my favorite thing to do is listen to music hahaha, dan aku bilang ya! Kemudian aku memberi clue lagu apa yang sedang kudengar, begitulah sampai akhirnya lagu ini munculd dai Dia dan masuk ke dalam Plasy listku. Dia bilang dia suka lagu ini. Ketika kudengar Yeah.. not bad.
4. 우주를줄게 불빨간사춘기
Ini juga muncul dari Dia, dala percakapan yang sangat aneh. Sampai sekarang kalau ingat kejadian percakapan kami waktu itu aku bisa guling – guling dilantai saking malunya. Begitulah lagu ini muncul dan masuk ke dalam playlistku. Lagunya bagus, jadi coba saja cari di google lagu dna liriknya.


5. 바람에 날려- 배치기
Ini OST drama sih sebenarnya, lupa drama apa School 2015 kah? Sepertinya begitu. Tapi aku nonotnya baru – baru belakangn ini, bukan di tahun 2015. Dramanya seputaran kehidupan anak sekolah yang penuh pembullyan dan genk – genkan begitulah. OST nya suka, jadi ya aku download hehehe.
6. 버스커 버스커 벛꽃이엔딩

Ini idka muncul dari Dia. Ini muncul dari reality show BTS sebenanrnya, aku lupa yang mana. Waktu itu aku ke kosan temenku yang Army (sebutan bagi para fans BTS) banget, jadi dia mengajakku untuk menonotn koleksiannya,s ampai kami nonoton sebuah videoa permainan game tebak lagu dan lagu ini salah satunya yang harus di tebak para member BTS pada waktu itu. Well, kemudian baru aku dan Dia membicarakanny, ternyata Dia juga suka dan Dia bilang penyanyinya satu sekolahan dulu pas jaman es-de. Wihhhhhhhh! Hahaha.
7.  New York – Frank Sinatra

Who don’t love Jazz? Someone who don’t love Jazz, right? Hahaha. But me i love this guy in any condition. Frank merupakan bagian yang membantu moodku dalma penulisan tugas akhirku dulu. Thanks Farnk :3

8. James Arthur – Say you Won’t Let Go

Sudah punya mata yang menawan, dan kemudian menyanyikan lagu romantis luar biasa, kau mau bunuh aku James?


9. Mine – Phoebe Ryan

Ini sebenarnya didapat dari portingan Instagram  Taylor Swift waktu itu (lupa tepatnya kapan). Karna bosan dan ingin mendengarkan lagu yang baru, maka aku berinisiatif mencari semua list yang ditulis taylor waktu itu, dan ini salah satunya. Thanks Tay.

10. Timber and Coal – Passeenger
Love Folk. Alunan Gitarnya bisa mengantarkanmu pada berbagai hayalan dalam kepalamu. Akuu pribadi suka mendengarkan Passenger selain alirannya Folk, gitarnya, dan liriknya penuh dengan arti tersirat yang akan membuatmu semakin cerdas dalam mengintifikasi karya sastra.

So, those are part of my playlist on that day. Not all of theme, those just some of them. Jadi apa playlistmu baru – baru ini?


