Minggu, 19 Desember 2021

THE FALSE PRINCE REVIEW (ASCENDANCE #1)

 


 


Penulis: Jennifer A. Neilsen

Tahun Terbit: 2013

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Jumlah Halaman: 392

ISBN: 978-979-22-9832-1

Penerjemah: Cindy Kristanto


Carthya mulai gonjang – ganjing setelah kematian Raja Eckbert beserta istri dan anak pertamanya yang dicanangkan sebagai penerus kerajaan. Kematian mereka menimbulkan kecemasan dan kegembiraan yang tak terbendung bagi banyak orang. Para Ragen serakah mulai mengatur rencana untuk mengambil alih tahta Carthya. Termasuk Conner yang menyiapkan misi terbaiknya untuk merebut tahta Carthya dengan mencari anak – anak yatim yang akan diubahnya menjadi Raja Jaron, anak kedua Eckbert.

Jaron dikabarkan sudah meninggal semenjak kapalnya dibajak oleh perompak, namun tidak ada bukti jasad Jaron yang ditemukan setelah penyerangan tersebut. Conner melihat ini sebagai titik terang untuk memulai drama yang menguntungkan. Dia berkelana dari satu daerah ke daerah lain untuk mengumpulkan anak – anak yatim piatu gelandangan untuk diajarkan dan dijadikan Jaron palsu.

Sabtu, 11 Desember 2021

REVIEW NOVEL DIA KARYA NONIER

 

FOTO PRIBADI


Sudah berabad - abad lamanya aku kembali membaca buku, semenjak kembali ke rumah jarang beli buku karna tidak ada toko buku yang benar - benar menjual buku cerita. Hidup tanpa membaca rasanya kering, bukan mau sok pintar sih, tapi buku itu pelarian yang baik dari hiruk- pikuk makhluk bumi hahahaha. Sebenarnya bisa saja berlangganan buku digital, tapi aku tidak rela jika harus mengorbankan kesehatan mata yang sudah dipaksa jadi budak korporat pagi sampai petang menatap layar monitor.

Sabtu, 04 Desember 2021

REVIEW FILM FURRY (2014)


 

“ sergeant Collier!”

“Yes son”

“I’m scared “

“I’m scared too.”


Film ini mengantarkan aku ke masa kecil yang sudah jauh tertinggal dibelakang. Aku lahir dan tumbuh di dalam zona DAERAH OPERASI MILITER. Jika kalian lahir dan besar di indonesia kalian pasti tahu persis daerah mana yang kumaksud. Aku memang bukan korban kekejaman Nazi, tapi agak – agaknya aku bisa menangkap ketakutan dan atmosfer yang ingin disampaikan setiap film peperangan di layar kaca.

Sabtu, 20 November 2021

THE BLIND SIDE REVIEW



Saat kecil ibuku memiliki Uwak (kakak dari ibu) yang cukup dekat dengannya. Ibuku kehilangan sosok ibu kandung saat dia berusia 8 tahun dengan meninggalkan 3 orang adik yang masih usia kanak dan balita. Ibu kemudian tumbuh bersama ayah yang penyayang dan  keluarga dari pihak ibunya. Hampir setiap sore ibuku menghabiskan waktunya di rumah nenek pihak ibunya. Sampai usianya cukup besar ibuku masih betah menghabiskan separuh harinya di rumah nenek.

Kamis, 07 Oktober 2021

REVIEW I FELL IN LOVE LIKE A FLOWER

 


Setelah sekian abad rasanya hiatus, aku kembali membawa kabar – kabar baru dari kerajaan kami yang sederhana. Bagaimana keadaan kalian semua? semoga kalian tidak tersesat untuk kembali mampir ke kerajaan sederhana kami.

Sejak beberapa minggu lalu keinginan nonton film dalam jiwaku menggebu – gebu dan tidak bisa terkendalikan. Berhubung aku terjebak di kampung halamanku yang kecil dan tidak ada bioskop maka aku bergantung pada website gratis yang sedia menemani setiap malam. Tunggu, jangan marah padaku, aku tidak bermaksud menyakiti perasaan orang – orang yang menentang keras download film ilegal di internet, aku hanya tidak mampu memberi semua fim dalam bentuk kaset asli. Jadi, kumohon dengarkan cerita seruku kali ini.

