Rumah adalah tempat yang paling
indah, dimana kau bisa bertemu dengan teman – teman lamamu, walaupun kadang –
kadang hal aneh sering terjadi.
Little Forest adalah film Korea Selatan yang
diadaptasikan dari film Jepang. Walaupun beberapa orang mengatakan versi
poriginalnya lebih seru dan menyenangkan, bagiku versi korea lebih terasa
perkampungannya. Hye Won seorang gadis yang besar di desa namun selalu memiliki
tekat untuk tinggal di pusat kota Seoul. Ketika ayagnya mengidap penyakit
keluarg kecil mereka emmutuskan untuk pindah ke desa. Mereka tidak pernah
pindah bahkan ketika ayah Hye- won meninggal dunia.
Ketika suatu hari ibunya meninggalakan tanpa alasan,
Hye Won bertekat untuk pergi dan melanjutkan mimpinya di kota. Hye – Won
kemudian berhasil melanjutkan mimpinya di kota. Lulus perguruan tinggi hingga
ikut ujian menjadi Guru di Seoul. Namun, kehidupan kota yang serba instan,
ramai, dan sumpek mmebuatnya benar – benar ingin merasakan hidup kembali.
Merasakan hidup yang sebenarnya.
Setelah ditinggalkan sang ibu Hye – Won tidak pernah
menginjakkan kaki kembali kerumah mereka, tepat di musim dingin dia kembali
pulang. Hye – won ingin menjauh dari keramaian suara manusia, dari kehidupan
kota yang terus memaksanya berlari dan tidak pernah berhenti, meninggalkan
ujian menjadi pengajarnya yang tidak lulus dan juga seorang kekasih di kota
sibuk. Orang – orang menganggapnya kabur untuk mencari jawaban dari pertanyaan
penatnya selama ini, padahal dia kembali ke rumah untuk mencari tujuan hidup
selanjutnya.
Disinilah Hye – won kembali bertemu dengan teman –
teman masa kecilnya; Eun – Sook dan Jae – ha. Film ini jauh dari ceirita
romantis, tetapi memberi renungan bahwa ketika lelah rumah adalah tempat paling
tepat untuk pulang. Konsep desa yang serba tradisional juga memberi nilai plus
dan menjadi alasan kuat untuku merekomendaikan film ini untuk kalian semua.
Menurutku pribadi sangat susah menjadi anak muda yang mengerti berkebun,
bertani, hingga berternak sendirian. Tapi film ini menuntut Hye – won yang
masih muda untuk menjalani kehidupan kampung kembali.
Tidak seperti di kota, sosialisasi orang – orang
desa masih sangat amat terlihat jelas. Tidak beda dengan Indonesia, dan didalam
film ini juga di tampilkan beberpaa scene yang menunjukkan Hye – Won yang
terpaksa bergabung dengan ibu – ibu karena hal ini merupakan bagian dari
sosialisasi yang belum hilang dikehidupan desa.
Setelah melewati musim per- musim Hye – won kemudian
mengambil sikap untuk kembali paham pada keputusan ibunya yang pergi
meninggalakannya beberapa tahun lalu. Didalam suratnya sang ibu mengatakan
bahwa dia pergi untuk mengejar sesuatu yang tidak pernah bisa dia kejar
semenjak menikah, Tapi cintanya pada Hye – Won, memasak, dan alam adalah rumah
kecil yang sudah berhasil dibangun, yang sudah begitu terikat dengannya
kemanapun dia pergi. Bagi sang ibu,
kepergiannya adalah sebuah libura panjang yang akan membawanya kembali pulang
ke rumah.
Begitu juga Hye – Won, perjalanan panjangnya
membawanya kembali pulang ke rumah.