Kamis, 30 Maret 2017

MENGAPA BUKU

picture:https://www.instagram.com/putriazhari26/

Dibandingkan fashion aku lebih cenderung mengikuti perkembangan buku. Bukan karena aku ingin terlihat pintar, sama sekali tidak. Aku hanya ingin keliling dunia setiap saat. Pergi kemana saja yang aku mau hanya dengan duduk santai di teras rumah. Berawal dari kebiasaan Ayah yang sering membelikan kami majalah bobo bekas sejak abang dan kakakku kecil hingga berlanjut padaku, rasa penasaranku tumbuh seperti tanaman rambat liar yang melilit pagar rumahku. Setiap kali melihat buku, aku selalu menerka kejutan apa yang ada dibalik sampulnya, apakah ada naga jahat, atau ada ledakan besar hingga bintang – bintang berantakan di halaman rumahku nanti malam, atau seorang Raja telah mati dan seorang Putri memperjuangkan rakyatnya?
Ketika kecil aku sering mengambil buku pelajaran bahasa inggris kakakku yang waktu itu sudah duduk di bangku SMP (well, she 9 years older than me for sure hehehe) membuka halaman yang sama setiap malam dan memaksa siapa saja untuk membacakannya untukku. Ada satu bagian dari dalam buku paket bahasa Inggris itu yang memaparkan cerita seorang anak perempuan yang bercerita soal mendapatkan hadiah sepatu baru dari ayahnya. Saat itu aku belum biasa baca – tulis, jadi aku suka memaksa abangku (which 10 years old older than me) atau kakakku atau bahakan ayahku (dengan kemampuan bahasa inggris yang terbatas) untuk menceritakan cerita itu setiap hari berulang kali. Jika kau tanya tidak bosan? Aku tidak, tapi orang yang kupaksa menceritakna cerita yang sama setiap hari hampir mati karena bosan hahahaha.
Mengapa cerita yang sama, karna di setiap kesempatan aku akan membayangkan visualisasi yang berbeda dalam kepalaku, jika hari ini anak kecil itu memamakai baju warna kuning, maka visualisasi berikutnya aku akan membuatnya memakai baju warna merah dengan rambut di kuncir kuda dan wajah yang agak berbintik – bintik sedikit. Dan kebiasaan itu berlangsung sampai sekarang. Saat libur dan kembali ke rumah, aku suka memilih buku yang sudah pernah kubaca di rak buku untuk kembali di baca.
Yang kurasakan seperti ini; membaca buku persis seperti traveling, kau berada dimana pun tokoh dalam buku pergi, kau berada dimanapun setting cerita di tulis. Ketika kau baca buku dua orang yang jatuh cinta di sudut kota Wales, kau akan berada di Wales sampai cerita selesai. kau membaca buku seorang yang mengejar cinta pertamanya sampai ke Pulau Jeju—tada—kau berada Jeju kali ini. Luar biasa, bukan? Tidak hanya itu sih, aku suka buku karna buku tidak membatasiku untuk berimajinasi, aku bisa menembus garis pembatas kapan saja aku inginkan.
Aku tidak bilang hal itu membuatku jadi pintar, menjadi titisan Albert Einstein kemudian. Itu belum terjadi, tenang saja, aku pernah menghabiskan waktuku dengan dua kali mendapat nilai D di masa kuliah dulu hehehehehe. Dan sekarang masih belum menjadi manusia yang banyak berpengaruh, well.. mungkin karena aku sering malas menyatakan diri. Seperti itulah yang terjadi, aku lebih membangun dunia sendiri di dalam buku daripada berdebat dengan topik yang tidak – tidak, jadinya aku terlihat banyak diam dimanapun aku berada.
Mengapa buku?
Ketika masuk ke perguruan tinggi aku memilih malamar ke jurusan Sastra Jepang. Mengapa Jepang? Simple saja, aku terlalu penasaran dengan pola pikir, kebiasaan, dan karya sastra antar bangsa di dunia *LOL* . Jadi, aku berfikir kau tidak akan masuk ke dalam suatu bangsa ketika aku tidak mengusai bahasanya, dan Jepang merebut hatiku ssetelah tamat SMA. Tapi sayanya masuk ke jurusan Sastra Jepang tidak berhasil membuatku mencintai animenya atau mengikuti Cosplaynya. Sudah berusaha untuk Fit in, tapi tetap saja bukan kawasan mainku Hiks. Aku hanya menikmati beberapa anime yang kurasa masuk kategoriku seperti Ghibli misalnya(?)
Senseiku pernah bercerita, jika kau berada di Jepang kau tidak akan menemukan satu orangpun yang tidak membaca buku di dalam shinkasen. Membunuh bosan dengan buku, mereka tidak akan buang waktu dengan bergosip yang tidak penting selama membaca lebih bermanfaat. Aku langsung berdecak kagum sendirian di dalam hati. Hebat! Bagaimana mereka bisa begitu dekat dengan buku kalangan apapun dan usia berapapun.  Keterbalikan itu yang kita miliki di negara sendiri. Kita tidak bisa atau mungkin belum bisa mengatakan membaca buku merupakan kebiasan bangsa kita, hanya sebagian orang. Dan yang lebih anehnya, orang yang sering memegang buku dan membacanya di tempat – tempat umum seperti bus misalnya akan terlihat aneh dan asing (aku pernah seperti itu), pemikiran seperti itu yang sangat kusayangkan.
Masyarakat Jepang juara dalam budaya membaca, tidak kenal tempat dan waktu. Berdiri di dalam kereta pun mereka akan membaca. Itu salah satu yang membuatku begitu mengagumi bangsa negeri sakura. Itu hanya salah satu, belum lagi bicara soal disiplinnya, atau budaya keterampilannya yang menurutku luar biasa.