Rabu, 25 Desember 2019

REVIEW FILM THE HOWS OF US



“Aku akan menjadi wanita bodoh jika mengikuti hatiku, dan aku tidak akan pernah bahagia jika mengikuti kepalaku.”

Film Romantis asal Filipina ini di buka dengan narasi kedua pemeran utama yang mengatur rumah impian mereka bersama. George (Kathryn Bernardo) dan Primo (Daniel Padilla) merupakan sepasang kekasih yang memulai kisah cinta mereka dari pertemuan mereka didebat sekolah tentang sebagaiman pentingnya peran lelaki dan wanita. Pertemuan mereka dibuka dengan adu argument hebat yang saling membela martabat gendernya masing – masing, tanpa disadari banyak hal yang mereka sukai satu – sama lain.

Minggu, 10 Februari 2019

DUMPLIN (2018)


“Every woman needs to hear”
And  I come back again with another Netflix amazing movie. I just feel amazed watching movie with full of meaning on it. Movie is not born just to please my miserable life, they are born to teach me wise stuff.

Dumplin diangkat dari nover Young New York time best selling Young Adult karya Julie Murphy. Menceritakan seorang anak remaja yang bernama Willi yang ingin mengubah stereotype orang – orang terhadap standar kecantikan wanita. Bahwa setiap orang mendapatkan pengakuan sosial sesuai dengan ukuran badan, warna kulit, bentuk rambut, atau segala macam elemen yang masuk kedalam ukuran ‘Cantik’ secara umum.
Tidak adil ketika menstandarisasi ‘Cantik’ dalam sosial, sedang kita terus – terus menjunjung tinggi kalimat; Cantik itu relatif. Jika kecantikan memang relatif mengapa kita harus menstandarisasi Look seseorang sehingga mereka dapat di terima di dalam masyarakat?
Melalu film ini  mengatakan bahwa semua wanita cantik and every suit is fit in every budy. Willowdean atau yang sering dipanggil Willi merupakan anak perempuan tunggal dari Rosie, Miss kecantikan Texas tahun 1989. Menjadi seorang pemenang Miss kecantikan membuat Rosie  mendapatkan begitu banyak reputasi dari seluruh Texas. Siapa yang tidak mengenalnya? Kesibukannya terhadap dunia Miss kecantikan membuatnya harus memangkas waktu bersama anak perempuannya sendiri. Willi kecil hidup dan tumbuh menjadi seorang anak perempuan berdasarkan didikan saudara perempuan Rosie bernama Lucy. Bagi Willi Lucy adalah buku pertama yang mengajarkannya bagaimana cara hidup dan berinteraksi dengan orang – orang sekitar.
Willi tumbuh menjadi anak perempuan yang begitu berbeda dari embel – embel miss kecantikan. Tubuhnya yang gempal, rambutnya yang blonde, keriting, dan sedikit berantakan membuatnya sangat jauh berbeda dari sang ibu. Setelah kepergian Lucy, will merasa hidupnya hampa. Rosie hanya secara teknis adalah wanita yang melahirkannya tanpa ada hal memori di antara mereka berdua.  Sampai suatu hari dia menemukan sesuatu di tumpukan barang – barang Lucy yang hendak di sumbangkan. Sebuah formulir Miss kecantikan milik Lucy yang tidak pernah dikembalikan kepada panitia penyelenggara kontes kecantikan. Lucy merasa wanita gemuk sepertinya tidak pantas bersaing dengan sang adik Rosie yang saat itu juga mengikuti kontes yang sama. 
Will menunjukkan kepada semua orang bahwa ukuran tidak mendiskripsikan siapa dirimu atau bagaimana sosial harus menerimamu. Bersama beberapa orang teman sekolahnya Will membentuk sebuah revolusi.


It’s worth to watch karena mengandung pesan sosial untuk semua yang menganggap cantik memiliki standar tertentu, bahwa tidak semua manusia berhak menganggap dirinya smepurna dan cantik. Ini Juga menjadi remainder bagi semua wanita untuk mencintai dirinya terlebih dahulu sebelum mencintai seseorang yang lain.  

THE INTERN REVIEW; EXPERIENCE NEVER GETTING OLD

Photo originally from alphacoders.com Experience never getting old, quote sempurna dari film The Intern yang melekat dengan baik di dalam ke...

POpular Post