Membaca itu bukan pekerjaan yang sulit kan? tidak ada salahnya jika kita menginfestasikan waktu ke dalam sebuah buku toh nantinya kita akan dapat hasil infestasi berupa ilmu yang dapat diterapkan ke kehidupan sehari – hari dan manfaatnya berlangsung terus – menerus. Omong – omong belakangan ini aku juga suka cari buku bekas. Jadi, aku pergi ke pasar loak, nyari buku yang oke isinya buat dibaca. Lumayanlah, potongan harganya besar tapi isi bukunya masih ok. Ini infestasiku hehehe, angan – angannya suatu hari nanti bisa membangun rumah baca yang dapat dikunjungi orang banyak, siapa tahu dengan begitu kebiasaan bangsa Indonesia bertransformasi mengikuti bangsa Jepang.

Minggu, 26 Maret 2017

REVIEW MANGA DR. HIDEYO NOGUCHI KARANGAN MUTSURA ASO


Setelah memakan waktu selama tiga minggu bolak – balik perpustakaan konsulat Jepang, akhirnya aku berhasil menyelesaikan buku bergambar ini. Kali pertama membaca buku bergambar ini ketika bekunjung (LAGI) ke perpus konjen Jepang, setelah selesai dari perguruan tinggi, namakuu mulai jarang hadir di buku tamu konsul. Masa kuliah dulu, aku rajin menghabiskan satu hari dalam seminggu di sini. Tidak untuk ikut Shoudo seperti teman – temanku, aku tidak menemukan bakatku dala seni kaligrafi itu. Jadi aku hanya mengunakan waktu satu hari dalam semingguku untuk membaca banyak buku bagus (yang tidak bisa diipinjam dan di bawa pulang ) yang kemudian akan di review (dengan caraku) dan posting ke dalam blog hehehe.
Jadi, beberapa bulan lalu aku kembali mampir ke sini. Tidak banyak yang berubah, hanya sistem masuknya saja yang sekarang agak ribet, pake di poto segala hufffttt. Alasannya kenapa mampir lagi ke perpus? karena sudah terlalu suntuk bergelut dengan lowongan pekerjaan di koran yang tak kunjung berjodoh denganku (Hiks). Jadi, pergilah aku menghibur diri di antara buku – buku, dan bertemulah dengan Manga ini.
Buku bergambar yang berukuran besar dan tebal ini sudah diartikan dalam bahasa Inggris. Bercerita tentang seorang dokter berkebangsaan Jepang yang tidak mengenal lelah dalam mengejar cita – cita. Melalui Noguchi kita dapat belajar semnagat bangs Jepang yang sebenarnya yang tidak gampang menyerah dan terus berusaha dalam suatu bidang yang digeluti.
Noguchi tumbuh dari keluarga yang tidak mampu, ketika masih balita Noguchi mengalami kecelakaan sehingga ia harus kehilangan kesempurnaan pada anggota tubuhnya. Noguchi memegang bara api yang berakibat membuat jari – jari tangannya cacat, sehingga tangannya tumbuh seperti tergenggam dan tidak bisa di regangkan.
Dengan kondisinya yang tidak biasa tak heran jika Noguchi mulai mendapat ejekan – ejekan dari anak – anak lain. Noguchi sempat berkecil hati sebelum kemudian dia berusaha menjadi seseorang yang sempurna dari sisi yang lain. Noguchi belajar dengan begitu giat dan bercita – cita ingin menjadi dokter. Noguchi dapat mengerti bahasa Inggris dengan baik, dimana pada zamannya sangat jarang masyarakat Jepang yanga mampu berbahasa asing seperti bahasa Inggris.
Saban hari semangat yang membara di tubuh kecilnya terus membuat laki – laki menjadi seseorang yang dipandang karena kepintaran dan kegigihannya. Sampai akhirnya Noguchi mendapat kesempatan untuk belajar di salah satu Universias di Amerika. Bekerje menjadi asisten seorang Dokter dengan bayaran yang sangat kecil membuat Noguchi tidak menyesal, tapi malah memanfaatkan kesempatannya berada di negeri paman sam tersbut untuk terus memperlua keahliannya.
Membaca buku bergambar ini akan membuatmu banyak merenung dengan apa yang sudah kau lakukan sebagai pencapaianmu terhadap mimpimu sendiri. Apakah sudah segiat Noguchi? Apa kita masih mengeluh dengan segala keterbatasan yang kita miliki sebagai alasan untuk tidak dapat melanjutkan mimpi? Aku tidak berbicara atas nama orang lain, aku berbicara bedasarkan fakta yang kudapat pada diriku sendiri. Tanpa menutup – nutupi fakta bahwa aku sering merugi dengan membuang waktuku mengeluhi semua hal yang kemudian kujadikan alasan sebagai penghalang untuk mencapai mimpiku sendiri. Bukannya memanfaatkan waktu yang ada untuk terus berdoa dan berusaha, tapi malah diam dan mengkhawatirka ini – itu yang tidak penting.
Bagian yang paling membuatku tersentuh adalah ketika Noguchi berhasil menjadi seorang Dokter yang dikenal di seantero dunia sebagai ahli Bakteriologi yang sudah menemukan berbagai macam virus dan penangkalnya, Noguchi akhirnya pulang ke kampung halamannya. Bertemu dengan sang ibu yang sudah semakin tua renta. Nama Noguchi begitu di sanjung oleh msyarakat yang menyambutnya, memiliki seorang dokter yang sudah di kenal di kancah dunia menumbuhkan rasa bangga yang begitu besar di antara masyarakat. Ibu Noguchi adalah seorang perempuan yang bahakan tidak bisa menulis dan membaca, walaupun pada akhirnya dia diberi pendidikan karena akeahliananya dalam menolong persalinan.
Pada bagian Nogochi berlari untuk menyambut kedua tangan ibunya, aku sempat diam sebentar, menarik nafas pelan, dan berusaha untuk tidak mewek, karena gak lucu dong  kalo aku nangis di perpustakaan yang saat itu banyak native speaker bahasa Jepang yang lagi mampir main ke Medan.
Benar, ketika kau menyadari kedua orang tuamu yang tumbuh bersamaan dengan kesibukanmu yang juga tumbuh, rasanya kau tidak cuup dengan menangis. Rasanya seperti selama ini mereka hadir dalam kehidupanmu; kau lahir, kemudian mulai dapat berjalan, dapat berbicara, tumbuh menjadi anak – anak, remaja, dewasa, hingga mampu menghendle dirimu sendiri. Tidak ada satupun dari fase tumbuh – kembangmu dilewati oleh kedua orang tuamu, namun kau melewati fase tua mereka yang begitu merindukan kehadirannya.
Noguchi menyadari itu, tetapi kesuksesaanya menadi seorang yang beguna bagi kelangsungan hidup umat manusia membalas semuanya, membalas rasa rindu ibunya selama ini pada dirinya.
Noguchi kemudian kembali ke Amerika untuk meneruskan penelitiannya, ketika hendak menaiki kereta api dan menoleh ke belekang, melihat sang ibu yang melambai dengan tangan tuanya dan senyuman lebar. Noguchi sadar ini merupakan kali terakhir dia dapat bertemu dengan sang ibu. Dia dapat saja membatalkan keberangkatannya untuk kembali ke Amerika dan memutuskan tinggal untuk beberawa waktu kedepan bersama ibunya, namun profesi yang di embannya membuatnya harus profesionl. Noguchi kehilangan ibunya beberapa bulan setelah keberangkatannya kembali ke Amerika.

Tidak hanya sekedar Manga, buku bergambar ini memberi banyak ilmu baru bagiku; mulai dari mengetahui tokoh besar dunia yang mungkin tidak banyak orang ketahui, belajar menghargai diri sendiri dan memeperjuangkan mimpi, dan mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih giat lagi berusaha dan tidak gampang menyerah.

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post